PERBENDAHARAAN NEGARA
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuanga
Negara
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara dan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Pengertian Perbendaharaan Negara
• Perbendaharaan Negara adalah
pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD.
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM
PERBENDAHARAAN NEGARA
Pasal 2 UU 1 Th 2004
Ruang Lingkup …
h. penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi
manajemen keuangan negara/daerah;
i. penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD;
j. penyelesaian kerugian negara/daerah;
k. pengelolaan Badan Layanan Umum;
l. perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan
prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan negara dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD.
Asas-asas Umum Perbendaharaan Negara
1) Undang-undang tentang APBN merupakan dasar bagi
Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan dan
pengeluaran negara. Pasal 3
Penjelasan UU 1 Th 2004
PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA
• Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
▫ Menteri/pimpinan lembaga
• Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;
▫ Kepala Kantor/Satuan Kerja
• Bendahara Umum Negara
▫ Menteri Keuangan
• Kuasa Bendahara Umum Negara.
▫ Ditjen Perbendaharaan
▫ Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
• Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
▫ Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota
Pengguna Anggaran
Catatan :
• Pejabat Lainnya adalah pejabat yang diangkat berdasarkan
Undang-Undang selain Pejabat Negara. (Pasal 1 angka 37 PP 45/2013)
Pejabat Perbendaharaan Negara Lainnya
Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang kementerian negara/ lembaga yang dipimpinnya berwenang
menunjuk/menetapkan:
Pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan dan perintah
pembayaran;
Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
negara;
Pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan
piutang;
Pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
negara.
Catatan:
Yang dimaksud “bersifat ex-officio” adalah melekat pada jabatan. Jadi jabatan
KPA melekat pada jabatan Kepala Satuan Kerja atau melekat pada jabatan
pejabat selain Kepala Satuan Kerja yang ditunjuk oleh PA untuk menjadi KPA.
Pasal 6 PP 45 th 2013
Penunjukan KPA
• Penunjukan KPA atas pelaksanaan dana urusan bersama
dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atas usul
Gubernur/Bupati/Walikota.
• Penunjukan KPA atas pelaksanaan dana dekonsentrasi dilakukan
oleh gubernur selaku pihak yang dilimpahi sebagian urusan
Pemerintah yang menjadi kewenangan Kementerian
Negara/Lembaga.
• Penunjukan KPA atas pelaksanaan tugas pembantuan dilakukan
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atas usul
Gubernur/Bupati/Walikota.
• Dalam rangka percepatan pelaksanaan anggaran,
Menteri/Pimpinan Lembaga dapat mendelegasikan penunjukan
KPA atas pelaksanaan urusan bersama dan tugas pembantuan
kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
Pasal 7 PP 45 th 2013
Tugas dan Wewenang KPA dalam
Pelaksanaan Anggaran
a. menyusun DIPA;
b. menetapkan PPK dan PPSPM;
c. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan
anggaran;
d. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan dana;
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja
Negara;
f. melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban anggaran
negara;
g. memberikan supervisi, konsultasi, dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
dan anggaran;
h. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
i. menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan. Pasal 8 PP 45 th 2013
TANGGUNG JAWAB KPA
• KPA bertanggung jawab secara formal dan
materiil kepada PA atas pelaksanaan Kegiatan
yang berada dalam penguasaannya.
• Tanggung jawab formal merupakan tanggung
jawab atas pelaksanaan tugas dan wewenang
KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
• Tanggung jawab materiil merupakan tanggung
jawab atas penggunaan anggaran dan keluaran
(output) yang dihasilkan atas beban anggaran
negara.
Pasal 10 PP 45 th 2013
Pengertian Pejabat Pembuat Komitmen
• Pejabat Pembuat Komitmen yang
selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara.
Pasal 11 PP 45 th 2013
Tugas dan Wewenang PPK
Dalam rangka melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja Negara,
PPK memiliki tugas dan wewenang:
a. menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan dan rencana
pencairan dana;
b. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian
dengan Penyedia Barang/Jasa;
d. melaksanakan Kegiatan swakelola;
e. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang
dilakukannya;
f. mengendalikan pelaksanaan perikatan;
Tugas dan ...(cont.)
g. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak
tagih kepada negara;
h. membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPP;
i. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan kepada
KPA;
j. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan Kegiatan kepada
KPA dengan Berita Acara Penyerahan;
k. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan Kegiatan; dan
l. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
Belanja Negara.
Tanggung jawab Pengujian Tagihan
• Pengujian sebagaimana dimaksud pada huruf g
dilakukan dengan membandingkan kesesuaian
antara surat bukti yang akan disahkan dan
barang/jasa yang diserahterimakan/diselesaikan
serta spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
dalam dokumen perikatan.
• PPK bertanggung jawab atas kebenaran materiil
dan akibat yang timbul dari penggunaan bukti
mengenai hak tagih kepada negara.
Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM)
Pasal 1 14 PP 45 th 2013
TUGAS DAN WEWENANG PPSPM
Dalam rangka melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran,
PPSPM memiliki tugas dan wewenang:
a. menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPP beserta dokumen pendukung;
b. menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
c. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;
d. menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan
SPM;
e. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
f. melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
kepada KPA; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
Pasal 15 PP 45 th 2013
Tanggung Jawab PPSPM
PPSPM bertanggung jawab terhadap:
• kebenaran administrasi;
• kelengkapan administrasi; dan
• Keabsahan administrasi,
dokumen hak tagih pembayaran yang menjadi
dasar penerbitan SPM dan akibat yang timbul dari
pengujian yang dilakukan.
Pasal 16 PP 45 th 2013
PERANGKAPAN JABATAN
• Dalam kondisi tertentu, jabatan PPK atau PPSPM
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dapat
dirangkap oleh KPA. (Pasal 9 PP 45 Th 2013)
• Jabatan PPK tidak boleh dirangkap oleh PPSPM dan
bendahara. {Pasal 11 ayat (5) PP 45 Th 2013}
• Jabatan PPSPM tidak boleh dirangkap oleh PPK dan
bendahara. {Pasal 14 ayat (5) PP 45 Th 2013}
• Jabatan Bendahara Penerimaan tidak boleh dirangkap
oleh KPA atau Kuasa BUN. {Pasal 18 ayat (6) PP 45 Th 2013}
• Jabatan Bendahara Pengeluaran tidak boleh dirangkap
oleh KPA atau Kuasa BUN. {Pasal 22 ayat (6) PP 45 Th 2013}
BENDAHARA UMUM NEGARA (BUN)
• Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi
tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum
negara ( Pasal 1 angka 15 UU No. 1 Th.2004)
• Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum
Negara (Pasal 7 UU 1 Th. 2004)
• Menteri Keuangan selaku BUN mengangkat
Kuasa BUN untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran dalam wilayah kerja yang telah
ditetapkan. (Ps. 8 angka 1 UU 1 Th 2004 & Ps. 17 PP 45 Th 2013)
Wewenang Bendahara Umum Negara
a. menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;
b. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara;
d. menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara;
e. menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka
pelaksanaan
f. penerimaan dan pengeluaran anggaran negara;
g. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
anggaran negara;
h. menyimpan uang negara;
i. menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan
investasi;
j. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
Pengguna Anggaran atas beban rekening kas umum negara;
Pasal 7 UU 1 Th 2004
Wewenang BUN
k. melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah;
l. memberikan pinjaman atas nama pemerintah;
m. melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
n. mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi
pemerintahan;
o. melakukan penagihan piutang negara;
p. menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara;
q. menyajikan informasi keuangan negara;
r. menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik negara;
s. menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka
pembayaran pajak;
t. menunjuk pejabat Kuasa Bendahara Umum Negara.
Kuasa BUN
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara mengangkat kuasa
Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam
rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan.
Tugas kebendaharaan dimaksud meliputi kegiatan menerima, menyimpan,
membayar atau menyerahkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga yang berada dalam
pengelolaannya.
Kuasa Bendahara Umum Negara melaksanakan penerimaan dan
pengeluaran Kas Negara sesuai dengan ketentuan
Kuasa Bendahara Umum Negara berkewajiban memerintahkan
penagihan piutang negara kepada pihak ketiga sebagai
penerimaan anggaran.
Kuasa Bendahara Umum Negara berkewajiban melakukan
pembayaran tagihan pihak ketiga sebagai pengeluaran anggaran
Kuasa Bendahara Umum Negara
Dalam rangka melaksanakan tugas
kebendaharaan Kuasa BUN memiliki tugas dan
wewenang paling sedikit:
a. melaksanakan penerimaan dan pengeluaran
Kas Negara dalam rangka pengendalian
pelaksanaan anggaran negara;
b. memerintahkan penagihan Piutang Negara
kepada pihak ketiga sebagai penerimaan
anggaran;
c. melakukan pembayaran tagihan pihak ketiga
sebagai pengeluaran anggaran.
Pasal 17 PP 45 th 2013
42
MEKANISME PELAKSANAAN
BELANJA/PENGELUARAN NEGARA
Sebelum UU No. 1 Tahun 2004
• Menteri Teknis Menteri Keuangan
• Selaku Yang Menguasai Anggaran Selaku Bendahara Umum
• Tahapan Administratif Negara
Tahapan Komtabel
PEMBUATAN
KOMITMEN
PENGUJIAN &
PEMBEBANAN SPM
PENGUJIAN
•Substantif :
PENGUJIAN Wetmatigheid
SPP Rechmatigheid
Formal
Pengujian:
•Wetmatigheid
•Rechmatigheid
•Doelmatigheid
44
MEKANISME PELAKSANAAN
BELANJA/PENGELUARAN NEGARA
Sesudah UU No. 1 Tahun 2004
Menteri Teknis Menteri Keuangan
Selaku Pengguna Anggaran Selaku Bendahara Umum
Tahapan Administratif Negara
Tahapan Komtabel
PEMBUATAN
KOMITMEN
PENGUJIAN
Ps. 19 Ayat 2
UU No. 1 Th. 2004
SP2D
PENGUJIAN
PENGUJIAN & •Substantif :
PEMBEBANAN Wetmatigheid
Ps. 18 Ayat 2 SPM Rechmatigheid
UU No. 1 Th. 2004
Formal
Pengujian:
•Wetmatigheid
•Rechmatigheid
•Doelmatigheid