Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan saya
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Tribologi dan
Perawatan ini. Tersusunnya karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara material dan spiritual, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Dosen Pengampu mata kuliah Tribologi dan Perawatan Universitas Malikussaleh


Aceh
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat saya selesaikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus
dan ihklas kepada semua pihak. Saya pun menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kelemahan serta kekurangan. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan penulisan mendatang.

Lhokseumawe, 14 April 2017

Penulis,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………… i

Daftar  Isi……………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang………………………………………………………………….. 1

1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………. 2

1.3.Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1.Sistem Pelumasan………………………………………………………………. 3

2.1.1.Prinsip Kerja Sistem Pelumasan………………………………………. 3

2.1.2.Fungsi Pelumasan………………………………………………………….. 4

2.2.Bagian-Bagian Mobil yang Memerlukan Pelumasan……………….. 4

2.3.Sistem Pelumasan Tekan…………………………………………………….. 5

2.3.1.Cara Kerja Sirkulasi Pelumasan Tekan……………………………… 5

2.3.2.Sifat-Sifat Sistem Pelumasan Tekan………………………………… 5

2.3.3.Nama Bagian Sistem Kontrol Tekan Beserta Fungsi………….. 6

2.3.4.Pelumasan Bantalan-Bantalan Poros Engkol…………………….. 6

2.3.5.Pelumasan Torak dan Dinding Silinder…………………………….. 6

2.3.6.Pelumasan Pada Mekanisme Katup…………………………………. 7

2.3.7.Pelumasan Torak dan Dinding Silinder…………………………….. 7

2.3.8.Sistem Pendingin Torak…………………………………………………. 7

2.4.Macam-Macam Sistem Pelumasan……………………………………….. 7

2.4.1.Pelumasan Sistem Campur……………………………………………… 7

2.4.2.Pelumasan Sistem Autolube dan CCI………………………………. 8

2.4.3.Pelumasan Sistem Ciprat………………………………………………… 8

2.4.3.1.Katup anti balik……………………………………………………….. 9

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………….. 11

3.2.Saran………………………………………………………………………………… 11

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam


segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini
memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang
teknologi yang mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan di dalam bidang ini
dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa
kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha di dalam peningkatan
rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah
dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik
dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Pelumasan
dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan
untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak.
Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada mesin dan peralatan yang di
dalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan. Fungsi dari pelumasan itu
sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen
mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin.
Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu sama
lainnya. Torak bergerak bolak – balik, hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan
dinding silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang
torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing, lager).
Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat
dengan loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang
terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak
pelumas harus mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran
terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai