Anda di halaman 1dari 1

SUMBER AIR

Air yang digunakan oleh hewan dapat berasal dari:

 Air minum.
 Air (dalam) bahan makanan.
 Air metabolic, misalnya: hasil oksidasi zat-zat organic, air hasil reaksi polimerisasi,
misalnya dalam kondensasi asam amino dan peptide, dan hasil katabolisme jaringan
(misalnya dalam keadaan keseimbangan energy yang negative).
Air dari bahan makanan sangat bervariasi: dari 5 sampai 80 persen. Air hasil oksidasi bahan
organic tidak sama. Dari karbohidran diperoleh ± 60 g air/100 g; dari protein ± 42g/100 g dan
dari lemak ± 108 g/100 g (paling banyak dari lemak).
Kadar lemak bahan makanan ruminant biasanya berkisar antara 2-4 persen; akan tetapi produk
fermentasi rumen banyak mengandung VFA yang bia dioksidasi akan menghasilkan air
metabolic: 67-93 g/100 g. Dalam keadaan keseimbangan energi yang negative, lemak depo
dan jaringan protein dapat terkatabolisme kembali guna memperoleh energy. Perlu diketahui
bahwa lemak membutuhkan oksigen relative lebih banyak untuk mengoksidasinya secara
sempurna dalam tubuh. Untuk memperoleh oksigen yang relative lebih banyak tersebut
memerlukan proses raspirasi yang relative intensif pula. Dalam proses respirasi yang lebih
intensif tersebut banyak air yang keluar melalui proses respirasi (ekspirasi) terutama di daerah
yang kelembabannya kurang (atau kering). Akibatnya hasil air metabolism dari lemak yang
dapat digunakan oleh hewan, dapat saja tinggal sedikit jumlahnya yang dapat dimanfaatkan
dibanding hasil metabolism karbohidrat ataupun protein.

KEBUTUHAN AIR
Tubuh harus mendapatkan cukup air untuk mengimbangi kehilangannya yang terus
menerus, di samping untuk pembentukan jaringan baru/produk lainnya. Kebutuhan air sangat
bervariasi banyak ditentukan oleh factor-faktor yang mengatur pengeluaran air. Di samping
setiap spesies kebutuhannya sangat bervariasi, dalam spesies tertentu pun kebutuhan air
bervariasi meskipun ada kondisi lingkungan yang sama (ternak yang lebih muda membutuhkan
air yang relative lebih banyak untuk setiap unit berat badannya dibanding dengan ternak yang
lebih tua pada usia yang sama). Semua bahan makanan, sedikit atau banyak mengandung air
yang dapat mensuplai kebutuhan air. Kesemuanya ini menyebabkan kurang bermanfaatnya
untuk menentukan kebutuhan air dari salah satu spesies ternak pada setiap kondisi tertentu.
Akibat kekurangan air yang cepat terlihat adalah menurunnya konsumsi, efisiensi
penggunaan makanan dan pertumbuhan ternak yang bersangkutan; akan tetapi jarang
didapatkan suatu pengaruh khusus yang negative bila seekor ternak mendapatkan air yang
berlebihan. Oleh karena itu di dalam praktek, peternak sebaknya menyediakan air untuk
ternaknya sedemikian rupa sehingga ternak tersebut dapat bebas memperoleh air secukupnya
seiap saat.

Anda mungkin juga menyukai