Anda di halaman 1dari 24

TATA LAKSANA BAYI

DILAHIRKAN DARI IBU


TERKAIT COVID-19

SRI WAHYUNI, S.Kep. Ns


01 ODP

02 PDP

Penapisan
03 PROBABEL

Ibu dan 04 KONFIRMASI


Neonatus
Batasan Operasional Neonatus
Terkait Covid-19
ODP

BATASAN

 Gejala dan tanda klinis neonatus terkait COVID-19


tidak spesifik, penting memantau tanda vital,
gejala respirasi dan saluran cerna; gambarannya
sama seperti sepsis neonatorum dan pneumonia.

 Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran


klinis yang meyakinkan
Lanjut…….

DAN

1. Pada 14 hari hari terakhir sebelum timbul gejala,


memenuhi salah satu riwayat berikut:

➢ Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar


negeri yang melaporkan transmisi lokal

➢ Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area


transmisi lokal di Indonesia

➢ DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat


paparan
Lanjut…..

2. Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi


COVID-19:
➢ Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat,
mengantar dan membersihkan ruangan di
tempat perawatan khusus
➢ Orang yang merawat atau menunggu pasien di
ruangan
➢ Orang yang tinggal serumah dengan pasien
➢ Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan
pasien.
PDP
Sama seperti batasan neonatus ODP ditambah
kriteria kontak erat dengan risiko rendah.

KASUS PROBABEL
Neonatus dalam pengawasan yang diperiksa untuk
COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat
disimpulkan) atau memberikan hasil konfirmasi
positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.

KASUS KONFIRMASI
Neonatus yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil
pemeriksaan laboratorium positif.
TATA LAKSANA NEONATUS DI RUANG
KHUSUS ISOLASI COVID-19
PERIODE GOLDEN HOUR

ODP&PDP (PROBABEL DAN KONFIRMASI )

• Ibu bersalin pada masa pandemi covid-19 :


➢ Lakukan resusitasi, stabilisasi dan transpor sesuai panduan prosedur
klinis, di ruang isolasi Khusus COVID-19, tim resusitasi dengan APD
TINGKAT-3.
Kondisi bayi selanjutnya:
➢ Bayi bugar, lanjutkan observasi dan perawatan di ruang transisi,
isolasi khusus COVID-19
➢ Asfiksi neonatorum, lanjutkan perawatan neonatus di unit
perawatan intensif neonatal (UPIN) isolasi khusus COVID-19 dengan
tim khusus COVID-19 menurut panduan prosedur klinis masing-
masing RS dengan kapasitas pelayanan neonatal sesuai tingkat
kompetensinya
PERIODE TRANSISI INTRA KE EKSTRA UTERI (0 – 6 JAM PASCA
LAHIR), DI RUANG TRANSISI ISOLASI KHUSUS COVID-19

ODP&PDP (PROBABEL DAN KONFIRMASI )

1. Pada keadaan neonatus 1. Pada keadaan neonatus BUGAR:


BUGAR: a. Petugas menggunakan APD
a. Petugas menggunakan APD tingkat-2
tingkat-1 b. Dilakukukan perawatan
b. Dilakukukan perawatan neonatal esensial, TANPA
neonatal esensial, TANPA DILAKUKAN INISIASI
DILAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI.
MENYUSU DINI.
Lanjut……
2. Pada kegawatan neonatus 2. Bayi dilakukan pemeriksaan
(sianosis,perdarahan, ikterus, swab dan sediaan darah pada hari
muntah bilier, kejang): ke 1 dan ke 14 untuk pemeriksaan
a. Petugas menggunakan APD SARS-CoV-2.
tingkat-2 3. Pada kegawatan neonatus
b. Neonatus dipindahkan ke (sianosis,perdarahan, ikterus,
UPIN isolasi khusus COVID-19 muntah bilier, kejang):
a. Petugas menggunakan APD
tingkat-2
b. Neonatus dipindahkan ke
UPIN isolasi khusus COVID-19
Periode Perinatal 6 jam – 72 jam pasca lahir
di ruang isolasi khusus COVID-19

ODP PDP

Ruang rawat gabung isolasi Neonatus masuk dalam kriteria


khusus COVID-19: kontak erat risiko rendah, TIDAK
1.Petugas menggunakan APD RAWAT GABUNG, dirawat
tingkat-1 terpisah dari ibu di ruang isolasi
khusus COVID-19, tingkat II:
2.Keadaan neonatus
1.Petugas menggunakan APD
selanjutnya: tingkat-2
a. Tidak perlu dilakukan
swab pada bayi.
Lanjut……
ODP PDP

b. Bayi sehat rawat gabung dan bisa 2. Keadaan neonatus selanjutnya:


menyusu langsung dari ibu, a. Tidak perlu dilakukan swab pada
dengan melaksanakan prosedur bayi
perlindungan saluran napas
dengan baik, antara lain b. ASI tetap diberikan kepada bayi
menggunakan masker bedah, dalam bentuk ASI perah.
menjaga kebersihan tangan c. Pompa ASI hanya digunakan
sebelum dan setelah kontak oleh ibu tersebut dan dilakukan
dengan bayi, dan rutin pembersihan pompa setelah
membersihkan area permukaan digunakan
dimana ibu telah melakukan d. Kebersihan peralatan untuk
kontak. memberikan ASI perah harus
diperhatikan
Lanjut…..
ODP PDP

c. Dalam keadaan tidak bisa e. Bayi dimonitor ketat dan


menjamin prosedur perlu di follow up hingga
perlindungan saluran pulang
napas dan pencegahan f. Dukungan kesehatan
transmisi melalui kontak, mental dan psikososial
maka bayi diberikan ASI diberikan untuk ibu dan
perah. keluarga
Periode Perinatal 6 jam – 14 hari pasca lahir
di ruang isolasi khusus COVID-19
(Probabel & Konfirmasi)

Neonatus masuk dalam kriteria kontak erat risiko tinggi, TIDAK RAWAT
GABUNG, dirawat terpisah dari ibu di ruang isolasi khusus COVID-19:
1. Petugas menggunakan APD tingkat-2
2. Keadaan neonatus selanjutnya:
a. ASI tetap diberikan kepada bayi dalam bentuk ASI perah
b. Pompa ASI hanya digunakan oleh ibu tersebut dan dilakukan
pembersihan pompa setelah digunakan
Lanjut…………..

c. Kebersihan peralatan untuk memberikan ASI perah harus


diperhatikan
d. Dukungan kesehatan mental dan psikososial diberikan untuk ibu dan
keluarga
e. Bayi dimonitor ketat dan perlu difollow up hingga dipulangkan
setelah 14 hari
f. Jika bayi menunjukkan gejala, bayi dirawat sebagai PDP di UPIN
isolasi khusus COVID-19
g. Perawatan bayi terpisah dari ibu, sampai ibu dinyatakan sembuh
oleh dokter yang merawat (sesuai dengan kriteria yang berlaku)
Periode Peri Neonatal 3 - 28 hari pasca lahir
di rumah, isolasi neonatus dari siapapun yang
sakit (ODP & PDP)
1. Neonatus sehat:
a.Ibu dinyatakan sehat: perlakuan normal, kontrol bayi
sehat sesuai jadwal.
b.Ibu tidak sehat: perlakuan seperti di rumah sakit.
2. Neonatus sakit, segera ke RS terdekat
Periode Peri Neonatal 14 - 28 hari pasca lahir
di rumah, isolasi neonatus dari siapapun yang
sakit (Probabel & Konfirmasi)

1. Neonatus sehat:
a.Ibu dinyatakan sehat: perlakuan normal, kontrol bayi sehat sesuai
jadwal.
b.Ibu tidak sehat: perlakuan seperti di rumah sakit.
2. Neonatus sakit, segera ke RS terdekat
PERAWATAN NEONATUS TERKAIT COVID-19

1. Perawatan neonatus COVID-19


a.Perawatan tingkat-II
Isolasi khusus untuk perawatan dengan penularan secara droplet
dan airborne dengan memperhatikan:
➢ Sirkulasi udara
➢ APD tingkat II untuk petugas yang merawat
b. Perawatan tingkat III (UPIN)
Isolasi khusus untuk perawatan dengan penularan secara droplet
dan airborne dengan memperhatikan:
➢ Sirkulasi udara
➢ APD tingkat-2 untuk petugas yang merawat
Lanjut………
➢Isolasi khusus sistem pernapasan neonatus dengan tidak
memberikan terapi oksigen menggunakan ventilasi non-
invasif.
➢Apabila diperlukan terapi oksigen, diberikan melalui
ventilasi invasif, dengan perlindungan ketat pada tenaga
medis dalam melakukan pembersihan jalan napas dan
intubasi, tim resusitasi menggunakan APD tingkat-3

Anda mungkin juga menyukai