Anda di halaman 1dari 15

TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA

Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.

Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian sesuai bagan berikut.

Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM


GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
TANYAKAN: LIHAT dan DENGAR :

 Apakah anak bisa minum atau  Apakah anak rewel atau


menyusu ? gelisah, letargis atau tidak
 Apakah anak memuntahkan sadar ?
semua makanan dan/atau  Apakah anak mengalami Perlu
minuman ? kejang saat ini ? penanganan
 Apakah anak pernah kejang  Apakah terdengar stridor* ? SEGERA
selama sakit ini ?  Apakah anak tampak biru
(sianosis) ?
 Apakah ujung tangan dan kaki
pucat dan dingin ?

* Untuk memeriksa stridor, anak harus dalam keadaan tenang

Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan


SEGERA, selesaikan seluruh penilaian secara cepat dan lakukan
Terdapat salah satu
atau lebih tanda  Bila sedang kejang beri diazepam
berikut :  Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan jalan napas

Tidak bisa minum atau  Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki
menyusu. pucat dan dingin berikan oksigen 3 - 5 liter/menit melalui

Memuntahkan semua nasal prong dengan perangkat oksigen standar (tabung O2
makanan dan/atau dan humidifier)
minuman PENYAKIT
 Cegah agar gula darah tidak turun
Pernah atau sedang SANGAT
 Jaga anak tetap hangat
mengalami kejang BERAT
 RUJUK SEGERA

Rewel atau gelisah.

Letargis atau tidak sadar

Ada stridor

Tampak biru (sianosis)

Ujung tangan dan kaki
pucat dan dingin
TANYAKAN KELUHAN UTAMA :

Apakah anak menderita batuk atau sukar


bernapas ?
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

JIKA YA,
LIHAT, DENGAR, Klasifikasikan
BATUK atau
TANYAKAN : dan PERIKSA : SUKAR BERNAPAS
Berapa lama?  Tarikan dinding dada ke
 Hitung napas dalam 1 menit *  Beri Oksigen maksimal 2-3 liter/menit dengan menggunakan
dalam
 Lihat apakah ada tarikan PNEUMONIA nasal prong.
dinding dada ke dalam ANAK  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
ATAU BERAT
 Lihat dan dengar adanya HARUS  RUJUK SEGERA **
wheezing TENANG  Saturasi Oksigen < 90%
 Periksa dengan pulse
oxymeter (jika ada) untuk
menilai saturasi oksigen

Umur anak : Napas cepat apabila :  Beri Amoksisilin 2x sehari selama 3 hr ***
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit  Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit  Obati wheezing bila ada
 Napas cepat PNEUMONIA  Apabila batuk > 14 hari atau wheezing berulang, RUJUK
untuk pemeriksaan lanjutan
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari
*
Hitung nafas dengan menggunakan ARI sound timer
**
Jika rujukan tidak memungkinkan, tangani anak sesuai dengan pedoman nasional rujukan
pneumonia atau sebagaimana pada Buku Saku Tatalaksana Anak di RS
**
Pemberian amoksisilin oral untuk 5 hari dapat digunakan pada pasien dengan napas cepat tanpa
*  Beri peleda tenggorokan dan pereda batuk yang aman
tarikan dinding dada ke dalam pada daerah HIV meluas / terkonsentrasi.
 Obati wheezing bila ada
 Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan batuk karena
sebab lain.
Dimaksud dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas Perawatan atau Rumah  Tidak ada tanda-tanda BATUK  Apabila batuk > 21 hari rujuk untuk pemeriksaan TB.
Sakit Pneumonia Berat BUKAN untuk pemeriksaan lanjutan
maupun Pneumonia PNEUMONIA  Apabila wheezing berulang rujuk untuk pemeriksaan lanjutan.
Tatalaksana wheezing pada pneumonia berat dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan, kecuali
 Nasihati kapan kembali segera
untuk rujukan yang membutuhkan waktu yang lama.
 Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
Apakah anak menderita diare ?
 Ada darah dalam tinja Beri antibiotik
 DARAH
dan jika ada DALAMyang sesuai
TINJA
DISENTRI  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
JIKA YA  Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 3 hari.
TANYAKAN : LIHAT dan RABA :
Untuk
 Sudah berapa lama ?  Lihat keadaan umum anak : DEHIDRASI
 Adakah darah dalam Apakah :
tinja ?
 Letargis atau tidak sadar ?
 Gelisah dan rewel/mudah marah?

 Lihat apakah matanya cekung ?

 Beri anak minum, Apakah :


 Tidak bisa minum atau malas
minum ? Klasifikasikan
DIARE
 Haus, minum dengan lahap ?

 Cubit kulit perut untuk mengetahui


turgor. Apakah Kembalinya :
 Sangat lambat (> 2 detik) ?
 Lambat (masih sempat terlihat
lipatan kulit)

dan jika DIARE


14 HARI ATAU
LEBIH
GEJALA KLASIFIKASI
TINDAKAN/PENGOBATAN

Terdapat dua atau  Jika Tidak ada klasifikasi berat


lebih tanda-tanda Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc
berikut : sesuai rencana terapi C
 Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain :
 Letargis atau tidak sadar DIARE  RUJUK SEGERA
 Mata Cekung. DEHIDRASI  Jika masih bisa
 Tidak bisa minum atau BERAT larutan oralit selama perjalanan.
malas minum.  Jika anak >2 Tahun
 Cubitan kulit perut daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
kembali sangat lambat.

Terdapat dua atau  Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
lebih tanda-tanda Terapi B
berikut :  Jika terdapat klasifikasi berat lain :
 RUJUK SEGERA
 Gelisah, rewel / mudah DIARE  Jika masih bisa
marah. DEHIDRASI larutan oralit selama perjalanan.
 Mata cekung. RINGAN/  Nasihati kapan kembali segera.
 Haus, minum dengan SEDANG  Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
lahap.
 Cubitan kulit perut
kembali lambat

 Tidak cukup tanda-tanda  Beri cairan, tablet Zinc


untuk diklasifikasikan DIARE Rencana Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA  Nasihati kapan kembali
berat atau ringan/sedang. DEHIDRASI  Kunjungan ulang 3 hari
 Dengan dehidrasi. DIARE  Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi
PERSISTEN berat lain.
BERAT  RUJUK
 Tanpa dehidrasi.  Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
DIARE  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
PERSISTEN  Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 3 hari.
Apakah anak demam ?
(berdasarkan anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37,5◦C * GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

JIKA YA  Beri dosis pertama artemeter injeksi atau kinin injeksi


 Tentukan Daerah Endemis Malaria : PENYAKIT untuk malaria berat
Endemis Malaria  Ada tanda bahaya
Tinggi atau rendah atau non Endemis Tinggi atau BERAT  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
ATAU
 Jika Daerah Non Endemis Malaria, tanyakan : Rendah DENGAN  Cegah agar gula darah tidak turun
 Kaku kuduk
riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam 1 - 2 minggu  Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
DEMAM
terakhir, dan tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi.  RUJUK SEGERA
 Demam (pada anamnesis
atau teraba panas atau
 Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA : suhu ≥ 37,5 °C  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
 Sudah berapa lama anak  Lihat dan periksa adanya DAN  Nasihati kapan kembali segera
MALARIA
demam? kaku kuduk  Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
 Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat adanya tanda-tanda  Mikroskopis positif atau
 Klasifikasikan  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
demam setiap hari ? demam oleh bakteri ** DEMAM RDT positif penilaian lebih lanjut.
 Apakah pernah menderita  Lihat adanya tanda-tanda
malaria atau minum obat CAMPAK saat ini:
malaria ? - Ruam kemerahan dikulit
 Apakah anak menderita campak  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
yang menyeluruh DAN  Obati penyebab lain dari demam
dalam jangka waktu 3 bulan  Mikroskopis negatif atau DEMAM
- Terdapat salah satu tanda  Nasihati kapan kembali segera
terakhir? berikut: RDT negatif
MUNGKIN  Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
batuk, pilek, mata merah. ATAU
BUKAN  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
 Ditemukan penyebab
MALARIA penilaian lebih lanjut
lain dari demam. ****

LAKUKAN TES MALARIA *** jika tidak ada klasifikasi berat : PENYAKIT  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- pada semua kasus demam di daerah Endemis tinggi atau  Ada tanda bahaya umum  Cegah agar gula darah tidak turun
ATAU BERAT
- jika tidak ditemukan penyebab pasti demam di daerah Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Non Endemis Kaku kuduk DENGAN 
endemis rendah 
Malaria dan tidak DEMAM  RUJUK SEGERA
ada riwayat  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
bepergian ke  Tidak ada tanda bahaya DEMAM  Obati penyebab lain dari demam
daerah malaria umum BUKAN  Nasihati kapan kembali segera
DAN MALARIA  Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
 Tidak ada kaku kuduk  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut

 Beri vitamin A dosis pengobatan


 Ada tanda bahaya umum
 Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
ATAU CAMPAK
Klasifikasikan  Jika ada kekeruhan pada kornea atau nanah pada mata
 Adanya kekeruhan pada DENGAN
CAMPAK berikan salep mata antibiotik
kornea mata ATAU KOMPLIKASI
 Ada luka di mulut yang BERAT****  Jika demam tinggi (≥ 38,5° C) beri dosis pertama
dalam atau luas parasetamol
 RUJUK SEGERA
 Ada nanah pada mata, CAMPAK  Beri vitamin A dosis pengobatan
* Suhu berdasarkan suhu aksila. ATAU DENGAN  Jika ada nanah pada mata, beri salep mata antibiotik
** Tanda-tanda demam oleh bakteri antara lain : luka pada mulut, pembengkakan/kemerahan pada kulit, nyeri perut  Ada luka pada mulut KOMPLIKASI  Jika ada luka pada mulut oleskan antiseptik mulut
bawah, atau nyeri saat buang air kecil PADA MATA  Jika anak gizi buruk beri vitamin A sesuai dosis.
*** Jika tidak tersedia pemeriksaan malaria: Endemis malaria tinggi --> klasifikasikan sebagai MALARIA; Endemis DAN/ATAU  Kunjungan ulang 3 hari
malaria rendah dan TIDAK ADA PENYEBAB DEMAM YANG JELAS --> klasifikasikan sebagai MALARIA MULUT
**** Penyebab lain dari demam antara lain. : DBD, Pneumonia, Infeksi saluran kencing, Infeksi telinga, Luka
dengan infeksi dan lain-lain. Campak sekarang atau
CAMPAK Beri vitamin A
***** Komplikasi penting lain dari campak, pneumonia, stridor, diare, infeksi telinga, dan gizi buruk dalam 3 bulan terakhir
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Klasifikasikan Demam untuk Demam Berdarah


LIHAT dan RABA Dengue,
: hanya jika : demam 2 sampai dengan 7 hari
Klasifikasikan  Ada tanda tanda syok
TANYAKAN : DEMAM
BERDARAH atau gelisah
Periksa tanda-tanda syok :
DENGUE ATAU Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
 Ujung ekstremitas teraba 
 Muntah bercampur segera cairan intravena sesuai petunjuk
dingin DAN nadi sangat
darah/seperti kopi Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
Apakah demam mendadak tinggi dan terus menerus?
lemah/tidak teraba 
ATAU minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer
Apakah ada bintik merah di kulit atau perdarahan dari hidung/gusi?  Berak berwarna hitam Asetat, jumlah cairan rumatan
Apakah anak muntah ? Jika YA : Lihat adanya : DEMAM
ATAU Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Apakah sering?  Perdarahan dari hidung/gusi 
 Perdarahan dari hidung BERDARAH minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin
Bintik perdarahan di kulit
Apakah muntah dengan darah atau seperti kopi? atau gusi DENGUE (DBD) dalam perjalanan ke rumah sakit
Apakah berak berwarna hitam? (petekie)
ATAU

Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah? Jika sedikit dan tidak ada tanda  Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥
 Bintik-bintik perdarahan
lain dari DBD : Lakukan uji 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
di kulit (petekie) dan uji
torniket, jika mungkin  RUJUK SEGERA
torniket positif
ATAU
 Sering muntah

Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket  Demam mendadak tinggi
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.
dan terus menerus
ATAU
 Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
 Nyeri ulu hati atau
MUNGKIN DBD (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
gelisah  Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
ATAU  Nasihati kapan kembali segera
 Bintik-bintik perdarahan  Kunjungan ulang 1 hari

di kulit dan uji torniket (-)

 Obati penyebab lain dari demam


 Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
 Tidak ada satupun gejala di DEMAM (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan
atas MUNGKIN ibuprofen
BUKAN DBD  Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
Apakah Anak Mempunyai Masalah Telinga?
JIKA YA GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN : LIHAT dan RABA :


Apakah ada nyeri telinga? Lihat, adakah cairan/nanah keluar dari telinga?
Klasifikasikan  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
 Pembengkakan yang nyeri
Adakah rasa penuh di telinga ? (Apakah anak Raba,
rewel,
adakah
ada rasa
pembengkakan
tidak yang nyeri di belakang telinga?
MASALAH MASTOIDITIS  Beri dosis pertama parasetamol untuk mengatasi nyeri
di belakang telinga
tidak nyaman di telinga, menarik- narik telinga) TELINGA  RUJUK SEGERA
Adakah cairan/nanah keluar dari telinga?
Jika Ya, berapa lama?

Nyeri telinga,
ATAU  Beri antibiotik yang sesuai selama 5 - 7 hari

Rasa penuh di telinga INFEKSI  Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri
dan tampak cairan/nanah TELINGA AKUT  Keringkan telinga dengan bahan penyerap
keluar dari telinga selama  Kunjungan ulang 5 hari
kurang dari 14 hari

 Tampak cairan/nanah
INFEKSI  Keringkan telinga dengan bahan penyerap setelah
keluar dari telinga dan TELINGA dicuci dengan H2O2 3%
telah terjadi selama 14 KRONIS  Beri tetes telinga yang sesuai
 Kunjungan ulang 5 hari
hari atau lebih

 Tidak ada nyeri telinga TIDAK ADA


DAN tidak ada nanah INFEKSI  Tidak perlu tindakan tambahan
keluar dari telinga TELINGA
MEMERIKSA STATUS GIZI

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


Periksa tanda-tanda Gizi Buruk  Terlihat sangat kurus
LIHAT dan RABA : Klasifikasikan ATAU  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
 Lihat apakah anak tampak sangat kurus STATUS GIZI  Cegah gula darah tidak turun
 Edema pada kedua
Lihat dan raba adanya edema pada kedua punggung kaki.  Hangatkan badan
Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuai dengan umur punggung kaki/tangan
dan jenis kelamin.  RUJUK SEGERA
BB/PB (TB) < - 3 SD ATAU GIZI BURUK
BB/PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD  BB/PB (TB) < - 3 SD DENGAN
BB/PB (TB) antara - 2 SD - + 2 SD ATAU KOMPLIKASI
Ukur LiLA pada anak umur ≥ 6 bulan.  LiLA <11,5 cm
DAN terdapat salah satu dari:
- Tanda bahaya umum
- Klasifikasi berat
- Masalah pemberian ASI
Jika BB / PB (TB) < -3 SD ATAU LiLA < 11,5 cm, 
Terlihat sangat kurus
maka :  Beri antibiotik yang sesuai selama 5 hari
ATAU Cegah gula darah tidak turun
 Periksa salah satu atau lebih dari tanda- 
Edema minimal atau tidak  Hangatkan badan
tanda komplikasi medis berikut : tampak Edema pada kedua  RUJUK untuk penanganan gizi buruk termasuk
 Apakah ada tanda bahaya umum punggung kaki/tangan kemungkinan adanya penyakit penyerta
 Apakah ada klasifikasi berat  ATAU 
GIZI BURUK  Nasihati kapan kembali segera

BB/PB (TB) < - 3 SD 
 Kunjungan ulang 7 hari
 ATAU TANPA 
 Jika tidak ada komplikasi medis, lakukan

LiLA < 11,5 cm KOMPLIKASI 
penilaian pemberian ASI pada anak umur < 6
DAN tidak terdapat :
bulan, apakah ada masalah pemberian ASI? - Tanda bahaya umum 
- Klasifikasi berat 
 - Masalah pemberian ASI

  Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak dan nasihati


BB/PB (TB)
sesuai “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila
- 3 SD sampai < - 2 SD ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari.
ATAU GIZI  RUJUK untuk penilaianan kemungkinan adanya penyakit
KURANG penyerta ( Infeksi TB dll)
LiLA 11,5 cm sampai
 Kunjungan ulang 30 hari.
<12,5 cm

Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian


BB/PB (TB) 
- 2 SD sampai dengan + 2 SD pemberian makan dan nasihati sesuai “anjuran Makan Untuk
GIZI BAIK Anak sehat Maupun Sakit”.Bila ada masalah pemberian makan
ATAU 
LiLA 12,5 cm atau lebih kunjungan ulang 7 hari
MEMERIKSA
ANEMIA GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
LIHAT :
Klasifikasikan  Telapak tangan sangat ANEMIA  Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
Adanya kepucatan pada telapak tangan.
ANEMIA pucat  RUJUK SEGERA
Apakah : BERAT
- Sangat pucat?
- Agak pucat?  Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. Bila ada
masalah, beri konseling pemberian makan dan kunjungan ulang
7 hari
 Beri zat besi
 Telapak tangan agak  Beri obat cacingan jika anak ≥ 1 tahun dan belum
pucat ANEMIA mendapatkan obat dalam 6 bulan terakhir
 Jika daerah Endemis Tinggi Malaria: periksa dan obati
malaria terlebih dahulu jika positif.
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 14 hari

 Tidak ditemukan tanda  Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak. Jika
kepucatan pada telapak ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
TIDAK
tangan
ANEMIA
MEMERIKSA STATUS HIV GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Bagan digunakan pada anak yang tidak dalam perawatan HIV

TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA :


Klasifikasikan
 Apakah ibu pernah tes HIV?  Apakah ada salah satu klasifikasi berat STATUS
Jika pernah apakah hasilnya Positif atau (penyakit sangat berat, pneumonia HIV
Negatif? Jika positif apakah ibu sudah berat, diare persisten berat, penyakit
meminum ARV? Jika sudah, apakah ARV berat dengan d e m a m , g i z i b u r
sudah diminum minimal 6 bulan? Apakah u k d e n g a n komplikasi)
patuh minum ARV? *  Periksa apakah ada bercak putih di
mulut
Jika ibu positif HIV, apakah anak pernah tes  Jika hasil tes HIV dari anamnesa
HIV pada usia 6 minggu atau lebih? Jika meragukan atau hasilnya tidak dapat
pernah, apakah dianjurkan untuk diulangi 4 dibuktikan ATAU
minggu kemudian? belum pernah dilakukan tes HIV
Jika anak berusia lebih dari 18 bulan maka lakukan tes HIV serologis
apakah pernah dilakukan tes HIV? Jika pada ibu dan anak.
pernah, apakah hasilnya Positif atau
Negatif?

 Jika ibu positif HIV dan anak serologis


negatif atau tidak diketahui statusnya
tanyakan apakah anak :
- masih mendapatkan ASI pada saat
dilakukan tes? atau
- baru berhenti < 6 minggu pada saat
dilakukan tes? atau
- masih mendapatkan ASI pada saat ini?
J i k a YA , a p a k a h a n a k s u d a h
mendapatkan ARV profilaksis?

 Apakah anak ada riwayat pengobatan OAT


(Obat Anti Tuberkolosis) dalam 1 tahun
terakhir?
 Apakah anak memiliki orang tua kandung
dan/ atau saudara kandung yang
terdiagnosis HIV atau yang meninggal
karena penyebab yang tidak diketahui tetapi
masih mungkin karena HIV?

* Ibu dianggap patuh jika lebih dari 95% obat diminum tepat waktu.
 Anak usia <18 bulan dengan tes HIV virologis positif
Rujuk ke puskesmas/RS
(pemeriksaan pada usia 6 minggu dianjurkan ulang 4 INFEKSI HIV R u j u k a n A R V u n t u k
minggu kemudian), TERKONFIRMASI mendapatkan terapi ARV dan
ATAU Kotrimoksasol profilaksis
 Anak usia 18 bulan ke atas dan tes HIV serologis positif

 Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV serologis


positif dan ada salah satu dari klasifikasi MTBS berat dan
bercak putih di mulut
ATAU
 Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV serologis positif Rujuk ke puskesmas / RS R u
j u k a n A R V u n t u k
serta memilki salah satu dari : riwayat TB, pemberian OAT
mendapatkan pemeriksaan lebih
berulang, gizi buruk berulang, DIDUGA lanjut dan terapi ARV dan
TERINFEKSI Kotrimoksasol profilaksis
pneumonia berulang, diare kronik atau berulang atau HIV
persisten
ATAU
 Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV serologis
positif serta terdapat bercak putih di mulut yang disertai
dengan riwayat kematian orang tua kandung atau
saudara kandung yang sudah didiagnosis HIV atau
dengan gejala klinis HIV-AIDS

 Anak usia <18 bulan dan tes HIV serologis positif, Rujuk ke puskesmas / RS R u
ATAU j u k a n A R V u n t u k
 Ibu HIV positif dan anak HIV negatif tapi masih mendapat ASI mendapatlan pemeriksaan lebih
kurang dari 6 minggu sebelum anak di tes HIV TERPAJAN HIV
lanjut dan ARV profilaksis serta
ATAU Kotrimoksasol profilaksis
 Ibu HIV positif dan status HIV anak tidak diketahui

KEMUNGKINAN
Tes HIV pada ibu atau anak negatif BUKAN INFEKSI Tangani Infeksi yang ada
HIV

Anda mungkin juga menyukai