Anda di halaman 1dari 5

Morfologi Tumbuhan

DAUN

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: BAB


1. Menjelaskan fungsi daun IV
2. Menjelaskan proses pertumbuhan daun
3. Menjelaskan variasi daun berdasarkan kelengkapan daun
4. Menjelaskan variasi daun berdasarkan bangun daun
5. Menjelaskan variasi daun berdasarkan ujung daun (apex folii)
6. Menjelaskan variasi daun berdasarkan pangkal daun (basis folii)
7. Menjelaskan variasi daun berdasarkan pinggir daun (margo)
8. Menjelaskan variasi daun berdasarkan pertulangan daun (nervus)
9. Menjelaskan variasi daun berdasarkan daging daun (intervenium)
10. Menjelaskan variasi daun berdasarkan pelipatan daun (ptyxis)
11. Menjelaskan macam-macam sendi daun (pulvinus)
12. Menjelaskan macam-macam organ tambahan pada daun.
13. Menjelaskan tipe-tipe daun majemuk
14. Menjelaskan letak daun pada batang (filotaxis)
15. Menjelaskan daun-daun yang terspesialisasi
Fungsi Daun

Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan yang umumnya lebar dan
tipis. Umumnya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil. Fungsi utama daun adalah
sebagai tempat pengolahan zat-zat makanan (asimilasi). Selain itu juga berfungsi sebagai
penguapan air (transpirasi) dan pernafasan (respirasi). Beberapa daun dapat berobah
menjadi fungsi tertentu yang dikenal juga dengan daun terspesialisasi.

Pertumbuhan Daun

Pernahkah kalian melihat bagaimana daun tumbuh dan kemudian berkembang ?


Semua daun, mula-mula terlihat seperti tonjolan jaringan yang kecil yang disebut primordia
daun (bakal daun), yang terbentuk dari sisi meristem apeks pada suatu kuncup batang. Pada
waktu ujung kuncup tumbuh, primordia daun baru mulai terbentuk menurut pola yang khas
untuk setiap jenis tumbuhan. Meristem apeks tumbuh membesar dengan adanya
pembelahan dan pembesaran sel. Hal ini akan membuat meristmem apeks menjadi lebih
tinggi. Setelah mencapai ketinggian tertentu, pada sisi lain akan dibentuk bakal daun
berikutnya. Hal ini akan terjadi secara berulang. Sehingga setiap meristem apeks tumbuh dan
berkembang, bakal daun yang terbentuk setiapnya akan tertinggal di sisi sumbu batang.
Bakal daun akan tumbuh karena adanya aktifitas beberapa meristem. Masing-masing
meristem itu mempunyak aktifitas yang tidak sama, sehingga menyebabkan menculnya
bermacam-macam variasi daun.

Pada tumbuhan dikotil pangkal daun biasanya terbatas pada sebagian kecil di
sekeliling meristem apeks batang. Kedudukan bakal daun pada tumbuhan dikotil ini
dikatakan menyerupai pasak. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, pangkal daun biasanya
menempati sebagian besar keliling meristem apeks batang yang dikatakan juga seperti kerah
baju.

Ukuran daun bertambah dengan adanya pembelahan dan pembesaran sel, akhirnya
lambat laun akan tercapai ukuran yang maksimal dan bentuk akhir dari daun. Penambahan
ukuran daun disebabkan oleh penambahan ukuran sel dan perluasan sel akibat pembelahan
dan pertumbuhan sel. Pembelahan sel terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu. Pada
perkembangan daun, ada beberapa meristem yang aktif bekerja, yaitu :

a. Meristem apeks (apical meristem), yang menyebabkan daun bertambah tinggi


b. Meristem tepi (marginal meristem), yang menyebabkan daun mejadi lebar
c. Meristem papan (plate meristem), yang menyebabkan daun menjadi pipih
d. Meristem antara (intercalary meristem), yang menyebabkan tangkai daun dan
lembaran daun menjadi panjang. Daun menjadi panjang, terutama pada tumbuhan
Gramineae.
e. Meristem adaksial (adaxial meristem), yang menyebabkan tulang daun menjadi
lebih tebal dari helaian daun.

Meristem apeks mula-mula aktif dan menyebabkan daun bertambah tinggi.


Kemudian meristem apeks ini aktifitasnya berkurang dan pemanjangan daun selanjutnya
dilakukan oleh aktifitas meristem interkalar di dekat pangkal helaian daun. Pada
tumbuhan Gramineae, aktifitas meristem interkalar berlangsung cukup lama, sehingga
daun menjadi panjang. Selanjutnya meristem tepi aktif bersamaan dengan meristem
papan yang menyebabkan daun menjadi lebar dan pipih. Apabila meristem marginal
tidak aktif pada tempat-tempat tertentu, maka terbentuklah pinggir daun yang
bervariasi. Jika meristem marginal hanya aktif di sepanjang sumbu daun, maka akan
menghasilkan tonjolan seperti halnya bakal daun dan akhirnya berkembang menjadi
anak daun, sehingga terbentuk daun majemuk. Jika meristem adaksial tetap aktif,
sedangkan meristem marginal tidak aktif, maka terbentuklah daun seperti pedang.

a b

e
d

Gambar 1. Pertumbuhan Daun. a. ujung pucuk daun dikotil, b. ujung pucuk daun monokotil.
c. perkembangan daun, d. bagian-bagian daun, e. pembentukan daun majemuk.
Am (apex meristem), Mm (meristem marginal), Im (intercalary meristem), Pm
(plate meristem), Adm (adaxial meristem) (Bell, 1991)

Pada tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat perbedaan yang mendasar pada
aktifitas meristem ke arah bagian atas (distal) atau ke bagian bawah (proksimal). Pada
daun dikotil, bagian proksimal daun akan berkembang menjadi pangkal daun dan daun
penumpu jika ada. Bagian distal daun akan berkembang menjadi helaian daun.
Terbentuknya tangkai daun adalah akibat aktifitas dari meristem interkalar dan
meristem adaksial. Sedangkan pada daun monokotil, meristem apeks hanya sebentar
saja aktifitasnya. Untuk pembentukan seluruh helaian daun dan pelepah daun serta
tangkai daun, berasal dari bagian bawah (proksimal) bakal daun. Bagian distal hampir
tidak aktif, kadang-kadang terlihat sebagai ujung daun yang bersifata rudimen. Apakah
kalian pernah melihat daun tumbuhan Monstera (Araceae) yang mempunyai daun
berlobang-lobang? Hal ini disebabkan karena dalam perkembangan daun, kadang-
kadang terdapat meristem yang tidak berkembang pada tempat tertentu, sehingga sel
daun tersebut mati, akhirnya terbentuklah lobang pada daun tumbuhan tersebut.
Gambar 2. Monstera

Variasi daun
Jika kita perhatikan tumbuhan yang ad di sekitar kita, maka akan terlihat banyak
sekali variasi daun antara satu tumbuhan yang satu dengan tumbuhan yang lainnya. Variasi
daun tersebut dapat meliputi : kelengkapan daun, bentuk umum daun, ujung daun, pangkal
daun, pinggir daun, pertulangan daun, daging daun dan pelipatan daun. Hal lain yang juga
terlihat pada daun adalah sendi daun, daun penumpu dan sifat heteroblastik.

Kelengkapan daun

Jika kita perhatikan daun dari beberapa tumbuhan monokotil dan dikotil, maka akan
terlihat perbedaannya dari bagian yang dipunyai daun tersebut. Bagian yang dipunyai daun
tersebut dinamakan juga sebagai alat kelengkapannya, yang dapat dibedakan atas daun
lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap adalah daun yang terdiri dari helaian daun
(lamina), tangkai daun (petioles) dan pelepah daun (vagina). Sedangkan daun yang tidak
lengkap adalah daun yang tidak mempunyai salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka daun tidak lengkap dapat dibedakan lagi menjadi :

1. Mempunyai tangkai dan helaian daun, disebut dengan daun bertangkai


2. Mempunyai pelepah dan helaian daun, disebut dengan daun berupih
3. Mempunyai helaian daun saja, disebut dengan daun duduk
4. Mempunyai tangkai daun saja, disebut dengan daun semu atau daun palsu.

Pada tumbuhan tertentu, tangkai daunnya menjadi pipih secara vertikal sehingga seperti
helaian daun. Helaian daun ini disebut dengan helaian daun semu (filodium), contohnya
dapat ditemukan pada tanaman Acasia sp.
Gambar 3. Filodium Acasia sp. A. daun majemuk menyirip (daun pada awal pertumbuhan),
B-C, Perkembangan filodium, D. Filodium. (Dutta, 1968).

Tugas

1. Jelaskan mengapa terjadi berbagai variasi pada daun.


2. Jelaskan perbedaan terbentuknya daun dikotil dengan monokotil.
3. Jelaskan tentang jaringan meristem pada daun dan fungsi masing-masingnya.
4. Carilah gambar masing daun tumbuhan yang lengkap dan tidak lengkap.
5. Carilah gambar satu daun yang dilengkapi dengan bagian-bagiannya, seperti ujung
daun, pangkal daun, pingggir daun, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai