Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan atau tanpa
darah/lendir dalam tinja, disertai atau tanpa muntah.11 Disebut diare akut bila
diare infeksius yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. 11 Dari
asam basa. Selain itu juga terjadi invasi dan destruksi pada sel epitel,
sistemik.11,13
akut pada anak menyebutkan prioritas pengobatan diare pada anak adalah: 4
KLASIFIKASI DEHIDRASI*
GEJALA/ TANDA
TANPA DEHIDRASI RINGAN-SEDANG BERAT
Rasa haus Minum biasa, tidak Sangat haus Tidak bisa minum
haus
dehidrasi dan mengobati dehidrasi pada diare akut. Bila pemberian oralit
dehidrasi yang terjadi. Pada anak tanpa dehidrasi diberikan cairan per oral
sekehendak hati (oralit, minuman bergaram, cairan sayur atau sop bergaram)
cairan rehidrasi per oral atau intravena 75 ml/kg BB (berat badan) selama 4
jam, sedangkan pada dehidrasi berat diberikan cairan intravena 100 ml/kg BB
dan lain-lain). Obat antidiare dan antimuntah tidak dianjurkan karena tidak
terjadinya kurang kalori protein karena anak dengan diare akan kehilangan
mukosa usus yang rusak dan mengurangi pemecahan lemak dan protein
mencegah terjadinya asidosis metabolik.8 ASI (Air Susu Ibu) pada anak yang
menurunkan angka kematian yang disebabkan diare akut, dari 5 juta anak
2.2. Vitamin A
Vitamin A (retinol) pertama kali ditemukan oleh McCollum dan Davis pada
tahun 1913 namun gambaran klinis dan patologis dari defisiensi vitamin ini
larut lemak disamping vitamin D,E dan K, yang diabsorpsi dengan cara yang
pada bahan yang berasal dari hewan seperti mentega, telur, hati dan daging,
juga terdapat dalam sayuran berwarna hijau atau kuning dan pada buah-
buahan seperti wortel, pepaya, tomat. Vitamin ini terutama disimpan di hati
diferensiasi sel dan proliferasi epitel serta dalam sistem imunitas. Defisiensi
dan pernafasan.17
fungsional dan biokimia. Klinis yang paling sering terjadi yaitu rabun senja.18
penilaian ini adalah kadar vitamin A dalam hati. 21 Konsentrasi serum retinol
< 10 g/dL); rendah (0.35 sampai 0.70 mol/L = 10 sampai 20 g/dL) dan
Sejak awal abad XX, vitamin A telah digolongkan sebagai vitamin anti
kejadian infeksi,23,24 walaupun mekanisme pasti masih belum jelas. Fauzi dkk
mengutip laporan Scrimshaw dkk (1968) yang menyatakan bahwa “tidak ada
defisiensi nutrien yang lebih bersifat sinergistik dengan penyakit infeksi selain
defisiensi vitamin A.”25 Semba dkk dan Grotto dkk mengutip hasil penelitian
Green dan Mellanby tahun 1928 yang pertama sekali menemukan adanya
pada hewan.24,26
Beberapa peneliti juga mendapat bukti bahwa salah satu organ utama
efek imunologik dari vitamin A adalah usus dan vitamin A merupakan salah
(IL-12), IL-5 dan IL-6 dan menekan aktifitas interferon- (IFN- ) yang
fungsi brush border retinyl esterase yang berperan dalam absorpsi vitamin A
pada usus. Kedua, banyaknya vitamin A yang keluar bersama dengan diare.
karena defisiensi vitamin A memperpanjang siklus sel dari sel crypt dan
antibodi tubuh.27 Karena itu, pada tahun 1996, IVACG (International Vitamin A
DefisiensiVitamin A
Diare
vitamin A dosis tinggi menurunkan mortalitas akibat diare sekitar 39% pada
bayi dan anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.28 Suatu meta analisis lainnya
keparahan diare.26
Penelitian uji klinis acak tersamar ganda dengan plasebo di New Delhi
dalam menurunkan keparahan diare. Hasil dua uji klinis dengan kontrol yang
seluler dan humoral tubuh setelah pemberian vitamin A.31 Villamor dkk dalam
bukunya menyatakan anak dengan campak dan diare yang mendapat vitamin
yang paling awal dan paling sering adalah rabun senja, yang bila tidak
durasi diare.10 Fawzi dkk mengutip hasil beberapa penelitian lain yang
efek suplementasi vitamin A tunggal dosis tinggi dengan plasebo pada 120
anak usia enam sampai 12 bulan tanpa malnutrisi yang mengalami diare akut
dan juga melakukan pengukuran serum vitamin A pada saat masuk rumah
sakit dan dua minggu kemudian. Hasilnya tidak didapatkan adanya efek
diare.37
Vitamin A
Infeksi mikroorganisme
Defisiensi vitamin A (virus,bakteri¶sit) di
saluran cerna
Diare akut :
1. Frekuensi diare
2. Konsistensi tinja Higiene sanitasi
3. Volume tinja
4. Durasi diare & perilaku
Komplikasi:
-Dehidrasi Status pendidikan
Gangguan transport & ekonomi
-Gangguan elektrolit
-Asidosis Metabolik air & elektrolit orang tua