Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA Nn.

D DENGAN CLOSE
FRAKTUR 1/3 FROXIMAL FEMUR DI RUANG DAHLIA

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. D
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Iskandar Gg. Tarya Baru Sampit
No. medicalrecord : 35.34.44
Tanggal masuk RS : 27 November 2020
Tanggal pengkajian : 17 Desember 2020
Diagnosa medis : Close Fraktur 1/3 Froximal Femur

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. L
Umur : 42 tahun
jenis kelamin : Perempuan
pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Orangtua
Alamat : Jl. Iskandar Gg. Tarya Baru Sampit
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian kaki sebelah kiri
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke igd RSUD Dr. DORIS SYLVANUS pada tanggal 27
November 2020 dengan keluhan nyeri di kaki bagian kiri disebabkan
karena terjatuh didalam rumah, nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala
nyeri 6, nyeri seperti ditusuk-tusuk muncul secara terus-menerus saat
hendak mengerakan kaki. Kemudian dipindahkan keruang medical bedah
Dahlia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipoglikemia
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes melitus.
e. Genogram

P
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
P : Pasien
: Meninggal
: Garis hubungan
: Tinggal serumah

4. Riwayat aktivitas sehari-hari


No Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
.
1. Nutrisi
a. BB dan TB 65 Kg , 173 Cm 62 Kg , 173 Cm
b. Diet Tidak ada Tinggi protein
dan tinggi kalori
c. Kemampuan
 Mengunyah Sebelum sakit Selama sakit
pasien mampu pasien mampu
mengunyah mengunyah
makanan dengan makanan dengan
baik baik tidak ada
keluhan saat
mengunyah
makanan
 Menelan Kemampuan Selama sakit
pasien menelan pasien tidak ada
makanan baik keluhan saat
menelan
makanan
 Bantuan total Sebelum sakit Selama sakit
pasien makan pasien makan
sendiri tanpa di sendiri tanpa di
bantu bantu
d. Frekuensi 3x/hari 3x/hari
e. Porsi makan 1 piring habis 1 piring habis
f. Makanan yang Tidak ada Tidak ada
menimbulkan alergi
g. Makanan yang disuka Semua masakan Pasien
mengatakan
menyukai semua
masakan yang di
sediakan.
2. a. CairaIntake
1) Oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah cc/hari 2000 cc/hari 1000cc/hari
 Bantuan total/sebagian Mandiri Bantuan sebagian

2) Intravena
 Jenis Tidak ada Infuse RL
 Jumlah cc/hari Tidak ada 500cc
3. a. Eliminasi
1) BAB
Frekuensi
 Konsistensi 1 kali sehari 1 kali sehari
 Warna Kuning
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian Tidak ada Tidak ada
2) BAK
 Frekuensi 5 kali / hari 3 kali / hari
 Warna Kuning bening Putih kekuningan
 Jumlah dalam cc/hari 1500 cc/hari 500cc/hari
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian Mandiri Bantuan sebagian
4. a. Istrirahat tidur
 Mulai tidur 22.00 wib 21.00 wib
 Lama tidur 8 jam 8 jam
 Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
 Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
 Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
5. a. Personal hygine
 Mandi (frekuensi, 2 kali / hari Pasien
bantuan total/sebagian mandi sendiri mengatakan tidak
mandi hanya di
seka sama
keluarga
 Gosok gigi 2 kali / hari 2 kali / hari
 Cuci rambut 2 kali / hari Tidak ada
 Gunting kuku Apabila panjang Apabila panjang
klien klien
menggunting menggunting
kuku kuku
 Ganti pakaian 1 kali / hari 1 kali / hari
6. a. Aktivitas
 Mobilitas Klien melakukan Klien tidak bisa
aktivitas dengan melakukan
mandiri aktivitas dengan
mandiri seperti
mandi (seka) di
bantu sebagian
keluarga.
 Olahraga Tidak ada Tidak ada
 Rekreasi Tidak ada Tidak ada

5. Data Psikologis
Pasien mengatakan tidak merasa khawatir atau cemas dengan penyakit yang di
deritanya, pasien mengatakan sedikit takut terkait dengan rencana operasi.
6. Data social
Hubungan pasien dengan perawat dan dokter baik, pasien terbuka dibuktikan
dengan mau menceritakan riwayat penyakitnya saat pengkajian.
7. Data spiritual
Klien mengatakan menyadari kalau dirinya sekarang sedang sakit dan pasien
berdoa kepada Tuhan agar cepat sembuh, klien tidak melakukan ibadah
berdoa.
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Pasien tampak lemah, membran mokusa baik.
b. Tanda vital klien
TD : 110/70mmHg
N : 89 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2: 98 % tanpa oksigen.
c. Kesadaran
Composmentis E: 4 Y: 5 M: 6.
d. Sistem pernafasan
Inspeksi :
Pada saat inspirasi dan ekspirasi pergerakan dada pasien simetris, pola
nafas teratur,frekuensi nafas 20 x/menit, dan tidak ada benjolon atau luka
pada bagian dada.
Palpasi :
Pada saat di palpasi getaran taktil premitus teraba jelas.
Perkusi :
Terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas vesikuler.
e. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi :
Tidak ada sianosis,
Palpasi :
Nadi 82 x/menit, iktus cordis teraba,
Perkusi :
Pada saat di perkusi tidak melebar jantung, bunyi jantung saat diperkusi
pekak.
Auskultasi:
Pada saat di auskultasi irama jantung regular, bunyi jantung lup dup dan
tidak ada bunyi tambahan.
f. Sistem persyarafan
1) Nervus I (Olfaktorius)
Dengan mata tertutup pasien dapat mengidentifikasi bau minyak
kayu putih.
2) Nervus II (Optikus)
Pasien dapat melihat tulisan kecil pulpen di kertas dalam jarak 30 cm.
3) Nervus III (Okulomotor)
Pupil pasien dapat mengecil saat dilewatkan cahaya senter hp.
4) Nervus IV (Toklear)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke bawah.
5) Nervus V (Trigeminus)
Pasien dapat merasakan sentuhan kapas pada dahi, pipi dan dagu.
6) Nervus VI (Abdusen)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke samping.
7) Nervus VII (Fasialis)
Bibir atas dan bawah pasien nampak simetris
8) Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Pasien dapat mendengar detak jarum jam pada jarak 5 cm pada kedua
telinga.
9) Nervus IX (Glosofaringeus)
Pasien dapat membedakan rasa manis, pahit dan asam.
10) Nervus X (Vagus)
Pasien dapat menelan makanan dengan mudah.
11) Nervus XI (Aksesorius)
Pasien dapat menggerakkan kepala dengan normal, pasien dapat
mengangkat bahu kiri dan menggerakkan tangan kirinya.
12) Nervus XII (Hipoglosus)
Pasien dapat menggerakan lidah ke segala arah.
g. Sistem pencernaan
Inspeksi :
Bentuk abdomen simetris tidak terdapat lesi atau bekas luka dan ada
distensi pada bagian perut bawah sinistra.
Auskultasi :
Bising usus - x/menit
peristaltik
Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen.
Perkusi :
Suara timpani
h. Sistem musculoskeletal.
Skala otot :
5 5
5 2

Keterangan :

0 : Tidak berkontraksi
1 : Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : Mampu melawan gravitasi penuh/kuat.
i. Sistem integumen
Warna kulit pasien sawo matang, tidak ada lesi atau luka pada bagian
kaki kanan dan kiri, ada luka serta bengkak di jari dan telapak tangan
dibalut perban dengan luka tertutup dibagian tangan kiri, tidak ada alergi
dan tidak ada gatal.
j. Sistem endokrin
Rambut pasien tampak rapi, suhu klien 36,2oC,CRT >2,
k. Sistem genitalia
Tidak terpasang kateter .

9. Data penunjang
1) Laboratorium

Tanggal Parameter Hasil Normal


09/12/2020 WBC 10,39 4,50 – 11,00 10^3/uL
RBC 4,33 4,00 – 6,00 10^6/uL
HGB 12,0 10,5 – 18,0 g/dL
HCT 34,6 37,0 – 48,0 %
PLT 359 150 – 400 10^3/uL
06/12/2020 Natrium (Na) 136 135 – 148 mmol/L
Kalium (K) 3,7 3.5 – 5,3 mmol/L
Calcium (Ca) 1,30 0,98 – 1,2 mmol/L
30/11/2020 TSH 0,66 0,25 – 5
FT4 16,00 9-20

2) Pemeriksaan Radiology
Kesimpulan :
Hasil X-Ray menunjukkan adanya close fraktur froximal femur

3) Therapy
a. Inj. Ceftriaxone 2x1 g
b. Inj. Antrain 2x1 g
c. Inj. Mecobalamin 2x500mg
d. Inj. Ranitidine 2x50 mg
e. Infuse RL 500 ml 20tp
B. Analisa Data
No Data : Etilogi Masalah
1 DS : - Agen injury fisik (Fraktur) Nyeri akut
DO :
P : pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : lokasi nyeri pada kaki sebelah kiri
S : dengan skala nyeri 6
T : nyeri muncul secara terus-menerus
-Klien tampak lemah
-Klien tampak meringis,
-Tanda vital klien
TD : 110/70mmHg
N : 89 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2 : 98 % tanpa oksigen.

2 DS : Pembatasan gerak Hambatan mobilitas fisik


DO :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak terpasang infus
- Skala otot
5 5
5 2

- Tanda vital klien


TD : 110/70mmHg
N : 89 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2 : 98 % tanpa oksigen.

DS : -
DO :
3 Perubahan Status Kesehatan Ansietas
- Klien Tampak Cemas (Pasca pre Operasi)
- Klien Tampak Gelisah
- Wajah Klien Tegang
- TD : 110/70mmHg
-N : 89 x/menit
-T : 36.2oc
- RR : 20 x/menit

DS : -
4 DO : Kurangnya Informasi Kurang Pengetahuan
- Status Pendidikan Terakhir SLTA

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik ( Fraktur)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Pembatasan gerak
3. Ansietas Berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan ( Pasca Pre Operasi)
4. Kurang Pengetahuan berhubngan dengan Kurangnya Informasi
D. NURSING CARE PLANNING (NURSING CARE PLANNING (NCP)
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agen injury fisik selama 1x30 menit diharapkan nyeri dapat komprehensif
Berkurang/ Teratasi. Kriteria hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
Indikator IR ER ketidaknyamanan
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 3. Gunakan teknik komunikasi
2. Luas bagian tubuh yang 3 5 terapeutik untuk mengetahui
terpengaruh pengalaman nyeri pasien.
3. Frekuensi nyeri 3 5 4. Kolaborasi dengan Dokter dan
4. Panjangnya episode nyeri 3 5 Farmakologi dalam pemberian obat
5. Pernyataan nyeri 3 5 Pereda nyeri
6. Ekspresi nyeri pada wajah 3 5 5. Ajarkan tentang tekhnik

Keterangan : nonfarmakologi

1. Kuat 4. Ringan
2. Berat 5. Tidak Ada
3. Sedang
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
2 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas : Ambulasi
berhubungan dengan selama 1x6 jam diharapkan masalah teratasi 1. Monitoring vital sign
pembatasan gerak Kriteria hasil : 2. Kaji kemampuan pasien dalam
Indikator IR ER mobilisasi
1. Klien meningkatkan 3 5 3. Latih pasien dalam pemenuhan ADL
dalam aktivitas fisik secara mandiri sesuai kemampuan
2. Mengerti tujuan dari 3 5 4. Dampingi dan bantu pasien saat
peningkatan mobilitas mobilisasi
3. Bantu klien untuk 3 5
mobilisasi
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
3 Ansietas Berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi tingkat kecemasan
Dengan Perubahan Status selama 1x8 jam diharapkan masalah dapat 2. Gunakan Pendekatan yang
Kesehatan (Pasca Pre berkurang/teratasi. Kriteria hasil : menyenangkan
Operasi) Indikator IR ER 3. Dorong Klien untuk mengungkapkan
1. Klien mampu 3 5 perasaan, ketakutan, persepsi.
mengidentifikasi dan 4. Ajarkan pasien Tehnik Relaksasi
mengungkapkan gejala untuk mengurangi cemas
cemas 5. Jelaskan semua Prosedur dan apa
2. Mengidentifikasi, 3 5 yang dirasakan selama prosedur
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontrol cemas
3. Postur Tubuh, Ekpresi 3 5
wajah, Bahasa Tubuh
dan tingkat Aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
Kecemasan
Keterangan :
1. Sangat Berat 4. Ringan
2. Berat 5. Tidak Ada Cemas
3. Sedang

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
4. Kurang Pengetahuan Setelah dillakukan tindakan keperawatan 1. Berikan penilaian tentang tingkat
Berhubungan Dengan selama 1x24 jam diharapkan masalah pengetahuan pasien tentang proses
Kurangnya Informasi dapat berkurang / teratasi. Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit


Indikator IR ER
dan bagaimana hal ini berhubungan
 Klien dan Keluarga 4 5
dengan anatomi dan fisiologi, dengan
Mampu Memahami
cara yang tepat.
Tentang penyakit
3. Gambarkan tanda dan gejala yang
 Klien Dan Keluarga biasa muncul pada penyakit, dengan
Mampu melakukan 4 5 cara yang tepat
Prosedur yang
4. Gambarkan proses penyakit, dengan
dijelaskan
cara yang tepat
4 5
5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
 Klien Dan keluarga
dengna cara yang tepat
dapat menjelaskan
kembali 6. Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang
Keterangan : tepat
1 = Tidak 2 = Sedikit 3 = Lumayan
Mampu Mampu Mampu 7. Hindari harapan yang kosong

4 = Mampu 5=Sangat 8. Sediakan bagi keluarga informasi


Mampu
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat

9. Diskusikan perubahan gaya hidup


yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau


penanganan

11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi


atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan

12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau


dukungan, dengan cara yang tepat

13.  Rujuk pasien pada grup atau agensi


di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat

14.  Instruksikan pasien mengenai tanda


dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat
E. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri akut berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: -
komprehensif
dengan agen injury fisik
2. Mengobservasi reaksi non verbal dari O:
ketidaknyamanan - P : pasien mengatakan nyeri
3. Menggunakan teknik komunikasi - Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
terapeutik untuk mengetahui - R : nyeri pada bagian tangan sebelah
pengalaman nyeri pasien. kiri
4. Mengajarkan tentang tekhnik - S : skala nyeri 6 (0-10)
nonfarmakologi - T : nyeri berkelanjutan
5. Berkolaborasi dengan Dokter dan - Pasien tampak meringis
Farmakologi dalam pemberian obat - Terpasang infus RL 500 ml
Pereda nyeri -
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5
2. Luas bagian tubuh yang 3 5
terpengaruh
3. Frekuensi nyeri 3 5
4. Panjangnya episode nyeri 3 5
5. Pernyataan nyeri 3 5
6. Ekspresi nyeri pada wajah 3 5

P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring vital sign
2. Mengkaji kemampuan pasien S:-
2 Hambatan mobilitas fisik
dalam mobilisasi O:
berhubungan pembatasan 3. Meatih pasien dalam pemenuhan - TD : 110/70mmHg
ADL secara mandiri sesuai -N : 89 x/menit
gerak
kemampuan -T : 36.2oc
- RR : 20 x/menit
- Klien tampak lemah
- Klien tampak terpasang infus RL 500 ml
- Skala otot :
5 5
5 2

A : masalah teratasi sebagian


Indikator IR ER
1. Klien meningkatkan 3 5
dalam aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari 3 5
peningkatan mobilitas
3. Bantu klien untuk 3 5
mobilisasi

P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi tingkat
3 Ansietas Berhubungan
S:-
kecemasan
Dengan Perubahan Status
2. Mengunakan Pendekatan yang O :
Kesehatan (Pasca Pre
- Klien Tampak Tidak Cemas
menyenangkan
Operasi) - Klien Tampak tidak Gelisah
3. Mendorong Klien untuk - Wajah Klien Tidak Tegang
- Klien Tampak Rileks
mengungkapkan perasaan,
- TD : 110/70mmHg
ketakutan, persepsi. -N : 89 x/menit
-T : 36.2oc
4. Mengajarkan pasien Tehnik
- RR : 20 x/menit
Relaksasi untuk mengurangi cemas
A : Masalah teratasi
5. Menjelaskan semua Prosedur dan
apa yang dirasakan selama prosedur Indikator IR ER
1. Klien mampu 3 5
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
2. Mengidentifikasi, 3 5
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
mengontrol cemas
3. Postur Tubuh, Ekpresi 3 5
wajah, Bahasa Tubuh dan
tingkat Aktivitas
menunjukkan
berkurangnya Kecemasan

P : Hentikan Intervensi

1. Memberikan penilaian tentang


4. Kurang Pengetahuan S:-
tingkat pengetahuan pasien
Berhubungan Dengan
tentang proses penyakit yang O :
Kurangnya Informasi - Klien Tampak tidak cemas
spesifik - Pendidikan Terakhir Klien
SLTA
2. Menjelaskan patofisiologi dari
A : Masalah Teratasi
penyakit dan bagaimana hal ini Indikator IR ER
berhubungan dengan anatomi dan 1. Klien mampu 3 5
fisiologi, dengan cara yang tepat. mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
3. Menggambarkan tanda dan gejala
cemas
yang biasa muncul pada penyakit, 2. Mengidentifikasi, 3 5
dengan cara yang tepat mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
4. Menggambarkan proses penyakit,
mengontrol cemas
dengan cara yang tepat
3. Postur Tubuh, Ekpresi 3 5
5. Mengidentifikasi kemungkinan wajah, Bahasa Tubuh dan
penyebab, dengna cara yang tepat tingkat Aktivitas
menunjukkan
6. Menyediakan informasi pada
berkurangnya Kecemasan
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
P : Hentikan Intervensi
7. Menghindari harapan yang
kosong

8. Menyediakan bagi keluarga


informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat

9. Mendiskusikan perubahan gaya


hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit

10. Mendiskusikan pilihan terapi atau


penanganan

11. Mendukung pasien untuk


mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan

12. Mengeksplorasi kemungkinan


sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat

13.  Merujuk pasien pada grup atau


agensi di komunitas lokal, dengan
cara yang tepat

14. Menginstruksikan pasien


mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat
F. Catatan Perkembangan

No Hari, tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


jam Keperawatan
1 Jumat , 18 Nyeri akut 1. Lakukan pengkajian nyeri S:-
Desember berhubungan dengan
secara komprehensif
2020 agen injury fisik
Jam : 10.00 Hasil : P : pasien mengatakan nyeri
Wib
P : pasien mengatakan nyeri Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R : nyeri pada bagian kaki
R : nyeri pada bagian kaki sebelah kiri
sebelah kiri S : skala nyeri 4 (0-10-
S : skala nyeri 4 (0-10) T : nyeri hilang timbul
T : nyeri hilang timbul O:
2. Observasi reaksi non verbal Pasien tampak tenang
dari ketidaknyamanan Terpasang infuse RL 500 ml
Hasil : klien tampak tenang A : masalah teratasi sebagian
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
Hasil : pasien megatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
4. Kolaborasi dengan Dokter dan Indikator IR ER
Farmakologi dalam pemberian 1. Melaporkan adanya 4 5

obat Pereda nyeri nyeri

Hasil : Inj. Antrain 2x1 gram 2. Luas bagian tubuh 4 5

5. Ajarkan tentang tekhnik yang terpengaruh

nonfarmakologi 3. Frekuensi nyeri 4 5

Hasil : Pasien menarik nafas 4. Panjangnya 4 5

dalam dan menghembuskan episode nyeri

nafas lebih panjang dari 5. Pernyataan nyeri 4 5

menarik nafasnya (relaksasi 6. Ekspresi nyeri pada 4 5

distraksi), wajah

P : intervensi dilanjutkan
2 Hambatan mobilitas 1. Monitoring vital sign S :Klien mengatakan perasaan hari
fisik berhubungan
Hasil : ini lebih baik dan masih
pembatasan gerak
TD : 110/80 mmHg terdapat hambatan dalam
N : 85 x/menit bergerak.
R : 20 x/menit O : Klien tampak tenang
T : 36.0’ C Klien tampak terpasang infus
Spo2 : 98 % RL 500 ml
2. Kaji kemampuan pasien Skala otot
dalam mobilisasi 5 2
Hasil : Pasien mampu 5 5
melakukan mobilisasi secara
mandiri tanpa dibantu seperti TD : 110/80 mmHg
duduk , miring kanan, dan N : 85 x/menit
miring kiri. R : 20 x/menit
3. Latih pasien dalam T : 36.0’ C
pemenuhan ADL secara Spo2 : 98 %
mandiri sesuai kemampuan A : Masalah teratasi sebagian
Hasil : Melatih pasien dalam
hal seperti berpindah serta
bergeser Indikator IR ER
1. Klien 4 5
meningkatkan
dalam aktivitas
fisik
2. Mengerti tujuan 4 5
dari peningkatan
mobilitas 4 5
3. Bantu klien untuk
mobilisasi

P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai