( MTBS )
OLEH:
LIA MULYANTI, S. SiT
MTBS
A. Pendahuluan
I. Penilaian
Umur balita dibagi 2 : umur 1 hr – 2 bl
umur 2 bl – 5 th
II. Menentukan klasifikasi
III. Menentukan tindakan dan pengobatan
IV. Pelayanan tindak lanjut
V. Konseling bagi ibu
I. Pengantar MTBS
Proses manajemen kasus : disajikan dalam bentuk bagan.
Bagan menjelaskan langkah-langkah sbb :
a. Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit umur 2 bl – 5
th
o Menilai anak : anamnesis & Px fisik
o Membuat klasifikasi : membuat keputusan
mengenai kemungkinan penyelesaian masalah
serta tingkat keparahannya serta untuk
menentukan tindakan
b. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan :
disesuaikan klasifikasi, memberi obat untuk diminum di
rumah dan juga mengajari ibu tentang cara memberi
obat serta tindakan lain yang harus dilakukan di rumah
c. Memberi konseling bagi ibu : menilai cara pemberian
makan anak, kapan harus kunjungan ulang
c. Memberi pelayanan tindak lanjut : menentukan
tindakan dan pengobatan pada saat datang untuk
Kunjungan Ulang
d. Manajemen terpadu bayi muda : sama pada kelompok
umur I, baik sehat maupun sakit.
Amoksilin beri
KOTRIMOKSAZOL (trimetoprim + Sulfametoksazol) 3x sehari untuk
UMUR ATAU BERAT 5 hari
Tablet dewasa 80 Tablet anak 20 mg Sirup per 5 ml 40 mg
BADAN
mg trimetropim + trimetropim + 100 trimetropim + 200 mg Sirup 125 mg
400 mg mg sulfametoksazon per 5 ml
sulfametoksazon sulfametoksazon
2-4 bulan
¼ 1 2,5 ml 2,5 ml
(4 - < 6kg)
4 – 12 bulan
½ 2 5 ml 5 ml
(6 - < 10 kg)
12 bulan – 5 tahun
¾ atau 1 3 7,5 ml 10 ml
(10 - < 19 kg)
PEREDA BATUK DAN PELEGA TENGGOROKAN
DENGAN BAHAN YANG AMAN
Sesudah 2 hari
• Periksa adanya tanda bahaya umum
• Periksa untuk batuk atau sukar bernafas >lihat bagan penilaian dan
klasifikasi.
Tanyakan :
• Apakah anak bernafas lebih lambat?
• Apakah nafsu makan anak membaik?
Tindakan :
• Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam ,beri 1
dosis antibiotika pilihan kedua selanjutnya rujuk segera.
• Jika frekwensi nafas,atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan
gantilah dengan antibiotika kedua dan anjurkan ibu kembali 2 hari.
• Jika nafas melambat atau nafsu makannya membaik lanjutkan pemberian
antibiotika hingga seluruhnya 5 hari
MATURNUWUN
Penilaian dan Klasifikasi Diare
Diare/ Berak encer/cair : terjadi apabila tinja menjadi cair yang lebih banyak
dari normal
Biasanya terjadi pada anak umur 6 bl – 2 th
Jenis diare : - Diare persisten : berlangsung selama 14 hr/lebih
prosentase : 20 % kurang gizi & kematian
- Disentri : Diare dengan darah dalam tinja dengan atau
tanpa lendir. Penyebab : shigella
Buku Bagan
1. Menilai : - berapa lama
- Adakah darah dalam tinja
- Adakah tanda-tanda dehidrasi (gelisah atau
rewel, jika berlanjut letargis / tidak sadar
Latihan Foto (No. 1 – 7)
2.Klasifikasi diare ada 3 yaitu :
a. Semua anak dengan diare diklasifikasikan menurut derajat
dehidrasinya (3 klas)
b. Jika diare 14 hr/lebih diare persisten (2 klas)
c. Ada darah dalam tinja disentri (1 klas)
Latihan F (hal 33)
Latihan G (video : cekung cubitan kulit)
Penilaian dan Klasifikasi Demam
Anak dengan demam : malaria, campak, demam berdarah/penyakit berat
lainnya.
Malaria
Penyebab : Plasmodium Falciparum
Demam : - Merupakan tanda utama malaria
- Terjadi sepanjang waktu/hilang timbul dg jarak
waktu yang teratur
- Mungkin anemia kronis (tanpa demam)
- Malaria penyebab utama ke + anak di daerah
penularan malaria yg tinggi (jawa & bali)
– Menentukan daerah resiko malaria :
• Didasarkan pada API : angkaInsiden malaria setahun berdasar Px
Lab.
• Diluar jawa bali : AMI – insidens malaria klinis dlm setahun tanpa
Px lab.
Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh (t.u)→ menular Kasus
pada anak umur 6 bl – 2 th (berpengaruh : kepadatan penduduk &
perum ≠ sehat)
Penyebab : virus yang merusak sistem kekebalan selama beberapa
minggu setelah terjangkit
Antibodi dari ibu : melindungi bayi dari campak sampai 6 bl
Komplikasi : ± 30 % : diare, Pn, luka dimulut, infeksi telinga,
infeksi mata yang berat
DBD : merupakan masalah Kesehatan masyarakat di Indonesia
(jumlah kasus & daerahnya ↑)
Penyebab : virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk AE/AA
Masa inkubasi : 4 – 6 hr
Gejala utama : - Demam tinggi & perdarahan (pecahnya pemb. Darah
Ciri-ciri : - demam akut 2 sampai 7 hr, lemah, gelisah, nyeri ulu hati
gejala perd → syok
Menilai demam (buku bagan)
Malaria
Campak : amati &/ raba kaku kuduk
- Alihkan perhatian anak ke arah pusar/jari kaki
- bisa menunduk : anak ditelentangkan : topang
punggung & bahu anak dengan satu tangan, tangan
lain pegang bagian bwh kepala → tundukkan
kepalanya kearah dada
- ruam kemerahan yang menyeluruh & salah satu dari
gejala berikut batuk, pilek/mata merah
Latihan H : Foto no 8 – 21
Latihan I : campak foto hal 22 – 27
Latihan J (komplikasi C) : foto 28 – 37
DBD : bila demam kurang 7 hari
Latihan K : mengenali ptekie (hal 52)
- Klasifikasi demam :
Untuk semua anak
7. MEMERIKSA STATUS GIZI DAN ANEMIA (Semua anak sakit)
• Ibu datang karena anak sakit akut, mungkin kurang gizi (mempunyai resiko utk
berbagai penyakit & kematian)
• Kasus kurang gizi bisa ditangani dirumah (gizi buruk & anemia berat rujukan
ke rumah sakit mak. Khusus)
• Penyebab gangguan gizi :
Kurang gizi makro : KEP (anak sering sakit nafsu makan krg)
Kurang gizi mikro : <vitamin dan mineral
• Anak kurang gizi : Tampak kurus Tanda marasmus
oedem kwashiorkor
Kurang vitamin A : untuk asupan makanan + akibat campak + diare (buta)
Iodium Gangguan tumbang (kretin)
Zat besi anemia (malaria menghancurkan sel darah merah, cacingan)
Bagan :
– Anak sangat tampak kurus (ceking) : marasmus s/ bentuk dari gizi
buruk (≠ tdk berlemak dan lunglit)
Cara : - buka pakaian dan lihat disekitar otot-otot bahu, lengan,
pantat, kaki, tulang rusuk kelihatan
- Pinggul anak kecil jika dibandingkan dengan dada & perut
- Lihat dari samping : Lemak dipantat hilang (ekstrem :
lipatan kulit pada pantat dan paha celana baggy)
– Lihat kepucatan pada telapak tangan (≠ tidak menarik jari-jari
kebelakanghilangnya darahpucat)
Kesimpulan : kulit telapak tangan pucatagak pucat, pucat
sekalisangat pucat
Latihan foto 41 – 49
- Lihat dan raba pembengkakan pada ke 2 kaki (kwashiorkor)
Bengkak : jadi apabila sejumlah besar cairan berkumpul dalam
jaringan tubuh anak, jaringan terisi cairan dan kelihatan bengkak.
Tanda lain : kurus, rambut jarang & tipis mudah rontok, kulit kering
dan bersisik tu pada lengan & tungkai & wajah yang bengkak (moon
face)
Cara menilai : tekan dengan ibu jari selama beberapa detik
cekung
Latihan foto 50 – 53 (54 – 62)
Tentukan BB/U
- Cara paling tepat BB/TB : karena keterbatasan dilapangan BB/U KMS +
gejala klinis)
- BGM perlu perhatian khusus cara pemberian makan
- Lihat KMS : diatas, pada, di bawah (BB sangat rendah)
Latihan kasus (hal 90 :
Ad 2. Penyiapan logistik :
Penyiapan obat, alat formulir MTBS & KNI >< mggu
kelancaran
1. Penyiapan obat : obat yang digunakan telah tmsk dalam DOEN &
LPLPO
2. Penyiapan formulir (diskusi dengan Ka. Puskesmas) →
Form MTBS dan KNI, hitung rata-rata kunjungan /bln (MTBS &
MTBM)
3. Penyesuaian alur pelayanan
− Konsekuensi penerapan MTBS : waktu Yan menjadi lebih lama.
Untuk mensiasati perlu dilakukan penyesuaian alur pelayanan
− Penyesuaian alur yang disusun dengan memahami langkah-
langkah Yan yang diterima, yaitu : sejak penderita datang
hingga mendapat Yan yang lengkap meliputi :
a. Pendaftaran d. Pemberian obat
b. Px & konseling e. Rujukan bila diperlukan
c. Tindakan yg diperlukan diklinik
− Mgnk alur model ban berjalan (ada 3 petugas, 5 dst)
II. Penerapan MTBS di Puskesmas, langkah-langkah :
− Penilaian terhadap jumlah kunjungan balita sakit perhari → semua
dilayani di MTBS
− Keputusan didasarkan : jumlah petugas, jumlah kunjungan,
penjabaran tugas-tugas lain
III. Pencatatan & pelaporan hasil pelayanan (SP3)