Anda di halaman 1dari 40

HKN

Pendahuluan

Pengertian HKN
RUJUKAN

 Bahan Ajar Hukum Keuangan Negara STAN 2011


 Ani Sri Rahayu, S.IP., M.AP, Pengantar Kebijakan Fiskal, Bumi
Aksara Jakarta, 2010
 Bohari, H., Hukum Keuangan Negara, Makassar
 Djafar Saidi, Muhammad, S.H., M.H., DR., Hukum Keuangan
Negara, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2008
 Due, J. F., Goverment Finance, Cambridge, Mass MIT Press
 Subagio, M., Hukum Keuangan Negara Republik Indonesia, CV.
Rajawali, Jakarta
 Suparmoko, M., DR., M.A., Keuangan Negara Dalam Teori dan
Praktek, BPFE, Yogyakarta.
 Adrian Sutedi, Hukum Keuangan Negara, Sinar Grafika, 2012
 Prof. Dr. M. Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, HKN Teori dan
Praktik, Rajawali Press, 2017
2
PERATURAN PERUNDANGAN DI BIDANG KEUANGAN
NEGARA
 UUD 1945
 UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara
 UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara
 UU No. 15/2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggungjawab
Keuangan Negara
 UU No. 25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 UU No. 33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
 UU No. 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah
 UU No. 9/2018 ttg Penerimaan Negara Bukan Pajak
 UU tentang APBN

3
• Peraturan Pemerintah
 PP No. 45/2013 ttg Pedoman Pelaksanaan APBN
 PP No. 23/2005 ttg Pengelolaan Keuangan BLU
 PP No. 90/2010 ttg Penyusunan RKA K/L
 PP No. 93/2011 ttg Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan RKA K/L
 PP No. 54/2005 ttg Pinjaman Daerah
 PP No. 55/2005 ttg Dana Perimbangan
 PP No. 57/2005 ttg Hibah kepada Daerah
 PP No. 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
 PP No. 2/2006 ttg Tata Cara Pengadaan Pinjaman Dan/atau Hibah Luar Negeri
 PP No. 6/2006 ttg Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah jo. PP No. 38/2008
 PP No. 1/2008 ttg Investasi Pemerintah
 PP No. 39/2007 ttg Pengelolaan Uang Negara/daerah
 PP No. 20/2004 ttg RKP
 DLL

4
Pengertian Hukum

 Hukum adalah sekumpulan peraturan yang berisi


perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak yang
berwenang sehingga dapat dipaksakan pemberlakuanya
berfungsi untuk mengatur masyarakat demi terciptanya
ketertiban disertai dengan sanksi bagi pelanggarnya.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia :
 Peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah;
Pengertian tentang ”hukum” ini dapat pula ditinjau :
 1. Berdasarkan Wujudnya:
 Tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam
berbagai peraturan negara.
 Tidak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan masyarakat
tertentu (Hukum Adat).

 2. Berdasarkan Ruang atau wilayah berlakunya:


 Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku disuatu daerah tertentu (Hukum Adat : Batak,
Minangkabau, Bugis, Sasak, Jawa dan sebagainya).
 Nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu wilayah negara tertentu (Hukum Indonesia,
Malaysia, Mesir, dan sebagainya).
 Internasional, yaitu hukum yang berlaku melampaui batas wilayah Negara atau mengatur
hubungan antara dua negara atau lebih (Hukum Perang, Perdata Internasional dan
sebagainya).

 3. Berdasarkan waktu:
 Hukum yang berlaku sekarang ini atau saat ini atau hukum positif.
 Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang.

 4. Berbagai sudut pandang, seperti : subyek pseperti : subyek pengguna, materi yang diatur, dan dari fungsinya
(hukum material dan hukum formal)
PENGERTIAN
HUKUM KEUANGAN NEGARA
Hukum Keuangan Negara adalah peraturan
yang harus ditaati segenap warga negara
tentang semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut serta pemberian sangsi yang tegas
(berupa hukuman) terhadap siapapun yang
tidak mau patuh mentaatinya.

7
Menurut M Djafar Saidi, S.H., M.H., DR. (2008)

 Hukum Keuangan Negara adalah


sekumpulan kaidah hukum tertulis
yang mengatur hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk uang dan barang
milik negara terkait dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
8
Kedudukan HKN dalam HAN
a. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum daripada
Administrasi Negara.
b. Hukum tentang organisasi dari Administrasi Negara.
c. Hukum tentang aktifitas-aktifitas dari Administrasi Negara yang
bersifat yuridis.
d. Hukum tentang sarana-sarana dari Administrasi Negara terutama
mengenai kepegawaian Negara dan keuangan Negara.
e. Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah dan wilayah

Prajudi Atmosudirdjo ruang lingkup Hukum


Administarsi Negara
Kusumadi Pudjosewojo, membagi bidang-bidang
pokok yang merupakan lapangan HukumTata Usaha
Negara atau Hukum Adminsitrasi Negara, yang
diambil dari UUD Sementara
 a. Hukum Tata Pemerintahan
 b. Hukum Tata Keuangan
 c. Hukum Hubungan Luar Negeri
 d.Hukum Pertahan Negara dan
Keamanan Umum
Prof. Djafar Saidi
 Menurut Walther Burckharlt (Swiss), bidang-bidang pokok Hukum
Administrasi Negara adalah. :
 1. Hukum Kepolisian
 Kepolisian dalam arti sebagai alat administrasi Negara yang sifat
preventif misalnya pencegahan dalm bidang kesehatan, penyakit
flu burung, malaria, pengawasan dalam pembangunan, kebakaran,
lalu lintas, lalulintas perdagangan ( Ekspor-Impor).
 2. Hukum Kelembagaan, yaitu administrasi wajib mengatur
hubungan hukum sesuai dengan tugas penyelenggara kesejahtreaan
rakyat missal dalam bidang pendidikan, rumah sakit, tentang lalu
lintas ( laut, udara dan darat), Telkom, BUMN, Pos, pemeliharaan
fakir miskin, dan sebagainya.
 3. Hukum Keuangan, aturan-aturan tentang keuangan Negara,
missal pajak, bea cukai, peredaran uang, pembiayaan Negara dan
sebagainya.
Sumber hukum
 Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan hukum dan
ditentukan aturan hukum itu.
 1. Sumber Hukum Materiil
 2.Sumber Hukum Formil.

Sumber Hukum Materiil


 Sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi aturan hukum
itu, dan untuk menentukan isi hukum itu dipengaruhi oleh banyak factor yaitu :
 a. Sejarah, yaitu UU/ peraturan2 masa lalu yg dianggap baik dapat dijadikan
bahan untuk membuat UU dan dapat diberlakukan sebagai hukum positif.
 b. Faktor Soiologis
 Yaitu seluruh masyarakat dan lembaga2 yang ada didalam masyarakat. Kegiatan2
yg terjadi didalam masyarakat dapat dijadikan bahan untuk membuat hukum
dengan kata lain sesuai dengan perasaan hukum masyarakat misalnya keadaan dan
pandangan masyarakat dalam social, ekonomi, budaya, agama dan psikologis.
 c. Faktor Filosofis.
 Yaitu ukuran untuk menentukan aturan itu bersifat adil atau tidak dan
sejauhmana aturan itu ditaati oleh warga masyarakat atau mengapa masyarakat
mentaati aturan itu.
Sumber Hukum Formil
 Yaitu kaidah hukum dilihat dari segi bentuk, dengan
diberi suatu bentuk melalui suatu proses tertentu, maka
kaidah itu akan berlaku umum dan mengikat seluruh
warga masyarakat dan ditaati oleh warga masyarakat.
 Sumber hukum formil Hukum Administrasi Negara
adalah :
 a. Undang-undang
 b. Kebiasaan/Praktek hukum administrasi Negara
 c. Yurispudensi
 d. Doktrin/pendapat para ahli
Kebiasaan/praktek Hukum Administrasi Negara.
 Alat administrasi Negara dapat mengeluarkan kebijakan-
kebijakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan konkrit
yang terjadi diluar dari Undang-undang. Dalam
mengeluarkan Keputusankeputusan merupakan praktek
administrasi Negara dalam rangka kepentingan umum.
Yurisprudensi
 Yaitu keputusan hukum yang sudah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dapat menjadi sumber hukum
administrasi Negara, Terutama Keputusan Hakim Peradilan
Tata Usaha Negara.
Doktrin
 Pendapat para ahli terutama teori-teori yang baru
mengenai pelaksanaan hukum administrasi Negara dapat
dijadikan sumber hukum administrasi Negara.
Pengertian hukum keuangan
negara
 Hukum Keuangan Negara adl :
 Sekumpulan kaidah hukum tertulis yang mengatur hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk uang dan barang yang dikuasai oleh negara
terkait dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
 Prof.Dr.Muhammad Djafar Saidi, SH, MH.

 Dari substansi UUD 1945 tampak bahwa hukum keuangan


negara memiliki kaidah hukum yang tertulis dan tidak
mengenal kaidah hukum yang tidak tertulis.
Hkn dalam perspektif uud
1945
 UUD 1945 dan Pembukaannya memuat ketentuan yang
bersifat grondnorm sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia.
 Hal tersebut berimiplikasi pada keuangan negara dalam
rangka pencapaian tujuan negara.
 Tujuan negara : melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
 Pencapaian tujuan negara SELALU TERKAIT dengan keuangan negara.
 Ketentuan2 dalam UUD 1945 yang terkait dengan keuangan negara mrpk sumber
hukum konstitusional keuangan negara.
 Ketentuan2 dalam UUD 1945 :
 Pasal 23

(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud


dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya
kemakmuran rakyat.
(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan
belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikanpertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara
yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang
lalu.
 Pasal 23A
 Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang.
 Pasal 23B
 Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-
undang.
 Pasal 23C
 Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-
undang.
 Pasal 23D
 Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur
dengan undang-undang.
 Ketentuan2 dalam UUD 1945 ttg keuangan negara
memerlukan penjabaran lebih lanjut dalam bentuk UU.
 Hal ini berarti, perumus UUD 1945 memberikan atribusi
kepada pembuat UU untuk mengatur substansi yang
terkait dengan keuangan negara dalam bentuk UU.
 HKN memiliki kedudukan sentral terhadap negara yang
menganut tipe negara kesejahteraan (welfare state)
dalam kaitan pencapaian tujuan negara.
 Hal ini didasarkan pada indikator substansi dan
penataan thd hukum keuangan negara sbg hukum
positif.
Kedudukan hkn

 Jika dikaitkan dg pembagian hukum, maka HKN berada


pada tataran hukum publik karena substansinya tertuju
pada kepentingan negara.
 Tetapi tidak berarti tidak memiliki ketersinggungan dg
hukum privat.
 Ketersinggungan terjadi ketika objek HKN berupa
keuangan negara yang pengelolaannya berada pada
BUMN/BUMD yang sebenarnya mengikuti hukum privat.
 Dominasi HKN disebabkan karena kelahirannya mrpk
amanat UUD 1945.
 UUD 1945 memerlukan HKN sbg payung hukum (kader wet)
dalam rangka penataan negara ke depan.
HKN DALAM PERSEPEKTIF UUD 1945
PRINSIP DASAR
UUD PENGELOLAAN
1945
KEUANGAN NEGARA

PRINSIP-PRINSIP UMUM
UU 17
2003
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA

KAIDAH ADMINISTRATIF
UU 1
2004 PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA

PRINSIP-PRINSIP UMUM
UU 15 PEMERIKSAAN
2004 KEUANGAN23 NEGARA
Kronologi peraturan perundangan di
bidang keuangan negara

 Sejak Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada


tanggal 17 Agsutus 1945, pemerintah menjalankan
kebijakan pengelolaan Keuangan Negara berdasarkan
pertauran-perundang-undangan sebagai berikut :
 ICW

 Kepanjangan dari Indische Comptabiliteits Wet diterjemahkan


sebagai UU Perbendaharaan Indonesia hal ini ditegaskan dalam
UU No. 9 Tahun 1968 tentang berlakunya ICW tersebut sebagai
UUPI.
 IBW (Indische Bedrijvenwet)
 RAB kepanjangan dari Rechtregelen Algemene Beheer
 I A R kepanjangan dari Indische Algemene Rekenkamer
 UU Keuangan Negara (UU No.17/2003, 5 April 2003)
 UU Perbendaharaan Negara (UU No.1/2004, 14 Januari 2004)
 UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (UU No.15/2004, 19 Juli
2004)  Menggantikan IAR
Daftar Tim/Panitia Penyusun
UU Keuangan Negara
1. Panitia Achmad Natanegara (1945-1947),
menyusun konsep UKRI.
2. Panitia Hermans (1950-1957), menyusun UUPKN
(dalam bahasa Belanda).
3. Panitia Ahli Depkeu (1959-1962) tidak
menghasilkan konsep.
4. Panitia Ahli Depkeu dan Politisi (1963-1965) tidak
menghasilkan konsep.
5. Panitia Soedarmin (1969-1974) menyusun konsep
RUU ttg Pengurusan Keu Negara.
6. Panitia Gandhi (1975-1983) menyusun konsep UU
ttg Perbendaharaan Negara.
7. Panitia Prof.Dr.Rochmat Soemitro (1983-1984)
dibentuk Dep Kehakiman menyusun konsep UU ttg
Pokok2 Perbendaharaan Negara.

25
8. Panitia Soegito (1984-1988) mengolah hasil P.Gandhi menjadi
RUU Perbendaharaan Negara.
9. Tim Intern BPK (1990) menyusun konsep UU ttg Keu Negara.
10. Panitia Taufik (1989-1993) mengkaji ulang P.Soegito menjadi UU
ttg Perbendaharaan Negara.
11. Tim Pengkajian dan Penyempurnaan RUU Perbendaharaan
Negara (1998-1999) mengkaji panitia Taufik UU Perbendaharaan
Negara.
12. Tim Counterpart RUU BPK (1999) menyusun RUU ttg
Pemeriksaan BPK atas Tanggungjawab Pengelolaan Keu Negara.
13. Tim Penyusun RUU Ketentuan Pokok Keuangan Negara (1999-
2004) menyusun :
1. UU Keuangan Negara
2. UU Perbendaharaan Negara
3. UU Pemeriksaan Tanggungjawab Keuangan Negara

26
Peraturan di bidang keuangan
negara
 UUD 1945 Bab VIII pasal 23, 23A, 23B, 23C, 23D
 UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
 UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK
 UU tentang APBN yang ditetapkan setiap tahun
Pengertian Keuangan Negara
menurut UU No. 17 tahun 2003

 Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban


negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. (pasal 1 UU
17/2003)

28
Pendekatan dalam merumuskan pengertian
Keuangan Negara
 Dari sisi obyek, Keuangan Negara meliputi semua hak &
kewajiban negara yg dapat dinilai dg uang, termasuk kebijakan
& kegiatan dalam bidang fiskal, moneter & pengelolaan
kekayaan negara yg dipisahkan, serta segala sesuatu baik
berupa uang, maupun berupa barang yg dapat dijadikan milik
negara berhubung dg pelaksanaan hak & kewajiban tersebut.
 Dari sisi subyek, Keuangan Negara meliputi seluruh obyek
sebagaimana tersebut di atas yg dimiliki negara, dan/atau
dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Perusahaan Negara/Daerah, & badan lain yg ada kaitannya dg
keuangan negara.
 Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup seluruh rangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek
sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan
dan pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggungjawaban.
 Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan,
kegiatan & hubungan hukum yg berkaitan dg pemilikan
dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
29
 Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian
luas dapat dikelompokkan dalam :
 sub bidang pengelolaan fiskal
 sub bidang pengelolaan moneter
 sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.

30
RUANG LINGKUP
KEUANGAN NEGARA
 Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1,
meliputi:
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan
uang, dan melakukan pinjaman;
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan Negara;
d. Pengeluaran Negara;
e. Penerimaan Daerah;
f. Pengeluaran Daerah;
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah;
h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
31
Kaitan APBN dg Keuangan Negara

 Pasal 23 (1) UUD 1945 :


 Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai WUJUD dari pengelolaan keuangan
negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
 Pasal 3 (5) UU 17/2003 :
 Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara
dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimaksukkan dalam APBN.
32
Beberapa istilah dalam Keuangan
Negara

 Penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara.


 Pengeluaran negara adalah adalah uang yang keluar dari
kas negara.

 Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang


diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
 Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar


kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya.

33
Pengertian ANGGARAN Negara

 M. Ichwan :
 Anggaran adl rencana kegiatan secara
kuantitatif dg angka2 yg antara lain
diwujudkan dalam mata uang, yg akan
dijalankan untuk masa mendatang, lazimnya 1
tahun.
 Geodhart :
 Anggaran Negara adl keseluruhan UU yg
ditetapkan secara periodik yg memberikan
kekuasaan pemerintah utk melaksanakan
pengeluaran mengenai periode tertentu &
menunjukkan alat pembiayaan yg diperlukan
utk menutup pengeluaran tersebut.
34
 John F Due :
 Government Budget adl suatu pernyataan mengenai
pengeluaran atau belanja yg diusulkan & penerimaan utk masa
mendatang bersama dg data pengeluaran & penerimaan yg
sebenarnya utk periode mendatang & periode yg telah
lampau.
 Marsono :
 Anggaran Negara adl suatu rencana pekerjaan keuangan yg
pada satu pihak mengandung jumlah pengeluaran yg setinggi-
tingginya yg mungkin diperlukan utk membiayai kepentingan
negara pada satu masa depan, dan pada pihak lain mrpk
perkiraan pendapatan yg mungkin dapat diterima dlm masa
tsb.
 M. Subagio :
 Anggaran Negara adl suatu rencana yg diperlukan utk
membiayai segala kegiatannya, begitu pula biaya yg
diperlukan utk menjalankan pemerintahan disertai taksiran
besarnya penerimaan yg didapat dan digunakan
membelanjakan pengeluaran tersebut. 35
Sudut Pandang Anggaran Negara

1. Sudut Administratif
 Ditinjau dari sudut penatausahaan
penerimaan & pengeluaran negara dg
memperhatikan keseimbangan logis diantara
keduanya.
2. Sudut Konstitusi
 Hak utk menentukan anggaran negara.
3. Sudut UU/Peraturan Pelaksanaan
 Keseluruhan ketentuan UU yg ditetapkan
secara periodik, yg memberikan kekuasaan
eksekutif utk melaksanakan pengeluaran
periode tertentu.
36
Pengertian APBN

 APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan


negara yang disetujui oleh DPR. (UU 17/2003)
 Pemerintah menyusun APBN setiap tahun dalam rangka
penyelenggaraan fungsi pemerintahan untuk mencapai
tujuan bernegara.
 Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulai dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
 Anggaran surplus :
 Pendapatan > Belanja
 Anggaran defisit :
 Pendapatan < Belanja

38
Perusahaan milik negara/daerah

 Definisi BUMN (UU 19/2003) :


 Badan usaha yg seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yg
berasal dari kekayaan negara yg
dipisahkan.
 Bentuk BUMN :
1. Perusahaan Perseroan
2. Perusahaan Umum
3. Perusahaan Jawatan
39
Mohon isi link berikut

 http://bit.ly/KontrakHKN2019

Anda mungkin juga menyukai