D DENGAN CLOSE
FRAKTUR 1/3 FROXIMAL FEMUR DI RUANG DAHLIA
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. D
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Iskandar Gg. Tarya Baru Sampit
No. medicalrecord : 35.34.44
Tanggal masuk RS : 27 November 2020
Tanggal pengkajian : 17 Desember 2020
Diagnosa medis : Close Fraktur 1/3 Froximal Femur
P
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
P : Pasien
: Meninggal
: Garis hubungan
: Tinggal serumah
2) Intravena
Jenis Tidak ada Infuse RL
Jumlah cc/hari Tidak ada 500cc
3. a. Eliminasi
1) BAB
Frekuensi
Konsistensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Warna Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagian Tidak ada Tidak ada
2) BAK
Frekuensi 5 kali / hari 3 kali / hari
Warna Kuning bening Putih kekuningan
Jumlah dalam cc/hari 1500 cc/hari 500cc/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagian Mandiri Bantuan sebagian
4. a. Istrirahat tidur
Mulai tidur 22.00 wib 21.00 wib
Lama tidur 8 jam 8 jam
Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
5. a. Personal hygine
Mandi (frekuensi, 2 kali / hari Pasien
bantuan total/sebagian mandi sendiri mengatakan tidak
mandi hanya di
seka sama
keluarga
Gosok gigi 2 kali / hari 2 kali / hari
Cuci rambut 2 kali / hari Tidak ada
Gunting kuku Apabila panjang Apabila panjang
klien klien
menggunting menggunting
kuku kuku
Ganti pakaian 1 kali / hari 1 kali / hari
6. a. Aktivitas
Mobilitas Klien melakukan Klien tidak bisa
aktivitas dengan melakukan
mandiri aktivitas dengan
mandiri seperti
mandi (seka) di
bantu sebagian
keluarga.
Olahraga Tidak ada Tidak ada
Rekreasi Tidak ada Tidak ada
5. Data Psikologis
Pasien mengatakan tidak merasa khawatir atau cemas dengan penyakit yang di
deritanya, pasien mengatakan sedikit takut terkait dengan rencana operasi.
6. Data social
Hubungan pasien dengan perawat dan dokter baik, pasien terbuka dibuktikan
dengan mau menceritakan riwayat penyakitnya saat pengkajian.
7. Data spiritual
Klien mengatakan menyadari kalau dirinya sekarang sedang sakit dan pasien
berdoa kepada Tuhan agar cepat sembuh, klien tidak melakukan ibadah
berdoa.
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Pasien tampak lemah, membran mokusa baik.
b. Tanda vital klien
TD : 110/70mmHg
N : 89 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2: 98 % tanpa oksigen.
c. Kesadaran
Composmentis E: 4 Y: 5 M: 6.
d. Sistem pernafasan
Inspeksi :
Pada saat inspirasi dan ekspirasi pergerakan dada pasien simetris, pola
nafas teratur,frekuensi nafas 20 x/menit, dan tidak ada benjolon atau luka
pada bagian dada.
Palpasi :
Pada saat di palpasi getaran taktil premitus teraba jelas.
Perkusi :
Terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas vesikuler.
e. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi :
Tidak ada sianosis,
Palpasi :
Nadi 82 x/menit, iktus cordis teraba,
Perkusi :
Pada saat di perkusi tidak melebar jantung, bunyi jantung saat diperkusi
pekak.
Auskultasi:
Pada saat di auskultasi irama jantung regular, bunyi jantung lup dup dan
tidak ada bunyi tambahan.
f. Sistem persyarafan
1) Nervus I (Olfaktorius)
Dengan mata tertutup pasien dapat mengidentifikasi bau minyak
kayu putih.
2) Nervus II (Optikus)
Pasien dapat melihat tulisan kecil pulpen di kertas dalam jarak 30 cm.
3) Nervus III (Okulomotor)
Pupil pasien dapat mengecil saat dilewatkan cahaya senter hp.
4) Nervus IV (Toklear)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke bawah.
5) Nervus V (Trigeminus)
Pasien dapat merasakan sentuhan kapas pada dahi, pipi dan dagu.
6) Nervus VI (Abdusen)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke samping.
7) Nervus VII (Fasialis)
Bibir atas dan bawah pasien nampak simetris
8) Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Pasien dapat mendengar detak jarum jam pada jarak 5 cm pada kedua
telinga.
9) Nervus IX (Glosofaringeus)
Pasien dapat membedakan rasa manis, pahit dan asam.
10) Nervus X (Vagus)
Pasien dapat menelan makanan dengan mudah.
11) Nervus XI (Aksesorius)
Pasien dapat menggerakkan kepala dengan normal, pasien dapat
mengangkat bahu kiri dan menggerakkan tangan kirinya.
12) Nervus XII (Hipoglosus)
Pasien dapat menggerakan lidah ke segala arah.
g. Sistem pencernaan
Inspeksi :
Bentuk abdomen simetris tidak terdapat lesi atau bekas luka dan ada
distensi pada bagian perut bawah sinistra.
Auskultasi :
Bising usus - x/menit
peristaltik
Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen.
Perkusi :
Suara timpani
h. Sistem musculoskeletal.
Skala otot :
5 5
5 2
Keterangan :
0 : Tidak berkontraksi
1 : Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : Mampu melawan gravitasi penuh/kuat.
i. Sistem integumen
Warna kulit pasien sawo matang, tidak ada lesi atau luka pada bagian
kaki kanan dan kiri, ada luka serta bengkak di jari dan telapak tangan
dibalut perban dengan luka tertutup dibagian tangan kiri, tidak ada alergi
dan tidak ada gatal.
j. Sistem endokrin
Rambut pasien tampak rapi, suhu klien 36,2oC,CRT >2,
k. Sistem genitalia
Tidak terpasang kateter .
9. Data penunjang
1) Laboratorium
2) Pemeriksaan Radiology
Kesimpulan :
Hasil X-Ray menunjukkan adanya close fraktur froximal femur
3) Therapy
a. Inj. Ceftriaxone 2x1 g
b. Inj. Antrain 2x1 g
c. Inj. Mecobalamin 2x500mg
d. Inj. Ranitidine 2x50 mg
e. Infuse RL 500 ml 20tp
B. Analisa Data
No Data : Etilogi Masalah
1 DS : - Agen injury fisik (Fraktur) Nyeri akut
DO :
P : pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : lokasi nyeri pada kaki sebelah kiri
S : dengan skala nyeri 6
T : nyeri muncul secara terus-menerus
-Klien tampak lemah
-Klien tampak meringis,
-Tanda vital klien
TD : 110/70mmHg
N : 89 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2 : 98 % tanpa oksigen.
DS : -
DO :
3 Perubahan Status Kesehatan Ansietas
- Klien Tampak Cemas (Pasca pre Operasi)
- Klien Tampak Gelisah
- Wajah Klien Tegang
- TD : 110/70mmHg
-N : 89 x/menit
-T : 36.2oc
- RR : 20 x/menit
DS : -
4 DO : Kurangnya Informasi Kurang Pengetahuan
- Status Pendidikan Terakhir SLTA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik ( Fraktur)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Pembatasan gerak
3. Ansietas Berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan ( Pasca Pre Operasi)
4. Kurang Pengetahuan berhubngan dengan Kurangnya Informasi
D. NURSING CARE PLANNING (NURSING CARE PLANNING (NCP)
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agen injury fisik selama 1x30 menit diharapkan nyeri dapat komprehensif
Berkurang/ Teratasi. Kriteria hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
Indikator IR ER ketidaknyamanan
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 3. Gunakan teknik komunikasi
2. Luas bagian tubuh yang 3 5 terapeutik untuk mengetahui
terpengaruh pengalaman nyeri pasien.
3. Frekuensi nyeri 3 5 4. Kolaborasi dengan Dokter dan
4. Panjangnya episode nyeri 3 5 Farmakologi dalam pemberian obat
5. Pernyataan nyeri 3 5 Pereda nyeri
6. Ekspresi nyeri pada wajah 3 5 5. Ajarkan tentang tekhnik
Keterangan : nonfarmakologi
1. Kuat 4. Ringan
2. Berat 5. Tidak Ada
3. Sedang
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
2 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas : Ambulasi
berhubungan dengan selama 1x6 jam diharapkan masalah teratasi 1. Monitoring vital sign
pembatasan gerak Kriteria hasil : 2. Kaji kemampuan pasien dalam
Indikator IR ER mobilisasi
1. Klien meningkatkan 3 5 3. Latih pasien dalam pemenuhan ADL
dalam aktivitas fisik secara mandiri sesuai kemampuan
2. Mengerti tujuan dari 3 5 4. Dampingi dan bantu pasien saat
peningkatan mobilitas mobilisasi
3. Bantu klien untuk 3 5
mobilisasi
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
3 Ansietas Berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi tingkat kecemasan
Dengan Perubahan Status selama 1x8 jam diharapkan masalah dapat 2. Gunakan Pendekatan yang
Kesehatan (Pasca Pre berkurang/teratasi. Kriteria hasil : menyenangkan
Operasi) Indikator IR ER 3. Dorong Klien untuk mengungkapkan
1. Klien mampu 3 5 perasaan, ketakutan, persepsi.
mengidentifikasi dan 4. Ajarkan pasien Tehnik Relaksasi
mengungkapkan gejala untuk mengurangi cemas
cemas 5. Jelaskan semua Prosedur dan apa
2. Mengidentifikasi, 3 5 yang dirasakan selama prosedur
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontrol cemas
3. Postur Tubuh, Ekpresi 3 5
wajah, Bahasa Tubuh
dan tingkat Aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
Kecemasan
Keterangan :
1. Sangat Berat 4. Ringan
2. Berat 5. Tidak Ada Cemas
3. Sedang
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring vital sign
2. Mengkaji kemampuan pasien S:-
2 Hambatan mobilitas fisik
dalam mobilisasi O:
berhubungan pembatasan 3. Meatih pasien dalam pemenuhan - TD : 110/70mmHg
ADL secara mandiri sesuai -N : 89 x/menit
gerak
kemampuan -T : 36.2oc
- RR : 20 x/menit
- Klien tampak lemah
- Klien tampak terpasang infus RL 500 ml
- Skala otot :
5 5
5 2
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi tingkat
3 Ansietas Berhubungan
S:-
kecemasan
Dengan Perubahan Status
2. Mengunakan Pendekatan yang O :
Kesehatan (Pasca Pre
- Klien Tampak Tidak Cemas
menyenangkan
Operasi) - Klien Tampak tidak Gelisah
3. Mendorong Klien untuk - Wajah Klien Tidak Tegang
- Klien Tampak Rileks
mengungkapkan perasaan,
- TD : 110/70mmHg
ketakutan, persepsi. -N : 89 x/menit
-T : 36.2oc
4. Mengajarkan pasien Tehnik
- RR : 20 x/menit
Relaksasi untuk mengurangi cemas
A : Masalah teratasi
5. Menjelaskan semua Prosedur dan
apa yang dirasakan selama prosedur Indikator IR ER
1. Klien mampu 3 5
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
2. Mengidentifikasi, 3 5
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
mengontrol cemas
3. Postur Tubuh, Ekpresi 3 5
wajah, Bahasa Tubuh dan
tingkat Aktivitas
menunjukkan
berkurangnya Kecemasan
P : Hentikan Intervensi
distraksi), wajah
P : intervensi dilanjutkan
2 Hambatan mobilitas 1. Monitoring vital sign S :Klien mengatakan perasaan hari
fisik berhubungan
Hasil : ini lebih baik dan masih
pembatasan gerak
TD : 110/80 mmHg terdapat hambatan dalam
N : 85 x/menit bergerak.
R : 20 x/menit O : Klien tampak tenang
T : 36.0’ C Klien tampak terpasang infus
Spo2 : 98 % RL 500 ml
2. Kaji kemampuan pasien Skala otot
dalam mobilisasi 5 2
Hasil : Pasien mampu 5 5
melakukan mobilisasi secara
mandiri tanpa dibantu seperti TD : 110/80 mmHg
duduk , miring kanan, dan N : 85 x/menit
miring kiri. R : 20 x/menit
3. Latih pasien dalam T : 36.0’ C
pemenuhan ADL secara Spo2 : 98 %
mandiri sesuai kemampuan A : Masalah teratasi sebagian
Hasil : Melatih pasien dalam
hal seperti berpindah serta
bergeser Indikator IR ER
1. Klien 4 5
meningkatkan
dalam aktivitas
fisik
2. Mengerti tujuan 4 5
dari peningkatan
mobilitas 4 5
3. Bantu klien untuk
mobilisasi
P : Lanjutkan Intervensi