Anda di halaman 1dari 81

MANAJEMEN TERPADU

BALITA SAKIT
( MTBS )

Oleh
Ns. Dwi Christina Rahayuningrum, M. Kep
MENANYAKAN IBU T/ MASALAH
ANAKNYA.

 Sambut ibu dengan baik dan persilakan


duduk
 Ketahui umur anak, agar kita bisa memilih
bagan yang sesuai dengan umur anak,
 - Jika umur anak 2 bulan- 5 tahun, gunakan
bagan penilaian & klasifikasi anak sakit umur
2 bulan sampai 5 tahun.
 - Jika umur anak 1 minggu sampai 2 bulan,
gunakan bagan penilaian klasifikasi dan
pengobatan bayi muda sakit umur 1 minggu
sampai dengan 2 bulan
 Periksa apakah berat badan dan suhu
badan anak sudah diukur dan catat, jika
belum timbang anak dan ukur suhu
badannya.
 Tanyakan kepada ibu tentang masalah
anaknya. Pertanyaan ini diajukan
adalah untuk membina komunikasi yang
baik dengan ibu. Dengan komunikasi
yang baik akan meyakinkan ibu bahwa
anaknya akan ditangani dengan baik.
 Dengarkan dengan seksama apa yang
disampaikan ibu
 Gunakan kata- kata yang dimengerti
oleh ibu.
 Berikan ibu waktu yang cukup untuk
menjawab pertanyaan
 Kemudian tentukan apakah ini
kunjungan pertama atau kunjungan
ulang.
 Kunjungan ulang mempunyai arti yang
berbeda dengan kunjungan pertama.
MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT ( MTBS )
 PENATALAKSANAAN ANAK SAKIT UMUR
2 BULAN S/D 5 TAHUN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

Periksa adanya tanda- tanda bahaya umum


pada semua anak sakit. Tanda bahaya
umum:
 Anak tidak bisa minum atau menetek.

 Anak memuntahkan semuanya. ( Setiap


makanan yang masuk )
 Anak kejang.

 Anak letargis atau tidak sadar.

 Anak dengan tanda bahaya umum


mempunyai masalah serius, maka anak perlu
dirujuk SEGERA.
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BATUK
ATAU SUKAR BERNAFAS

 Tanyakan gejala utama apakah anak batuk


dan sukar bernafas
 Sukar bernafas adalah pola pernafasan yang
tidak biasa. Para ibu mengambarkan dengan
berbagai caras. Apabila ibu mengatakan
tidak, periksa apakah menurut anda anak
tersebut bernafas cepat, Jika tidak kita tidak
perlu memeriksa anak lebih lanjut untuk
tanda- tanda yang berhubungan dengan
batuk dan sukar bernafas.
 Kalau ya ajukan pertanyaan berikutnya :
 Sudah berapa lama
Seorang anak dengan batuk atau sukar
bernafas selama lebih kurang dari 30 hari
berarti menderita batuk kronis. Kemungkinan
ini adalah tanda TBC, Asma, batuk rejan atau
penyakit lainnya.
 Hitung frekwensi nafas dalam satu menit

Saat melakukan penghitungan pernafasan


anak harus tenang. Gunakanlah jam yang
mempunyai jarum detik atau atau jam digital
atau soun timer khusus dari program ISPA.
Anak dikatakan bernafas cepat
Jika
Jika umur anak
2 minggu sampai 12 bulan
Frekwensi nafas ; 50 kali permenit/
lebih

12 bulan sampai 5 tahun


Frekwensi nafas ;40 kali permenit/ lebih
Lihat adanya tarikan dinding dada
kedalam ;
 Perhatikan dada anak bagian bawah (
rusuk terbawah ). Tarikan dinding dada
kedalam dikatakan benar- benar ada
jika terlihat dengan jelas dan
berlansung setiap waktu.
Dengar adanya stridor
 Stridor adalah bunyi yang kasar yang
terdengar pada saat anak menarik nafas.
Stridor terjadi apabila ada pembengkakan
pada laring, trakea atau epiglotis.
Pembengkakan ini menghalangi masuknya
udara kedalam paru. Anak yang menderita
stridor pada saat tenang, menunjukkan suatu
keadaan yang berbahaya. Untuk melihat dan
mendengar stridor, amati ketika anak
menarik nafas, kemudian dengar apakah ada
stridor
KLASIFIKASI BATUK ATAU
SUKAR BERNAFAS
 Ada tanda bahaya Umum
 Tarikan dinding dada kedalam atau

 Stridor

PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT


SANGAT BERAT
Nafas cepat
PNEUMONIA

Tidak Ada Tanda- Tanda Pneumonia


 BATUK BUKAN PNEUMONIA
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI DIARE

 Diare terjadi apabila tinja mengandung


air lebih banyak dari normal. Diare
biasa terjadi pada anak yang berumur
antara 6 bulan sampai 2 tahun.
Biasanya juga banyak terjadi pada bayi
berumur kurang dari 6 bulan yang
minum susu sapi atau susu formula.
Bayi yang mendapat ASI secara
ekslusif biasanya beraknya lembek, ini
bukan diare.
Jenis Diare : DIARE AKUT

 Kalau Diare berlangsug kurang dari 14


hari : DIARE AKUT. Diare akut yang cair
menyebabkan dehidrasi dan ikut
berperan dalam terjadinya
MALNUTRISI. Kematian seorang anak
dengan diare akut biasanya disebabkan
oleh DEHIDRASI.
DIARE PERSISTEN
 Jika diare berlangsung selama 14 hari
atau lebih : DIARE PERSISTEN. Sekitar
20 % dari diare akut akan berlanjut
menjadi diare persisten. Diare
persisten seringkali menyebabkan
masalah gizi.
DISENTRI.
 Diare dengan darah dalam tinja,
dengan atau tanpa lendir, disebut
DISENTRI. Pada umumnya disentri
disebabkan oleh SHIGELLA. Disentri
amuba biasanya tidak terjadi pada
anak.
Menilai Diare :
 Tanyakan apakah anak menderita diare ?
 Sudah berapa lama. Apakah ada darah dalam
tinja? Periksa tanda- tanda dehidrasi.
 matanya cekung.
 Berikan minum pada anak , lihat apakah anak
bisa minum atau malas minum, minum
dengan lahap, haus ?
 Cubit kulit perut, apakah kembalinya lambat,
sangat lambat ( lebih dari dua detik) atau
segera kembali.
 Pada anak dengan marasmus ( gizi buruk )
kulit mungkin akan kembali dengan lambat,
meskipun anak itu tidak menderita dehidrasi.
Klasifikasi Diare

Ada tiga klasifikasi diare :


 Diare dengan dehidrasi berat

 Diare dengan dehidrasi ringan/ sedang

 Diare tanpa dehidrasi


DEHIDRASI BERAT
 Terdapat dua atau lebih tanda- tanda
berikut ini :
- Letargis atau tidak sadar
- Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum.
- Cubitan kulit perut kembalinya
sangat lambat.
DEHIDRASI
RINGAN/ SEDANG
Terdapat dua atau lebih tanda- tanda
berikut ini :
- Gelisah, rewel, mudah marah
- Mata cekung
- Haus, minujm dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya
lambat
TANPA DEHIDRASI
 Tidak cukup tanda- tanda untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat
atau ringan.
Klasifikasi Diare persisten :

- Diare persisten berat ( ada dehidrasi )


- Diare persisten ( tanpa dehidrasi )
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
DEMAM

 Seorang anak dengan demam mungkin


menderita malaria, campak, demam
berdarah atau penyakit berat lainnya.
MALARIA

 Malaria disebabkan oleh parasit dalam darah


yang disebut Plasmodia, ini ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles.
 Demam merupakan tanda utama malaria.
 Malaria bisa menyebabkan anemia kronis.
 Suatu kasus malaria tanpa komplikasi dapat
menjadi malaria berat dalam waktu 24 jam
setelah demam timbul pertama kali.
 Malaria yang berat adalah malaria dengam
komplikasi , seperti : malaria serebral atau
anemia berat. Anak dapat meninggal jika
tidak segera diobati.
CAMPAK

 Dengan dan ruam kemerahan yang


menyeluruh, adalah tanda- tanda utama
dari campak,
 Campak sangat menular. Anti bodi dari
ibu melindungi bayi dari campak selama
kira- kira 6 bulan s/d 2 tahun.
 Campak disebabkan oleh virus. Virus
campak merusak sistem kekebalan
tubuh selama beberapa minggu setelah
terjangkit campak.
 Komplikasi campak terjadi + 30 % dari semua
kasus.
 Komplikasi yang terpenting adalah :
- Diare
- Pneumonia
- Luka dimulut
- Infeksi telinga dan
- Infeksi mata yang berat
- Ensefalitis ( suatu infeksi otak ) terjadi pada
satu dari seribu kasus. Seorang anak dengan
ensefalitis mungkin mempunyai tanda bahaya
umum seperti ; kejang atau letargis atau tidak
sadar.
DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD )
 DBD disebabkan oleh virus dengue melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti / albopictus.
 Masa inkubasi nya adalah 4-6 hari .
 Demam tinggi dan perdarahan adalah gejala
utama DBD.
 Ciri- ciri DBD adalah demam akut 2 sampai 7
hari, lemah, gelisah, nyeri ulu hati, diikuti
dengan gejala perdarahan dan kecendrungan
shok yang fatal.
 Uji torniquet yang positif.
MENILAI DEMAM
 Seorang anak mempunyai gejala utama
demam jika : Anak itu mempunyai riwayat
demam atau
 Teraba panas atau
 Suhu aksilarnya 37,5 ˚ C atau lebih
 Tanyakan kepada ibu apakah anak dibawa
keluar daerah selama 2 minggu terakhir.
 Jika ya tentukan apakah daerah tsb adalah
daerah resiko malaria atau tidak
 Tanyakan sudah berapa lama anak itu
demam
 Tanyakan riwayat campak, Kaku kuduk,pilek
Tanda- tanda campak,
 Ruam kemerahan yang menyeluruh dan
salah satu dari batuk, filek atau mata
merah.
 Jika anak sedang sakit campak pada
saat ini atau dalam 3 bulan terakhir,
periksa adanya gejala komplikasi
campak : luka dimulut, nanah keluar
dari mata, kekeruhan pada kornea
Gejala demam berdarah
 jika demam kurang dari 7 hari.
 Perdarahan dari hidung, gusi, bintik
perdarahan dikulit muntah darah,
berak kehitaman, nyeri ulu hati atau
gelisah
 Tanda- tanda syok.
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK
MALARIA

Daerah resiko tinggi malaria :


 Ada tanda bahaya umum

 Kaku kuduk

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM


 Demam ( pada anamnesis atau pada
perabaan atau suhu aksilar 37,5 ˚ C atau
lebih
MALARIA
Daerah resiko rendah malaria
:
 Ada tanda bahaya umum
 Kaku kuduk

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM


 Demam ( pada anamnesis atau pada
perabaan atau suhu aksilar 37,5 ˚ C atau
lebih
 MALARIA
 Ada Pilek atau
 Ada campak atau
 Ada penyebab lain dari campak
DEMAM
MUNGKIN BUKAN MALARIA
Daerah tanpa resiko malaria :

 Ada tanda bahaya umum


 Kaku kuduk

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM


 Ada penyebab lain dari demam

 DEMAM : BUKAN MALARIA


KLSIFIKASI DEMAM UNTUK CAMPAK

 Ada tanda bahaya umum, atau


 Kekeruhan pada kornea mata, atau

 Luka dimulut yang dalam atau luas

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT


 Mata bernanah
 Luka dimulut

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA


MATA ATAU MULUT
 Terdapat campak saat ini atau dalam 3

bulan terakhir
CAMPAK
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD )
 Ada tanda- tanda syok : ekstremitas teraba
dingin dan nadi lemah atau tak teraba ,atau
 Muntah bercampur darah/ seperti kopi, atau

 Berak berwarna hitam, atau

 Perdarahan dari hidung atau gusi yang berat,


atau
 Bintik perdarahan dikulit ( pteki ) dan uji
torniquet positif, atau
 Sering muntah, tanpa diare

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD )


 nyeri ulu hati atau gelisah atau
 Bintik perdarahan dikulit dan uji
torniquet negatif
MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE

 Tidak ada satupun gejala diatas


 Ada penyebab lain dari demam

DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD


PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
MASALAH PENYAKIT TELINGA

 Infeksi telinga jarang menyebabkan


kematian.
 Infeksi telinga penyebab utama ketulian
dinegara- negara yang sedang
berkembang.
 Ketulian juga menyebabkan masalah
belajar disekolah.
 APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH
TELINGA
JIKA YA TANYAKAN
 Apakah telinga anak sakit ?

 Adakah nanah/ cairan keluar dari telinga ?

 Jika ya berapa lama ?

LIHAT DAN RABA:


 Lihat, adakah cairan/ nanah keluar dari
telinga
 Raba, adakah pembengkakan yang nyeri

dibelakang telinga.
Tanyakan tentang masalah
telinga kepda semua anak yang sakit

KLASIFIKASI MASALAH TELINGA


 Pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga

MASTOIDITIS
 Tampak Cairan/ nanah keluar dari telinga dan
telah terjadi kurang dari 14 hari atau
 Nyeri telinga

INFEKSI TELINGA AKUT


Tampak Cairan/ nanah keluar dari
telinga dan telah terjadi selama 14 hari
atau lebih
INFEKSI TELINGA KRONIS

Tidak ada sakit telinga dan tidak ada


cairan / nanah keluar dari telinga
TIDAK ADA INFEKSI TELINGA
MEMERIKSA STATUS GIZI DAN ANEMIA
 Seorang anak yang kurang gizi mempunyai
resiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis
penyakit dan kematian.
 Anak tampak sangat kurus, suatu tanda dari
marasmus
 Anak edema, suatu tanda dari kwashiorkor
 Anak tidak tumbuh dengan normal dan
berperawakan pendek.
Seorang anak yang makanannya kurang
mengandung vitamin dan mineral yang
dianjurkan, dapat menderita kekurangan gizi.
 Tidak makan makanan yang mengandung
vitamin A, dapat menyebabkan kekurangan
vitamin A.
 Seorang anak yang kekurangan vitamin A
mempunyai resiko yang lebih besar untuk
meninggal oleh karena menderita campak
dan diare.
 Seorang anak yang kekurangan vitamin A
beresiko untuk menjadi buta.
 Departemen Kesehatan mempunyai
program vitamin A kepada anak- anak
yang berumur 6 bulan sampai 5 tahun
secara berkala, setiap bulan Pebruari
dan Agustus setiap tahunnya.
 Tidak makan makanan yang kaya zat
besi dapat mengakibatkan kekurangan
zat besi dan anemia.
MENILAI STATUS GIZI DAN ANEMIA

Semua anak sakit harus dinilai dan


diklasifikasikan untuk status gizi dan anemia.
PERIKSA UNTUK STATUS GIZI DAN ANEMIA
LIHAT DAN RABA
 Lihat apakah anak tampak sangat kurus ?

 Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan


anak ,apakah: - Sangat pucat
- Agak pucat
 Lihat dan raba adanya pembengkakan
dikedua kaki
 Bandingkan berat badan menurut umur
1. Hitung umur anak dalam bulan
2. Timbang anak, gunakan timbangan
yang mempunyai hasil yang tepat.
3. Gunakan grafik pada KMS untuk
menentukan berat badan menurut
umur.
4. Tentukan apakah berada diatas, pada
atau dibawah garis merah
KLASIFIKASI STATUS GIZI
 Badan tampak sangat kurus
 Bengkak pada kedua kaki atau

 Telapak tangan sangat pucat

GIZI BURUK DAN ATAU ANEMIA BERAT


 Telapak tangan agak pucat, atau

 Berat badan menurut umur sangat


rendah ( Bawah garis merah )
BGM DAN ATAU ANEMIA
Berat badan menurut umur, tidak BGM
dan tidak ditemukan tanda- tanda lain
dari malnutrisi dan anemia.
TIDAK BGM DAN TIDAK ANEMIA
MEMERIKSA STATUS
IMUNISASI ANAK.

 Periksa status imunisasi untuk semua


anak. Semua anak harus mendapat
semua imuisasi yang dianjurkan
sebelum ulang tahunnya yang pertama
 Gunakan jadwal imunisasi nasional
JADWAL
IMUNISASI
2 bulan :BCG,Polio 1, DPT 1
3 bulan :Hepatitis B-1,Polio2,DPT –2
4 bulan :Hepatitis B-2,Polio3,DPT-3
5 bulan :Hepatitis B-3,Polio 4
9 bulan :Campak
Kontra indikasi untuk

Imunisasi :
Ada tiga Kontra indikasi Imunisasi :
1. jangan memberikan DPT-2 atau DPT –3
kepada anak yang pernah kejang, syok atau
dengan reaksi- reaksi lain setelah mendapat
DPT-!. Sebagai gantinya lanjutkan dengan
DT.
2. Jangan memberikan DT kepada anak yang
sering kejang atau mempunyai kelainan
neurologis yang aktif.
3. Jangan memberi imunisasi apapun kepada
anak dengan demam tinggi ( 38.5˚ C atau
lebih )
Periksa umur anak dan bandingkan
dengan imunisasi yang seharusnya
diterima oleh anak.

MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A

 Periksa pemberian vitammin A untuk


semua anak yang berumur 6 bulan- 5
tahun. Gunakan jadwal pemberian
vitamin A Nasional.
 JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A
 Berikan satu dosis kapsul 100.000 IU
pada umur 6-12 bulan
 Berikan dosis sebesar 200.000 IU pada
umur 1- 5 tahun. Dosis diulang setiap 6
bulan ( sampai umur 5 tahun ) setiap
Pebruari dan Agustus.
MENILAI MASALAH/ KELUHAN
LAIN
Jika anak dengan demam mempunyai
klasifikasi : demam mungkin bukan
malaria, atau demam mungkin bukan
DBD atau bukan malaria serta tidak
ditemukan klasifikasi lain sebagai
penyebab demam, cari lebih teliti.
Kemungkinan penyebabnya adalah
masalah lain, misalnya : faringitis dan
lain- lain.
Mengingat masih banyaknya kasus
tuberkulosis di Indonesia, seorang anak
kemungkinan menderita Tuberkulosis, jika :
 Terdapat kontak serumah dengan seorang
penderita Tuberkulosis aktif.
 Terdapat reaksi kemerahan setelah
penyuntikan Imunisasi BCG dalam 3- 7 hari.
 Demam lama berulang tanpa sebab yang
jelas.
 Nafsu makan tidak ada atau berat badan
turun atau tidak naik.
 Batuk lebih dari 30 hari.

Jika dicurigai terdapat Tuberkulosis, rujuk


anak.
PENATALAKSANAAN BAYI
MUDA SAKIT
UMUR 1 HARI S/D 2
BULAN
 Periksa tanda- tanda kemungkinan
infeksi bakteri
 Tanyakan tentang Diare
 Periksa apakah ada masalah dengan
pemberian minum
 Periksa status imunisasi
 Nilai apakah ada masalah/ keluhan lain.
 Mencari tanda- tanda infeksi bakteri
pada bayi sakit adalah sangat penting ,
 Bayi muda dapat jatuh sakit dan
meninggal dengan cepat karena infeksi
bakteri, seperti Pneumonia, sepsis dan
meningitis.
 Jika bayi merupakan kunjungan
pertama, lakukan penilaian sebagai
berikut :
TANYAKAN :
 Apakah bayi kejang ?
LIHAT, DENGAR DAN RABA
 Hitung nafas dalam 1 menit, jika nafas cepat
( lebih atau sama dengan 60 x/ menit )
Ulangi lagi agar hasilnya lebih baik.
 Adakah tarikan dinding dada kedalam yang
sangat kuat
 Perhatikan pernafasan cuping hidung
 Lihat dan dengar adanya suara merintih
 Lihat dan raba adanya ubun- ubun yang
cembung (ubun- ubun cembung adalah tanda
bayi muda meningitis ).
 Lihat adakah nanah yang keluar dari telinga
 Lihat pusar apakah merah atau keluar
nanah?, apakah kemerahan meluas sampai
kekulit?
 Ukur suhu aksilar, raba apakah terasa panas
atau dingin ( panas . 37,5˚ C,
dingin < 36, ˚ C )
 Lihat adanya pustul dikulit. Apakah pustul
tersebut banyak atau parah
 Amati apakah bayi letargis atau tidak sadar.
 Lihat gerakan bayi. Apakah kurang aktif
dibanding dengan yang normal .
KLASIFIKASI SEMUA BAYI MUDA UNTUK
KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI:
GEJALA
 Kejang atau
 Nafas cepat ( 60 x per menit atau lebih ) atau
 Tarikan dada kedalam yang sangat kuat atau
 Pernafasan cuping hidung atau
 Suara merintih atau,Ubun- ubun cembung
atau
 Nanah keluar dari telinga atau
 Pusar kemerahan meluas kekulit atau
 Panas ( > 37,5˚ C atau )teraba panas atau
dingin ( < 36˚ C )atau
 Pustul kulit, banyak / parah atau
 Letargis atau tidak sadar atau

 Gerakan bayi lemah/ kurang dari normal

KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI YANG


SERIUS.
Tindakan
 Beri dosis pertama antibiotika intra muskuler
 Cegah agar gula darah tidak turun
 Nasehati ibu tentang cara menjaga bayi agar
tetap hangat selama perjalanan kerumah
sakit.  RUJUK SEGERA
 Catatan : Jika ditemukan tersangka tetanus
neonatorum, lakukan penyelidikan lapangan
sesuai pedoman eliminasi tetanus
neonatorum.
 Pusar kemerahan atau bernanah atau
 Pustul dikulit

INFEKSI BAKTERI LOKAL


Tindakan
 Beri antibiotika yang sesuai

 Ajari ibu cara mengobati infeksi lokal


dirumah
 Nasehati ibu cara merawat bayi
dirumah
 Kunjungan ulang setelah 2 hari.
INFEKSI BAKTERI LOKAL

 Bayi muda dengan klasifikasi ini, pusarnya


terinfeksi atau menderita infeksi kulit.
Pengobatannya yaitu dengan memberikan
antibiotika oral selama 5 hari, ibu diajarkan
cara mengobati infeksi lokal dirumah.
 Ibu harus kembali kunjungan setelah 2 hari,
untuk memastikan bahwa infeksinya
berkurang.
MENILAI DIARE

Apabila ibu mengatakan bayinya


diare, lakukan penilaian :
 Tanyakan ibu sudah berapa lama ?
 Apakah beraknya berdarah ( ada darah
dalam tinja )
LIHAT DAN RABA :

 Lihat keadaan umum bayi, apakah


letargis atau tidak sadar ?gelisah atau
rewel ? Lihat apakah mata cekung
 Cubit kulit perut untuk mengetahui
turgor, apakah kembalinya :
Sangat lambat ( lebih dari 2 detik )
Lambat
 Terdapat atau lebih tanda-tanda
berikut:
 Letargis atau tidak sadar

 Mata cekung

 Cubitan kulit perut kembali sangat

lambat
Dehidrasi berat
 Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda
berikut:
 Gelisah atau rewel

 Mata cekung

 Cubitan kulit perut kembali lambat

Dehidrasi Sedang/ ringan


 Tidak cukup adanya tanda-tanda untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi
ringan/ sedang atau berat
Tanpa Dehidrasi
 Jiaka diare berlangsung selama 14 hari

atau lebih
Diare persisten berat
 Ada darah dalam tinja

Mungkin Disentri atau ganguan saluran


cerna
MEMERIKSA APAKAH ADA MASALAH
PEMBERIAN MINUM ATAU BERAT BADAN
RENDAH
Tanyakan
 Adakah kesulitan pemberian minum ?

 Apakah bayi diberi ASI ?

 Jika Ya, berapa kali dalam 24 Jam ?

 Apakah bayi diberi makanan atau minuman

lain selain ASI ?


 Jiaka Ya, berapa kali ?

 Alat apa yang digunakan memberi minum

atau makan kepada bayi ?


LIHAT :
 Tentukan berat badan menurut umur

 Lihat adakah luka atau bercak putih


dimulut
MENILAI PEMBERIAN ASI.
Bayi berat badan lahir rendah biasanya
mempunyai masalah dalam menetek.
JIKA BAYI :
 Mengalami kesulitan minum

 Diberi minum atau makan lain selain


ASI
 Berat badan rendah menurut umur

 Tidak ada indikasi untuk dirujuk


kerumah sakit
LAKUKAN PENILAIAN
PEMBERIAN ASI :
 Tanyakan pada ibu apakah bayi diberi
ASI beberapa jam sebelumnya ?
 Jika bayi tidak diberi ASI beberapa jam
sebelumnya, mintalah ibu untuk
meneteki bayinya. Amati pemberian ASI
dengan seksama
 Apakah bayi bisa melekat dengan baik ?
 Tidak dapat melekat – tidak melekat secara
baik – melekat dengan baik
Untuk menilai apakah melekat dengan baik
perhatikan :
 Dagu bayi menempel payudara ibu dengan
baik
 Mulut terbuka lebar

 Bibir bawah membuka keluar

 Ariola tampak lebih banyak dibagian atas dari


pada dibawah mulut ( semua tanda
diatas harus ada untuk disebut melekat
dengan baik )
 Apakah bayi mengisap dengan efektif
( mengisap dalam dan lambat diselingi
istirahat )
(Tidak dapat mengisap – mengisap
tidak efektif – mengisap secara efektif)
 Bersihkan hidung yang tersumbat jika
menghalangi bayi yang menetek
KLASIFIKASI MINUM

 Tidak bisa minum atau


 Sama sekali tidak melekat pada
payudara atau
 Tidak dapat mengisap sama sekali

Tidak bisa minum


Kemungkinan infeksi bakteri yang serius
 Melekat kurang baik atau
 Mengisap kurang efektif atau

 Pemberian ASI kurang dari 8 kali dalam


24 jam atau
 Mendapatkan makanan dan minuman
lain selain ASI atau
 Berat badan menurut umur rendah atau

 Terdapat luka atau bercak putih dimulut

Masalah pemberian minum atau berat


badan rendah
Berat badan menurut umur tidak
rendah dan tidak ada tanda-tanda
pemberian minum yang kurang adekuat
Tidak ada masalah pemberuan minum

Anda mungkin juga menyukai