Anda di halaman 1dari 8

Klasifikasi Nematoda Nemathelminthes

1. Adenophorea
Anggota kelas dari Adhenophorea tidak mempunyai phasmid (organ
kemosreseptor) sehingga disebut dengan Aphasmida. Banyak dari anggota
Adenophorea yang hidup bebas, tetapi menjadi parasit di berbagai hewan.
Contohnya Trichuris ovis sebagai parasit di domba.

Cacing  Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan manusia. Cacing


yang menyebabkan penyakit trikinosis. Setelah cacing dewasa kawin, cacing
jantan mati, sedangkan cacing betina menghasilkan larva. Larva memasuki sel-
sel mukosa dinding usus kemudian mengikuti peredaran darah hingga ke otot
lurik. Dalam otot lurik, larva membentuk sista. Manusia mengalami infeksi cacing
jika cacing dimakan yang kurang matang dan mengandung sista. Penyakit
trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat dan terkadang menimbulkan
kematian ketika larva menembus otot jantung. 

Larva Trichinella spiralis

2. Secernentea
Secernentea disebut dengan Phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya
mempunyai phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata,
serangga dan tumbuhan.

Contoh spesies dan Secernentea adalah sebagai berikut:

A. Ascaris Lumbricoides (Cacing Pita)


Ascaris lumbricoides  adalah parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit
askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan
gizi. Tubuh pada bagian anterior cacing mempunya mulut yang dengan dikelilingi
tiga bibir dan gigi-gigi kecil.

Ascaris Lumbricoide

Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan diamater 4-6
mm, di bagian ekor runcing lurus, dan dapat menghasilkan 200.000 telur per hari.
Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm,
bagian ekor runcing melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang
berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur kemudian


keluar bersama tinja. Telur mengandung embrio terletan bersama-sama dengan
makanan yang terkontaminasi. Di dalam usus inang, telur menetas menjadi larva.
Larva selanjutnya menembus dinding usus dan masuk ke daerah pembuluh
darah, jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga cacing dapat tumbuh
dewasa.

Operasi Ascaris Lumbricoide

Cacing ini parasit pada usus halus manusia. Dikenal sebagai cacing gelang atau
cacing perut. Cacing betina berukuran lebih panjang daripada cacing jantan.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 25 cm, diameter tubuh sekitar 0,5 cm. Dalam
sehari cacing betina mampu menghasilkan sampai 200.000 telur. 
BACA JUGA
 Perbedaan Simbiosis Mutualisme dan Protokooperasi
 Ciri-Ciri Pyrrophyta, Euglenophyta, dan Phaeophyta Beserta Contohnya
 Ciri Ciri Flagellata dan Sporozoa Beserta Contoh-Contohnya
 Perbedaan Keanekaragaman Gen, Spesies, dan Ekosistem
 Keanekaragaman Ekosistem Adalah
Siklus hidup Ascaris Lumbricoide

Daur hidup Ascaris lumbricoides: 


Telur keluar bersama feses penderita => termakan oleh manusia => menetas
menjadi larva dalam usus halus => larva menembus dinding usus => ikut aliran
darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan lagi => lambung
=> di usus halus menjadi cacing dewasa.

B. Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)


Anylostoma duodenale /  Necator americanus

Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering ditemukan didaerah


pertambangan, misalnya di Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika
yaitu  Necator americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus manusia dan
mengisap darah sehingga dapat menyebabkan anemia bagi penderita
ankilostomiasis.

Cacing tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm, mempunyai organ-organ


kelamin luar (vulva), dandapat menghasilkan 10.000 sampai 30.000 telur per
hari. Cacing jantan yang berukuran 9 mm dan mempunyai alat kopulasi di ujung
posterior. Di ujung anterior cacing terdapat mulut yang dilengkapi 1-4 pasang gigi
kitin untuk mencengkeram dinding usus inang.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur keluar


bersama feses (tinja) penderita. Di tempat yang becek, telur menetas dan
menghasilkan larva. Larva masuk ke tubuh manusia dari pori-pori telapak kaki. Larva
mengikuti aliran darah menuju jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga
yang tumbuh dewasa.
C. Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti disebut juga Filaria bancrofti (cacing filaria). Cacing ini
menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), yang ditandai dengan
pembengkakan di daerah kaki (dapat juga di organ lain, misalnya skrotum).
Banyaknya populasi cacing ini dalam saluran getah bening mengakibatkan
penyumbatan pada saluran kelenjar getah bening. Dengan adanya penyumbatan
ini menyebabkan penumpukan cairan getah bening di suatu organ. Jika
penumpukan terjadi di daerah kaki maka kaki membengkak sehingga
menyerupai kaki gajah.

Penyakit kaki gajah


Wuchereria bancrofti

D. Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskospis  penyebab onchocerciasis (river
blindness) yang mengakibatkan kebutaan. Vektor pembawa adalah lalat kecil
pengisap darah black fly (simulium). Cacing banyak terdapat di Afrika dan
Amerika Selatan.

Larva Onchorcea vovulus

3) Enterobios vermicularis
Enterobios vermicularis disebut juga Oxyuris vermicularis atau cacing kremi. Parasit
pada usus besar manusia. Jika akan bertelur cacing betina bermigrasi ke daerah
sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Bila tanpa sengaja kita
menggaruknya, kemudian tanpa cuci tangan maka telur cacing ini dapat tertelan
kembali. Cacing betina panjangnya sekitar 1 cm, sedangkan cacing jantan
panjangnya sekitar 0,5 cm.

Enterobios vermicularis

telur Enterobios vermicularis

Anda mungkin juga menyukai