Anda di halaman 1dari 51

Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)

dan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Disusun oleh :
1. Amalia Dwi Tresna
2. Firda Puspita
3. Septia Ningsih
Dosen Pembimbing : Sri Sukamti, AM.Keb, SKp, MKM
Konsep IMCI

Tujuan :
Integrated management of untuk mengatasi kasus kematian dan
childhood illness ( IMCI ) atau kesakitan pada anak balita di negara
biasa disebut MTBS berkembang serta meningkatkan
tumbuh kembang pada balita
manajemen terpadu balita (WHO)
sakit.
Strategi implementasi IMCI

• Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam managemen kasus.

• Meningkatkan fasilitas serta system pelayanan kesehatan yang efektif.

• Meningkatkan praktik pada keluarga dan komunitas.

(Laksono dkk, 2009 )


Pendekatan dengan IMCI

Pendekatan yang digunakan adalah didasarkan pada gejala dan mengikuti aturan pada
buku MTBS yaitu integrasi manajemen kasus dari lima kasus penting yang
menyebabkan kematian pada anak-anak. Yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
terutama pneumonia, diare, campak, malaria, dan defisiensi gizi. Menurut WHO batuk,
diare, dan demam.

Pendekatan MTBS ini petugas Kesehatan menggunakan tool yaitu algoritma MTBS
(Bagan MTBS) untuk melakukan penilaian/pemerksaan.
•Langkah – Langkah untuk mengetahui Riwayat pasien

•Pendekatan pada anak sakit dan pemeriksaan klinis


Jangan membuat anak kesal yang tidak perlu.
Biarkan anak berada dalam pelukan ibu atau pengasuhnya.
Amati berbagai tanda yang terlihat sebelum menyentuh anak. Hal ini meliputi:
Apakah anak sadar, tertarik dan memandang sekeliling?
Apakah anak terlihat setengah sadar?
Apakah anak gelisah/rewel?
Apakah anak muntah?
Apakah anak mampu untuk mengisap atau menyusu?
Apakah anak terlihat sianosis atau pucat?
Apakah terdapat tanda-tanda gangguan pernapasan?
Apakah anak menggunakan otot bantu pernapasan?
Apakah ada tarikan dinding dada bagian bawah?
Apakah anak terlihat bernapas cepat?
Hitung napas anak.
• Pemeriksaan Laboratorium

 Haemoglobin atau hematokrit

 Pemeriksaan darah untuk parasite malaria

 Glukosa darah

 Mikroskopis untuk cairan serebrospinalis dan air seni

 Golongan darah dan uji silang.

o Diagnosis Banding

Setelah semua penilaian selesai dilakukan, pertimbangkan berbagai kondisi yang dapat menyebabkan
penyakit anak dan buat daftar kemungkinan diagnosis bandingnya. Hal ini akan memastikan bahwa tidak
terjadi asumsi yang salah, diagnosis yang keliru tidak dipilih dan masalah langka tidak terlewatkan
PENILAIAN BALITA SAKIT, MELAKUKAN KLASIFIKASI
BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DAN
TINDAKAN PRA RUJUKAN

1. Melakukan Penilaian timbulnya tanda – tanda penyakit dengan cara


bertanya, melihat, mendengar, dan meraba.
2. Membuat klasifikasi dan menentukan tindakan serta pengobatan anak
3. Memberikan konseling dan tindak lanjut saat kunjungan ulang.

Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian sesuai bagan berikut.


Jika kunjungan ulang, berikan petunjuk pelayanan tindak lanjut
A. MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

Tanyakan : Lihat dan Dengar :


 Apakah anak bisa minum atau menyusu ?  Apakah anak gelisah, letargi atau tidak sadar ?
 Apakah anak memuntahkan semua makanan  Apakah anak mengalami kejang saat ini ?
dan/atau minuman ?  Apakah terdengar stridor (napas berbunyi) ?
 Apakah anak pernah kejang selama sakit ini ?  Apakah anak tampak biru (sianosis) ?
 Apakah ujung tangan dan kaki pucat dan dingin ?

Perlu Penanganan
SEGERA

KLASIFIKASI
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
 Tidak bisa minum /    Bila sedang kejang beri diazepam
menyusu    Bila ada stridor pastikan tidak ada
 Memuntahkan semua   sumbatan jalan napas
makanan dan atau    Bila ada stridor, sianosis dan ujung
minuman   tangan dan kaki pucat dan dingin
 Pernah atau sedang   berikan oksigen 3-5 liter/menit melalui
mengalami kejang PENYAKIT nasal prong dengan perangkat oksigen
 Gelisah SANGAT BERAT standar (tabung Oksigen dan
 Letargi atau tidak sadar humidiflier)
 Ada stridor  Cegah agar gula darah tidak turun
 Sianosis  Jaga anak tetap hangat
 Ujung tangan dan kaki  RUJUK SEGERA
pucat dan dingin
APAKAH ANAK MENDERITA BATUK DAN ATAU
SUKAR BERNAPAS ?

JIKA YA,
Tanyakan :
LIHAT, DENGAR dan PERIKSA :
Berapa lama ?
 Hitung napas dalam 1 menit
 Lihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam Anak
 Lihat dan dengar adanya wheezing harus
 Periksa dengan pulse oxymeter (jika ada) untuk menilai
tenang saturasi
oksigen

Umur anak : Napas Cepat Bila :


2 bulan - < 12 bulan 50x atau lebih /menit
12 bulan - < 5 tahun 40x atau lebih /menit
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
au
si ka n BATUK at 
Klasifi ka  Tarikan dinding dada Beri oksigen maksimal 2-3 liter/menit dengan
ERNAPAS
SUKAR B ke dalam, atau PNEUMONIA menggunakan nasal prong
BERAT  Beri doses pertama antibiotic yang sesuai
 Saturasi oksigen <90%
 RUJUK SEGERA

 Nafas cepat    Beri amoksisilin 2xsehari selama 3 hari atau 5 hari


   Beri pelega tenggorokan danpereda batuk yang aman

PNEUMONIA  Obati wheezing bila ada


 Apabila batuk >14 hari RUJUK pemeriksaan lanjutan
 Nasehati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari

 Tidak ada tanda –    Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
 Obati wheezing bila ada
tanda pneumonia
BATUK BUKAN  Apabila batuk >14 hari rujuk untuk pemeriksaan TB dan
berat maupun sebab lain
PNEUMONIA
penumonia  Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
APAKAH ANAK MENDERITA DIARE ?

JIKA YA,
Tanyakan : LIHAT dan RABA :
 Sudah berapa lama ? Lihat keadaan umum anak :
 Adakah darah dalam  Letargis atau tidak sadar ?
feses ?  Rewel / Mudah marah ?
Lihat apakah matanya cekung ?
Beri anak minum, apakah :
 Tidak bisa minum atau malas minum ?
 Haus, minum dengan lahap ?
Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor,
apakah kembalinya :
 Sangat lambat (>2detik)
 Lambat (Masih sempat terlihat lipatan kulit)
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
 Letargi atau tidak sadar
DIARE  Jika tidak ad klasifikasi berat lain : beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet
Jika  Mata Cekung Zinc sesuai rencana terapi C
DEHIDRASI  Tidak bisa minum atau DEHIDRASI  Jika anak memiliki klasifikasi berat lain :
malas minum BERAT  RUJUK SEGERA
 Cubitan kulit perit kembali  Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan
sangat lambat  Jika anak >2tahun da nada wabah kolera di daerah tsb, beri antibiotic untuk
kolera

 Rewel / mudah marah  Beri Cairan, tablet Zinc, dan makanan sesuai terapi B
 Mata cekung DIARE  Jika terdapat klasifikasi berat lain :
 Haus, minum dengan lahap DEHIDRASI  RUJUK SEGERA
 Cubitan kulit perut kembali RINGAN /  Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan.
lambat SEDANG  Nasihat kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 3 haro jika tidak ada perbaikan

 Tidak ada cukup tanda-     Beri cairan, tablet Zinc, dan makanan sesuai rencana terapi A
tanda yang diklasifikasikan DIARE  Nasihat kapan kembali segera
sebagai diare dehidrasi  Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
TANPA
berat atau ringan/sedang
DEHIDRASI
Dan Jika DIARE 14 HARI ATAU LEBIH
JIKA ADA DARAH DALAM FESES
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

 Dengan DIARE  Atasi dehidrasi sebelum GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

dehidrasi PERSISTEN dirujuk, kecuali ada  Berikan oralit


 Ada DISENTRI
BERAT
klasifikasi berat lain darah  Berikan tablet zinc 10
 RUJUK hari berturut-turut
Dalam
 Nasihati pemberian
feses makan untuk diare
 Tanpa DIARE  Berikan oralit persisten
dehidrasi PERSISTEN  Beri tablet zinc selama 10  Nasihati kapan kembali
hari berturut-turut segera
 Kunjungan ulang 3 hari
 Nasihato pemberian makan
untuk persisten
 Nasihati kapan kembali
segera
 Kunjungan ulang 3 hari
APAKAH ANAK DEMAM ?

JIKA YA,
Tentukan daerah endemis malaria :
Tinggi atau rendahnya atau non endemis
Jika daerah non endemis Malaria, tanyakan :
Riwayat berpergian ke daerah endemis malaria dalam 1-2 minggu terakhir, dan tentukan
daerah resiko sesuai tempat yang dikunjungi.

TANYAKAN : LIHAT dan DENGAR :


 Sudah berapa lama anak demam ?  Lihat dan periksa adanya kaku kuduk
 Jika lebih dari 7 hari, apakah demam setiap  Lihat adanya penyebab lain
hari ?  Lihat adanyya tanda-tanda campak saat ini :
 Apakah pernah menderita malaria atau  Ruam kemerahan di kulit secara menyeluruh
minum obat malaria  Batuk, pilek, mata merah.
 Apakah anak menderita campak dalam
jangka waktu 3 bulan terakhir ?
KLASIFIKASI DEMAM Endemis Malaria Tinggi atau Rendah

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN


   Beri dosis pertama artmeter injeksi atau kini injeksi
- Ada tanda bahaya untuk malaria berat
- Kaku kuduk PENYAKIT BERAT  Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
 Cegah agar gula arah tidak turun
DENGAN  Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5ºC
DEMAM  RUJUK SEGERA

- Demam (suhu teraba - Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
≥ 37,5 ºC  
- Pemeriksaan - Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5ºC
mikroskopis positif MALARIA - Nasihati kapan kembali segera
atau RDT positif - Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
- Jika demam > 7 hari. RUJUK SEGERA.

- RDT negative    Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5ºC


- Ditemukan
penyebab lain dari DEMAM  Obati pennyebab lain dari demam
demam MUNGKIN  Nasihati kapan kembali segera
BUKAN  Kunjungan ulang 3 harijika tetap demam
 Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK SEGERA.
MALARIA
Non-Endemis malaria dan tidak ada riwayat bepergian ke
daerah malaria
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
- Ada tanda - Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
bahaya PENYAKIT - Jika ada kekeruhan pada kornea atau
- Kaku kuduk BERAT nanah pada mata , berikan salep mata
- Usia ≤ 3 bulan DENGAN antibiotic
DEMAM - Beri satu dosis parasetamol untuk
demam≥ 38,5ºC
- RUJUK SEGERA

- Tidak ada tanda    Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥


DEMAM 38,5ºC
bahaya
BUKAN  Obati dengan penyebab lain dari demam
- Tidak ada kaku
MALARIA  Nasihati kapan kembali segera
kuduk
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demamJika
demam >7 hari, RUJUK SEGERA
Jika Anak Menderita Campak Sekarang Atau Dalam 3
Bulan Terakhir
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
- Ada tanda bahaya   - Beri vit A dosis pengobatan
umum - Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
- Adanya kekeruhan   - Jika ada kekeruhan atau nanah pada mata,
pada kornea mata CAMPAK DENGAN berikan salpe antibiotic
- Ada luka di mulut KOMPLIKASI BERAT - Beri datu dosis parasetamol untuk demam ≥
dalam/luas 38,5ºC
- RUJUK SEGERA

- Ada nanah pada CAMPAK DENGAN  Beri vitA dosis pengobatan


mata  Jika ada nanah pada mata, beri salep antibiotic
- Ada luka pada mulut KOMPLIKASI PAD MATA  Jika ada luka pada mulut, oleskan antiseptic
ATAU MULUT mulut
 Jika anak gizi buruk beri vitA sesuai dosis.
 Kunjungan ulang 3 hari

Campak sekarang atau CAMPAK Beri vitamin A


dalam 3 bulan terakhir
KLASIFIKASI DEMAM BERDARAH DENGUE

Klasifikasikan demam untuk demam berdarah LIHAT dan RABA :


dengue, jika demam 2 sampai 7 hari.
Periksa tanda-tanda syok :
TANYAKAN : - Ujung ekstrimitas teraba dingin DAN
 Apakah demam mendadak tinggi dan terus nadi sangat lemah/ tidak teraba
menerus?
 Apakah ada nyeri di ulu hati atau anak gelisah ? Lihat adanya :
 Apakah badan anak dingin?
- Perdarahan di hidung atau gusi
 A[akah ada muntah ? jika YA, apakah sering, dan
apakah muntah dengan darah seperti kopi? - Bintik perdarahan di kulit (petekie)
 Apakah ada perdarahan di kulit/hidung/saat BAB?  
 Apakah feses berwarna hitam? Lakukan :
 Apakah di lingkungan sekitar ada yang terinfeksi - Uji torniket bila pasien tidak syok dan
DBD? tidak ada perdarahan.
KLASIFIKASI DEMAM BERDARAH DENGUE
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
- Ada tanda – tanda syok,    Jika ada syok, beri oksigen 2-4 liter/menit dan beri cairan IV
atau   sesuai petunjuk
- Nyeri ulu hati, atau    Jika tidak ada syok, tepii sering muntah atau malas minum, beri
DEMAM BERDARAH cairan infus Ringer Laktat /Ringer Asetat, jumlah cairan rumatan
- Muntah-muntah, atau DENGUE  Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau minum, beri
- Perdarahan oralit atau cairan lain sebanyak mungkin dalam perjalanan
(kulit/hidung/ BAB) kerumah sakit.
- Uji torniket positif  Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5ºC),
tidak boleh golongan salisilat dan ibu profen
 RUJUK SEGERA

 Demam mendadak   - Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5ºC),
tinggi dan terus –   tidak boleh golongan salisilat dan ibu profen.
menerus, atau MUNGKIN DEMAM
BERDARAH DENGUE -
Nasihati untuk lebih banyak minum :oralit/ cairan lain
 Bintik-bintik perdarahan (DBD) - Nasihati kapan kembali segera
dikulit (-), atau
 Uji torniket (-) - Kunjungan ulang 1 hari
 

 Tidak ada satupun gejala DEMAM MUNGKIN  Obati penyebab lain dari demaam
diatas BUKAN DBD  Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5ºC),
tidak boleh golongan salisilat dan ibu profen
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?
JIKA YA, :

TANYAKAN :

o Apakah ada nyeri telinga ?


o Apakah ada rasa penuh di telinga ? (rewel, tidak nyaman di telinga dan menarik-narik telinga)
o Apakah ada cairan/ nanah keluar dari telinga ? jika ya, berapa lama?

(rasa penuh di telinga yang masuk masuk klasifikasi kuning adalah yang bukan disebabkan oleh serumen,
jika rasa penuh di telinga disebabkan oleh serumen, masuk klasifikasi hijau).

LIHAT dan RABA :

o Lihat, apakah ada cairan/ nanah keluar dari telinga?


o Raba, adakah pembengkakan yang nyeri di belakang telinga?
KLASIFIKASI MASALAH TELINGA
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
Pembengkakan yang nyeri di   - Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
belakang telinga MASTOIDITIS - Beri dosisi pertama parasetamol untuk mengatasi rasa
nyeri
- RUJUK SEGERA

- nyeri telinga, atau   -


Beri antibiotik selama 7 hari
- rasa penuh ditelinga INFEKSI TELINGA -
Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri
- tampak cairan /nanah keluar AKUT -
Keringkan telinga dengan bahan penyerap
dari telinga selama < 14 hari   -
Bila cairan keluar dari telinga, beri obat tetes pencuci H₂O₂
  3% dan obat tetes antibiotic yang sesuai
………………………
- Kunjungan ulang 5 hari
…………………. ………………………………………………
- tampak caoran/nanah keluar INFEKSI TELINGA - Keringkan telinga dengan bahan penyerap setelah dicuci
dari telinga dan telah terjadi KRONIS dengan NaCl 0,9% H₂O₂ 3%
selama 14 hari / lebih
- Beri tetes telinga antibiotic yang sesuai
- Kunjungan ulang 5 hari

Tidak ada nyeri telinga DAN tidak TIDAK ADA INFEKSI Tangani masalah yang ditemukan
ada nanah keluar dari telinga TELINGA
MEMERIKSA STATUS GIZI

Periksa tanda – tanda Gizi Sangat Kurus

LIHAT dan RABA :

 Lihat apakah anak tampak sangat kurus


 Lihat dan raba adanya edema pada kedua punggung kaki
 Tentukan BB menurut PB atau TB sesuai umur dan jenis kelamin :
o BB / PB (TB) < -3SD
o BB / PB (TB) -3 SD sampai -2SD
o BB / PB (TB) ≥ -2 SD Jika BB / PB (TB) < -3 SD ATAU LiLA < 11,5 cm, maka
 Ukur LiLA pada anak umur ≥ 6 bulan.
- Periksa salah satu atau lebih dari komplikasi medis berikut :
 Apakah ada tanda bahaya umum
 Apakah ada klasifikasi berat
- Jika tidak ada komplikasi medis, lakukan penilaian pada anak
umur < 6 bulan. Apakah ada masalah pemberian ASI?
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
- Terlihat sangat kurus, atau    Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
- Edema pada kedua punggung kaki, atau    Beri Vit A dosis pertama
- BB / PB (TB) < -3SD, atau GIZI BURUK DENGAN  Cegah gula darah tidak turun
- LiLA <11,5cm
DAN terdapat salah satu dari : KOMPLIKASI  Hangatkan badan
- Tanda bahaya umum  RUJUK SEGERA
- Klasifikasi berat
- Masalah pemberian ASI pada umur < 6
bulan

- Terlihat sangat kurus, atau    Beri antibiotik selama 5 hari


- BB / PB (TB) < - 3 SD  Beri vit A dosis pertama
- LiLA < 11,5cm GIZI BURUK TANPA  Cegah gula darah tidak turun
KOMPLIKASI  Hangatkan badan
 RUJUK untuk penanganan gozo buruk termasuk kemungkinan adanya
penyakit penyerta
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 7 hari

- BB / PB (TB) -3 SD sampai -2 SD,  Lakukan penilaian pemberian makan pad anak dengan sesuai
atau GIZI KURANG “Anjurkan Makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah
- LiLA 11,5cm – 12,5 cm pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
 RUJUK, untuk penilaian kemungkinan adanya penyakit penyerta
(infeksi TB, dll)
 Kunjungan ulang 30 hari

BB / PB (TB) ≥ -2 SD, atau    Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian pemberian
LiLA ≥ 12,5 cm    makan dan nasihati sesuai “Anjurkan Makan untuk Anak Sehat
GIZI BAIK Maupun Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang
7 hari
 Anjurkan anak untuk menimbang berat badan setiap bulan
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat :
- Adanya kepucatan telapak tangan, apakah sangat pucat atau agak pucat ?

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN


Telapak tangan sangat - Bila masih menyusu, peruskan pemberian ASI
pucat ANEMIA BERAT - RUJUK SEGERA

Telapak tangan agak    Lakukan penilaian pemberian makan pada anak. Bila
pucat   ada masalah, beri konseling pemberian makan dan
  kunjungan ulang 7 hari
   Beri zat besi
ANEMIA  Lakukan pemeriksaan tinja untuk deteksi kecacingan
 Jika daerah endemis tinggi malaria : periksa dan obati
malaria terlebih dahulu jika positif
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 14 hari

Tidak ditemukan tanda Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makan pada anak.
kepucatan pada telapak TIDAK ANEMIA Jika ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7
tangan hari
MEMERIKSA STATUS HIV

Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare berulang atau gizi buruk atau anemia berat :

TANYAKAN :

 Apakah anak sudah pernah tes HIV ? jika pernah, kapan ? apakah hasilnya positif atau negative ?
 Apakah ibu pernah tes HIV ? jika pernah apa hasilnya?
 Apakah anak memiliki orangtua kandung dan/ atau saudara kandung terdiagnosis HIV atau yang
meninggal karena penyebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV ?
 Apakah anak msih mendapat ASI ?

LIHAT dan PERIKSA :

 Periksa apakah adanya bercak putih di rongga mulut


 Jika ibu dan atau anak belum tes HIV, anjurkan untuk tes.
KLASIFIKASI STATUS HIV
GEJALA / TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Tes HIV anak positif INFEKSI HIV RUJUK ke Puskesmas/RS Rujukan ARV untuk
TERKONFIRMASI mendapatkan terapi ARV dan kotrimoksasol
profilaksis
Ibu HIV positif atau riwayat   RUJUK ke Puskesmas/RS Rujukan ARV untuk
kehamilan orang tua atau DIDUGA TERINFEKSI mendapatkan pemeriksaan kebih lanjut dan
saudara kandung yang HIV terapi ARV dan kotrimoksasol profilaksis
didiagnosis HIV atau dengan
gejala klinis AIDS

- Ibu HIV positif, atau   RUJUK ke Puskesmas/RS Rujukan ARV untuk


- Anak dari ibu dengan HIV,   mendapatkan pemeriksaan kebih lanjut dan
masih mendapat ASI, atau   terapi ARV dan kotrimoksasol profilaksis
- Anak dari ibu dengan HIV, TERPAJAN HIV
status HIV anak tidak
diketahui

Tes HIV pada ibu atau anak MUNGKIN BUKAN Tangani Infeksi yang ada
negatif INFEKSI HIV
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Jadwal imunisasi dibagi menjadi :
a) Imunisasi dasar : MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN
Umur 0 – 24 jam : HB 0
Umur 1 bulan : BCG, Polio 1 Pastikan bahwa setiap anak dengan Tanda Bahaya
Umur 2 bulan : DPT – HB- Hib 1, Polio 2
Umur 3 bulan : DPT – HB – Hib 2, Polio 3 Umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan
Umur 4 bulan : DPT – HB – Hib 3, Polio 4, IPV dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan
Umur 9 bulan : Campak
b) Imunisasi Lanjutan lain
Umur 18 bulan : DPT – HB – Hib
Umur 18 bulan : Campak

PEMBERIAN VITAMIN A
Jadwal Suplemen : Setiap februari – Agustus
Pada usia 6 bulan – 11 bulan : 100.000 IU (kapsul biru)
Pada usia 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU (kapsul merah)
Konseling
Jika merujuk pada buku saku pelayanan kesehatan anak (2009), beberapa alasan
dilakukannya konseling yaitu :
• keadaan lingkungan keluarga dan besarnya dukungan yang tersedia untuk
perawatan anak
• bahwa pengobatan anak akan tetap diteruskan dirumah oleh orang tuanya
• bahwa keluarga anak akan membawa anaknya segera ke rumah sakit jika
kondisinya memburuk
Konseling Pemberian Makan
• Menilai cara pemberian makan
• Menentukan masalah pemberian makan
• Menasihati ibu tentang masalah pemberian makan
• Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
• Menilai cara pemberian makan
Hal yang perlu ditanyakan :
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
2. Apakah anak mendapatkan makanan atau minuman lain?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya,
Bagaimana?

o Menentukan masalah pemberian makan


1. Apakah ibu menyusui anaknya?
2. Apakah anak mendapatkan makanan atau cairan lain?
Mengajari ibu tidak hanya sekedar memberikan perintah saja, namun harus
meliputi Langkah berikut:
1. Memberi informasi
2. Memberi contoh
3. Meminta ibu mempraktikkannya
4. Cek pemahaman
• Memeriksa Kesehatan Ibu
Jika ibu sakit, berikan pengobatan dan bantu mengatur kunjungan ulangnya
pada klinik yang dekat dengan rumahnya. Cek status gizi ibu dan berikan
konseling yang sesuai. Pastikan ibu memiliki akses untuk ikut KB (Keluarga
Berencana) dan mendapatkan konseling mengenai pencegahan terhadap PMS
(Penyakit Menular Seksual) dan HIV.

• Memeriksa Status Imunisasi


Mintalah kartu imunisasi anak dan tentukan apakah semua imunisasi yang
direkomendasikan sesuai umur anak telah diberikan. Catat setiap imunisasi
yang masih diperlukan anak dan jelaskan kepada ibu, dan lanjutkan
pemberiannya sebelum anak pulang dari fasilitas kesehatan serta catat di kartu.
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
Ibu mungkin harus kembali ke rumah sakit:
• Untuk kunjungan ulang pada waktu tertentu (misalnya, untuk memeriksa respons anak terhadap
pemberian antibiotika)
• Jika timbul tanda atau gejala yang menunjukkan memburuknya penyakit
• Untuk mendapatkan imunisasi berikutnya
Tindak lanjut untuk masalah pemberian makan dan nutrisi
• Jika anak memiliki masalah pemberian makan dan memberikan anjuran untuk melakukan perubahan tentang
pemberian makan ini dan lakukan tindak lanjut dalam waktu 5 hari untuk melihat apakah ibu mengerjakan
perubahan dengan sesuai dengan anjuran.
• Jika anak anemia, dalam waktu 14 hari beri tambahan tablet besi
• Jika berat badan anak sangat rendah, kunjungan dalam waktu 30 hari.

Kapan harus kembali segera


• Nasihati ibu untuk kembali segera jika anak mengalami gejala berikut:
• Tidak bisa minum atau
• Bertambah parah (lebih sakit dari sebelumnya)
• Timbul demam
• Berulangnya gejala penyakit setelah berhasil disembuhkan dirumah sakit
• Pada anak dengan batuk atau pilek: mengalami napas cepat atau susah bernapas
• Pada anak dengan diare: terdapat darah dalam tinja atau malas minum

• Kunjungan ulang anak sehat


• Ingatkan ibu tentang kunjungan ulang anak berikutnya untuk mendapatkan imunisasi dan catat tanggal
kunjungan ini dalam KNI, buku KIA atau catatan imunisasi anak (Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak, 2009).
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut pada Anak Diare Persisten
Sesudah 3 hari:

Tanyakan:
• Apakah diare sudah berhenti?
• Berapa kali anak mencret setiap hari?

Tindakan:
• Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan
penilaian ulang lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya rujuk. Jika diare
persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS.
• Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari tiga kali sehari), nasihatin ibu
untuk menerapkan anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan
kelompok umur.
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut pada Anak Demam Mungkin Bukan Malaria (Daerah Endemis Tinggi atau Endemis Rendah)
Setelah 3 hari, jika tetap demam:

Periksa:
• Lakukan penilaian ulang lengkap
• Cari penyebab lain dari demam

Tindakan:
• Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakuan sebagai penyakit berat dengan demam
• Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan
• Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam
• Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis
• Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai hasil pemeriksaan mikroskopis
• Nasihati ibu untuk kembali 2 hari, jika tetap demam
• Jika anak tetap demam > 7 hari, Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
Penilaian dan tatalaksana bayi muda
• Pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari
– 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang
datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh
tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal .
Manajemen standar perawatan pada bayi
muda
• Menjaga suhu tubuh supaya tidak hipotermi , diselimuti
• Membersihkan jalan napas
• Ditempatkan di ruangan yang kering
• Tidak ada aliran udara
• Menentukan kondisi apakah perlu rujukan
• Mendapatkan inisiasi menyusu dini
• Tali pusat bersih dan kering
• Mendapat vitamin , maupun vaksin . Yaitu vitamin K1, salep mata , Vaksin Hb0
Ketika menerima ibu datang Bersama bayinya, maka harus dilakukan :
1. tanyakan kepada ibu apa masalah bayinya
2. tentukan K1 / Ulang untuk masalah yang sama
3. Jika kunjungan ulang, anda memberikan pelayanan tindak lanjut
4. jika kunjungan pertama, Langkah-Langkah pemeriksaan yang harus dilakukan diantaranya :
- periksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, kemungkinan infeksi bakteri, icterus, dan
gangguan saluran cerna, lalu klasifikasikan berdasarkan tanda dan gejala
- tanyakan apakah bayi diare. Jika anda mendapatkan bayi diare, periksa tanda/gejala yang terkait,
klasifikasikan untuk dehidrasi, diare persisten dan mungkin disentri.
- periksa kemungkinan berat badan rendah dan/masalah pemberian ASI, kemudian anda klasifikasikan
berdasarkan tanda/gejala yang timbul.
- tanyakan imunisasi, kemudian tentukan status imunisasinya
- tanyakan masalah lain seperti kelainan kongenital, trauma lahir, perdarahan tali pusat
- tanyakan keluhan / masalah ibu yang terkait Kesehatan bayinya
- jika membutuhkan rujukan segera, anda melanjutkan pemeriksaan secara cepat.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
Tidak mau minum atau memuntahkan semua    Jika ada kejang, tangani kejang
Riwayat kejang    Cegah agar gula darah tidak turun
Bayi bergerak hanya ketika distimulasi atau    Jika ada gangguan napas, tangani gangguan napas
tidak bergerak sama sekali    Jika ada bhipotermi, tangani hipotermi
Nafas cepat (≥ 60 x/menit)    Beri dosis pertama antibiotik IM
Napas lambat (< 40 x/menit)    Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat di perjalanan
Taarikan dinding dada ke dalam yang sangat    RUJUK SEGERA
kuat PENYAKIT SANGAT BERAT
Suhu tubuh ≥ 37,5 ºC, atau < 36,5 ºC ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT
Mata bernanah banyak
Pusar kemerahan meluas sampai ke dinding
perut > 1 cm / bernanah

Mata bernanah sedikit    Jika ada mata bernanah, beri salep / tetes mata antibiotik
Pusar kemerahan    Ajari ibu cara mengobati infeksi local di rumah
Pustule di kulit INFEKSI BAKTERI LOKAL  Lakukan asuhan dasar bayi muda
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang dalam 2 hari
dak terdapat salah satu tanda diatas MUNGKIN BUKAN INFEKSI  Ajari ibu cara merawat bayi dirumah
 Lakukan asuhan dasar bayi muda
Klasifikasi
Ikterus
Klasifikasi
Diare
Jika diare > 14 hari
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

 Dengan dehidrasi DIARE  Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada


PERSISTEN klasifikasi berat lain
BERAT  RUJUK
 Tanpa dehidrasi DIARE  Berikan oralit
PERSISTEN  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
 Nasihato pemberian makan untuk persisten
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 3 hari
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
- BB menurut umur rendah   - Lakukan asuhan dasar bayi muda
- ASI < 8 x perhari   - Ajarkan ibu untuk memberikan ASI dengan benar
- Mendapat makanan atau   - Jika menyusu kurang dari 8x/hari dalam 24 jam, nasihati ibu untuk menyusui lebih
minuman lain selain ASI   sering, sesuai keinginan bayi, siang ataupun malam
- Posisi bayi salah   - Jika memberi asi dengan botol ajari penggunaan cangkir
- Tidak melekat dengan baik   - Jika posisi salah atau tidak melekat baik atau tidak menghisap efektif, ajari ibu
- Tidak menghisap dengan efektif BERAT BADAN RENDAH memperbaiki posisi / perlekatan
- Terdapat luka atau bercak putih MENURUT UMUR DAN/ ATAIU - Jika ada luka atau bercak putih di mulut, nasihati ibu untuk mengobati dirumah
di mulut MASALAH PEMBERIAN ASI - Jika ada celah bibir/langit-langit, nasihari tentang alternative pemberian minum
- Terdapat celah bibir /langit- - Nasihati kapan kembali segera
langit - Kunjungan ulang 2 haari untuk masalah pemberian ASI dan thrush
- Kunjungan ulang 7 hari untuk masalah berat badan rendah menurut umur

Tidak terdapat tanda / gejala diatas BERAT BADAN TIDAK RENDAH - Lakukan asuhan dasar bayi muda
MENURUT UMUR DAN TIDAK - Pujilah ibu karena telah memberikan minum kepada bayinya dengan benar
ADA MASALAH PEMBERIAN
ASI
- Memeriksa Status penyuntikan vitamin K1

Pencegahan dari resiko perdarahan HDN . Pastikan - Memeriksa masalah/keluhan lain


bayi sudah mendapatkan suntikan vitamin k1
1. Apakah ada kelainan kongenital
sebanyak 1 mg dosis tungga IM pada antero lateral
2. Apakah ada kemungkinan trauma jalan lahir
paha kiri.
3. Apakah ada perdarahan tali pusat

4. Apakah ada masalah dengan kesehatan ibu

- Memeriksa status imunisasi

Tanyakan pada ibu bayi sudah mendapat imunisasi


apa belum. Jika Ya, tanyakan jenis pemberian
imunisasi tersebut.

1. Hb-0 di paha kiri setelah Vit K1 dan IMD


Peran ayah dalam kasus MTBM dan MTBS

Keterlibatan dalam pengasuhan juga diartikan sebagai seberapa besar


usaha yang dilakukan oleh seorang ayah dalam berpikir,
merencanakan, merasakan, memperhatikan, memantau, mengevaluasi,
mengkhawatirkan serta berdoa bagi anaknya.
Peran Ayah dalam kasus MTBM dan MTBS

1. Membangun ikatan yang kuat dengan anak

2. Membagi waktu dengan anak

3. Belajar untuk menenangkan anak bila menangis

4. Memberikan pelukan kasih sayang

5. Menemani istri saat bangun malam dan membantu mengasihi anak

6. Bila anak sakit mengingatkan istri dan membantu dalam pemberian obat kepada anak

7. Memberikan dukungan supportive kepada istri dalam masa pasca natal dan mengasuh anak

8. Memberikan perhatian yang lebih dalam tumbuh kembang anak

9. Mempelajari hal yang bisa dilakukan oleh seorang ayah dalam mengasuh anak
Thank you

Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai