Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Sainsmat, Maret 2016, Halaman 42-57 Vol. V, No.

1
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik


Berbasis Pendekatan Ilmiah Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar IPA Biologi Kelas VII Peserta Didik SMP Negeri 2
Watampone
Influence of Use of Worksheet Students Based on Scientific Approach
to Activities and Learning Outcomes of Biology Science on Seventh
Grade Students of SMP Negeri 2 Watampone
Marsa1)*, Yusminah Hala2), A. Mushawwir Taiyeb3)
1)
SMP Negeri 2 Watampone
2,3)
Jurusan Biologi, Universitas Negeri Makassar

Received 3rd January 2016 / Accepted 25th March 2016

ABSTRAK

Paradigma pendidikan menuntut perubahan pembelajaran yang berpusat pada guru


menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pembelajaran dengan
menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis pendekatan ilmiah adalah
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik berbasis
pendekatan ilmiah merupakan lembaran kerja peserta didik yang berisikan petunjuk
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik
dengan mengaplikasikan pendekatan ilmiah yang melalui tahapan-tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengetahui aktivitas belajar IPA Biologi peserta didik kelas VII
SMP Negeri 2 Watampone yang diajar dengan menggunakan LKPD berbasis pendekatan
ilmiah, (2) mengetahui hasil belajar IPA Biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2
Watampone yang diajar dengan menggunakan LKPD berbasis pendekatan ilmiah, dan (3)
mengetahui pengaruh penggunaan LKPD berbasis pendekatan ilmiah terhadap hasil
belajar IPA Biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Watampone. Penelitian ini
merupakan peneltian pre eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design.
Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VII semester genap tahun pelajaran
2015/2016, yaitu kelas VII A sebanyak 24 peserta didik sebagai kelas eksperimen tanpa
kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) aktivitas belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan
LKPD berbasis pendekatan ilmiah berada pada kategori sangat aktif, (2) hasil belajar
peserta didik setelah diajar dengan menggunakan LKPD berbasis pendekatan ilmiah
mencapai nilai rata-rata 83,13 dengan standar deviasi 9,143, dan (3) Peningkatan
kemampuan peserta didik setelah diajar dengan pembelajaran menggunakan LKPD
berbasis pendekatan ilmiah berada pada klasifikasi tinggi.

Kata kunci: LKPD berbasis pendekatan ilmiah, aktivitas belajar dan hasil belajar.

*Korespondensi:
email: smpnegri2watampone@gmail.com 42
Marsa, dkk (2016)
ABSTRACT

Educational paradigm requires a change in the teacher-centered learning to a


student-centered learning. Learning to use the Student Worksheet based learning scientific
approach is learner-centered. Student Worksheet-based scientific approach is student work
sheet that contains instructions for implementing the learning activities to be performed by
the students by applying scientific approach through stages observe, ask, collect data,
associate and communicate. This study aims to (1) determine the activities to learn science
Biology of seventh grade students at SMP Negeri 2 Watampone taught using LKPD-based
scientific approach, (2) determine learning outcomes IPA Biology of seventh grade
students at SMP Negeri 2 Watampone taught by using LKPD-based scientific approach,
and (3) the effect of the use of LKPD scientific approach based on learning outcomes of
science Biology of seventh grade students at SMP Negeri 2 Watampone. This study is
peneltian pre-experimental design with one group pretest-posttest design. Subjects were
students of class VII second semester of academic year 2015/2016, ie a total of 24 students
VIIa class as a class experiment without a control class. Data were analyzed using
descriptive statistics. The results showed that (1) the learning activities of students taught
using a scientific approach based LKPD are in a very active category, (2) the learning
outcomes of students after being taught to use a scientific approach based LKPD reach an
average value of 83.13 with a standard deviation of 9.143 and (3) Increase the ability of
students after being taught by learning to use a scientific approach based LKPD are at
higher classification.

Keywords: LKPD-based scientific approach, learning activities and learning outcomes.

PENDAHULUAN mencapai kompetensi yang diharapkan


dengan optimal, karena peserta didik tidak
Pelajaran Biologi merupakan memiliki pemahaman konsep IPA dengan
pelajaran yang menarik dan baik (Agustianti, 2012: 1). Keadaan
menyenangkan serta berkaitan dengan seperti di atas juga terjadi di kelas VII
kehidupan sehari-hari, agar pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
Biologi dapat terlaksana dengan baik dan 2 Watampone yang peserta didik belum
tercapainya tujuan pembelajaran yang mampu mencapai kompetensi yang
maksimal maka peserta didik harus dapat diharapkan. Ini dibuktikan dengan belum
memahami konsep-konsep materi yang tuntasnya hasil ulangan harian peserta
diberikan guru pada saat proses didik. Berdasarkan hasil ulangan semester
pembelajaran (Kurniawan, 2013: 1). 1 tahun ajaran 2015-2016 pada mata
Guru IPA di dalam pembelajarannya pelajaran IPA kelas VII, peserta didik
dituntut untuk mengembangkan yang tuntas hanya 80 dari 201 peserta
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, didik (40%). Secara ideal mestinya untuk
efektif dan menyenangkan (PAIKEM), ketuntasan klasikal minimal 85%. Hal ini
agar peserta didik dapat mencapai hasil menunjukkan bahwa kompetensi yang
belajar yang optimal sesuai kompetensi dicapai peserta didik secara klasikal
yang diharapkan. Kenyataan di lapangan, belum memenuhi standar yang diharapkan.
guru belum menerapkan pembelajaran SMP Negeri 2 Watampone merupakan
seperti di atas sehingga masih banyak sekolah yang berstandar Nasional (SSN),
peserta didik yang belum mampu

43
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal Guru hanya menjelaskan sebatas produk


(KKM) yang digunakan untuk mata dan sedikit proses.
pelajaran IPA di kelas VII adalah 71, Seorang guru tidaklah mudah
tetapi dalam realitanya masih terdapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi
peserta didik yang belum memenuhi semua peserta didik. Ada peserta didik
KKM. yang proaktif, ada peserta didik yang tidak
Berdasarkan konfirmasi dari peserta banyak bicara (pendiam) tetapi memiliki
didik mengenai hasil ulangan yang telah kemampuan akademik di atas temannya,
diperolehnya, mereka mengakui bahwa dan terdapat pula peserta didik yang
mata pelajaran IPA Biologi termasuk banyak bicara tetapi memiliki kemampuan
sulit untuk dipahami, karena banyak sekali rendah. Bahkan, ada peserta didik dengan
terdapat bahasa latin yang harus kemampuan akademik menengah ke
dihafalkan dan sifatnya yang abstrak sulit bawah merasa tertekan dengan materi IPA
untuk dipahami. Ada peserta didik yang yang penuh dengan teori, konsep, rumus-
dengan mudah memahami dan ada pula rumus, dan praktikum yang rumit bahkan
yang mengalami kesulitan ketika proses sulit di pahami.
pembelajaran berlangsung. Salah satu Apabila ditanya guru, tidak ada yang
penyebab kesulitan tersebut adalah masih mau menjawab tetapi peserta didik akan
terbatasnya bahan ajar yang tersedia menjawab secara bersamaan sehingga
dengan menggunakan lembar kerja yang suaranya tidak jelas. Terkadang masih
monoton yang isi dan penampilannya terdapat beberapa peserta didik yang
kurang menarik dan tidak dapat masih bermain dan kurang memperhatikan
mengakses kebutuhan belajar peserta penjelasan dari guru. Selain itu baik tugas
didik. Guru menggunakan buku paket maupun informasi yang diberikan tidak
dalam proses pembelajarannya, akan tetapi dapat membangun kemampuan berpikir
pengembangan materi dalam buku paket peserta didik. Jika ditanya contoh dalam
tersebut masih kurang. kehidupan sehari-hari, maka peserta didik
Peneliti hanya memfokuskan tidak dapat menganalisa pertanyaan
penelitian terhadap kelas VII karena dengan baik hanya memberi jawaban
berdasarkan silabus kelas VIII dan kelas sesuai yang diberikan oleh guru. Sehingga
IX pada semester genap tidak mempelajari dapat dikatakan bahwa adanya masalah
materi IPA Biologi lagi, mereka telah dalam merancang pembelajaran dengan
pelajari pada semester ganjil. Proses mengaitkan pembelajaran dengan
pembelajaran IPA Biologi di SMP Negeri kehidupan sehari-hari masih sangat
2 Watampone masih terpusat pada guru kurang.
dan bersifat konvensional. Guru mengajar Beberapa hal tersebut di atas dapat
lebih dominan menggunakan metode menyebabkan kurang bermaknanya
ceramah yang membuat peserta didik pelajaran IPA, sehingga aktivitas belajar
menjadi pasif sehingga kurangnya inisiatif peserta didik menjadi rendah dan
untuk bertanya kepada guru. Aktivitas pembelajaran cenderung pasif. Padahal,
peserta didik dapat dikatakan hanya dalam Kurikulum Tingkat Satuan
mendengarkan penjelasan guru dan Pendidikan (KTSP), pendekatan
mencatat hal-hal yang dianggap penting. pengajaran yang digunakan dalam

44
Marsa, dkk (2016)

kegiatan pembelajaran seharusnya peserta dan diciptakan oleh guru untuk membantu
didik diposisikan sebagai pusat perhatian guru dalam menarik minat dan
atau dengan kata lain peserta didik yang membangkitkan motivasi peserta didik
aktif. dalam belajar. Pendekatan ilmiah diyakini
Proses pembelajaran IPA Biologi mampu mengembangkan ranah sikap,
diperlukan adanya pemberian pengalaman keterampilan, dan pengetahuan peserta
secara langsung kepada peserta didik didik. Tujuan dari pendekatan ilmiah itu
untuk membangun pengetahuannya sendiri adalah untuk melatih
sendiri. Pengalaman secara langsung perkembangan, keterampilan, dan
dapat diwujudkan dengan adanya media pengetahuan peserta didik. Tahapan dari
pembelajaran yang berisi panduan untuk pendekatan ilmiah melalui kegiatan
peserta didik dalam melaksanakan mengamati, menanya, mencoba, menalar,
kegiatan ilmiah atau pemecahan masalah dan mengomunikasikan. Pada pendekatan
serta latihan soal. Kehadiran media ilmiah materi pembelajaran akan
diharapkan dapat mempermudah peserta disampaikan berdasarkan fakta atau
didik dalam memahami ilmu yang fenomena yang dapat dijelaskan dengan
dipelajarinya. Salah satu media logika atau penalaran tertentu, bukan
pembelajaran ialah Lembar Kerja sebatas kira-kira ataupun khayalan (Tim
Peserta Didik (LKPD). LKPD adalah Penyusun, 2013b dalam Sari, 2015).
panduan peserta didik yang digunakan Media LKPD dapat dibuat disesuaikan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan dengan karaktersitik peserta didik, situasi
atau pemecahan masalah. kegiatan pembelajaran yang dihadapi, dan
Salah satu sumber belajar yang kondisi lingkungan sekolah. Melalui
penting yaitu buku ajar berupa buku materi LKPD, peserta didik dapat menuangkan
wajib dan buku pendamping maupun ide-ide yang mereka peroleh dari
lembar kerja siswa (LKS). LKS digunakan pengamatan mereka di laboratorium. Dan
sebagai acuan untuk memandu guru pun akan terbantu dengan adanya
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan LKPD tersebut, karena dengan LKPD
juga sebagai alat pembelajaran. LKS berisi peserta didik menjadi lebih aktif. Dengan
lembar kegiatan peserta didik dan soal- demikian akan meningkatkan aktivitas
soal latihan, LKS juga memuat ringkasan belajar peserta didik, sehingga akan
materi. LKS merupakan salah satu sarana berimplikasi terhadap hasil belajar peserta
untuk membantu dan mempermudah didik.
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan Berdasarkan latar belakang yang
adanya LKS maka akan terbentuk interaksi diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang efektif antara peserta diidk dengan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA Biologi peserta didik
aktivitas belajar peserta didik dalam kelas VII SMP Negeri 2 Watampone yang
peningkatan prestasi belajar (Arafah dkk, diajar dengan menggunakan LKPD
2012: 2). berbasis pendekatan ilmiah? (2)
Media pembelajaran berupa LKPD Bagaimana hasil belajar IPA Biologi
berbasis pendekatan ilmiah merupakan peserta didik kelas VII SMP Negeri 2
media pembelajaran yang dapat didesain Watampone yang diajar dengan

45
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

menggunakan LKPD berbasis pendekatan sebagai kelas eksperiemn adalah kelas VII
ilmiah? (3) Bagaimana pengaruh A. Dalam rangka mendapatkan data yang
penggunaan LKPD berbasis pendekatan sesuai dengan penelitian maka penelitian
ilmiah terhadap hasil belajar IPA Biologi ini menggunakan beberapa instrumen.
peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Instrumen yang akan digunakan dalam
Watampone? penelitian ini terdiri dari lembar validasi,
Berdasarkan rumusan masalah di atas, lembar observasi, dan tes hasil belajar.
penelitian ini bertujuan untuk menjawab Pengumpulan data yang digunakan
permasalahan yang telah dirumuskan. dalam peneltian ini adalah lembar
Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) observasi dan tes. Lembar observasi
Untuk mengetahui aktivitas belajar IPA digunakan untuk mengumpulkan data
Biologi peserta didik kelas VII SMP tentang aktivitas belajar peserta didik
Negeri 2 Watampone yang diajar dengan sedangkan untuk memperoleh data hasil
menggunakan LKPD berbasis pendekatan belajar peserta didik digunakan tes hasil
ilmiah. (2) Untuk mengetahui hasil belajar belajar. Data yang telah dikumpulkan
IPA Biologi peserta didik kelas VII SMP dengan menggunakan data instrumen
Negeri 2 Watampone yang diajar dengan dianalisis secara kuantitatif deskriptif
menggunakan LKPD berbasis pendekatan (aktivitas peserta didik selama
ilmiah. (3) Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dan hasil belajar).
penggunaan LKPD berbasis pendekatan Análisis deskriptif digunakan untuk
ilmiah terhadap hasil belajar IPA Biologi mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 IPA Biologi yang diperoleh peserta didik
Watampone. setelah diajar dengan menggunakan LKPD
berbasis pendekatan ilmiah. Data yang
METODE diperoleh dari hasil pree test dan post test
dianalisis untuk mengetahui peningkatan
Jenis penelitian adalah pre
hasil belajar Besarnya peningkatan
eksperimen. Penelitian ini hanya diberikan
sebelum dan sesudah pembelajaran
satu perlakuan sebagai kelas eksperimen
dihitung dengan rumus gain ternormalisasi
(treatment) tanpa kelompok kontrol, kelas
(Redhana dalam Najihah, 2013).
eksperimen diberikan treatment berupa
penggunaan LKPD berbasis pendekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
ilmiah. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh rombel kelas VII SMP Negeri 2 Hasil Penelitian
Watampone tahun ajaran 2015/2016 yang
terdiri dari 201 orang yang tersebar dalam Pada bagian ini akan disajikan
9 kelas. gambaran hasil analisis data. Semua data
Cara pengambilan sampel adalah yang diperoleh melalui instrumen-
memilih 1 rombel dari 9 rombel di SMP instrumen penelitian dianalisis untuk
Negeri 2 Watampone yang akan dilakukan menjawab pertanyaan penelitian yang ada
dengan cara sederhana menggunakan pada rumusan masalah. Jawaban atas
undian. Kemudian akan dipilih, rombel pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
yang pertama muncul dijadikan sebagai diperoleh dengan menganalisis data secara
kelas eksperimen. Dan yang terpilih deskriptif.

46
Marsa, dkk (2016)

Deskripsi hasil penelitian menggunakan LKPD Berbasis


menggambarkan karakteristik responden Pendekatan Ilmiah
penelitian tentang aktivitas belajar dan
hasil belajar IPA Biologi peserta didik Data rekapitulasi skor aktivitas belajar
dalam pembelajaran. Deskripsi tersebut peserta didik yang diajar dengan
masing-masing diuraikan sebagai berikut : menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik
1. Analisis Deskriptif Aktivitas Belajar berbasis pendekatan ilmiah dapat dilihat
Peserta Didik yang diajar dengan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Aktivitas Belajar IPA Biologi Peserta Didik Kelas
Eksperimen

Skor Aktivitas Belajar


Ukuran sampel 24
Nilai terendah 56,67
Nilai tertinggi 70
Mean 67,01
Median 68,33
Range 13,33
Deviasi standar 3,58
Varians 12,80

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa Deskripsi data skor rata-rata aktivitas
aktivitas belajar IPA Biologi peserta didik belajar IPA Biologi peserta didik dengan
kelas VII SMP Negeri 2 Watampone yang pembelajaran menggunakan Lembar Kerja
diajar dengan menggunakan LKPD Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan
berbasis pendekatan ilmiah dengan ilmiah dapat dilihat pada lampiran 4, hasil
responden sebanyak 24 orang peserta didik tersebut dirangkum pada Tabel 4.2
diperoleh nilai rata – rata sebesar 67,01 berikut.
dengan deviasi standar 3,58.

Tabel 4.2 Deskripsi Rata-Rata Aktivitas Belajar IPA Biologi Peserta Didik Kelas
Eksperimen

Interval Skor % Kategori Frekuensi Persentase


85-100 Sangat aktif 0 0
65-84 Aktif 20 83,3
55-64 Cukup aktif 4 16,7
35-54 Kurang aktif 0 0
0-34 Tidak aktif 0 0
Jumlah 24 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, ilmiah menunjukkan terdapat 20 orang


bahwa rata-rata aktivitas belajar IPA peserta didik atau sebesar 83,3% yang
Biologi yang diajar dengan pembelajaran memiliki aktivitas belajar yang aktif, dan
menggunakan LKPD berbasis pendekatan yang memiliki aktivitas belajar yang

47
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

cukup aktif terdapat 4 orang peserta didik peserta didik dalam pembelajaran,
atau sebesar 16,7%. Hal ini,menunjukkan sehingga proses pembelajaran menjadi hal
bahwa aktivitas peserta didik setelah yang menyenangkan.
diajar dengan menggunakan lembar kerja Setiap data aktivitas belajar peserta
peserta didik berbasis pendekatan ilmiah didik untuk setiap indikator yang diamati,
berada pada kategori aktif. LKPD berbasis diperoleh hasil pengamatan selama 6 kali
pendekatan ilmiah dapat meningkatklan pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas
aktivitas belajar peserta didik karena peserta didik secara terperinci dapat dilihat
pendekatan ini merupakan pembelajaran pada lampiran 3 yang dirangkum pada
yang berpusat pada peserta didik yang Tabel 4.3 berikut.
pada dasarnya berusaha untuk memperkuat
dan memperlancar stimulus dan respons

Tabel 4.3 Deskripsi Nilai Persentase Ketercapaian Aktivitas Belajar Peserta Didik

No Aktivitas Peserta Pert. Pert. Pert. Pert. Pert. Pert. Rata- Kategori
didik 1 II III IV V VI Rata Keterca-
paian
1 Mendengarkan/mempe 100 100 100 100 100 100 100 Sangat
rhatikan penjelasan aktif
guru
2 Membaca/memahami 100 100 100 96 100 100 99,3 Sangat
buku peserta didik aktif
3 Mengajukan/menjawa 100 100 63 92 88 100 90,5 Sangat
b pertanyaan aktif
guru/teman,
4 Mengerjakan LKPD 92 100 96 96 88 100 95,3 Sangat
aktif
5 Berdiskusi atau 100 96 100 100 96 100 98,67 Sangat
bertukar jawaban aktif
dengan teman
kelompok yang lain
6 Membuat kesimpulan 88 100 100 100 83 83 92,33 Sangat
aktif
7 Menyajikan hasil kerja 96 100 96 100 88 100 96,67 Sangat
kelompok aktif

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, secara 1. Aktivitas


umum ketercapaian aktivitas peserta didik mendengarkan/memperhatikan
sesuai dengan harapan. Secara rinci hasil penjelasan guru, diperoleh rata-rata
pengamatan setiap aktivitas pada 100% berada pada kategori sangat
pembelajaran menggunakan LKPD aktif.
berbasis pendekatan ilmiah adalah sebagai
berkut:

48
Marsa, dkk (2016)

2. Aktivitas membaca/memahami buku berbasis pendekatan ilmiah kegiatan


peserta didik diperoleh rata-rata 99,3% pembelajarannya menggunakan seluruh
termasuk kategori sangat aktif. potensi peserta didik secara optimal
3. Aktivitasmengajukan/menjawab sehingga pserta didik berperan secara aktif
pertanyaan guru/teman diperoleh rata- dalam proses pembelajaran itu sendiri.
rata 90,5% berada pada kategori sangat Menurut Hosnan (2014: 208)
aktif pembelajaran aktif merupakan proses
4. Aktivitas mengerjakan LKPD kegiatan belajar mengajar yang subjek
diperoleh rata-rata 95,3% berada pada didiknya terlibat secara intelektual dan
kategori sangat aktif. emosional sehingga ia betul-betul berperan
5. Aktivitas berdiskusi atau bertukar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
jawaban dengan teman kelompok yang belajar mengajar.
lain diperoleh rata-rata 98,67% berada 2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar
pada kategori sangat aktif. Peserta Didik yang diajar dengan
6. Aktivitas membuat kesimpulan menggunakan LKPD Berbasis
Pendekatan Ilmiah
diperoleh rata-rata 92,33% berada pada
kategori sangat aktif. Data tes hasil belajar peserta didik
7. Aktivitas menyajikan hasil kerja yang diajar dengan menggunakan LKPD
kelompok diperoleh rata-rata 96,67% berbasis pendekatan ilmiah dapat dilihat
berada pada kategori sangat aktif. pada Lampiran 1, sedangkan analisis
Berdasarkan hasil penelitian deskriptifnya dapat dilihat pada lampiran
pembelajaran menggunakan LPKD 2. Hasil tersebut dirangkum pada Tabel
berbasis pendekatan ilmiah keseluruhan 4.4.
aktivitas peserta didik yang diamati berada
pada kategori sangat aktif. Pada LKPD

Tabel 4.4 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar IPA Biologi

Pretest Posstest
Ukuran sampel 24 24
Nilai terendah 30 72
Nilai tertinggi 63 100
Mean 45,29 83,13
Median 43,00 82,50
Range 33 28
Deviasi Standar 11,354 9,143
Varians 128,911 83,952

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa hasil dari 63 menjadi 100, rata-rata dari 45,29
belajar setelah diajar dengan menggunakan menjadi 83,13 termasuk dalam kategori
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sangat tinggi serta peningkatan median
berbasis pendekatan ilmiah mengalami dari 43 menjadi 82,50. Varians dari pretest
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari lebih besar daripada varians posttest,
peningkatan yang terjadi pada nilai mengindikasikan bahwa nilai preetest
terendah dari 30 menjadi 72, nilai tertinggi menyebar daripada nilai posttest. Secara

49
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

deskriptif dapat dikatakan bahwa Data pengkategorisasian tes hasil


kemampuan peserta didik pada belajar peserta didik yang diajar dengan.
pembelajaran dengan menggunakan LKPD menggunakan LKPD berbasis pendekatan
berbasis pendekatan ilmiah menjadi lebih ilmiah hasilnya dirangkum pada Tabel
baik daripada sebelum diberikan 4.5.
pembelajaran dengan menggunakan
LKPD berbasis pendekatan ilmiah.

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar

Frekuensi Persentase
Interval Kategori
Nilai Awal Nilai Akhir Nilai Awal Nilai Akhir
0 – 34 Sangat rendah 4 0 16,66 0
35 – 54 Rendah 13 0 54,17 0
55 – 64 Sedang 7 0 29,17 0
65 – 84 Tinggi 0 10 0 41,67
85 –100 Sangat Tinggi 0 14 0 58,33
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa hasil peningkatan kemampuan berpikir pada
belajar peserta didik pada nilai awal peserta didik sehingga dapat meningkatkan
(pretest) untuk kategori sangat rendah hasil belajarnya. Menurut Hosnan (2014:
terdapat 4 orang atau sebesar 16,66%, 208) kegiatan pembelajaran harus
untuk kategori rendah terdapat 13 orang dirancang dengan baik agar bermakna bagi
atau sebesar 54,17%, untuk kategori peserta didik, belajar yang baik terjadi bila
sedang terdapat 7 orang atau sebesar peserta didik mampu memutuskan apa
29,17%. Dan dari tabel terlihat bahwa yang akan dipelajari dan bagaimana cara
pencapaian hasil belajar sebelum diajar mempelajarinya, di samping itu tujuan
menggunakan LKPD berbasis pendekatan agar peserta didik dapat mencapai hasil
ilmiah kebanyakan berada pada kategori belajar yang memuaskan sesuai dengan
rendah. Sedangkan pada nilai akhir karakteristik kepribadian yang dmiliki oleh
(Posttest) untuk kategori tinggi terdapat 10 peserta didik.
orang atau sebesar 41,67%, untuk kategori Berdasarkan kriteria ketuntasan
sangat tinggi terdapat 14 orang atau minimal (KKM) yang berlaku di SMP
sebesar 58,33%, sehingga dapat Negeri 2 Watampone yang digunakan
disimpulkan pencapaian hasil belajar untuk menentukan tingkat pencapaian
setelah diajar dengan menggunakan ketuntasan hasil belajar peserta didik,
LKPD berbasis pendekatan ilmiah maka banyaknya peserta didik yang tuntas
kebanyakan berada pada kategori sangat dan belum tuntas dapat dilihat pada Tabel
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa 4.6 berikut ini:
kegiatan belajar pada LKPD berbasis
pendekatan ilmiah mendorong terjadinya

Tabel 4.6. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Biologi

50
Marsa, dkk (2016)

Kategori Pretest Posttest


Interval
Ketuntasan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
<71 Tidaktuntas 24 100 % 0 0%
≥ 71 Tuntas 0 0% 24 100 %

Pada Tabel 4.6 terlihat tidak ada 3. Analisis Deskriptif Pengaruh


peserta didik yang tidak tuntas, setelah Penggunaan LKPD Berbasis
diajar dengan pembelajaran menggunakan Pendekatan Ilmiah terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik
LKPD berbasis pendekatan ilmiah
menjadi 100% peserta didik mencapai
Adapun klasifikasi Gain peningkatan
ketuntasan. Sementara, ketuntasan
hasil belajar peserta didik disajikan pada
penguasaan bahan ajar IPA Biologi secara
lampiran 1 dan dirangkum pada Tabel 4.7
klasikal tercapai bila 85% peserta didik di
berikut.
kelas tersebut telah tuntas.

Tabel 4.7 Klasifikasi Gain Ternormalisasi pada Kelas Eksperimen


Rentang Kategori Frekuensi Persentase
G ≥ 0,70 Tinggi 13 54,17
0,3 < G < 0,70 Sedang 11 45,83
G ≤ 0,3 Rendah 0 0
Rata-rata Tinggi 0,70

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa ditemukan sehingga dapat meningkatlkan


peningkatan kemampuan peserta didik hasil belajar peserta didik.
setelah diajar dengan pembelajaran
menggunakan LKPD berbasis pendekatan Pembahasan
ilmiah berada pada klasifikasi tinggi. Hal
Berdasarkan pada hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa penggunaan
yang telah diuraikan, maka pada bagian
LKPD berbasis pendekatan ilmiah
pembahasan hasil penelitian meliputi
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
pembahasan hasil analisis deskriptif .
IPA Biologi peserta didik. Menurut
Pembahasan meliputi (1) aktivitas peserta
Marjan (2014: 4) pendekatan pembelajaran
didik dan (2) hasil belajar peserta didik
ini menekankan pada keaktifan peserta
dalam pembelajaran. Pembahasan aspek
didik dalam belajar, serta memberikan
tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
kesempatan kepada peserta didik untuk
1. Aktivitas Peserta Didik dalam
membangun konsep dalam Pembelajaran
pengetahuannya secara mandiri, Hasil pengamatan observer terhadap
membiasakan peserta didik dalam aktivitas peserta didik pada pembelajaran
merumuskan, menghadapi, dan yang menggunakan LKPD berbasis
menyelesaikan permasalahan yang pendekatan ilmiah pada kelas eksperimen,
menunjukkan bahwa deskripsi rata-rata

51
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

aktivitas belajar IPA Biologi peserta didik Hal ini menunjukkan bahwa dalam
sebesar 83,33% atau 20 peserta didik proses pembelajaran peserta didik masih
berada pada kategori aktif dan sebesar ada yang belum berani mengajukan atau
16,67% atau hanya 4 peserta didik saja menjawab pertanyaan dan belum mampu
yang berada pada kategori cukup aktif. membuat kesimpulan. Menurut Hosnan
Berdasarkan hasil observasi tersebut (2014:49) penyebab kurangnya peserta
menunjukkan bahwa pembelajaran didik memberanikan diri untuk bertanya
menggunakan LKPD berbasis pendekatan lebih dikarenakan peserta didik merasa
ilmiah dapat meningkatkan keaktifan dirinya tidak lebih tahu daripada guru
peserta didik dalam proses pembelajaran. sebagai akibat dari kebiasaan belajar yang
Di dalam pembelajaran peserta didik satu arah, adanya ganjalan psikologis
adalah subyek yang memiliki kemampuan antara guru dan peserta didik karena guru
untuk secara aktif mencari, mengolah, lebih dewasa daripada usia peserta didik,
mengkonstruksi, dan menggunakan dan kurang kreatifnya guru untuk
pengetahuan. Menurut Hosnan dalam mengajukan persoalan-persoalan yang
Dewi(2015: 490) pembelajaran aktif menantang peserta didik untuk bertanya.
merupakan proses kegiatan belajar Menurut Hosnan (2014:69) kegiatan
mengajar yang subjek didiknya terlibat menyimpulkan dalam pembelajaran
secara intelektual dan emosional sehingga dengan pendekatan saintifik merupakan
ia betul-betul berperan dan berpartisipasi kelanjutan dari kegiatan mengolah data
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. atau informasi. Setelah menemukan keter-
Aktivitas belajar peserta didik yang kaitan antar informasi dan menemukan
diamati oleh observer berada pada kategori berbagai pola dari keterkaitan tersebut,
sangat aktif, dari tujuh indikator aktivitas selanjutnya secara bersama-sama dalam
yakni mendengarkan/memperhatikan satu kelompok atau secara individual
penjelasan guru, membaca/memahami membuat kesimpulan. Adanya peserta
buku peserta didik, didik yang belum mampu membuat
mengajukan/menjawab pertanyaan kesimpulan seharusnya guru berperan akitf
guru/teman, mengerjakan LKPD, dalam membimbing serta mengarahkan
berdiskusi atau bertukar jawaban dengan peserta didik menyimpulkan dari hasil
teman kelompok yang lain, membuat analisis data. Menurut Machin (2014:32)
kesimpulan, dan menyajikan hasil kerja guru memberikan pertanyaan yang
kelompok. Dari ketujuh indikator aktivitas mendorong peserta didik untuk mengambil
peserta didik yang diamati pada indikator kesimpulan dari penyelidikan yang
mengajukan/menjawab pertanyaan dilakukan.
guru/teman memiliki rata-rata skor yang Pada umumnya peserta didik sangat
terendah yaitu 90,5% namun masih berada antusias dalam mengikuti pembelajaran
pada kategori ketercapaian sangat aktif. menggunakan LKPD berbasis pendekatan
Selain itu indikator membuat kesimpulan ilmiah . Hal ini ditandai oleh peserta
termasuk memiliki rata-rata skor rendah didik yang melakukan aktivitas-aktivitas
namun masih lebih tinggi dari indikator positif seperti bertanya, mengemukakan
mengajukan/menjawab pertanyaan pendapat, dan menyelesaikan LKPD.
guru/teman yaitu 92,33%. Menurut Dinas Pendidikan Nasional dalam

52
Marsa, dkk (2016)

Dewi (2013) Lembar Kerja Peserta Didik Nilai rata-rata tes hasil belajar IPA
(LKPD) adalah lembaran-lembaran yang Biologi yang diukur melalui tes awal
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh sebelum dimulainya pembelajaran dan tes
peserta didik. LKPD berisi petunjuk dan akhir sesudah diterapkan pembelajaran
langkah-langkah untuk menyelesaikan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik
suatu tugas. Tugas-tugas yang diberikan (LKPD) berbasis pendekatan ilmiah pada
kepada peserta didik dapat berupa teori kelas eksperimen mengalami peningkatan.
atau praktek. LKPD merupakan salah satu Hal ini disebabkan karena, pada
sarana untuk membantu dan pembelajaran yang menggunakan LKPD
mempermudah dalam kegiatan berbasis pendekatan ilmiah dapat
pembelajaran sehingga akan terbentuk mengaktifkan peserta didik dalam proses
interaksi yang efektif antara peserta didik pembelajaran dan membantu peserta didik
dengan guru, dan dapat meningkatkan dalam mengembangkan konsep. Hal ini
aktifitas peserta didik dalam peningkatan sejalan dengan hasil penelitian oleh
prestasi belajar. Marjan dkk (2014:9) bahwa pencapain
Salah satu cara untuk menciptakan hasil belajar Biologi peserta didik tidak
pembelajaran yang bermakna adalah terlepas dari hakekat pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan saintifik. pendekatan santifik, bahwa dalam saintifik
Menurut Fauziah dalam Machin (2014) peserta didik menemukan sendiri konsep-
pendekatan saintifik mengajak peserta konsep, yang dipelajari. Secara teoritis,
didik langsung dalam menginferensi pembelajaran pendekatan saintifik sangat
masalah yang ada dalam bentuk rumusan memposisikan peserta didik sebagai pusat
masalah dan hipotesis, rasa peduli dalam pembelajaran (student centered),
terhadap lingkungan, rasa ingin tahu dan sehingga memberikan peluang pada
gemar membaca. peningkatan hasil belajar, pandangan
Pada indikator mendengarkan/ paham konstruktivisme tentang
memperhatikan penjelasan guru, pembelajaran bahwa, keterlibatan aktif
membaca/ memahami buku mulai dari peserta diidk dalam pembelajaran
pertemuan pertama hingga pertemuan memiliki peran yang penting dalam
keenam peserta didik sangat aktif dalam mengkonstruksi pemahaman dalam
pembelajaran. Sedangkan pada indikator pikirannya. Hasil penelitian tersebut juga
mengerjakan LKPD, berdiskusi atau didukung oleh Nurul dalam Marjan
bertukar jawaban dengan teman kelompok (2014) menyebutkan pembelajaran
yang lain, dan menyajikan hasil kerja berpendekatan saintifik merupakan
kelompok terjadi penurunan dan pembelajaran yang menggunakan
peningkatan skor aktivitas peserta didik pendekatan ilmiah, di mana peserta didik
dalam pembelajaran dari pertemuan berperan secara langsung baik secara
pertama hingga pertemuan keenam, namun individu maupun kelompok untuk
secara umum tetap berada pada kategori menggali konsep dan prinsip selama
sangat aktif. Hal ini mungkin disebabkan kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas
materi memiliki tingkat kesulitan yang guru adalah mengarahkan proses belajar
lebih tinggi dari materi sebelumnya. yang dilakukan peserta didik dan
2. Hasil Belajar Peserta Didik

53
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

memberikan koreksi terhadap konsep dan yang memiliki relevansi dengan hakikat
prinsip yang didapatkan peserta didik. sains, yang bukan sekedar kumpulan fakta
Hasil penelitian ditunjukkan oleh dan prinsip tetapi mencakup cara-cara
analisis deskriptif. diperoleh informasi bagaimana memperoleh fakta dan prinsip
bahwa secara umum nilai skor rata-rata tersebut beserta sikap saintis dalam
post-test hasil belajar IPA Biologi kelas melakukannya, selain itu pembelajaran
eksperimen sebesar 41,67% berada pada pendekatan saintifik merupakan
kategori tinggi dan sebesar 58,33% berada pembelajaran yang berpusat pada peserta
pada kategori sangat tinggi. Menurut didik, sebagaimana proses pengalaman
Dinas Pendidikan Nasional dalam Dewi belajar yang ditempuh oleh peserta didik
(2013) LKPD merupakan salah satu sarana seperti, mengamati, menanya, mencari
untuk membantu dan mempermudah informasi, mengasosiasi, dan
dalam kegiatan pembelajaran sehingga mengkomunikasi (Edward dalam
akan terbentuk interaksi yang efektif Marjan,2014).
antara peserta didik dengan guru, dan Berdasarkan pemaparan di atas maka
dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pembelajaran menggunakan LKPD
dalam peningkatan prestasi belajar. berbasis pendekatan sanitifik mampu
Sejalan dengan Hosnan (2014: 36) LKPD meningkatkan hasil belajar IPA Biologi,
ini dapat digunakan sebagai salah satu disebabkan karena pendekatan ini
bahan ajar yang mampu meningkatkan memberikan keterlibatan langsung peserta
kreatifitas peserta didik dalam didik dalam menggali dan menemukan
menyelesaikan suatu permasalahan. konsep berdasarkan fakta yang mereka
Pendekatan saintifik dapat meningkatkan temukan. Pembelajaran dengan
kemampuan intelek, khusunya menggunakan LKPD berbasis pendekatan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta ilmiah melibatkan proses-proses kognitif
didik, membentuk kemampuan peserta yang potensial dalam merangsang
didik dalam menyelesaikan suatu masalah perkembangan intelek, khususnya
secara sistematik, terciptanya kondisi keterampilan berpikir tingkat tinggi
pembelajaran di mana peserta didik peserta didik.
merasa bahwa belajar itu merupakan suatu
kebutuhan, dan diperolehnya hasil belajar KESIMPULAN
yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Pembelajaran saintifik selain dapat pembahasan, maka dapat disimpulkan
memberikan solusi terhadap guru dalam sebagai berikut:
mengajar juga mampu memberikan 1. Aktivitas peserta didik yang diajar
peningkatan kemampuan peserta didik. dengan pembelajaran menggunakan
Hal ini disebabkan dengan adanya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
pengaruh kemampuan pedagogik pada berbasis pendekatan ilmiah berada
pada kategori sangat aktif, dalam arti
peserta didik yang dikonstruksi dengan
bahwa semua aspek kegiatan yang
sendirinya. Secara teoritis bahwa diamati berada pada kriteria sangat
pembelajaran pendekatan saintifik aktif.
merupakan pembelajaran yang lebih 2. Rata-rata skor hasil belajar
menekankan pada pembelajaran inkuiri, menggunakan Lembar Kerja Peserta

54
Marsa, dkk (2016)

Didik (LKPD) berbasis pendekatan unila.ac.id, Diakses pada 26


ilmiah adalah 83,13 berada pada Desember 2015).
kategori sangat tinggi dan peserta didik
telah mencapai ketuntasan sebesar Bustam, Irawati, A. 2013. Komparasi
100% sehingga ketuntasan hasil belajar Pembelajaran Kooperatif Type
secara klasikal tercapai. STAD Type TAI pada Materi
3. Hasil belajar peserta didik kelas VII
Perbandingan Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Watampone setelah
diajar dengan menggunakan LKPD SMP Negeri 9 Palopo. Tesis. Tidak
berbasis pendekatan ilmiah ada diterbitkan. Makassar: Program
peningkatan dengan rata-rata N-Gain Pascasarjana UNM.
0,7 berada pada klasifikasi tinggi.
Dewi, Devy Retnosari. 2013.
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Lembar Kerja
Siswa untuk Pembelajaran
Agustanti, T.H. 2012. Implementasi Permutasi dan Kombinasi dengan
Metode Inquiry untuk Pendekatan Kontekstual untuk
Mneingkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI. Artikel
Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Ilmiah. Universitas Negeri
Indonesia, (online), Vol.1, Malang Fakultas Matematika Dan
(http://journal.unnes.ac.id/index.ph Ilmu Pengetahuan Alam Program
p/jpii, Diakses 21 Desember 2015). Studi Pendidikan Matematika, (On
Arafah, Sherlly Ferdiana., Priyono, line), (http://jurnal-
Bambang., & Ridlo, Saiful. 2012. online.um.ac.id, Diakses pada 13
Pengembangan LKS Berbasis Mei 2016)
Berpikir Kritis pada Materi Dewi, Pramita Sylvia., Rochintaniawati,
Animalia. Unnes Journal of Diana. 2015. Implementasi
Biology Education, (online), Vol. 1 Pendekatan Saintifik Terhadap
No. 1, Proses Aktivitas Guru dan Siswa
(http://journal,unnes.ac.id/sju/index pada Pembelajaran IPA Terpadu.
.php/ujbe, Diakses pada 26 Prosiding Simposium Nasional
Desember 2015). Inovasi dan Pembelajaran Sains,
Arikunto, Suharsini. 2001. Dasar-dasar (On line), (http://portal.fi.itb.ac.id,
Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Diakses pada 30 April 2016).
Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
Aryanti, Murni., Kadaritna, Nina., & Belajar Edisi 2. Jakarta: PT Rineka
Sofya, Emmawati. 2014. Cipta.
Pengembangan Lembar Kerja Fannie., Dezricha. Rizky., Rohati. 2014.
Siswa Berbasis Pendekatan Pengembangan Lembar Kerja
Saintifik pada Materi Laju Reaksi. Siswa (LKS) Berbasis Poe
Jurnal Pendidikan dan (Predict, Observe, Explain) pada
Pembelajaran Kimia, (online), Vol. Materi Program Linear Kelas XII
3 No. 3, (http://jurnal.fkip. SMA. Jurnal Sainmatika (online)

55
Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah

Vol. 8 No. 1, .php/jpii Diakses pada 1 Mei


(www.akademik.unsri.ac.id, 2016).
Diakses 22 Desember 2015).
Najihah. 2013. Komparasi Keefektifan
Faizi, Mastur. 2013. Ragam Metode Model Pembelajaran Kooperatif
Mengajarkan Eksakta pada Murid. Tipe Learning Cycle-5E dan Tipe
Yogyakarta: Diva Press. STAD pada Materi Barisan dan
Deret Siswa Kelas IX SMP Negeri
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan 2 Watampone. Tesis. Tidak
Kontekstual dalam Pembelajaran diterbitkan.Makassar: PPs UNM.
Abad 21 Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013. Rauf, Sahrini., 2015. Peningkatan
Jakarta: Ghalia Indonesia. Aktivitas, Motivasi, dan Hasil
Belajar melalui Penerapan Model
Jusrianti, 2013. Peranan Tutor Sebaya Pembelajaran Inquiry pada
dalam Model Pembelajaran MataPelajaran IPA Peserta Didik
Kooperatif Tipe STAD Terhadap
Kelas VIII 4 SMP Negeri 40
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan.
Kelas X SMA Negeri 12 Makassar : Program Pascasarjana
Bulukumba. Tesis. Tidak UNM.
diterbitkan. Makassar : Program
Pascasarjana UNM. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Marjan, Johari., Arnyana, I.B. Putu., Jakarta: Grafindo Raja Persada.
Setiawan, I.G.A. Nyoman. 2014.
Pengaruh Pembelajaran Sari, Suci Yati., 2015. Pengembangan
Pendekatan Saintifik Terhadap Lembar Kerja Siswa pada Materi
Hasil Belajar Biologi dan Asam Basa Berbasis Pendekatan
Keterampilan Proses Sains Siswa Ilmiah, Jurnal Pendidikan Kimia,
Ma Mu’allimat Nw Pancor Selong (online), Vol. 3 No. 2,
Kabupaten Lombok Timur Nusa (http://id.portalgaruda.org Diakses
Tenggara Barat. e-Journal (online) 19 Desember 2015).
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singharaja Solihin, 2015. Pengaruh Penerapan
Program Studi IPA(Vol. 4), e-mail: Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran Fisika terhadap Hasil
(johari.marjan@pasca.undiksha.ac.
id. Diakses 30 April 2016). Belajar Siswa SMK Negeri 6
Bulukumba. Tesis. Tidak
Machin, A. 2014. Implementasi diterbitkan. Makassar : Program
Pendekatan Saintifik, Penanaman Pascasarjana UNM.
Karakter dan Konservasi pada
Pembelajaran Materi Sudjana, Nana., 1989. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
Pertumbuhan, Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia (online) Vol 3No.1( Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index

56
Marsa, dkk (2016)

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran


Inovatif Kontemporer: Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional.
Jakarta: Bumi Aksara.

Wirda Fauzah Yusuf, 2012. Perbandingan


Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe The Power of Two dengan
Tipe Make A Match dalam
Pembelajran Segitiga Siswa Kelas
VII SMP Negeri I Makassar.Tesis.
Tidak diterbitkan. Makassar: PPs
UNM.

Zubaidah, Siti., Mahanal,


Susriyati.,Yuliati, Lia., &Sigit,
Darsono. 2014. Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

57

Anda mungkin juga menyukai