Anda di halaman 1dari 4

F5 – Roadshow Penyuluhan HIV dalam Menekan IMS

LATAR BELAKANG Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti


PMS sangat minim. Padahal di zaman yang berkembang ini
sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi
secara berkala dan meluas. Bagi individu-individu yang
mengetahui dampak ataupun pehaman PMS secara menyeluruh
pun tidak memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka
cenderung acuh tak acuh dan selalu merasa menyesal saat
penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
Penyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksualitas. PMS akan lebih
beresiko jika Anda melakukan hubungan seksual
denganberganti-ganti pasangan baik melalui alat kelamin, oral
maupun anal. Bila tidak ditangani secara tepat, infeksi pada alat
reproduksi ini dapat menjalar dan menyebabkan sakit
berkepanjangan, kemandulan, bahkan kematian.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai
infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain
melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease
Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan
pertahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun)
adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk
tertular PMS, 3 juta kasusbaru tiap tahun adalah dari kelompok
ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS
yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti
herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS
yangdisebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan,
sementara yang lainnya bahkan dapatmematikan. Sifilis, AIDS,
kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkangonore seluruhnya
sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa
PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit
Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi
kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
PERMASALAHAN Di indonesia, banyaknya jumlah remaja yang mengenyam
pendidikan di luar jangkauan orang tua menyebabkan terjadinya
pergaulan bebas akibat tuntutan sosial. Selain itu banyaknya orang
tua yang cenderung masih memiliki pemikiran terbatas tentang
pergaulan bebas sehingga tidak terbentuknya komunikasi yang
terbuka ke anak-anak mereka
PERENCANAAN Kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang Infeksi Menular
DAN PEMILIHAN
Seksual dan HIV AIDS. Untuk mempermudah penyampaian
INTERVENSI
informasi, penyuluhan dilakukan dengan media bantu berupa leaflet
dan slide presentasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab atau diskusi
interaktif dengan narasumber
PELAKSANAAN Kegiatan dilakukan di Kelurahan-kelurahan wilayah kerja
puskesmas merdeka selama 2 jam.
MONITORING DAN Monitoring dilakukan oleh pemegang program di puskesmas yang
EVALUASI
bekerjasama dengan para kader.

F5 – Konsultasi Terapi Berhenti Rokok dalam Pengendalian Asma dan


PPOK

LATAR Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu /bentuk
BELAKANG
lain nya yang di hasilkan dari nicotiana tambacum,nikotiana Rustica, dan spesies
lainya yang mengandung NIKOTIN dan TAR atau tampa bahan tambahan

Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi
sayang nya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya.
Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua
diantara nya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan Tar  yang bersifat
karsinogenik. Racun dan kasinogen yang  timbul akibat pembakaran tembakau
dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg
nikotin dan setelah di bakar nikotin yang masuk kedalam sirkulasi darah hanya
25%. Walaupun demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik
sampai ke otak manusia .

Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok


penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan
motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan
membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang
datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orang tua.

1.      - Rencanakan waktu berhenti


2 Obat-obatan
3.      Bantu diri anda sendiri dengan informasi yang meyakinkan untuk menjauh dari
rokok setelah berhenti merokok
4.      carilah dukungan dari orang-orang yang juga ingin berhenti merokok
5.      Konseling
6.      langsung berhenti merokok
7.      Olahraga
8.      minta Sahabat/Keluarga jika Anda mengalami masa-masa sulit
PERMASALA Di indonesia, banyaknya jumlah remaja yang merokok menyimpulkan bahwa
HAN
masalah-masalah yang dialami selama remaja menjadi penyebab awal seseorang
mulai merokok. Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-
anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua
tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang
keras lebih mudah untuk merubah remaja menjadi perokok. Berbagai fakta
mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin banyak
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan sebaliknya.
PERENCANA Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan
AN DAN
contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata
PEMILIHAN
INTERVENSI program tersebut membawa hasil yang menggembirakan
PELAKSANA Kegiatan dilakukan di Kelurahan-kelurahan wilayah kerja puskesmas merdeka
AN
selama 2 jam.
MONITORIN Monitoring dilakukan oleh pemegang program di puskesmas yang bekerjasama
G DAN
dengan para kader.
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai