ABSTRACT
Coworking Space is a place where start-ups work along side each other in flexible environtment,
which desks are available to rent on daily, weekly, monthly, and yearly basis. The space is in the
same line with Ludwig Mies van der Rohe design principle in function efficiency and simplicity of
form. Through the design principle, concept of this coworking space design is Share Through The
Glass, which is defined as interaction between outer and inner of building with glass wall. This is
based on coworking space characters, such as collaboration, community, sustainability, openness,
and accessibility. The concept is applied on zoning, mass order, massing, and facade. Zoning, mass
order, and massing are based on Ludwig Mies van der Rohe design principle in simple geometric
pattern. By applying vertical and horizontal surface composition principle, colomn and beam
become building facade.
70%, KLB kurang dari 6 lantai, ketinggian 5 R. Auditorium & R. Rapat 782,58
bangunan kurang dari 33 meter, memiliki 6 R. Nursery 318,01
kontur relatif datar dengan kondisi eksisting 7 R. Servis 101,40
tanah kosong dan pertokoan. 8 R. Terbuka Hijau dan Lansekap 3.332,42
2
Total (m ) 12.455,74
Konsep
Konsep dasar yang diterapkan pada
perancangan Coworking Space adalah Share
Through the Glass. Berasal dari lima
karakteristik Coworking Space dan prinsip
desain Ludwig Mies van der Rohe. Lima
karakteristik Coworking Space yaitu
kolaborasi, komunitas, keberlanjutan,
keterbukaan, dan aksesibilitas, yang
kesemuanya mengacu pada keadaan dimana
pengguna coworking space saling berbagi
(share) satu sama lain. Baik itu berbagi dalam
bentuk tenaga, pikiran, ataupun benda.
Sedangkan kaca merupakan elemen esensial
pada bangunan rancangan Ludwig Mies van
der Rohe.
Gambar 8 Penzoningan
Analisis Struktur
Struktur utama pada pada Coworking
Space ini menggunakan sistem struktur
rangka yang terdiri dari balok dan kolom.
Pada bagian Auditorium & Ruang Rapat
menggunakan sistem struktur bentang lebar.
Gambar 10 Denah lantai dasar
Hasil Desain
Hasil desain Coworking Space di
Pekanbaru Berdasarkan Prinsip Desain
Gambar 13 Penerapan sistem sanitasi Ludwig Mies van der Rohe.
Analisis Fasad
Fasad bangunan coworking space ini
disesuaikan dengan tema perancangan yaitu
pemanfaatan elemen horizontal dan vertikal
struktur bangunan, berupa kolom, balok, dan
Gambar 19 Hasil Perancangan
dinding kaca. Rangka dinding kaca berupa
baja profil I yang juga berfungsi sebagai fasad
5. KESIMPULAN DAN SARAN
bangunan.
Dari hasil perancangan Coworking Space
di Pekanbaru berdasarkan Prinsip Desain
Ludwig Mies van der Rohe, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakter Coworking Space dapat
diterapkan pada rancangan arsitektural
melalui bentuk pola ruang. Pola ruang
yang dapat diterapkan pada fungsi
Gambar 17 Rencana fasad bangunan Coworking Space adalah pola linear dan
pola grid. Kedua pola ini tepat diterapkan
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 8
karena dapat menyesuaikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
jenis-jenis Coworking Space yang
disediakan, dan dapat mendukung Darmawan, Iwan. 2011. Mies van der Rohe
hubungan antar pengguna ruangan (Prinsip-Prinsip Perancangan Arsitektur
sehingga dapat mendukung terjadinya Pada Karya-Karyanya). Tesis. Jogjakarta:
kolaborasi, komunitas, keberlanjutan, Universitas Gadjah Mada.
keterbukaan, dan aksesibilitas. DeGuzman, Genevieve V, & Tang, Andrew I.
2. Prinsip desain Ludwig Mies van der 2011. Working in the Unoffice. San
Rohe berupa ruang yang mengalir bebas Francisco: Night Owls Press LCC.
tanpa pembatas dapat diterapkan pada Deskmag, 2015. First Result Of The New
perancangan Coworking Space yang Global Coworking Survey. [Online]
lebih banyak menggunakan ruang bebas Available at:
untuk para pengguna saling berinteraksi http://www.deskmag.com/en/first-results-
dan bekerja bersama, untuk mencapai of-the-new-global-coworking-survey-
tujuan terbentuknya komunitas dan 2015-16. (diakses 17 Februari 2016).
kolaborasi. Hal ini sejalan pula dengan Gandini, Alessandro. 2015. The rise of
pola sirkulasi yang biasa digunakan oleh coworking spaces: A literature review.
Ludwig Mies van der Rohe, yaitu pola Journal of theory & politics in
grid dan linear. Kedua pola ini diterapkan organization, [Online], Vol. 15(1): 193-
pada jenis ruang kerja individual dan pola 205, ISSN 1473-2866. Available at:
grid pada jenis ruang kerja bersama. http://www.ephemerajournal.org.
Penggunaan dinding kaca dan atap datar (diakses 16 Februari 2016).
pada Coworking Space yang merupakan Gossel, Peter dan Leuthauser, Gabriele. 2005.
prinsip desain Ludwig Mies van der Rohe Architecture in the 20th Century Volume
sejalan dengan karakter Coworking Space 2. Koln: Taschen.
berupa keterbukaan yang mana coworker Mecanoo/Martinez + Johnson Architecture
saling berbagi ide tanpa ada yang perlu Concept Design. 2014. MLK Concept
ditutupi. Sehingga hampir seluruh Design Part 1. [Online] Available at:
dinding bangunan merupakan dinding http://dclibrary.org/sites/default/files/ML
kaca dan bagian atap datar dimanfaatkan K%20Concept%20Design%20Part%201.
sebagai Open Area Coworking Space. pdf. (diakses 31 Maret 2016).
3. Penerapan konsep ‘Share Through the Sukada, Made dkk, 2009. Bab 3: Krisis
Glass’ pada bangunan berupa: Ekonomi Global dan Dampaknya
a. Adanya unsur alam, seperti taman di Terhadap Perekonomian Indonesia.
dalam (inner courtyard) dan taman di [Online] Available at:
luar, sehingga dari setiap sisi dinding http://www.bi.go.id/id/publikasi/kebijaka
interior akan langsung berbatasan n-moneter/outlook-
dengan unsur alam. ekonomi/Documents/4fd34648c8724da7
b. Penggunaan dinding kaca sebagai b93e4f8021850012Bab3KrisisEkoKrisis
pemberi kesan batasan visual terhadap EkonomiGlobaldanDampaknyaterhad.pdf
taman dalam dan taman luar dari . (diakses 16 Februari 2016).
interior bangunan. Sumalyo, Y. 1997. Arsitektur Modern.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Adapun saran yang diperlukan terhadap Press.
perancangan Coworking Space di Pekanbaru
adalah perlunya pengembangan Coworking
Space ke arah yang lebih baik lagi, mengingat
perkembangan Coworking Space di masa
yang akan datang akan semakin pesat.