Anda di halaman 1dari 2

Sistem Pengendalian Manajemen (Week 5)

Meilani Dewinta Kristina Mantiri / 130318904 / KP C

1. Hal yang menarik setelah saya belajar SPM selama 5 minggu belakangan ini adalah saya
menjadi lebih tahu dan mengerti bagaimana sebuah sistem pengendalian bekerja di suatu
manajemen perusahaan. Pada Akuntansi Manajemen saya kurang mendapat feel pada
bidang pengendalian, karena menurut saya Akuntansi Manajemen lebih berfokus pada
bagaimana peran akuntansi di bidang manajemen, dan saya lebih mendapatkan wawasan
bahwa ternyata akuntansi tidak selalu hanya berurusan dengan laporan keuangan. Beberapa
kali saya pernah merasakan peran SPM pada organisasi yang pernah saya ikuti. Meskipun
secara tidak langsung, namun saya semakin memahami guna SPM dalam suatu organisasi.
Seperti yang dibahas di kelas sore tadi, bahwa pengendalian tidak hanya dilakukan ketika
segala proses sudah selesai. Namun pengendalian dilakukan dari awal proses sehingga
tindakan-tindakan preventif dapat dilakukan guna menghindari risiko-risiko buruk.

2. Target setting menjadi isyu penting dalam SPM. Seperti yang dibahas di kelas sore tadi
bahwa SPM merupakan sistem yang digunakan untuk mengendalikan sumberdaya-
sumberdaya yang ada di dalam organisasi sehingga organisasi dapat berjalan efektif dan
efisien. Untuk itu perlu adanya target yang diatur dalam SPM sehingga ada acuan yang
dijadikan dasar bagi para anggota organisasi untuk mencapainya. Target juga memotivasi
manajer untuk menggunakan pengetahuan yang mereka miliki, atau menemukan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mencapai tujuan organisasi.
Model-based, historical, and negotiated targets berfokus pada sumber dari pembentukan
target itu sendiri. Apakah target ditentukan berdasarkan prediksi yang diukur untuk periode
yang akan datang; informasi dan data dari periode yang lalu; atau negosiasi antara top level
employees dengan middle & low level employees. Kemudian untuk fixed versus flexible
targets berfokus pada pengimplementasian target itu sendiri. Apakah target tersebut tidak
akan berubah pada periode berjalan, atau akan berubah-ubah (fleksibel) dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi. Sedangkan untuk internal
versus external targets berfokus pada tujuan dari target tersebut. Apakah target ditentukan
untuk mencapai perubahan atau tujuan dari internal organisasi (misal : ekspansi), atau
mencapai suatu tujuan yang berkaitan dengan pihak eksternal (misal : persaingan pasar).

3. Pertimbangan yang harus dipikirkan dengan serius, antara lain : meningkatkan komitmen
dari manajer; perlindungan terhadap proyeksi optimis; meningkatkan pencapaian manajer;
Sistem Pengendalian Manajemen (Week 5)
Meilani Dewinta Kristina Mantiri / 130318904 / KP C

dan menghapus biaya-biaya yang bisa dihindari. Ketika kenyataannya tidak seperti apa yang
diharapkan, sebaiknya pihak manajer melakukan tindakan evaluasi. Evaluasi dapat
dilakukan atas apa yang telah dilakukan dan dihasilkan, seperti rencana, strategi,
pengoperasian, hingga hasil atau kinerja yang telah dihasilkan. Hal ini juga dapat dikaitkan
dengan budgetary slack. Sehingga sudah seharusnya bahwa pihak manajemen tidak
menjadikan budget yang dibuat oleh divisi-divisi menjadi dasar penilaian atau evaluasi.
Karena bisa saja terjadi budgetary slack yang membuat evaluasi pihak manajemen menjadi
meleset dan tidak akurat.

4. Kritik bagi P & B, antara lain :


- Penuh dengan politik dan gameplay
- Hanya menghasilkan pemikiran inkremental dan modifikasi kecil pada rencana dan
anggaran yang disiapkan pada periode sebelumnya
- Mengunci organisasi ke dalam "rencana tetap" dan tidak responsif terhadap perubahan
dalam perekonomian yang bergerak cepat saat ini
- Memusatkan kekuasaan dalam organisasi dan menghentikan inisiatif
- Memisahkan perencanaan (pembuat rencananya) dan eksekusinya (pelaku rencananya)
- Memunculkan banyak biaya hanya untuk beberapa benefit

Beyond budgeting dapat menjadi solusi terhadap banyak kritik di atas. Hal ini dikarenakan
beyond budgeting mampu melawan batasan-batasan yang ada pada traditional budgeting.
Beyond budgeting mampu menjadi solusi dari kritik-kritik di atas karena model ini
menyediakan cara-cara yang lebih terdesentralisasi, sehingga kritik-kritik di atas dapat
diatasi.

Anda mungkin juga menyukai