Anda di halaman 1dari 2

QUIZ SPM WEEK-6 ANDRE SANTOSO / 130318031 / KP.

1. Iya benar control system tightness penting dalam Penerapan SPM karena control
system tightness merupakan pengendalian yang diterapkan untuk memaksakan
keinginan perusahaan terhadap individu yang menjalankan. Karena tingkat kepastian
dari karyawan yang tinggi dapat dicapai dengan perilaku yang sesuai dengan
keinginan perusahaan.
Menurut pendapat saya jika melihat dari sisi Leo : Seharusnya Leo tetap melakukan
pengawasan terhadap Leo, meskipun Bill Reilly sebagai pengelolanya di Teater Four-
Plex, meskipun Bill Reilly merupakan keponakan dari Leo, dan Leo mungkin bisa
lebih menetapkan kode- kode etik dan memberikan pelatihan terlebih dahulu terhadap
Bill Reilly, agar Bill Reilly mengetahui tanggung jawabnya secara benar. Selain itu
harus nya tetap memantau/ mengontrol karyawannya agar tidak terjadi kecurangan
yang dapat mengakibatkan kerugiaan. Mengontrol disini mungkin bisa memberi
punishment bagi karyawan yang melakukan kecurangan, dan sebaliknya memberikan
reward bagi karyawan yang memiliki kinerja bagus.

2. Iya dampaknya berbeda, baik dari segi positif maupun dari segi negatif. Dari segi
positif dari tight adalah kinerja dari masing-masing karyawan dapat di kontrol oleh
manajemen. Jika Loose, karyawan tidak dikontrol oleh manajemen, sehingga
karyawan memiliki kebebasan dalam bekerja.

Sisi negatif dari Tight adalah karyawan akan memiliki moral yang buruk, karena
karyawan dalam bekerja lebih merasa tertekan, karena merasa selalu dikontrol /
diawasi oleh pihak manajemen. Sedangkan dampak negatif dari Loose adalah
karyawan dapat melakukan kecurangan dalam melakukan pekerjaan yang dapat
merugikan perusahaan, karena karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan yang
mereka lakukan tidak dikontrol pihak manajemen. Contoh dari Loose pada kasus
LFPT adalah ketidak sesuaian antara jumlah uang yang diterima dengan jumlah tiket
yang terjual. Hal ini mungkin bisa terjadi karena adanya kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan.
Tidak, dari segi konsep, Loose dan No control tidak sama karena Loose dapat
diartikan bahwa adanya pelonggaran pengawasan terhadap kinerja karyawan,
sedangkan No Control, dapat diartikan bahwa pihak manajemen sama sekali tidak
melakukan control terhadap kinerja karyawan.

Hal menarik : dapat mengetahui cara mengontrol seseorang ( karyawan ), baik


karyawan tersebut melakukan kecurangan secara terbuka maupun melakukan
kecurangan secara diam-diam. Semua kontrol tidak harus menggunakan mesin,
karena perusahaan juga harus membandingkan antara cost dan benefit dari masing-
masing kontrol tersebut, jangan sampai manajer melakukan kontrol yang berlebihan
( Kontrol over dosis ) yang semakin merugikan perusahaan.

3. Iya relevan, karena jika menerapkan control system tightness, maka membutuhkan
biaya yang besar, sehingga membutuhkan control system cost. Karena control system
cost ini mengatur / membatasi berapa banyak cost yang dikeluarkan untuk hasil yang
diinginkan oleh manajemen agar dapat tercapai.
Jika hasil diskusi kelompok, yaitu melakukan sistem otomatisasi untuk mengatasi
kecurangan yang dilakukan karyawan. Tetapi seharusnya tidak harus memakai sistem
otomatisasi saja untuk mengatasi kecurangan, penggunaan sistem otomatisasi jika
dilihat dari control system cost tidak efisien jika diterapkan, karena memerlukan biaya
yang tidak sedikit. Dengan demikian maka diperlukan solusi lain untuk memperbaiki
kinerja karyawan, misalnya dengan memberikan hukuman bagi karyawan yang
kinerjanya tidak baik.

4. Dalam melakukan kontrol, maka secara otomatis akan timbul direct cost dan indirect
cost. Sebelum melakukan control, sebaiknya perusahaan harus mempertimbangkan
direct cost dan indiredt costnya terlebih dahulu, agar biaya yang yang dikeluarkan
tidak terlalu besar.

Anda mungkin juga menyukai