Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul “Pergaulan & Seks
Bebas di Kalangan Remaja”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami atas bantuannya dalam proses
pembuat makalah ini.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman teman
kami yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyempurnaan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami susun ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.Kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami harapkan adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memperlukannya dimasa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Pengertian dan dampak dari pergaulan bebas bagi anak remaja atau dewasa.
C. Tujuan.
Adpun beberapa tujuan makalah ini dibuat antara lain :
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara
masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa inii anak mengalami masa pertumbuhan dan
masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak
baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang
telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun masa
remaja awal, 15 – 18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan
15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat
produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan
kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisii
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau
lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat
dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan
yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan
mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman
dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan
dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat
minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Kurangnya Perhatian Orang Tua. Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan
seorang anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang
paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku
seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang
anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya
sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang
tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang
tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau
mahasiswa tersebut.
Tontonan Yang Tidak Mendidik, Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan
bagi remaja sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan
dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin
berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi
tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah
dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya,
pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk
kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika
pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
1. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energy serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif.
2. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin
yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaul;an bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja ridak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
3. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi
pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang
lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan
diri pada remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan
hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV/AIDS
nantinya.
E. Pembahasan Narasumber
Dari lima narasumer yang pernah saya Tanya ternyata mereka mempunyai jawaban
yang berbeda seperti berikut:
1. Sebut saja namanya T.M bia adalah seorang mahasiswa dia itu mengatakan bahwa dia pernah
melakukan hubungan bukan suami istri dengan pacarnya tetapi hanya satu kali.Sedangkan
kaok minum sih sudah sering sampai-sampai dia sudah lupa .
2. Menurut dia minuman yang sering dia minum seperti Topi Miring,Orang Tua,Tuak dan
Berem (sejenis minuman tradisional) dan menurut dia minuman yang sering dia minum
adalah Tuak dan Berem soalnya Murah dan cepat bikin Pusing.
3. Sebut saja namanya M.A sama dia adalah seorang mahasiswa juga tetapi katanya kalok
hubungan bukan suami istri itu dia tidak pernah melakukan karena dia takut kalau suatu
saat pacarnya hamil dan menikah namun kalau masalah munum keras dia udah bosen .
4. Kata dia minuman yang sering dia minum seperti Bintang,Topi Miring,Orang Tua,Tuak dan
Berem (sejenis minuman tradisional) dan menurut dia minuman yang sering dia minum
adalah Tuak dan Berem soalnya Murah dan cepat bikin Pusing.
5. Sebut saja namanya B.J dia adalah pedagang katanya kalok hubungan dia sering
melakukannya kalau dak salah katanya dia pertama kali melakukan hubang Sex pas kelas 2
SMP dan kalau minum-minuman keras pas mulai masuk SMP terus katanya dari sekolah itu
berdiri baru pertama siswa yang dikeluarkan yaitu dia karena dia selain nakal juga sudah
ketahuan 3 kali minum-minuman keras oleh guru.
6. Kata dia minuman yang sering dia minum seperti Bintang,Topi Miring,Orang Tua,Anggur
Merah,Ciu (sejenis minuman tradisional) dan menurut dia minuman yang sering dia minum
adalah Tuak dan Berem soalnya Murah dan cepat bikin Pusing dan kalou minum-nimuman
yang lain kurang selain mahal juga Kurang naik atau bikin pusingnya kurang cepat.
7. Narasumber yang ini sebut saja namanya YG dia adalah seorang mahasiswa dia itu
mengatakan bahwa dia tidak pernah melakukan hubungan Sex dan minu-minuman
keras,terapi kalau masalah ciumam katanya pernah sama pacarnya soalnya masih wajar
pada saat pacaran kalau ciuman ..
8. Narasumber yang terahir sebut saja AD sekarang masih menjadi Siswa Smk Negeri di itu
mengaku kalau masalah minum dan Sex dia pernah melakukan sama semua pacarnya dan
minum sih dia juga sering katanya kalau dak minum dalam satu minggu minimal satu hari
rasanya beda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan. Jenis-jenis pergaulan bebas yakni
seks bebas yang berujung pada virus HIV/AIDS dan kematian. Selain itu ada minuman keras
serta narkoba yang akan merusak masa depan terus ujung-ujungnya akan mengakibatkan
kematian.
B. Saran
Kepada orang tua harus mengawasi tingkah laku anaknya dan memperhatikan dengan
siapa saja dia berteman dan jangan member kebebasan yang berlebihan seperti keluar
malam.