1. Jenis-jenis pengamatan umum yang dilakukan dalam uji neurofarmakologi
2. pengamatan profil tingkah laku 3. pengamatan profil neurologic 4. Pengamatan profil otonomik 5. Pengamatan profil tingkah laku 6. Tempat pengambilan darah pada tikus (pengambilan sekali dan pengambilan berulang) 7. Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan darah pada tikus (melalui ekor, mata dan jantung) 8. Batas maksimum pengambilan darah pada hewan coba (mata. Ekor, jantung) 9. Tujuan pengambilan darah pada hewan coba (mata, ekor dan jantung) 10. Tujuan dan Cara menggunakan kembali hewan coba yang telah digunakan dalam penelitian untuk penelitian yang lain. 11. Cara pemberian kode pada hewan coba 12. Jenis-jenis antikoagulan yang digunakan dalam penelitian hewan coba\ 13. Volume pemberian maksimal padahewan coba (mencit, tikus dan kelinci) 14. Pengertian uji praklinik dan uji klinik 15. Pengertian uji toksisitas dan hasil yang diperoleh pada uji toksisitas 16. Pengertian uji farmakodinamik dan farmakokinetik 17. Tahapan uji klinik 18. Syarat melakukan uji klinik pada manusia 19. Pembagian uji toksisitas. 20. Tujuan dilakukan uji toksisitas 21. Tujuan dilakukan uji praklinik 22. Tujuan dilakukan uji klinik. 23. Perhitungan dosis : a. mencari dosis untuk tikus dan mencit b. mencari volume pemberian untuk mencit dan tikus c. mencari berat yang ditimbang untuk membuat larutan stok (pengenceran)
24. Skema kerja uji preklinik (antidiabetes mellitus, hipolipidemik, nefroterapi-nefroprotektor,