saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran keluar. Cara kerja
yang sangat sederhana, di dalam saringan oli juga terdapat sistem katup by pas untuk
mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat oleh kotoran yang terlalu banyak,
agar supaya sistem peredaran atau penyuplaian minyak pelumas tetap berjalan lancar
maka dari itu di taruh lah katup by-pass.
Fungsi :
1. Mencegah oli di dalam saringan tidak mengalir kembali dalam karter saat motor
mati
2. Diperlukan katup anti balik, bila sambungan saringan oli menghadap ke bawah /
miring kebawah
1. Saat motor hidup oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir
kedalam saringan menuju pemakai
1. Saat motor mati katup anti balik tertutup karena dorongan pegas katup anti balik
serta berat grafitasi dari oli itu sendiri adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli
ke bagian-bagian engine yang memerlukan pelumasan. Biasanya digunakan
jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada bagian bawah engine (di
dalam Karter) dan pada bagian hisapnya dipasang saringan kasar (Strainer)
untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistem.
Oil pump digerakkan oleh timing gear, menghisap oli dari oil pan. Oli kemudian mengalir
melalui strainer, yang berada pada oil pan dan pompa, dan kemudian dipompakan
melewati relief valve. Oli yang kembali ke oil pan melalui oil cooler untuk didinginkan.
Saat engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir oil cooler melainkan
langsung melalui by pass valve untuk mempercepat proses pemanasan engine untuk
mencapai suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, piston cooling valve
membuka dan mengalirkan oli ke piston cooling jet. Oli mengalir dari filter menuju jalur
utama oli yang dibuat sepanjang cylinder block. Dari jalur tersebut oli didistribusikan
lewat lubang-lubang menuju camshaft bearing, main bearing dan ke crankshaft.
Sebagian oli dipompakan menuju rocker arm shaft. Akibatnya, mekanisme valve
terlumasi. Sebelum mencapai turbocharger, oli mengalir melewati pipa external/internal
pipe yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan banyak oli
karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000
RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan pelumasan dari pipa
eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear terhubung dengan saluran sistem
pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan semburan (splashing).
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin
agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen
mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu
dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya. Fungsi lain sitem
pelumasan (oli) :
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara
langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan
panas yang berlebihan.
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem
percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan. Ada
beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sistem tekanan penuh, sistem percikan
dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.
3.2.Saran
Di harapkan untuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan
itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia kerja maupun
masyarakat.