Anda di halaman 1dari 2

Quiz SPM Week-5

130318003/Leonardo A.S/Kp.C

1. Bahwa SPM ini merupakan sistem yang memastikan agar tiap anggota organisasi berpikir dan
bertindak selaras dengan visi dan misi organisasi , dan dapat membantu komunikasi intra
organisasi. Dan juga semakin besar organisasi maka akan semakin kompleks, dan menimbulkan
kepentingan pribadi dan persaingan , dan bahkan juga memunculkan 3 masalah utama bagi
bawahan yaitu;tidak tahu, tidak mau, dan tidak mampu, maka perlu SPM untuk meminimalisir
ketiga hal tersebut.

2. Karena target setting berhubungan dengan budget (yang merupakan alat controlling) yang
merupakan penilaian atas kinerja manajemen, dan juga motivasi kerja manajemen, dan juga bisa
memberi hadiah. Selain itu, target ini juga bisa dijadikan diskusi atas variance, karena performa
aktual dengan budget bisa berbeda, sehingga kita dapat mengetahui apa yang menguntungkan
dan yang tidak menguntungkan untuk organisasi tersebut, dan bisa dikomunikasikan ke seluruh
pihak organisasi.

 Dalam model-based,historical, dan negotiated targets


target kinerja bisa melenceng dari model kuantitatif, target kinerja yang lalu (historical), dan
melenceng dari negosiasi antara manajer tingkat bawah dan manajer tingkat atas.

 Fixed vs Flexible Targets


fixed target tidak akan berubah dalam periode waktu yang diberikan, tetapi bisa menjadi tidak
berguna (obsolete) apabila ada perubahan yang terlalu drastis. Flexible budget bisa berubah
karena kondisi tertentu, seperti nilai mata uang, tingkat bunga , dll.

 Dalam internal vs external targets

Internal target membandingkan dengan target sebelumnya , tetapi harus ada perkembangan di
target periode depan, berbeda dengan external target yang membandingkan target perusahaan
dengan target perusahaan yang mirip dengan perusahaan kita.

Sehingga perlu diputuskan badan usaha menggunakan financial performance target yang mana
yang bisa diimplementasikan dalam badan usaha tersebut

Ilustrasi praktis: suatu organisasi ingin menentukan targetnya tetapi merasa terlalu lama
berkembang bila menggunakan internal target, oleh karena itu organisasi tersebut
menggunakan eksternal targeting yang membandingkan target organisasi lain.

3. Pertimbangannya ada 2 ;
1. How challenging should financiai performance targets be?
Menentukan apakah budget itu akan sesusah apa untuk diraih, karena bila budget
dapat diraih terlalu mudah, maka akan mengurangi motivasi pekerja dan manager, tetapi
disisi lain, hal ini akan mengurangi gameplaying dimana manajer menghalalkan segala
cara untuk memenuhi target budget tersebut.

2. How much influence should subordinates have in setting their targets?


Menentukan tingkat keikutsertaan bawahan dalam menentukan target, hal ini bisa
menjadi hasil yang baik apabila memang manajemen lebih memahami kondisi yang
terjadi di lapangan, sehingga budget yang dibuat bisa menjadi lebih relevan

Sehingga masalah ini relevan dengan budgetary slack.

Ilustrasi: karena budget terlalu susah diraih untuk periode ini, maka manajemen
menghalalkan berbagai cara untuk memenuhi target termasuk budgetary slack, dimana
manajer melebihkan beban dan mengurangi revenue.

4. Kritik Planning and Budgeting:


1. Penuh dengan politik dan gameplay
2. Merupakan modifikasi kecil pada rencana dan anggaran yang telah disiapkan
sebelumnya pada periode sebelumnya;
3. Tidak mengikuti perkembangan ekonomi, karena sudah ada “fixed plan”
4. Terlalu mensentralisasi kekuasaan di perusahaan dan mengurangi inisiatif
5. Memisahkan pemikir (planner) dengan yang mengerjakan (doer)
6. Mengakibatkan banyak biaya, untuk keuntungan yang sedikit

Beyond budgeting bisa menjadi solusi, karena mengevaluasi kinerja manajemen sudah
tidak lagi menggunakan budget, tetapi dengan menggunakan ROI, cost-to-income ratio,
dan profit-per-employee, dimana bisa dilakukan oleh perusahaan yang strukturnya
simple.

Anda mungkin juga menyukai