KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dosen Pembimbing :
1
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh kelompok
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual kelompok maupun dari luar,
namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. Tim kelompok juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang
telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa mkalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terimakasih.
Kelompok 3
2
Daftar Isi
A. Latar Belakang......................................................................................................4
BAB IV PENUTUP............................................................................................................11
A. Kesimpulan ............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat, sangat
mempengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat. Keluarga bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan anggota keluarganya, salah satunya kebutuhan
kesehatan keluarga.
Definisi keluarga berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga terdiri adat
indovidu yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal di
dalam satu rumah yang sama. Saat ini, definisi keluarga tradisional terbatas, baik dalam hal
penerapannya maupun inkluvitasnya (U. S Bureau of Census dalam Friedman, 2010).
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat, sangat
mempengaruhi tehadap derajat kesehatan masyarakat. Keluarga bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan anggota keluarganya, salah satunya
kebutuhan kesehatan keluarga.
Definisi keluarga berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga terdiri
adat indovidu yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan
tinggal di dalam satu rumah yang sama. Saat ini, definisi keluarga tradisional terbatas,
baik dalam hal penerapannya maupun inkluvitasnya (U. S Bureau of Census dalam
Friedman, 2010)
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes,
2010)
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus
pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia di keluarga dan sumbersumber dari profesi lain, termasuk pemberi pelayanan
kesehatan dan sektor lain dikomunitas (Depkes RI, 2010).
B. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini
mencerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan keluarga.
Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan seluruh anggota
keluarga (Families, 2010).
5
C. Bentuk Keluarga
Terdapat beberapa tipe atau bentuk keluarga diantaranya (Fatimah, 2010):
a. Keluarga inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi maupun keduanya.
b. Keluarga besar (ekstended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan
sanak saudaranya, misalnya kakek, nenek, keponakan, paman, bibi,
saudara sepupu, dan lain sebagainya.
c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family), yaitu keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (single parent family), yaitu keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua baik pria maupun wanita dengan anak-anaknya akibat
dari perceraian atau ditinggal oleh pasangannya.
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (the single adult living alone).
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital
heterosexual cohabiting family) atau keluarga kabitas (cohabition).
h. Keluarga berkomposisi (composite) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
6
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai. Kordinasi juga dapat diperlukan untuk mengatur
program kegiatan atau terapi.
3. Penemu kasus.
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi
ledakan atau wabah.
4. Pelaksana.
a) Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan
perawatan langsung.
b) Kontak pertama perawat kpd keluarga melalui anggota keluarga yang
sakit
c) Perawat mendemonstrasikan kpd keluargaa askep yg diberikan dgn
harapan keluarga nanti dpt melakukan asuhan lgs kpd anggota
keluarga yang sakit.
5. pengawas kesehatan
Perawat melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan.
6. konsultasi.
7. kolaborasi.
Perawat komunitas harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan yg lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal.
7
8. Fasilitator.
9. Modifikasi lingkungan.
10. Role Model.
8
BAB III
1. Promosi Kesehatan
Perawat melakukan promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Contoh : Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar, penggunaan jamban,
mengajarkan cara mandi, makan makanan yang sehat dan bergizi, olahraga secara
teratur, penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan sebagainya
2. Pencegahan Penyakit
Perawat melakukan tindakan pencegahan spesifik pada anggota keluarga supaya
bebas dari penyakit atau cedera melalui kegiatan :
1. Kegiatan imunisasi
2. Pencegahan merokok
3. Pemeriksaan kesehatan pada masyarakat
4. Pemberian vitamin
3. Upaya Kuratif
Ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan :
1. Perawatan orang sakit dirumah
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas
9
4. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
10
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan
kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yg lebih baik.
11
Daftar Pustaka
12