DISUSUN OLEH:
Kelompok 12
Lalu Amrullah
Lidya Adrian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
empedu. Jadi, atresia bilier adalah tidak adanya atau kecilnya lumen pada sebagianatau
di dalam hati dan darah terjadi penumpukan garam empedu dan peningkatanbilirubindirek
.Etiologi atresia bilier masih belum diketahui dengan pasti. Sebagian ahli mengatakanbahwa
21.serta terdapat anomali pada organ. Bayi dengan atresia bilier biasanyamuncul sehat ketika
lahir. Gejala penyakit ini biasanya muncul dalam dua minggupertama setelah lahirdg gejala
gejala jaundice, adanya ikterus, dan urine berwarna gelap.Tinja berwarna pucat , dan penurunan
berat badan .Atresia bilier ditemukan pada 1 dalam 10.000 kelahiran hidup dan 1 dalam
kelahiranhidup, di Perancis 5,1 dari 100.000 kelahiran hidup, di Inggris dilaporkan 6 dari
100.000kelahiran hidup. Di Texas tercatat 6.5 dari 100.000 kelahiran hidup, 7 dari
100.000kelahiran hidup di Australia, 7,4 dari 100.000 kelahiran hidup di USA dan
dilaporkanterdapat 10,6 dari 100.000 kelahiran hidup di Jepang menderita atresiabilier. Dari
904kasus atresiabilier yang terdaftar di lebih 100 institusi, atresiabilier di dapatkan pada
rasKaukasia (62%), berkulit hitam (20%), Hispanik (11%), Asia (4,2%) dan Indian
amerika(1,5%). Walau jarang namun jumlah penderita atresiabilier yang ditangani RS.
CiptoMangun Kusumo (RSCM) pada tahun 2002-2003 tercatat mencapai 37-38 bayi atau
23%dari 163 bayi berpenyakit kuning akibat kelainan fungsi hati. Sedangkan di RSUDr.Soetomo
Surabaya antara tahun 1999-2004 ditemukan dari 19.270 penderita rawatinapdi Instalansi Rawat
Inap Anak, tercatat 96 penderita dengan penyakit kuning gangguanfungsi hati didapatkan 9
(9,4%) menderita atresiabilier ( Widodo J, 2010)Hanya tindakan bedah yang dapat mengatasi
atresiabilier. Bila tindakan bedahdilakukan pada usia 8 minggu, angka keberhasilannya adalah
86%, tetapi bilapembedahan dilakukan pada usia > 8 minggu maka angka keberhasilannya hanya
36% oleh karena itu diagnosis atresiabilier harus ditegakkan sedini mungkin, sebelum usia
8minggu (Parlin,1991)
B. Tujuan Umum
Untuk menggambarkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Atresiabilier
Atresia Bilier suatu defek kongenital, yang terjadi akibat tidak adanya atau obstruksi
satu atau lebih kandung empedu ekstrahepatik atau intrahepatik, yang menyebabkan
penyimpanan drainase kandung empedu (Morgan Speer, 2008) Atresia Bilier adalah suatu
keadaan dimana tidak adanya lumen pada traktus ekstrahepatik yang menyebabkan hambatan
aliran empedu atau karena adanya proses inflamasi yang berkepanjangan yang menyebabkan
kerusakan progresif pada duktus bilier ekstrahepartik sehingga terjadi hambatan aliran
peningkatan bilirubin direk dalam hati dan darah (Julinar, dkk, 2009). Atresia Bilier adalah
suatu penghambatan didalam pipa/ saluran-saluran yang membawa cairan empedu (bile) dari
liver menuju ke kantung empedu (gallbladder). Ini merupakan kondisi kongenital, yang
berarti terjadi saat kelahiran. Atresia bilier merupakan proses inflamasi progresif yang
B. Etiologi
Faktor penyebab dari Atresia Bilier ini belum jelas. Namun, sebagian besar penulis
berpendapat bahwa Atresia Bilier disebabkan oleh suatu proses inflamasi yang merusak
duktus bilier dan juga akibat dari paparan lingkungan (disebabkan oleh virus) selama periode
C. Anatomi fisiologi
F. Penatalaksanaan
Salah satu faktor yang menentukan angka harapan hidup 10 tahun adalah usia saat
penderita dioperasi. Dibagi 4 kelompok yaitu kelompok usia yang dioperasi < 60 hari (68%),
kelompok usia 61-69 hari (39%), kelompok usia 71-90 hari (33%), dan kelompok usia > 91
hari (15%).
- PRE-OPERATIF
mg/kgBB.
- OPERATIF
Hepatic portoenterostomy (prosedur Kasai) merupakan terapi standar pada atresia biliaris.
- PERAWATAN PASCA-OPERATIF
normal, biasanya 48 jam pasca operasi. Antibioik intravena diberikan hingga penderita dapat
menerima makanan secara normal. Steroid (prednisone) diberikan 2mg/kgBB/ hari sehari 2
kali selama 1 minggu.Komplikasi awal (3 bulan pasca operasi) yang ditemukan umumnya
adalah ascending cholangitis, yang dapat disebabkan karena infeksi vena porta, rusaknya
drainase limfe pada porta hepatis, ataupun karena infeksi langsung fistulasi bilier.
Cholangitis juga disebabkan oleh hal apapun yang membuat aliran empedu tehambat ,
G. Komplikasi
Komplikasi lanjut yang dapat terjadi adalah hipertensi portal, perdarahan varises
esofagus, hipersplenisme asites dan gagal hati. Pada akhirnya pasien dengan komplikasi
H. Pencegahan
I. Pemeriksaan Fisik
J. Pemeriksaan Penunjang
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA