RIVEW JURNAL
Diajukan Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, serta hidayah
nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini mengenai “Model
Pembelajaran Area ”. Makalah ini di tujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Studi Islam Wasathiyah
Saya menyadari bahwa di dalam pem buatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini khususnya Dosen pembimbing mata kuliah Studi Islam Wasathiyah
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ni masih jauh dari
kesempurnaan baik materi ataupun penulisannya.Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,saya akan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hasil dari setiap jurnal
2. Metode apa yang di pakai?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jurnal 1
Judul: Moderasi Islam (wasathiyah Islam) Perspektif Alqur’an, As-sunnah serta
pandangan para ulama dan fuqaha
Jurnal: Studi Agama & Pemikiran Islam
Volume dan halaman: Vol II No 1(2020) 1-22 Hal
Tanggal rilis: 06 Mei 2021
Penulis: Khairan Muhammad Arif
Rivewer: Laila Nur Anita
Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan konsep orisinil tentang
aliran pemikiran dan moderasi islam(wasathiyah islam), agar setiap muslim modern
dapat memahami dan mengimplementasikan nya dengan benar dan komprehensif
dalam kegiatan sehari-hari
Subjek penelitian:-
Metode penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan kajian literasi islam
klasik maupun modern Al-Qur’an,kitab” klasik dan modern dan para ulama serta
fuqaha
Hasil:
Wasathiyah atau moderasi saat ini telah menjadi diskursus dan wacana keIslaman
yang diyakini mampu membawa umat Islam lebih unggul dan lebih adil serta lebih
relevan dalam berinteraksi dengan peradaban modern di era globalisasi dan revolusi
industri, informasi dan komunikasi
Hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh umat Islam yang mampu memahami dan
menjiwai Islam sesuai dengan orisinalitas nashnya dan sesuai dengan konsep dan
pola hidup Nabi Muhammad saw, sahabat dan para salaf shaleh,Karya-karyanya
baik dalam bentuk buku, makalah ilmiah, ceramah ataupun sepak terjangnya dalam
gerakan dakwah Islamiyah di seluruh dunia, seluruhnya berlandaskan konsep Islam
moderat atau wasathiyatul Islam, sehingga para Ulama dunia dan masyarakat Islam
internasional menerimanya dengan baik dan menjadikannya sebagai konsep
pemikiran baru sebagai prinsip implementasi Islam yang rahmatam lilalamin,
Konsep pemikiran moderasi Islam atau wasathiyatul Islam menjadi menarik dan
menjadi impian semua entitas, gerakan dakwah Islam bahkan Negara-negara Islam,
setelah dunia Islam dirisaukan dengan munculnya dua arus pemikiran dan gerakan
3
yang mengatasnamakan Islam,Pemikiran dan gerakan pertama, mengusung model
pemikiran dan gerakan yang kaku dan keras, atau sering disebut dengan Al-
Khawarij al-judud (New Khawarij),Kelompok ini melihat bahwa Islam adalah
agama nash dan konstan, tidak menerima perubahan dan hal-hal baru dalam ajaran-
ajarannya khususnya dalam akidah, ibadah, hukum dan muamalat, sehingga perlu
membersihkan anasir-anasir syirik dan bid'ah dari akidah, ibadah, hukum dan
muamalat umat,Sementara arus pemikiran dan gerakan kedua yang juga
mengatasnamakan Islam, adalah pemikiran dan gerakan liberasi Islam, atau sering
disebut dengan Muktazilah aljudud (new muktazilah), yang mengusung narasi dan
pemikiran rasionalis dan kebebasan penuh terhadap Islam,Bila arus pemikiran
pertama kaku, keras dan tidak mudah menerima hal-hal baru dalam agama, maka
arus pemikiran atau arah pemikiran kedua berpendapat sebaliknya, mereka
menerima semua perubahan, membolehkan semua hal-hal baru kedalam Islam
termasuk pemikiran, budaya dan kehidupan barat,Para Ulama Islam modern,
menyadari kondisi benturan dua arus pemikiran yang saling bertentangan ini, antara
arus pemikiran ekstrim kanan (tafrith) dan ekstrim kiri (ifrath), sangat berbahaya
bagi peradaban Islam dan kehidupan umatnya dalam persaingan peradaban
dunia,Al-Qur'an telah menjelaskan dengan mendasar, akuratif dan relevan tentang
hakikat arah pemikiran washathiyah dalam kehidupan umat Islam pada banyak ayat
dalam Al-Qur'an
1
JurnalStudiAgama&PemikiranIslam
4
Jurnal 2
Judul: Identitas Islam Moderat Asia Tenggara dan Tantangan Ideologi
Jurnal: Jurnal riset dan kajian ke islaman
Volume dan halaman: Vol VI No. 02
Tanggal rilis: 2017
Penulis: Ahmad Dimyati
Rivewer: Laila Nur Anita
Tujuan:
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui tentang identitas islam pada
moderat(wasathiyah islam) di Asia Tenggara serta dengan tantangan Ideologi yang
ada di Asia Tenggara
Subjek Penelitian:-
Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode analisis data
Hasil:
Islam wasathiyah tidak lepas dari identitas akar kata "moderat" yang menyajikan
nilai humanis-dialogis, mengutamakan kekuatan persaudaraan daripada kekuasaan,
keadilan atas hak, harmoni menjunjung toleransi atar umat beragama dan
menghindarkan perilaku pada jalan yang ekstrem,Dari sinilah posisi Islam
wasathiyah menjadi tawaran kepada masyarakat agar terhindar dari konflik
berkepanjangan baik itu atas nama ideologi, kemanusiaan dan sampai kepada
politisasi hukum sehingga pada akhirnya kehidupan damai dan sejahtera bisa
tercapai, serta masyarakat madani akan bisa terbangun khususnya di kawasan Asia
Tenggara,Kawasan ini juga dikenal sebagai tempat subur bagi perkembangan Islam
yang berbeda dengan Islam Timur Tengah atau Islam Arab, khsususnya di
Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam yang masih memiliki ikatan
kekerabatan dari etnis Melayu,Dalam penggunaan sehari-hari, wasath merujuk pada
sikap yang berada di tengah-tengah antara berlebihan (guluw) dan kurang
(qasr),Dalam diskursus teoretis, kalangan intelektual muslim merumuskan konsepsi
moderatisme Islam dalam perspektif yang berbeda-beda,Mereka tidak
memposisikan Islam seperti monumen yang beku dan sebaliknya menempatkannya
dalam sudut pandang iman yang dinamis dan aktif,Ummi Sumbulah menarik
definisi moderat dalam terma "Islam agama damai",Agama damai di sini
mengandung dua pengertian, yaitu; pertama, pengertian pasif dimana setiap orang
Islam memiliki visi untuk menginternalisasikan "kemaslahatan" bagi dirinya dalam
rangka menghayati dimensi kemanusiaan yang melekat pada diri mereka,Kedua,
dalam pengertian aktif, Islam damai menjadi misi setiap umat Islam untuk
mendakwahkan dan menciptakan suasana kondusif dalam struktur masyarakat yang
plural.
5
2
Jurnal 3
Judul: Islam Wasathiyah dalam bingkai kemajemukan Indonesia
Jurnal: Jurnal riset dan kajian ke islaman
Volume dan halaman: Vol 6 No.02
Tanggal rilis: -
Penulis: Wardatul Ilmiah, S.Pd.,M.Pd.I
Rivewer: Laila Nur Anita
Tujuan:
Jurnal ini bertujuan untuk meninjau islam wasathiyah di dalam kemajemukan
Indonesia
Subjek Penelitian:
Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dan observasi
Hasil:
Islam wasathiyah dimaknai sebagai sikap pengambilan jalan tengah (moderat) dari
berbagai aspek kehidupan menunjukkan jati diri umat Islam yang sesungguhnya;
menjaga diri dari sikap melampaui bats (ifrat) dan dari sikap mengurangi ajaran
agama (tafrit),Karakteristik Islam wasathiyah sebagai pandangan yang jelas,
pemahaman dan praktik amaliyah keagamaan umat Islam dalam konteks kehidupan
beragama, bermasyarakat berbangsa dan bernegara,Yang tujuannya adalah agar
nilai-nilai ajaran Islam rahmatan lil alamin dapat melahirkan umat yang terbaik
(khaoirul ummah),Wasath dalam persoalan tasyri' (pembentukan syari'at),Islam
sebagai agama yang populer dengan ajaran wasathiiyahnya apabila mampu
diimplementasikan secara tepat, maka akan menciptakan rahmatan lil 'alamin yang
mengantarkan pada kedamaian, inklusif, toleran, kerukunan, keharmonisan dan
kemajuan bagi seluruh ummat,Sedangkan apabila ajaran Islam tersebut tidak
diimlementasikan secara tepat, maka akan menimbulkan fitnatan ll'alamin yang
membawa kerusakan, pertikaian dan dan permusuhan di mana-mana,Role model
implementasi ajaran Islam ini sudah di indikasikan oleh Allah dalam al-Qur'an qs
al-Anbiya ayat 107 yang artinya "Dan Tiadalah Kami Mengutus Engkau
(Muhammad) Melainkan Sebagai Pembawa Rahmat Bagi Semsta Alam." Kata
kunci : Islam Wasathiyah, Moderasi, Rahmatan Lil'alamin Abstract Islam is a
moderate religion in all aspects of life, an understanding of true Islam will give birth
to aattitude tasammuh (tolerance)and not radical,Dalam tafsir ibnu katsir ayat ini
diterjemahkan bahwa Allah memerintahkan kepada hambanya yang beriman
kepada-nya dan membenarkan rasulnya agar berpegang teguh kepada tali Islamdan
semua syari'atnya serta mengamalkan semua perintahnya dan meninggalkan smeua
2
JurnalRisetdanKajianKeislaman
6
larangannya dengan segala kemampuan yang dimiliki,Islam merupakan agama
yang diamanahkan oleh Allah sebagai agama perdamaian, agama yang santun dan
agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam, artinya pemeluk agama Islam harus
mampu,mengimplementasikan tugas Islam dan misi khalifah sebagai rahmatan
lil'alamin di manapun dan kapanpun ia berada,Ragam agama dan budaya di
Indonesia yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan
sunnatullah yang memang Allah jadikan kita bersuku-suku dan berbangsa-
bangsa,Namun sayangnya fanatisme dalam beragama yang berlebih menjadikan
Islam di sorot oleh sebagian kalangan sebagai agama yang radikal, agama yang
kasar dan agama yang tidak berpihak pada satu golongan,radikalisme tidak jarang
muncul sebagai reaksi terhadap bentuk-bentuk radikalisme yang lain, seperti sikap
radikal kaum sekuler yang menolak agama,Sedangkan apabila ajaran Islam tersebut
tidak diimlementasikan secara tepat, maka akan menimbulkan fitnatan ll'alamin
yang membawa kerusakan, pertikaian dan dan permusuhan di mana-mana
Seringkali istilah wasathiyah diterjemahkan dengan kata moderat yang memoderasi
berbagai bidang agar dapat dikembalikan pada makna keseimbangan,Wasathiyah
dalam tataran konsep memiliki distinsion berupa pemikiran koseptualnya yang
humanistik ketikadiimlementasikan dalam suatu komunitas
3
Jurnal
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Secara teorotis dan praktis penelitian ini berguna sebagai bahan bacaan dan
rujukan dalam bersikap wasathiyah dalam Islam agar tidak menjadi radikal, karena
Islam hadir sebagai agama perdamaian dan rahmat bagi semeseta alam
8
DAFTAR PUSTAKA