Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“JENIS-JENIS METODE MENGAJAR DAN HUBUNGAN PENGALAMAN


BELAJAR DENGAN METODE MENGAJAR”
DOSEN PENGAMPU : LALU WIRA ZAIN AMRULLAH,M.Pd

DI SUSUN OLEH :

1) RATU KARMILA E1E018122


2) ST. HUR’IN ASSYIFA E1E018136
3) YAYANG WARIDAT ILAHIAT E1E018148
4) ZIKRI ZIKRULLAH E1E018153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul
“Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar” ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bidang keguruan.
Makalah ini berisikan tentang metode mengajar yang dapat diterapkan kepada siswa guna
membentuk pengalaman belajar yang dibangun atas kemampuan dan potensi siswa itu sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari  semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

BIMA-03-MEI-2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
A. Jenis-jenis Metode Pembelajaran......................................................................................6
B. Pengalaman Mengajar.....................................................................................................12
C. Masa kerja.......................................................................................................................14
D. Hubungan antara pengalaman belajar dan metode mengajar..........................................15
BAB III..........................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan, yang banyak melibatkan


aktifitas siswa dan guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlakan adanya
alternative metode pengajaran yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam prosesnya guru perlu menggunakan metode mengajar secara bervariasi
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Metode pengajaran ialah metode yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode
mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode
ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan
mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru
berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai
penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik kalau siswa
banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karena itu, metode mengajar dengan baik
ialah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Dengan demikian jelas
bahwa antara tujuan pembelajaran dengan metode mengajar memiliki keterkaitan yang
sangat erat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsif dan fungsi metode mengajar dalam pembelajaran?


2. Apa saja jenis dan ranah tujuan pembelajaran?
3. Apa pentingnya metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana prinsif dan fungsi metode mengajar dalam
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan ranah tujuan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pentingnya metode mengajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran banyak macamnya, tetapi ada sejumlah metode pembelajaran


yang mendasar, sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metode
dasar tersebut.
Berikut ini akan diuraikan berbagai metode pembelajaran yang bisa diterapkan di
kelas, yang masing-masing metode tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.
1. Ceramah
Metode ceramah berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta, pada akhir
pembelajaran ditutup dengan tanya jawab. Metode ceramah disebut juga metode
dosen, banyak digunakan dikalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar
dan disampaikan dengan ceramah (Aqib : 2013 : 102). Metode ceramah juga dapat
digunakan oleh guru, yang dikombinasikan dengan metode lain
Keunggulan Metode Ceramah
a. Menguasai seluruh arah kelas
b. Dapat menyampaikan materi yang banyak dalam waktu yang terbatas, sedangkan
jumlah siswa banyak
c. Mudah dilaksanakan

Keterbatasan Metode Ceramah


a. Keberhasilan siswa tidak terukur
b. Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur
c. Peran serta siswa dalam pembelajaran rendah
d. Materi kurang terfokus
e. Pembicaraan sering melantur (Aqib, 2013 : 103)

Agar metode ceramah dapat berjalan efektif, maka hal-hal yang harus Diperhatikan
adalah (Suyanto, dkk, 2013:132)
a. Apersepsi , langkah ini dapat dilakukan dengan :
1) Menanyakan kepada siswa, tentang hal-hal yang dialami siswa dalam
Kehidupan sehari-hari. contoh, para siswa yang baik, siapa yang Menonton
Liputan berita di TV tentang Bencana Alam? Apersepsi ini digunakan guru
geografi yang akan menjelaskan tentang materi pelajaran mengenai ”Bencana
Alam”
2) Meminta siswa untuk bertanya
Cara ini digunakan untuk merangsang keingintahuan siswa dan mendorong
siswa menghubungkannya dengan pengalaman sehari-hari.
b. Guru menjelaskan materi pelajaran baru agar siswa menerimanya, langkah Ini
dilakukan dengan :
1) Guru memberikan materi baru atau menjelaskan tugas yang harus diselesaikan
oleh siswa
2) Siswa membaca materi baru atau mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam
lembar LKS (Lembar Kerja Siswa). Tugas ini diberi batas waktu dalam
beberapa menit sesuai dengan RPP yang telah disusun.
c. Mencari hubungan, perbandingan dari beberapa materi pelajaran yang telah
dijelaskan
d. Membuat abstraksi dan generalisasi
e. Menerapkan apa yang telah diajarkan
1) Guru meminta siswa menerapkan konsep dalam situasi yang berbeda
2) Guru meminta siswa untuk memberikan beberapa contoh situasi baru lainnya,
kemudian meminta mereka untuk menyebutkan sebagaimana langkah
sebelumnya. Proses ini disebut dengan analogi.

2. Metode Demonstrasi dan eksperimen


Metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk
mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti
kegiatan sesungguhnya (Aqib, 2013 : 104)
Eksperimen adalah suatu metode yang biasnya digunakan pada pelajaran sains. Di
dalam eksperimen, pengujian hipotesis melalui penyelidikan-penyelidikan, untuk
menemukan konsep-konsep sains spesifik dan prinsip-prinsip (Suyanto,dkk : 2013 :
146) kedua metode ini dalam pelaksanaanya dapat dirangkaikan. Pelaksanaan metode
ini bisa di dalam kelas ataupun tempat khusus yang memang diperuntukkan sebagai
pelaksanaan eksperimen/ demonstrasi/ laboratorium). Metode demonstrasi memiliki
beberapa keuntungan dan kelemahan
Keuntungan Metode Demonstrasi
a. Perhatikan siswa dapat dipusatkan kepada hal yang dianggap penting, sehingga
hal-hal yang penting dapat diamati seperlunya.
b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan membaca
buku, karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil
pengamatannya.
c. Dengan bereksperimen, siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk
mengembangkan kecakapannya dan memperoleh penghargaan dari teman-teman
dan gurunya.
d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan dapat dijawab waktu
mengamati proses demonstrasi.

Kelemahan Metode Demonstrasi


Di samping kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya
a. Demonstrasi bisa gagal, jika tidak diimbangi dengan persiapan yang matang
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak, karena memerlukan peralatan, bahan-
bahan dan tempat yang memadai
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih professional (Sanjaya, 2007 : 153)

3. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama adalah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di
mana siswa diberi memainkan peran seseorang dan menampilkan peranannya di
depan kelas (Suyanto, dkk.2013:149).
Kelebihan metode sosiodrama adalah
a. Mengembangakan kreativitas siswa
b. Memupuk kerja sama
c. Mengembangkan bakat
d. Siswa lebih memperhatikan pelajaran
e. Memupuk keberanian
f. Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam
waktu singkat.

Kelemahannya, adalah
a. Kemungkinan siswa kurang sungguh-sungguh memainkan perannya, sehingga
menyebabkan tujuan yang diharapkan tidak terapai
b. Kesalahan-kesalahan dalam berperan sering menjadi bahan tertawaan sehingga
menurunkan siswa untuk terlibat penh dalam penggunaan metode ini. (Suyanto,
dkk.2013:149)

4. Metode Permainan (Game Method)


Tujuan utama metode permainan adalah untuk menciptakan kesenangan dan
ketertarikan akan proses pelajaran (Suyanto, dkk.2013 : 149). Permainan-permainan
tertentu membantu di dalam hal-hal pelajaran tertentu, sehingga mereka mendapatkan
pengalaman-pengalaman manis/menyenangkan. Metode ini mengurangi sifat kelas
yang monoton dan membosankan.
Permainan juga menciptakan kesenangan, peningkatan daya tarik kelas secara
penuh dan membantu menyenangi minat pada pelajaran. Seperti permainan catur,
menanamkan kesabaran dan toleransi.
Peran guru dalam metode ini adalah
a. Memutuskan bentuk yang benar dari permainan-permainan yang akan
dimainkan dan pantas tidaknya permainan itu.
b. Memaksimalkan keikutsertaan siswa
c. Membuat siswa merealisasikan aturan-aturan dan sesuai perintah.
d. Dimainkan dengan kewajaran dan kendali
e. Menyatakan dengan jelas jenis hadiah (bila ada) untuk diberikan kepada
pemenang.

Permainan yang nama dimainkan di sekolah


a. Permainan angka
b. Permainan abjad
c. Permainan peta dalam IPS
d. Permainan kata dalam bahasa Inggris
e. Permainan gambar

5. Metode Drill
Metode drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan
kepada siswa untuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan (drill) ini merupakan
kegiatan yang selalu diulang-ulang, seperti melatih keterampilan motorik melalui
penggunaan alat-alat musik, olahraga, kesenian dan melatih kecakapan mental,
melalui kegiatan menghafal, mengalikan, menjumlahkan dan sebagainya.
Metode drill ini cocok digunakan dalam pembelajaran matematika, olahraga,
untuk menendang bola dengan baik, harus melakukan beberapa kali tendangan. Mata
pelajaran lain yang cocok dengan metode ini adalah kesenian, baik olah vokal, cara
menari, serta memainkan alat musik. Selain itu, pelajaran IPS, Bahasa, Matematika.

6. Metode Kerja Lapangan (Field Work Method)


Metode ini adalah satu metode pembelajaran yang menarik para siswa pergi ke
”Lapangan” untuk bekerja. Mereka diberi tugas dimulai dengan : melakukan
eksperimen, melakukan survei, ikut serta dalam kerja kelompok orang di tempat kerja
atau menulis laporan tentang perjalanan mereka (Suyanto, 2013 : 150). Tujuan utama
metode ini adalah memberi kesempatan kepada para siswa untuk mencapai
pengetahuan melalui pengalaman sendiri yang tidak diperoleh di kelas.
Hasil dari lapangan bergantung pada beberapa faktor, seperti

a. Perencanaan yang cocok dalam kaitan dengan menggunakan prosedur-prosedur


dan pengelolaan
b. Sasaran dari kerja lapangan
c. Maksud dan tujuan
d. Kelayakan riset atau studi
e. Tanggungjawab siswa
f. Hasil dari studi lapangan dan rekomendasi
Metode ini bisa diterapkan bersama dengan ceramah, diksusi, tanyajawab, dan
metode survei.

Kelebihan metode kerja lapangan


a. Kerja lapangan menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas siswa

Kekurangan metode kerja lapangan


a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak baik guru maupun lembaga
terkait
b. Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang
c. Dalam kerja lapagan sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pegawasan yang ketat dari guru terhadap gerak gerik anak didik di
lapangan
e. Biayanya cukup mahal
f. Memerlukan tanggungjawab guru dan sekolah atas kelancaran kerja lapangan dan
keselamatan siswa terutama kerja lapangan jangka panjang

7. Metode Karya Wisata


Metode Karya Wisata adalah suatu metode yang mengajak siswa ke objek wisata
untuk mempelajari sesuatu. Metode ini berbeda dengan darma wisata yang tujuannya
untuk rekreasi (Suyanto,dkk 2013:152).
Karya wisata tidak selamanya membutuhkan biaya yang mahal, misalnya
melakukan karya wisata ke pasar yang ada disekitar sekolah. Siswa bisa melakukan
pengamatan kegiatan jual beli dalam pelajaran ekonomi, kemudian melakukan
wawancara dengan penjual atau pembeli. Para siswa memperoleh pengalaman yang
berkaitan dengan pelajaran ekonomi. Untuk pelajaran sejarah para siswa bisa diajak
ke museum untuk melihat benda-benda bersejarah.

8. Metode Kerja Kelompok


Metode ini dilakukan dengan cara membagi para siswa/ kelas menjadi beberapa
kelompok kemudian siswa diberi tugas untuk mencapai tujuan pelajaran.
Metode kerja kelompok ini digunakan untuk
a. Mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran
b. Mengatasi kesulitan karena adanya perbedaan kemampuan belajar siswa
c. Mengatasi adanya perbedaan minat siswa, sehingga kelompok dibentuk atas
persamaan minat
d. Membagi pekerjaan siswa agar lebih efisien

B. Pengalaman Mengajar

1. Pengertian Pengalaman Mengajar


Bohar Suharto dalam Pupuh Fathurrohman mendefinisikan mengajar merupakan
suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur (mengelola) lingkungan sehingga
tercipta suasana yang sebaik - baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik
sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan. Sementara Oemar Hamalik
mendefinisikan mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan
kepada siswa.
Muhammad Rakib mengemukakan bahwa pengalaman mengajar adalah segala
sesuatu yang pernah dialami oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik di sekolah, yang berkenaan dengan kurun waktu tertentu.bLama kerja tiap
tenaga pengajar ditentukan sejak masa aktif mengajar. Maka pengalaman mengajar
menurut Romauli adalah masa kerja yang dapat dilihat dari banyaknya tahun
mengajar, dan ditegaskan pula bahwa pengalaman mengajar merupakan penghayatan
pada suatu objek tersebut.
Menurut Masnur Muslich, pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan
surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok
masyarakat penyelenggara pendidikan). Marselus dalam bukunya juga
mengemukakan bahwa pengalaman mengajar yakni masa kerja sebagai pendidik pada
jenjang, jenis, dan satuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil
kesimpulan bahwa pengalaman mengajar merupakan apa yang telah diperoleh oleh
guru dalam kurun waktu tertentu selama menjalankan tugasnya sebagai guru.
2. Indikator Pengalaman Mengajar
Indikator pengalaman mengajar meliputi:
a. Mengikuti pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud adalah pengalaman dalam mengikuti
kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Lebih jelasnya akan
dijabarkan sebagai berikut:
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu alat dalam pembudayaan manusia.
Melalui pendidikan manusia akan mengetahui segala sesuatu yang tidak
diketahuinya. Mengajar hanya dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh
seseorang yang telah melewati pendidikan tertentu yang memang dirancang
untuk mempersiapkan guru. Dengan kata lain, mengajar merupakan suatu
profesi. Profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh, karena jabatan guru
hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan
tenaga guru.
2) Pelatihan
Menurut Friedman and Yarbrough dalam Nurul Ramadhani Makara,
pelatihan adalah upaya pembelajaran, yang diselenggarakan oleh organisasi
(Instansi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perusahaan, dsb) untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan organisasi. Andrew E. Sikula
dalam Nurul Ramadhani Makara memberi batasan bahwa pelatihan adalah
suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisasi dimana orang-orang selain manajer mempelajari
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu. Henry
Simamora yang juga dikutip Nurul Ramadhani Makara mengemukakan
pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan
berbagai keahlian, pengetahuan, pengalaman, yang berarti perubahan sikap.
Menurut Armstrong yang dikutip oleh Muhammad Rakib bahwa pelatihan
bermanfaat untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan tingkat
kemampuan guru. Marselus mengemukakan pelatihan yaitu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengembangan atau peningkatan kompetensi dalam
melaksanakan tugas sebagai guru, baik pada tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Pelatihan memberi
kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap baru yang mengubah perilakunya.

C. Masa kerja

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam suatu instansi atau
organisasi. Menurut Suyatno dalam Muhammad Rakib, masa kerja atau pengalaman
mengajar dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS
maupun non PNS. Pengalaman mengajar dalam hal ini adalah masa kerja selama menjadi
guru. Lamanya masa kerja sebagai seorang guru akan memberikan pengalaman yang
berbeda antara guru yang satu dan yang lain. Semakin lama dia menjabat sebagai guru,
berarti semakin banyak pengalamannya, sehingga seorang guru yang mempunyai masa
kerja lama tidak akan sama dengan guru yang baru. Seorang guru yang memiliki
pengalaman mengajar dan masa kerja mengajar yang relatif lama, akan memiliki tingkat
kemampuan atau prestasi kerja sebagai guru yang tinggi.
Menurut Martinis Yamin, kriteria guru berpengalaman dia telah mengajar lebih kurang
10 tahun
1. Masa kerja guru berpengalaman : ≥10 Tahun
2. Masa kerja guru : <10 tahun
Di dalam menekuni bidangnya guru selalu bertambah pengalamannya. Semakin
bertambah masa kerjanya diharapkan guru semakin banyak pengalaman-
pengalamannya. Pengalaman - pengalaman ini erat kaitannya dengan peningkatan
profesionalisme pekerjaan. Guru yang sudah lama mengabdi di dunia pendidikan
harus lebih professional dibandingkan guru yang beberapa tahun mengabdi

D. Hubungan antara pengalaman belajar dan metode mengajar

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapatdisimpulkan


pertama, bahwa guru dengan masa kerja ≥10 tahun dan jarang mengikuti pendidikan dan
pelatihan memilih metode pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya
jawab di setiap pembelajaran. Kedua, guru dengan masa kerja <10 tahun dan sering
mengikuti pendidikan dan pelatihan memilih metode pembelajaran lebih bervariasi tidak
hanya ceramah, dan tanya jawab saja seperti metode simulasi, bermain peran, dan
problem solving. Ketiga, guru dengan masa kerja ≥10 tahun dan sering mengikuti
pendidikan dan pelatihan memilih metode yang tidak hanya ceramah, diskusi, dan tanya
jawab seperti metode proyek dan pemberian tugas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran banyak macamnya, tetapi ada sejumlah metode pembelajaran yang
mendasar, sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metode dasar
tersebut, antara lain:
1. Metode ceramah
2. Metode demosntrasi dan eksperimen
3. Metode sosiodrama
4. Metode permainan (Game Method)
5. Metode drill
6. Metode lapangan kerja (Field Work Method)
7. Metode karya wisata
8. Metode kerja kelompok

Pengalaman mengajar merupakan apa yang telah diperoleh oleh guru dalam kurun waktu
tertentu selama menjalankan tugasnya sebagai guru.
Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam suatu instansi atau organisasi.
Menurut Martinis Yamin, kriteria guru berpengalaman dia telah mengajar lebih kurang
10 tahun
1. Masa kerja guru berpengalaman : ≥10 Tahun
2. Masa kerja guru : <10 tahun

Guru dengan masa kerja ≥10 tahun dan jarang mengikuti pendidikan dan pelatihan
memilih metode pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab di
setiap pembelajaran. Kedua, guru dengan masa kerja <10 tahun dan sering mengikuti
pendidikan dan pelatihan memilih metode pembelajaran lebih bervariasi tidak hanya
ceramah, dan tanya jawab saja seperti metode simulasi, bermain peran, dan problem
solving. Ketiga, guru dengan masa kerja ≥10 tahun dan sering mengikuti pendidikan dan
pelatihan memilih metode yang tidak hanya ceramah, diskusi, dan tanya jawab seperti
metode proyek dan pemberian tugas
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian dan dapat menambah
wawasan kita mengenai macam-macam metode pembelajaran dan implementasinya
dalam pengajaran matematika serta kriteria pemilihan metode pembelajaran terhadap
aktivitas peserta didik.
Bagi mereka yang terlibat dalam dunia keguruan, hendaknya secara antusias untuk
meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang terkait baik langsung
maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, dan juga semakin memperbaiki
hubungan social, dan personal diri kita sendiri
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.ikipsaraswati.ac.id/index.php/wacanasaraswati/article/download/35/30
Muhammad Rakib. Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Mengajar terhadap Profesionalitas
Guru. Ad’ministrare Jurnal. 2016 http://eprints.unm.ac.id/2544/
Masnur Muslich. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi
Aksara https://scholar.google.com/scholar?
q=related:JmAwE1PxRvwJ:scholar.google.com/&scioq=Masnur+Muslich.
+2007.+Sertifikasi+Guru+Menuju+Profesionalisme+Pendidik.+Jakarta:
+Bumi+Aksara&hl=id&as_sdt=0,5
Romauli Nainggolan. Pengaruh Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi. Jurnal Pendidikan.
2016 https://scholar.google.com/scholar?
q=related:u3EgPtn51zEJ:scholar.google.com/&scioq=&hl=id&as_sdt=0,5

Anda mungkin juga menyukai