Anda di halaman 1dari 7

LEMAK PADAT NANOPARTIKEL; SINTESIS DAN APLIKASI

(SOLID LIPID NANOPARTICLE; SYNTHESIS AND APPLICATIONS)

Dwinna Rahmi

Balai Besar Kimia dan Kemasan, Departemen Perindustrian RI


Jl. Balai Kimia No. 1 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur

E-mail: dwinna2002@yahoo.com

ABSTRAK

Saat ini di dunia banyak peneliti yang tertarik untuk mengembangkan nanoteknologi. Salah satu pendekatan
nanoteknologi di bidang farmasi adalah lemak padat nanopartikel (Solid Lipid Nanoparticle/SLN). SLN merupakan
sistem koloid pembawa untuk mengontrol perbaikan susunan kimia tubuh. Tulisan ini menampilkan secara umum
metode pembuatan SLN dan penerapannya di industri farmasi. Ada tiga metode yang paling banyak dipakai para
peneliti untuk memproduksi SLN yaitu homogenisasi kecepatan tinggi (High Speed Homogenation/HSH),
homogenisasi tekanan tinggi (High Pressure Homogenation/HPH) dan emulsifikasi dengan pelarut (SE). Di lain
pihak, SLN berfungsi sebagai kimia penstabil senyawa yang sensitif terhadap sinar, oksidasi dan hidrasi. Selain
itu SLN dapat mengurangi efek samping dari pemakaian mineral nanopartikel sebagai anti UV dan polimer
nanopartikel sebagai pembawa obat. Dari hasil beberapa penelitian menyebutkan bahwa SLN yang terbuat dari
asam lemak esensial terbukti dapat mengurangi dampak bahaya dan racun.

Kata kunci : Nanoteknologi, Lemak padat nanopartikel, Homogenisasi kecepatan tinggi, Homogenisasi tekanan
tinggi, Emulsifikasi dengan pelarut

ABSTRACT

Currently, there are many researchers have attracted increasing attention on nanotechnology. One of
nanotechnology approach in cosmetic/pharmacy field is solid lipid nanoparticle (SLN). SLN are colloidal carrier
system providing controlled release profiles for many substances. This paper presents an overview of SLN
synthesis and SLN applications. Three of the most popular methods for production of SLN will described in this
paper, they are high speed homogenization (HSH), high pressure homogenization (HPH) and solvent
emulsification (SE). On the other hand, SLN are able to enhance the chemical stability of compounds sensitive to
light, oxidation and hydration. Furthermore, SLN could reduce side effect of using mineral nanoparticle for UV
protection and polymer nanoparticle for drug delivering. In fact, a clear advantage of SLN that the lipid made from
the essential fatty acid which can decrease the danger of acute and chronic toxicity.

Key words : Nanotechnology, Solid lipid nanoparticle, High speed homogenization, High pressure homogenization,
Solvent emulsification

PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir ini, penerapan material keunikan dari partikel nano terletak pada
nanoteknologi di segala bidang berkembang sifat atau fungsi yang berbeda dari material
sangat pesat. Nanoteknologi merupakan bidang sejenis dalam ukuran besar (bulk) di mana
yang sangat multidisiplin, mulai dari fisika hukum-hukum fisika kuantum akan mendominasi
terapan, ilmu material, sains, koloid dan dari sifat fisikanya. Reaktivitas nanomaterial
antarmuka, fisika alat, kimia supramolekul, mesin lebih tinggi karena luas permukaannya lebih luas
pengganda-diri dan robotika, teknik kimia, teknik dibanding material dalam ukuran besar (Abe,
mesin, rekayasa biologi, dan teknik elektro. 2008).
Menurut Abdullah (2008) di bidang Keunikan sifat dan fungsi yang luas dari

Lemak Padat Nanopartikel .Dwinna Rahmi 27


nanopartikel membuat para peneliti berlomba semakin luas, tidak hanya untuk pembuatan
untuk mendalami dan menerapkan teknologi ini pelet tapi juga untuk kosmetik seperti
pada bidangnya masing-masing, seperti krem/lotion.
makanan (Bouwmeestera, et.al., 2009, Cahu SLN pada kosmetik juga berfungsi untuk
et.al., 2007), keramik (Corni et.al., 2008), tekstil mengurangi penggunaan mineral nanopartikel
(Sivakumar et.al., 2010), kimia (Linton et.al., seperti silika nanopartikel sebagai antioksidan
2008), farmasi dan kosmetik (Ernest et.al., 2005) (Wang et.al., 2009) dan titanium nanopartikel
dan lain-lain. sebagai anti UV (Qiang et.al., 2008). Beberapa
Pengembangan nanoteknologi di bidang tahun terakhir ini para peneliti mulai meneliti
farmasi/kosmetik fokus kepada sistem koloid dampak toksik dari pemakaian mineral
(colloidal system) termasuk nanoemulsi, nanopatikel pada kosmetik. Menurut Qiang,
nanosuspensi dan nanopartikel. Nanoemulsi pemakaian mineral TiO2 pada kosmetik tidak
merupakan efisiensi homogenisasi penyebaran menimbulkan dampak toksik, akan tetapi TiO2
dua bahan cair yang tidak saling larut. nanopartikel yang mempunyai multikarakter yang
Nanoemulsi dapat dibuat dengan ultrasonifikasi spesifik dapat menimbulkan dampak buruk pada
atau homogenisasi tekanan tinggi (high pressure tubuh.
homogenisasi/HPH) (Gutierrez et.al., 2008). Secara umum SLN dibuat dari campuran
Menhnert (2001) mendefinisikan lemak, surfaktan/emulsifier, dan air. Lemak yang
nanosuspensi sebagai koloid partikel (colloidal digunakan untuk pembuatan SLN sangat luas
particles) yang hanya terbuat dari bahan aktif seperti triglycerides (tristearin), glyceride
dan surfaktan/emulsifier. Seperti nanoemulsi, (glyceryl monostearate), asam lemak (asam
sintesis nanosuspensi dapat dilakukan dengan stearat), steroids (cholesterol) dan wax (cetyl
HPH (Teeranachaideekal et.al., 2008). Mereka palmitate) tergantung produk yang akan
membuat nano- suspensi dari ascorbyl palmitate diproduksi (Mehnert et.al., 2001). Para peneliti
sebagai anti oksidan pada kosmetik dan industri sependapat bahwa keunggulan utama dari
makanan. penerapan SLN pada bidang farmasi/kosmetik
Awal tahun 1990 lemak padat karena bahan baku utamanya lemak yang
nanopartikel (solid lipid nanoparticle/SLN) mulai berasal dari asam lemak esensial (Pardeike et.al.,
dikembangkan sebagai alternatif sistem 2009).
pembawa untuk emulsi, liposom, dan polimer
nanopartikel (Pardeike, 2009). Pada bidang TEORI
farmasi SLN hadir untuk mengatasi masalah
yang timbul akibat pemakaian polimer Metode Pembuatan Lemak Padat
nanopartikel yang mempunyai efek samping. Nanopartikel (SLN)
Polimer nanopartikel terbuat dari monomer dan
pelarut organik yang berbahaya pada tubuh. Ada beberapa metode untuk
Selain itu polimer nanopartikel juga tidak dapat memproduksi SLN seperti High speed
terurai (biodegradable). homogenization (HSH)/ultrasound, high pressure
Para peneliti (Muller, 1997; Menhnert, homogenization (HPH), solvent emulsification
2001; Ernest 2005; Pardeike, 2009; Kuchler, (SE), solvent injection/solvent displacement dan
2009) berpendapat bahwa SLN dapat mengatasi membrane contractor method. Di antara metode
kelemahan- kelemahan yang ditemui pada yang sudah dilakukan ada tiga metode yang
sistem koloid yang lain, dimana SLN: paling banyak dipakai peneliti untuk
- Memungkinkan untuk mengontrol pelepasan memproduksi SLN yaitu HSH/ultrasound, HPH
dan target obat; dan SE (Pardeike et.al., 2009).
- Meningkatkan stabilitas obat; Seperti yang sudah disinggung pada
- Dapat memadukan obat yang bersifat pendahuluan pemakaian lemak alam sebagai
lipophilik dan hydrophilik; bahan baku pembuat SLN untuk obat/kosmetik
- Menghindari sifat racun (no biotoxicity) dari memberi nilai lebih karena tidak mempunyai efek
sistem pembawa obat; samping dan juga mudah terurai. Penambahan
- Menghindari pemakaian pelarut organik. surfaktan/emulsifier sebagai stabilisator dapat
melindungi lemak dari pengumpalan. Kombinasi
Lemak padat pada awalnya dipakai sebagai antara lemak dan emulsifier tergantung jenis
bahan baku pelet untuk memudahkan mobilitas produk yang akan diproduksi. Lemak dan
obat (drug delivery). Selanjutnya penerapan emulsifier yang umum dipakai untuk pembuatan
lemak padat yang dikembangkan menjadi SLN SLN di rangkum didalam Tabel 1.

Jurnal Kimia dan Kemasan, Vol. 32 No.1 April 2010 : 27-33 28


Tabel 1. Lemak dan emulsifier untuk pembuatan SLN Dengan menggunakan metode ini, Ahlin
et.al. (1998) telah melakukan optimalisasi
Lemak
Emulsifier/ beberapa parameter (waktu homogenisasi,
Coemulsifier kecepatan putaran, dan kondisi suhu) untuk
Triglycerides menghasilkan SLN dengan mutu tinggi/
Tricaprin Soybean lecithin
Trilaurin Egg lecithin
kandungan partikel nano tinggi. Mereka
Trimyristin Phosphatidylcholine mencoba memadukan beberapa jenis lemak
Tripalmitin Sodium cholate dengan beberapa jenis emulsifier. Lemak yang
Tristearin Sodium glycocholate dipakai diantaranya trimyristin, tripalmitin,
Hydrogenated Taucholic acid sodium salt
coco-glycerides Taurodeoxycholic acid -
tristearin, triglyceride dan glycerol dan
Hard fat types sodium salt emulsifier-nya menggunakan poroxamer,
Glyceryl monostearate Poroxamer witepsol dan dynason. Dengan memakai
Glyceryl behenate Butanol poroxamer sebagai emulsifier, mereka
Glyceryl palmitostearate Butyric acid
Cetyl Palmitate Dioctyl sodium sulfosuccinate
mendapatkan kondisi optimum pembuatan SLN
Palmitic acid Monooctyphosphoric acid- seperti dalam Tabel 2.
Decanoic acid sodium Dari hasil yang mereka dapatkan,
Behenic acid mereka menyimpulkan bahwa kecepatan
Stearic acid
putaran tidak memberi pengaruh besar terhadap
Sumber : Menhnert et.al., 2001 ukuran partikel akan tetapi sedikit mempengaruhi
indeks dispersinya. Ukuran partikel yang
dihasilkan dengan menggunakan metode ini
Homogenisasi Kecepatan Tinggi dan umumnya antara 100-200 nm.
Ultrasonifikasi (High Speed Homo- Genization /
HSH and Ultrasound) Homogenisasi Tekanan Tinggi (High Pressure
Homogenization/ HPH)
Pembuatan SLN dengan metode HSH
dan ultrasonifikasi dilakukan dengan cara Metode HPH merupakan metode paling
mendispersikan partikel pada tabung ultrasound populer diantara metode-metode yang sudah
dengan kecepatan tinggi. Gabungan kedua dikembangkan (Muller et.al., 2007). Metode ini
metode ini sangat sederhana. tidak hanya banyak dipakai oleh para peneliti
bahkan juga banyak diterapkan pada industri
Tabel 2. Kondisi optimal pembuatan SLN untuk menghasilkan SLN skala pabrik. Secara
dengan HSH/ultrasonifikasi umum tekanan diatur antara 100 bar hingga
2000 bar. Apabila memakai metode lain untuk
Kondisi Kec. putaran Waktu proses mendapatkan nanopartikel, kandungan lemak
(rpm) (min)
dalam formula tidak boleh lebih dari 10%, akan
> suhu ruangan 20.000 8 tetapi dengan metode HPH kita dapat
< suhu ruangan 5000 10 meningkatkan kandungan lemak dalam formula
Sumber : Ahlin et. Al., 1993 sampai 40% (Menhnert, 2001).
Ada dua pendekatan untuk
menghasilkan SLN dengan HPH yaitu proses
panas dan dingin seperti terlihat pada Gambar 1.
Pada proses homogenisasi panas,
kondisi suhu proses diatur diatas titik leleh lemak
o o
yang dipergunakan (5 C hingga 10 C). Pada
proses ini, kualitas pre-emulsi mempengaruhi
produk akhir nanopartikel. Pengaturan suhu dan
tekanan sangat diperlukan untuk menghindari
degradasi bahan aktif yang terkandung.
Secara umum suhu tinggi dapat
mengecilkan ukuran partikel karena menurunnya
viskositas fase cair (Menhnert et.al., 2001).
Tekanan yang tinggi juga berdampak naiknya
o
suhu sampel sampai 10 C. Dilain pihak
menaikkan tekanan dan kecepatan putaran
Gambar 1. Skematik prosedur produksi SLH secara
berdampak naiknya energi kinetik yang
panas dan dingin (Pardeike et.al., 2009)

Lemak Padat Nanopartikel .Dwinna Rahmi 29


mengakibatkan ukuran partikel kembali Emulsifikasi dengan Pelarut/Evaporasi (Solvent
membesar karena nanopartikel akan Emulsification (SE)/Evaporation)
bergabung kembali.
Untuk itu optimalisasi kondisi seperti Pembuatan SLN dengan cara
tekanan, suhu dan kecepatan putaran sangat emulsifikasi adalah dengan mengendapkan
diperlukan ketika memproduksi SLN supaya lemak yang sudah dicampurkan ke dalam o/w
mendapatkan SLN yang stabil, tidak merusak emulsifier. Formula yang bersifat lipophilik
bahan aktif dan porsentase nanopartikel lebih kemudian dilarutkan didalam air dan pelarut
banyak. organik (seperti cyclohexane). Lalu pelarut
Selanjutnya, untuk mengatasi kesulitan organik dievaporasi untuk mendapatkan lemak
yang terjadi pada proses panas, telah mikropartikel. Lemak mikropartikel ini
dikembangkan pula HPH dengan proses dingin. diendapkan lagi sampai dihasilkannya
Pada proses ini, lemak yang sudah didinginkan nanopartikel (Sjostrom et.al., 1992). Dengan
dihancurkan dengan ball milling untuk menggunakan metode ini Sjostrom
menghasilkan mikropartikel (50 µm hingga menghasilkan obat cholesterol acetat
100 µm). Kemudian lemak mikropartikel nanopartikel dengan ukuran antara 25 nm hingga
didispersi, lalu ditambahkan surfaktan/emulsifier. 100 nm dengan emulsifier yaitu lecithin/sodium
Setelah itu dihomogenkan didalam reaktor glyocholate.
bertekanan tinggi dengan kondisi suhu dingin Seperti yang sudah diterangkan diatas
untuk menjadikannya pre-suspensi. Proses HPH bahwa ukuran partikel yang dihasilkan sangat
diteruskan sampai dihasilkan nanopartikel. dipengaruhi oleh perpaduan lemak dengan
Helgason et.al. (2009) meneliti pengaruh surfaktan/emulsifier dan konsentrasi lemak
konsentrasi surfaktan/emulsifier terhadap dalam formula. Kelebihan dari metode ini adalah
struktur nanopartikel yang dihasilkan. Pada tidak merusak bahan aktif karena proses
Gambar 2 terlihat bahwa penambahan surfaktan produksi dilakukan pada suhu rendah.
yang berlebihan berdampak tertutupnya Sementara kekurangan dari metode ini adalah
permukaan lemak sehingga mengakibatkan berdapak racun karena pemakaian pelarut
menurunnya reaktifitas SLN. organik.
Selain meneliti tentang efek konsentrasi
terhadap penutupan permukaan partikel HASIL DAN PEMBAHASAN
Helgason juga mengamati efek tahap
penambahan surfaktan terhadap kestabilan Aplikasi SLN Pada Industri Farmasi
partikel Hasilnya menunjukkan bahwa
penambahan surfaktan setelah dispersi akan Asam lemak esensial sebagai bahan
menambah kestabilan struktur SLN. baku pembuatan SLN tidak dapat disatukan
dengan tubuh/bagian tubuh secara langsung,
mereka harus disuplai ke tubuh melalui makanan
atau melalui kulit (Muller et.al., 2007).
Sampai saat ini, di bidang farmasi, SLN
berfungsi sebagai koloid pembawa untuk
bermacam-macam senyawa. SLN dapat
membantu membawa obat ke target pengobatan
(Ernest et.al., 2005). Selain itu, SLN banyak
dipakai untuk meningkatkan mutu dan fungsi dari
produk kosmetik. Karena sifat nanopartikel yang
cendrung mudah meresap dan efisiensi
pelekatan nanopartikel yang tinggi pada kulit
maka penerapan nanopartikel pada kosmetik
khususnya untuk perawatan kulit semakin
meningkat (Kuchler et.al., 2009). Pardeike
Gambar 2. Ilustrasi dampak konsentrasi surfaktan
(2009) berpendapat bahwa ukuran partikel suatu
terhadap penutupan permukaan
lemak (Helgason et.al., 2009).
bahan mempengaruhi pelengketannya di
permukaan kulit. Pemakaian SLN untuk
perawatan kulit juga didorong karena sifat kulit
yang mudah terlepas dan dapat segera
tergantikan oleh SLN (Kuchler et.al., 2009).

Jurnal Kimia dan Kemasan, Vol. 32 No.1 April 2010 : 27-33 30


Oleh karena ini SLN untuk kosmetik ini, HPH paling banyak dipakai peneliti dan juga
dikemas dalam bentuk krem. Krem SLN selain industri untuk memproduksi SLN.
berfungsi melindungi kulit dari sinar UV dan
anti-inflammatory (Wissing et.al., 2003) juga
sebagai anti jamur (anti-fungals), antioksidan Tabel 3. Kosmetik yang terbuat dari lemak
dan moisturizer/ mempertahankan kelembaban nanopartikel
kulit (Pardeike et.al., 2009). Selain itu minyak
Nama Bahan aktif Tahun
esensial yang spesifik dari tumbuhan yang produk
Produsen
utama keluar
terkandung didalam formula SLN untuk kosmetik
Nano Germany Coenzym Q10, Okt.
dapat memperbaiki dan fungsi kulit. Beberapa Repair company polypeptide, 2005
produk kosmetik yang terbuat dari lemak Q 10 Dr. Rimpler hibiscus extract,
nanopartikel dirangkum pada Tabel 3. cream GmbH ginger extract,
Muller (2007) mengukur efektivitas kerja Hannover / ketosugar.
Germany
SLN pada kulit untuk mempertahankan
kelembaban kulit dengan tes penutupan, dimana Nano Lipid Chemisches Carnauba wax, Apr.
Restore Lab. fatty acid (linoleic 2006
kulit diumpamakan sebagai kertas. Tes dilakukan CLR Dr. Kurt acid, alpha- dan
dengan cara menutup gelas piala yang berisi air Berlin / gamma)
dengan kertas filter yang telah diolesi SLN dan Germany
dikondisikan pada suhu kulit. Kemudian Eye cream South Korean Omega-3 fatty Okt..
penguapan air diukur. Hasilnya digambarkan company acid, 2006
Amore Pacific metalloproteases
pada Gambar 3. Terlihat pada gambar bahwa type 1
faktor perlindungan akan semakin meningkat
Sumber : Muller et.al., 2007
seiring bertambahnya waktu. Gambar 3(a)
menunjukkan bahwa pemakaian nanopartikel
lebih efisien dibanding mikropartikel. Pada
Gambar 3(b) terlihat bahwa krem yang
mengandung SLN lebih melindungi dibanding a)
krem yang tidak mengandung SLN.
Selanjutnya Muller mengukur kestabilan
produk krem yang sudah ditambahkan SLN
dengan cara uji enthalphy kelelehan krem. Ada
tiga kondisi yang mereka amati, krem sebelum
ditambahkan SLN, segera setelah ditambahkan
SLN dan setelah 6 bulan disimpan pada suhu
o
20 C. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah Lipid microparticle Lipid nanoparticle
6 bulan disimpan, reaktivitas krem yang
ditambah SLN tidak mengalami perubahan yang
signifikan.
Solid Lipid Nanoparticle merupakan
salah satu pendekatan yang cerdas untuk b)
memadukan produk kosmetik dengan
nanoteknologi, untuk meningkatkan kualitas
produk kosmetik (kestabilan produk dan efisiensi
penggunaan).

KESIMPULAN
Cream Cream + SLN
Solid lipid nanoparticle (SLN) yang
menggunakan asam lemak esensial sebagai
bahan baku utama semakin diminati untuk Gambar 3. (a). Perbandingan faktorperlindungan oleh
mengatasi efek samping penggunaan mineral mikropartikel (2 µm) dan nanopartikel (200
nm)
nanopartikel dan polimer nanopartikel pada
(b). Perbandingan faktor perlindungan dari
kosmetik/obat. SLN dikenalkan dan sinar matahari tidak dan diolesi SLN.
dikembangkan sebagai sistem koloid. SLN (Muller et.al., 2007)
diproduksi dengan beberapa metode HSH/
ultrasound, HPH, dan SE. Dari metode-metode

Lemak Padat Nanopartikel .Dwinna Rahmi 31


SLN berfungsi sebagai pelindung dari Current Opinion in Colloid & Interface
si n a r U V , m e l i n d u n g i k u l i t d a r i i r i t a si Science, 13, 4, 245-251.
(anti-inflamantory), melindungi kulit dari jamur [9] Helgason, T., Awad, T.S., Kristbergsson, K.,
McClements, D.J., Weiss, J. 2009.
(anti-fungals), antioksidan dan menjaga Effect of Surfactant Surface
kelembaban (moisturizer). Converage on Formation of Solid
SLN merupakan pendekatan yang Lipid Nanopartikels (SLN). Journal of
berprospek ke depan di Indonesia untuk Colloid and Interface Science, 334,
meningkatkan mutu kosmetik dan obat. Produksi 75-81.
SLN di Indonesia didukung oleh sumber minyak [10] Kuchler, S., Radowski, M.R., Blaschke, T.,
alam yang berlimpah seperti CPO, minyak Dathe, M., Plendl, J., Haag, R.,
kelapa, dan minyak lainnya. Schafer-Korting, S., Kramer, K.D.
2009. Nanoparticle for Skin
DAFTAR PUSTAKA Penetration Enhancement - A
Comparison Of A Dendritic Core-
[1] Abdullah, M., Virgus, Y., Nirmin, dan Multishell-Nanotransporter and Solid
Khairurrijal. 2008. Review: Sintesis Lipid Nanoparticles. European Journal
Nanomaterial, Jurnal Nanosains & of Pharmaceutics and Bio-
Nanoteknologi, 1, 2, 33-57. pharmaceutics, 71, 243-250.
[2] Abe, A.C., Albertsson, R., Duncan, K. 2008. [11] Linton, J.D., Walsh, S.T. 2008. The Theory of
Advances in Polymer Science, Innovation for Process-Based
Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Innovations such as Nanotechnology.
220 Technological Forecasting and Social
[3] Ahlin, P., Kristl, J., Smid-Kobar, J. 1998. Change, 75, 5, 583-594.
Optimization of Procedure Parameter [12] Menhnert, W., dan Mader, K. 2001. Solid
and Physical Stability of Solid Lipid Lipid Nanoparticles, Production,
Nanoparticles In Dispersions. Acta. Characterization and Applications.
Pharm, 48, 257-267. Advanced Drug Delivery Reviews, 47,
[4] Bouwmeestera, H., Dekkersb, S., 165-196.
Noordama, M.Y., Hagensb, W.I., [13] Muller, R.H., Petersen R.D., Hommoss A.,
Buldera, A.S., Heerb, C., Voordea, Pardeike J. 2007. Nanostructured
S.E.C.G., Wijnhovenb, S.W.P., Lipid Carriers (NLC) in Cosmetic
Marvina H.J.P., and Sipsb, A.J.A.M. Dermal Products. Advanced Drug
2009. Review of Health Safety Delivery Reviews. 59, 522 – 530.
Aspects of Nanotechnologies in Food [14] Muller, R.H., Maassen, S., Schworo, C.,
Production, Regulatory Toxicology Menhert, W. 1997. Solid Lipid
and Pharmacology, 53, 1, 52-62. Nanoparticle (SLN) as Potential
[5] Chau, C.F., Wu, S.H., Yen, G.C. 2007. The Carrier for Human Use: Interaction
Development of Regulations For Food With Human Granulocytes. Pharm.
Nanotechnology. Trends in Food Res. 14, 458-462
Science & Technology. 18, 5, [15] Pardeike, J., Hommoss, A., dan Muller, R.H.
269-280. 2009. Lipid Nanoparticle (SLN, NLC)
[6] Corni, I., Ryan, M.P., Boccaccini, A.R. 2008. In Cosmetic and Pharmaceutical
Electrophoretic Deposition: From Derma Products. International Journal
Traditional Ceramics To Nano- Pharmaceutics. 366, 170-184.
technology, Journal of the European [16] Puurunen, K., Vasara P. 2007. Opportunities
Ceramic Society, 28, 7, 1353-1367. For Utilising Nanotechnology In
[7] Ernest S. Kawasaki. 2005. Nanotechnology, Reaching Near Zero Emissions In The
nanomedicine, and the development Paper Industry. Journal of Cleaner
of new, effective therapies for cancer. Production. 15, 13-14, 1287-1294.
Nanomedicine: Nanotechnology, Bio- [17] Qiang, S., Zhu, R.R., Zhu H., Yu Sun, X/, Yao,
logy and Medicine, 1, 2, 101-109. S.D., Wang S.L. 2008. Nano toxicity of
[8] Gutierrez, J.M., Gonzalez, C., maestro, A., TiO2 Nanoparticles to Erythrocyte In
Sole, I., Pey, C.M., dan Nolla, J. 2008. Vitro. Food and Chemical Toxicology.
Nano-Emulsions: New Applications 46, 12, 3626 - 3631.
and Optimization of Their Preparation, [18] Sivakumar, P.M. , Balaji S., Prabhawathi V.,

Jurnal Kimia dan Kemasan, Vol. 32 No.1 April 2010 : 27-33 32


Neelakandan R., Manoharan P.T, Development of Ascorbyl Palmitate
Doble M. 2010. Effective Antibacterial Nanocrystals Applying The
Adhesive Coating on Cotton Fabric Nanosuspension Technology. Inter.
Using ZnO Nanorods And Chalcone. Journal of Pharmaceutics, 354, 1-2,
Carbohydrate Polymers. 79, 3, 227-234.
717-723. [21] Wang, F., Gao, F., Lan, M., Yuan, H., Hung,
[19] Sjostrom, B., Bergenstahl B. 1992. Y., dan Liu, J. 2009. Oxidative Stress
Preparation Of Submicron Drug Condributes to Silica Nanoparticle
Particles In Lecihitin-Stabilized O/W Induced Cytotoxicity In Human
Emulsions. I. Model Studies of the Embryoric Kidneycells. Toxicology in
Precipitation of Cholesteryl Acetate, Vitro, 23, 5, 808-815.
Int. J. Pharm., 41, 53-62. [22] Wissing, S.A., Muller, R.H. 2003. Cosmetic
[20] Teeranachaideekal, V., Junyaprasert, V.B., Application for Lipid Nanoparticle
Sonto, E.B., dan Muller, R.H., 2008. (SLN). Int. J. Pharm., 254, 1, 65-68.

Lemak Padat Nanopartikel .Dwinna Rahmi 33

Anda mungkin juga menyukai