OLEH :
ERLITA HAFIDHATI
NIM 1920096
MALANG
2021
KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah
dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi
diperlukan untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit
khususnya penyakit degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja
kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan
aktifitas dari kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
Gangguan mobilitas fisik (immobilisasi) didefinisikan oleh North American
Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan dimana individu
yang mengalami atau beresiko mengalami keterbatasn gerakan fisik. Individu yang
mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan fisik antara lain : lansia, individu
dengan penyakit yang mengalami penurunan kesadaran lebih dari 3 hari atau lebih,
individu yang kehilangan fungsi antaomi akibat perubahan isiolohi (kehilangan fungsi
motorik, klien dengan stroke, klien pengguna kursi roda), penggunaan alat eksternal
(seperti gips atau traksi) dan pembatasan gerakan volunteer (Potter&Perry,2005)
B. ETIOLOGI
1. Penyebab
Penyebab utama immobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah, kekakuan otot,
ketidakseimbangan, dan masalah psiokologis.
Penyebab secara umum :
a. Kelainan postur
b. Gangguan perkembangan otot
c. Kerusakan system saraf pusat
d. Trauma langsung pada system musculoskeletal dan neuromuscular
e. Kekakuan otot
Kondisi – kondisi yang menyebabkan immobilisasi antara lain (Restrick, 2005):
a. Fall
b. Fracture
c. Stroke
d. Postoperative bed rest
e. Dementia and Depression
f. Instability
g. Hipnotic medicine
h. Impairment of vision
i. Polipharmacy
j. Fear of fall
D. KLASIFIKASI
1. Jenis Mobilitas
a. Mobilitas penuh.
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari- hari.
Mobilitas penuh ini merupakan saraf motorik volunter dan sensorik untuk
dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilitas sebagian.
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas
dan tidak mampu bergerak secara bebas karena di pengaruhi oleh gangguan
saraf motorik dan saraf sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai
pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien
paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena
kehilngan kontrol mekanik dan sensorik.
Mobilitas sebagian di bagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk
bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat
disebabakan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal,
contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.
2) Mobilitas sebagian permanen, merupakan kemampuan individu untuk
bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut
disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang refersibel. Contohnya
terjadinya hemiplegi karena stroke, paraplegi karena cedera tulang
belakang, poliomelitis karena terganggunya sistem saraf motorik
dan sensoris.
2. Rentang Gerak dalam mobilisasi
Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
a. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
E. PATOFISIOLOGI
Mobilisasi
Konstipasi
Kerusakan integritas
kulit
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
H. PENATALAKSANAAN
a. Mempertahankan kenyamanan
b. Mempertahankan toleransi terhadap aktifitas
c. Mempertahankan kenyamanan
2. Mengatur posisi pasien di tempat tidur
2) Memberikan kenyamanan
3) Melakukan huknah
a. Toleransi aktifitas
A. Pengkajian
1. Pemeriksaan Fisik
a. Mengkaji skelet tubuh
Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat
tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak
dalam kesejajaran anatomis.Angulasi abnormal pada tulang panjang atau
gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang.
b. Mengkaji tulang belakang
1) Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang)
2) Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada)
3) Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang
berlebihan)
c. Mengkaji system persendian
Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan
adanya benjolan, adanya kekakuan sendi
d. Mengkaji system otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran
masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau
atropfi, nyeri otot.
e. Mengkaji cara berjalan
Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu
ekstremitas lebihpendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yang
berhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis.cara berjalan spastic
hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-selangkah – penyakit lower motor
neuron, cara berjalan bergetar – penyakit Parkinson).
f. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin
dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji
denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler.
g. Mengkaji fungsional klien
Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Rentang gerak (range of motion-ROM)
Bahu
Lengan bawa
Pergelangan tangan
Jari-jari tangan
Ibu jari
Pinggul
Lutut
5 (75%) : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan
melawan tekanan secara stimulan
B. Diagnosa Keperawatan
1) Hambatan mobiitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas ditandai dengan
keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar dan keterbatasan
rentang gerak sendi
2) Defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan gangguan neuromuskular
ditandai dengan ketidakmampuan untuk meakukan pembersihan tubuh.
3) Risiko kerusakan integritas kulit dengan faktor risiko tonjolan tulang ditandai
dengan imobilisasi fisik.
C. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan asuhan NIC Label Exercise Therapy:
berhubungan dengan keperawatan ...x24jam Joint Mobility o Menentukan
intoleransi aktivitas diharapkan pasien dapat batas gerakan
ditandai dengan tetap mempertahankan yang akan
keterbatasan kemampuan pergerakannya, dengan o Kaji keterbatasan gerak sendi dilakukan
melakukan keterampilan criteria: o Motivasi yang
motorik kasar o Kaji motivasi klien untuk tinggi dari
NOC Label : Body
mempertahankan pergerakan pasien dpt
Mechanics Performance
sendi melancarkan
Menggunakan posisi o Jelaskan alasan/rasional latihan
duduk yang benar pemberian latihan kepada o Agar pasien
Mempertahankan pasien/ keluarga beserta keluarga
kekuatan otot dapat memahami
Mempertahankan o Monitor lokasi dan mengetahui
fleksibilitas sendi ketidaknyamanan atau nyeri alasanpemberian
selama aktivitas latihan
o Lindungi pasien dari cedera o Agar dapat
selama latihan memberikan
intervensi secara
o Bantu klien ke posisi yang tepat
optimal untuk latihan rentang
gerak
o Anjurkan klien untuk o Cedera yg
melakukan latihan range of timbul dapat
motion secara aktif jika memperburuk
memungkinkan kondisi klien
o Anjurkan untuk melakukan
range of motion pasif jika
o Memaksimalkan
diindikasikan
latihan
o ROM pasif
dilakukan jika
klien tidak dapat
melakukan
secara mandiri
o Meningkatkan
harga diri klien
Daftar Pustaka
Alimul H., A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi Konsep dan
Alimul Aziz, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia, Jilid 2. Jakarta : Salemba Medika.
Elsevier
Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. USA: Mosby
Elseviyer.
Mubarak, Wahit & Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi
NANDA. 2006. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2005-2006. Jakarta : Prima
Medika
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik,Ed.4. Vol.2. Jakarta : EGC.
T. Heather Herdman. 2011. NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn.A
No. RM : 119605
Usia : 64 th
Tgl. MRS : 18 Maret 2021
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tgl. Pengkajian : 18 Maret 2021
Alamat : Bululawang
Status pernikahan : Sudah Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tukang
Sumber informasi : Anak
2. Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:
Nama : Ny.R
Status : Sudah Kawin
Alamat : Bululawang
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA
3. Diagnosa medis :
- CVA infark
- Bell’s Palsy
3. Imunisasi:
(√) BCG (√) Hepatitis
(√) Polio (√) Campak
(√) DPT ( ) Tidak terkaji
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok 2x 1-2 biji 2-3 Jam
E. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
Keterangan :
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
F. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum : 0 2
Mandi : 0 2
Berpakaian/berdandan : 0 2
Toileting : 0 2
Mobilitas di tempat tidur : 0 2
Berpindah : 0 2
Berjalan : 0 2
Naik tangga : 0 3
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain,
4 = tidak mampu
G. Pola Makan dan Minum Rumah Rumah Sakit
Jenis diit/makanan Nasi sayur dan lauk Rendah Garam
Frekuensi/pola 3x sehari 3x sehari
Porsi yg dihabiskan 1 porsi sedang habis 3-5 sendok
Komposisi menu Nasi sayur dan lauk saja Nasi, lauk,
sayur, buah
Pantangan Tidak ada Tinggi Garam
Nafsu makan Baik Berkurang
Fluktuasi BB 6 bln. terakhir - -
Jenis minuman Air putih dan kopi Air Putih
Frekuensi/pola minum ±6x sehari dan kopi 1x/hari ±4x sehari
Berapa gelas yg dihabiskan ±6 gelas sedang ±4 gelas
sedang
Sukar menelan (padat/cair) Tidak ada Tidak ada
Pemakaian gigi palsu (area) Tidak ada Tidak ada
H. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB:
- Frekuensi/pola ±1-2x/hari Belum BAB
- Konsistensi Lunak Tidak ada
- Warna & bau Kuning kecoklatan Tidak ada
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
BAK
- Frekuensi/pola 5-6x/hari Terpasang
kateter
- Konsistensi Cair Cair
- Warna & bau Kuning dan bau khas Kuning dan
bau khas
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
I. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang: Lamanya Tidak tidur siang 2 jam
- Jam …s/d… 12.00 - 14.00
- Kenyamanan stlh. tidur Lebih segar
Tidur malam: Lamanya 6-7 jam Belum tidur
malam
- Jam …s/d… 21.00-04.00 -
- Kenyamanan stlh. Tidur Lebih segar -
- Kebiasaan sblm. tidur Menonton TV -
- Kesulitan Tidak ada -
- Upaya mengatasi - -
J. Pola Kebersihan Diri
Rumah Rumah Sakit
Mandi:Frekuensi 2x/hari Belum mandi
Keramas: Frekuensi Seminggu 2x -
Gososok gigi: Frekuensi 2x/hari Pagi dan malam -
Ganti baju:Frekuensi 3x/hari -
Memotong kuku: Frekuensi Satu minggu sekali Belum dipotong
Kesulitan Tidak ada Tidak bisa melakukan
mandiri
Upaya yg dilakukan Tidak ada Dibantu keluarga
M. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Lemah
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital : - Tekanan darah : 138/78 mmgh Suhu : 36.5
- Nadi : 72x/mnt Pernafasan : 20x/mnt
c. Tinggi badan : 152 cm Berat badan : 60 kg
2. Kepala dan Leher
a. Kepala : Bentuk : Simetris Massa : Tidak ada
Distribusi rambut : Merata Warna kulit kepala : Rambut hitam
ada uban
b. Mata : Bentuk : Simetris Konjungtiva : Tidak anemis
Pupil : (√) reaksi terhadap cahaya ( ) isokor
Funsi penglihatan : (√) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (√) Tidak
Pemeriksaan mata terakhir : -
Riwayat Operasi : Tidak pernah
c. Hidung : Bentuk : Simetris Warna : Putih Pembengkakan : -
Nyeri tekan : - Perdarahan : -
Riw. Alergi: - Penyakit yg pernah terjadi : -
d. Mulut dan Tenggorokan :
Warna bibir: Agak pucat Mukosa : lembab Lesi : -
Massa : - Warna Lidah : Pink pucat
Perdarahan gusi : - Karies : Ada
Kesulitan menelan : - Sakit tenggorokan : -
Gangguan bicara : bicara pelo, perot ke kiri
e. Telinga : Bentuk: Simetris Warna : Sawo matang Lesi : -
Massa: - Nyeri : -
Fs. Pendengar : Baik Alat bantu pendengaran: -
f. Leher : Kekakuan :- Nyeri/Nyeri tekan : -
Benjolan/massa :- Keterbatasan gerak :-
3.Dada : Bentuk : Normal Pergerakan Dada : ekspansi dada
simetris
Nyeri/nyeri tekan: - Massa: -
Peradangan : -
Jantung : perkusi :
- Batas kanan atas ICS 2 lineal parasternal dextra.
- Batas kanan bawah ICS 4 lineal parasternal dextra.
- Batas kiri atas ICS 2 lineal parasternal sinistra.
- Batas kiri bawah ICS 4 mid clavicula sinistra.
Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal
Paru : perkusi : suara sonor
Auskultasi: vesikuler
4. Payudara dan ketiak :
Benjolan/massa :- Nyeri/nyeri tekan :-
Bengkak : - Kesimetrisan : Simetris
5.Abdomen :
Inspeksi : tidak terdapat bekas luka, asites (-) benjolan (-)
Auskultasi : peristaltik usus 10x/menit terdengan jelas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema, tidak ada massa dan
benjolan
Perkusi : terdengar hasil ketukan tympani di semua kuadran abdomen
6. Genetalia : Terpasang kateter
7. Ekstremitas : Kekuatan otot : Pada tangan 1 dan 5 , pada kaki 1 dan 5
Kontraktur : - Pergerakan : mengalami kelemahan
Deformitas : - Pembengkakan : -
Edema : - Nyeri/nyeri tekan : -
Pus : - luka :-
8. Kulit dan kuku :
Kulit : warna :Sawo matang jaringan parut : -
Lesi : - suhu : 36.5 tekstur: -
Turgor : <2 detik
Kuku : warna : Kotor, kuning Lesi : -
Tanggal : 18/03/2021
Imunoserologi
Anti SARS_CoV-2 (Hipro) 12.6 (Non Ug/mL Non Reaktif <48
Reaktif) Reaktif > 48
Pemeriksaan Radiologi :
Aortosclerosis
O. Terapi Pengobatan
Tanggal : 18 Maret
P : Lanjutkan Intervensi
Kamis, 18 Dx.2 1. Membantu pasien S : Pasien mengatakan
Maret 2021 bersama keluarga dalam kebutuhan mandi selalu
kebutuhan gosok gigi dibantu oleh keluarga dan
pasien perawat
2. Membantu pasien
bersama keluarga dalam O : Pasien tampak dibantu
kebutuhan mandi oleh keluarga dan perawat
3. Memantau integritas dalam kebutuhan sehari-
kulit pasien harinya termasuk mandi.
4. Memantau pembersihan Kekuatan Otot ekstremitas
kuku pasien kiri 5 , ekstremitas kanan 1
P : Lanjutkan intervensi
Kamis, 18 Dx.3 1. Mengkaji faktor yang S : Keluarga mengatakan
Maret 2021 dapat mempengaruhi anggota gerak sebelah
resiko jatuh kanan masih lemah
2. Gunakan rel sisi panjang
(pengaman) untuk O : Pasien tampak masih
mencegah jatuh dari gelisah, Tampak masih ada
tempat tidur tanda resiko jatuh di bed
pasien, Keluarga terkadang
masih lupa untuk
memasang rel bed.
P : Lanjutkan Intervensi
Jum’at, 19 Dx.1 1. Mengukur tekanan darah S : Pasien mengatakan
Maret 2021 sebelum dilakukan tangan kanan dan kaki
mobilisasi. kanan sudah bisa
2. Mengatur posisi pasien digerakkan dengan
dalam keadaan semi topangan
fowler.
3. Melakukan ROM pada O : TD : 121/81 mmhg
kedua ekstremitas pasien N : 74x/mnt
4. Mengajarkan kepada Rr : 20x/mnt
keluarga cara merubah SH : 36.4 c
posisi pasien - Keadaan umum sedang
- Tampak kelemahan
pada anggota gerak
sebelah kiri
- Kekuatan Otot
ekstremitas kanan 2,
ekstremitas kiri 5
- Kebutuhan pasien
sebagian tampak dibantu
oleh keluarga dan perawat.
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Jum’at, 19 Dx.2 1. Membantu pasien S : Pasien mengatakan
Maret 2021 bersama keluarga dalam kebutuhan mandi sebagian
kebutuhan gosok gigi dibantu oleh keluarga
pasien
2. Membantu pasien O : Pasien tampak dibantu
bersama keluarga dalam sebagian oleh keluarga
kebutuhan mandi dalam kebutuhan sehari-
3. Memantau integritas harinya termasuk mandi.
kulit pasien Kekuatan Otot ekstremitas
4. Memantau pembersihan kiri 5 , ekstremitas kanan 2
kuku pasien
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Jum’at, 19 Dx.3 1. Mengkaji faktor yang S : Keluarga mengatakan
Maret 2021 dapat mempengaruhi anggota gerak sebelah
resiko jatuh kanan masih lemah
2. Gunakan rel sisi Panjang
(pengaman) untuk O : Pasien tampak lebih
mencegah jatuh dari tenang, Tampak masih ada
tempat tidur tanda resiko jatuh di bed
pasien, Keluarga sudah
mengerti untuk selalu
memasang rel bed
(pengaman) pasien
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Sabtu, 20 Dx.1 1. Mengukur tekanan darah S : Pasien mengatakan
Maret 2021 sebelum dilakukan tangan kanan dan kaki
mobilisasi. kanan sudah bisa
2. Mengatur posisi pasien digerakkan.
dalam keadaan semi
fowler. O : TD : 138/81
3. Melakukan ROM pada N : 72x/mnt
kedua ekstremitas pasien Rr : 20 x/mnt
4. Mengajarkan kepada SH : 36.5 c
keluarga cara merubah - Keadaan umum baik
posisi pasien - Tampak kelemahan
pada anggota gerak
sebelah kanan berkurang
- Kekuatan Otot
ekstremitas kiri 5,
ekstremitas kanan 3
- Kebutuhan pasien
tampak dibantu sesekali
oleh keluarga
- Pasien sudah mulai
bisa beraktifitas
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Sabtu, 20 Dx.2 1. Membantu pasien S : Pasien mengatakan
Maret 2021 bersama keluarga dalam sudah bisa menggosok
kebutuhan gosok gigi gigi, untuk mandi pasien
pasien sudah bisa sebagian
2. Membantu pasien mandiri
bersama keluarga dalam
kebutuhan mandi O : Pasien dibantu sesekali
3. Memantau integritas oleh keluarga untuk
kulit pasien mandi,
4. Memantau pembersihan Kekuatan Otot ekstremitas
kuku pasien kiri 5 , ekstremitas kanan 3
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Sabtu, 20 Dx.3 1. Mengkaji faktor yang S : Pasien mengatakan
Maret 2021 dapat mempengaruhi anggotra gerak sebelah
resiko jatuh kanan sudah bisa
2. Gunakan rel sisi Panjang digerakkan
(pengaman) untuk
mencegah jatuh dari O : Tidak terpasang tanda
tempat tidur resiko jatuh, terpasang
pengaman untuk rel bed.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi