Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan sumber daya manusia (SDM) yang paling penting

dalam usaha organisasi/lembaga pendidikan untuk mencapai keberhasilan. Betapa

pun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, tanpa aspek sumber daya

manusia (guru) sulit untuk mencapai tujuan tertentu. Kiranya tujuan-tujuan

organisasi/lembaga pendidikan dapat tercapai. Pemerintah dan masyarakat telah

menunjukan perhatian yang meningkat terhadap aspek sumber daya manusia

tersebut. Nilai-nilai manusia semakin diselaraskan dengan aspek-aspek teknologi

maupun ekonomi. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan

(input) yang bersama unsur lainnya seperti, bahan, modal, mesin dan teknologi

diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau

jasa dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Perkembangan pendidikan yang lambat tidak terlepas dari peranan Dinas

Pendidikan yang berfungsi dalam mengawasi proses belajar dan mengajar pada

setiap institusi pendidikan. Keberhasilan pembelajaran akan meningkatkan

wawasan dan tingkat pengetahuan peserta didik yang dikemudian hari menjadi

bekal dalam mencari pekerjaan. Kemajuan pendidikan yang lambat dapat

disebabkan oleh tidak diterapkannya manajemen resiko secara efektif. Disamping

itu Dinas Pendidikan belum menerapkan sistem manajemen resiko yang formal.

Berbagai ragam metode yang ada belum bisa menjamin bahwa resiko

dapat dihindari atau dihilangkan, begitu pula dengan manajemen resiko bukanlah

menghilangkan resiko sampai menjadi nihil, tetapi lebih ditekankan bagaimana

1
2

mengatur memonitor, mengelola, mengambil keuntungan dan mengamankan

organisasi dari berbagai resiko.

Resiko yang diterima sebuah organisasi, adalah kemungkinan terjadinya

sebuah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang bersifat negatif dan tidak

diinginkan terjadi. Resiko ini dapat mengakibatkan kegagalan dan bukannya

menguntungkan organisasi. Tetapi perlu diingat tanpa kegiatan usaha beresiko

ini, organisasi tidak akan memperoleh umpan balik sebagian imbal hasilnya.

Pentingya manajemen resiko dalam suatu organisasi sehingga penerapannya

mutlak diterapkan dalam suatu organisasi.

Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

dengan sebuah batasan yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan

bersama atau sekolompok tujuan. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai

tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, bekerjasama secara rasional

dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam

memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana

prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif

untuk mencapai tujuan organisasi. Upaya untuk mendorong para pegawai

mencapai hasil kerja yang optimal salah satunya adalah dengan memiliki

kompetensi yang baik.

Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang

bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi. Hakikat yang mendasar dari

perilaku organisasi itu terletak pada ilmu perilaku itu sendiri, yang dikembangkan

dengan pusat perhatian pada tingkah laku manusia dalam organisasi. Dalam hal
3

ini pimpinan mewakili sistem administrasi atau sistem manajemen dan peranan

mereka adalah mendayagunakan perilaku organisasi dalam proses pencapaian

tujuan organisasi.

Menurut John (2010:85) kinerja individu merupakan pondasi kinerja

organisasi. Faktor penting dalam keberhasilan suatu organisasi adalah adanya

karyawan yang mampu dan terampil serta mempunyai semangat kerja yang tinggi,

sehingga dapat diharapkan suatu hasil kerja yang memuaskan. Kenyataannya

tidak semua karyawan mempunyai kemampuan dan ketrampilan serta semangat

kerja sesuai dengan harapan organisasi. Seorang karyawan yang mempunyai

kemampuan sesuai dengan harapan organisasi, kadang-kadang tidak mempunyai

semangat kerja tinggi sehingga kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan profil pendidikan Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru

menunjukkan bahwa baru 62 % guru yang membuat program pembelajaran, 68 %

tepat waktu dalam pelaksanaan pembelajaran, 59 % tepat waktu dalam pelaporan

hasil evaluasi pembelajaran, 78 % tepat waktu kehadiran di sekolah serta disiplin

kerja yang belum optimal (Dinas Dikpora Deli Serdang, 2016:26). Sebagai

dampak dari fenomena rendahnya kinerja guru sebagaimana dipaparkan di atas

adalah prestasi dan kualitas siswa yang belum optimal. Hal ini dapat diperoleh

dari perolehan hasil Ujian Nasional para siswa yang merupakan salah satu

indikator mutu pendidikan yang secara umum masih belum mencapai hasil

sebagaimana yang diharapkan.

Informasi lain yang ditemukan di lapangan adalah kurangnya guru yang

bekerja pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru. Untuk mengatasi hal

tersebut maka Dinas Pendidikan merekrut guru honor agar dapat menambah
4

tenaga pengajar pada setiap sekolah yang membutuhkan, akan tetapi dari

pengamatan di lapangan keadaan guru honor sangat memprihatinkan karena gaji

yang mereka peroleh sangat kecil. Pengangkatan guru honor dalam jangka waktu

yang lama menyebabkan guru-guru honorer kurang bergairah dalam menjalankan

proses belajar mengajar. Di samping itu sebagian besar kepala sekolah kurang

menjalin komunikasi yang baik dengan guru honorer, sehingga guru merasa

kurang diperhatikan. Kurangnya pengawasan kepala sekolah kepada guru saat

melaksanakan tugas membuat beberapa guru kurang maksimal dalam

melaksanakan tugasnya.

Banyak faktor yang memberi kontribusi terhadap kinerja guru, seperti:

kepemimpinan, fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, komunikasi), perencanaan,

lingkungan kerja, gaji dan insentif, efektivitas dan disiplin kerja, latar belakang

pendidikan dan keluarga. Kajian yang menarik terhadap kinerja guru adalah

manajemen resiko dan perilaku organisasi. Manajemen resiko dilakukan untuk

meningkatkan kinerja individu maupun organisasi. Demikian juga halnya dengan

perilaku dalam organisasi dapat meningkatkan kinerja individu maupun

organisasi. Menurut penelitian Susatyo dkk (2011) bahwa ada hubungan timbal

balik antara manajemen resiko dan perilaku dalam organisasi terhadap kinerja.

Penelitian Lestari (2013) menunjukkan bahwa manajemen resiko

berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Dana Pensiun Pemberi kerja di

Wilayah Jabar-Banten. Penelitian Susatyo (2011) juga menunjukkan bahwa

manajemen resiko dan perilaku organisasi berperan signifikan meningkatkan

kinerja karyawan pada Bank Umum Swasta Nasional dan Persero.


5

Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan penulis pada Dinas

Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru kinerja guru masih rendah. Hal ini dapat

dilihat dari kemampuan menguasai bahan ajar, merencanakan kegiatan

pembelajaran, mengelola dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian

pembelajaran yang masih kurang.

Berdasarkan indikator-indikator permasalahan di atas, dapat diketahui

bahwa kinerja guru masih rendah, diduga disebabkan oleh manajamen resiko dan

perilaku organisasi yang belum maksimal dalam pekerjaanya. Berdasarkan hal

tersebut, maka penulis mengangkat judul: ”Analisis Peranan Manajamen Resiko

dan Perilaku Organisasi dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Guru Pada Dinas

Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Kurangnya guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.

2. Persaingan jabatan yang tinggi pada guru di Dinas Pendidikan Kecamatan

Kutalimbaru.

3. Adanya perselisihan antara guru yang bekerja di Dinas Pendidikan Kecamatan

Kutalimbaru.

4. Rendahnya gaji guru honorer yang diterima pada Dinas Pendidikan

Kecamatan Kutalimbaru.

5. Pengangkatan guru honorer dalam jangka waktu yang lama.

6. Kurangnya disiplin guru yang mengajar pada Dinas Pendidikan Kecamatan

Kutalimbaru.
6

C. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Oleh karena keterbatasan penulis dari sisi waktu dan data dari perusahaan

dan juga agar masalah yang dianalisis pada tulisan ini lebih terarah dan

sesuai dengan tujuan maka penulis membatasi masalah pada:

a. Manajemen resiko dan perilaku organisasi pada Dinas Pendidikan

Kecamatan Kutalimbaru.

b. Kinerja guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka

dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu :

a. Apakah manajemen resiko secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.

b. Apakah perilaku organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.

c. Apakah manajemen resiko dan perilaku organisasi secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan

Kutalimbaru.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Menganalisis pengaruh manajemen resiko secara parsial terhadap

kinerja guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.


7

b. Menganalisis pengaruh perilaku organisasi secara parsial terhadap

kinerja guru pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.

c. Menganalisis pengaruh manajemen resiko dan perilaku organisasi

secara simultan terhadap kinerja guru pada Dinas Pendidikan

Kecamatan Kutalimbaru.

2. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang baik harus dapat memberikan manfaat bagi kehidupan

manusia. Secara umum manfaat penelitian ada dua: manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1). Manfaat Teoritis

a). Untuk pengembangan khasanah keilmuan khususnya dalam

meningkatkan kinerja guru.

b). Untuk dapat dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan

penelitian lanjutan terhadap variabel yang relevan.

2). Manfaat Praktis

a). Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Sosial Sains Universitas Panca Budi Medan.

b). Untuk memecahkan masalah-masalah yang ada secara praktis

dengan menggunakan informasi berdasarkan hasil penelitian.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengamatan serta penelusuran kepustakaan yang dilakukan di

perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dan berbagai

universitas lainnya, tidak ditemukan penelitian yang mengangkat judul tentang


8

“Analisis Peranan Manajamen Resiko dan Perilaku Organisasi dalam Rangka

Meningkatkan Kinerja Guru Pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru”.

Oleh karena itu, keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan dan

sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran,

rasional, objektif serta terbuka. Hal ini merupakan implikasi etis dari proses

menemukan kebenaran ilmiah sehingga dengan demikian penelitian ini dapat

dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan dan terbuka untuk

kritisi yang sifatnya konstruktif (membangun).

Anda mungkin juga menyukai