Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN 

BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJALAYA
Alamat Jl Stasiun No. 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM MTBM dan MTBS

PUSKESMAS MAJALAYA

TAHUN 2023

A. KONSEP DASAR MTBS


Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah intervensi yang cost effective untuk mengatasi
masalah kematian balita yang disebabkan oleh ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, yang
sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut. MTBS yang diperkenalkan WHO dan
UNICEF di Indonesia pada tahun 1997. Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan dibekalli
cara untuk mengenali seecara dini dan cepat semua gejala anak sakit sehingga dapat ditentukan
apakah anak sakit ringan berat dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas dapat
memberikan pengobatan/tindakan sesuai pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling
dan tindak lanjut.

B. PELAKSANAAN PADA BAYI UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN


Hampir semua fasilitas kesehatan mempunyai prosedur untuk pendaftaran dan penentuan apakah
anak sakit atau alasan lain misalkan kunjungan anak sehat. Pemilihan bagan tergantung dari
pengelompokan umur dan kunjungan pertama atau lanjutan. Tentukan anak dalam kelompok
mana umur 2 bulan sampai 5 tahun (sebelum ulang tahun ke 5) atau bayi muda umur 2 bulan.

Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-langkah
dan penjelasan cara pelaksanaannya :
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan Pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan tindak lanjut

Pemahaman tentang :
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
2. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
3. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencangkup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
4. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang.

Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi umur 2 bulan sampai 5
tahun
1. Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan
semuanya, kejang, latargis atau tidak sadar
2. Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare, demam dan masalah
telinga
3. Memeriksa dan mengklasifikasi status gizi
4. Memeriksa dan klasifikasi anemia
5. Memeriksa status HIV
6. Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin A dan menentukan apakah anak
membutuhkan imunisasi dan vitamin A pada kunjungan tersebut
7. Menilai masalah atau keluhan lain yang dihadapi anak
8. Lakukan penilaian pemberian makanan
C. PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Langkah- langkah pada bagan penilaian dan klasifikasi menggambarkan apa yang harus
dilakukan apabila seorang anak dibawa keklinik dan bagan ini tidak digunakan bagi anak sehat
yang imunisasi atau bagi anak dengan keracunan, kecelakaan atau luka bakar.
Klasifikasi bukan merupakan diagnosis tapi merupakan indikator yang menuju ke arah
diagnostik klinik .

Lajur warna klasifikasi :

Lajur Merah : kondisi yang harus segera dirujuk

Lajur Kuning : kondisi yang memerlukan tindakan khusus

Lajur Hijau : kondisi yang tidak memerlukan tindakan khusus tetapi penyuluhan pada ibu

Menggunakan keterampilan TANYA, LIHAT, DENGAR dan RABA

1. Menanyakan masalah anaknya Tanyakan umur anak untuk menentukan bagan penilaian dan
klasifikasi sesuai dengan kelompok umur, lakukan pemeriksaan BB, PB/TB dan suhu Catat
apa yang dikatakan ibu mengenai masalah anaknya dan tentukan ini kunjungan pertama atau
ulang
2. Memeriksa tanda bahaya umum Tanda bahaya umum adalah :
a. Apakah anak tidak bisa minum atau menyusu
b. Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali tidak dapat menelan apapun.
c. Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki anak menjadi kaku karena otot-
ototnya berkontraksi
d. Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi ketika disentuh, digoyangkan atau
bertepuk tangan.
3. Batuk atau sukar bernapas Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi pada bagian mana saja
dari saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, saluran udara atau paru
Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita Pneumonia atau infeksi saluran
pernapasan berat lainnya.
Menilai batuk atau sukar bernapas:
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa cepat atau berbunyi
atau terputus-putus dan sudah berapa lama ; jika lebih 3 minggu berarti batuk kronis,
kemungkinanan TBC, asma , batuk rejan.
b. Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan
bernapas cepat jika frekuensi 50 kali permenit atau lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai
5 tahun dikatakan bernapas cepat 40 kali permenit.
c. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian bawah masuk ke
dalam ketika anak menarik napas.
d. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan stridor terjadi apabila
ada pembengkakan pada laring, trakea sehingga menyebabkan sumbatan masuknya udara
kedalam paru-paru

KLASIFIKASI BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda bahaya umum PNEUMONIA BERAT ATAU
ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
 Tarikan dinding ke dada
ATAU
 Stridor
 
 Nafas cepat PNEUMONIA BATUK BUKAN
Tidak ada tanda pneumonia atau penyakit PNEUMONIA
sangat berat
4. Diare

Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan
frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja mengandung
air yang lebih banyak dari normal. Sebagian besar diare yang menyebabkan dehidrasi berat
adalah diare karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih disebut DIARE
PERSISTEN dan diare denagn darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir disebut DISENTERI
yang disebabkan oleh shigella

Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak
sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas minum jika ia lemah
dan tidak bisa minum tanpa dibantu dan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau
sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit itu
kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.

KLASIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Letargis atau tidak sadar DIARE DEHIDRASI BERAT
 Mata Cekung
 Tidak bisa minum atau malas minum
 Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
 Gelisah atau rewel DEHIDRASI BERAT ATAU
 Mata Cekung RINGAN/SEDANG

 Haus minum dengan lahap


 Cubitan Kulit perut kembali lambat
 Tidak cukup tanda dehidrasi berat atau DIARE TANPA DEHIDRASI
ringan/sedang
KLASIFIKASI DIARE PERSISTEN

Ada dehidrasi DIARE PERSISTEN BERAT


Tanpa dehidrasi DIARE PERSISTEN

KLAIFIKASI DISENTRI

Darah dalam tinja DISENTRI

5. Demam Anak dengan demam mungkin menderita malaria, campak, demam berdarah atau
penyakit berat lainnya

a. Malaria Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria mungkin menderita
anemia kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti malaria serebral atau
anemia berat.Harus mengetahui risiko malaria di daerah anda tinggi, rendah, atau tanpa
resiko.Pada risiko rendah tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam 2 minggu
terakhir. dan pemeriksaan malaria dapat dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan
tepat. Ambil sediaan darah periksa RDT jika belum dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah
jika pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko
malaria)

Kemudian lanjutkan penilaian anak demam :

 Sudah berapa lama anak itu demam


 Jika lebih dari 7 hari apakah demam setiap hari
 Apakah pernah mendapat obat anti malaria dalam 2 minggu terakhir
 Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
 Apakah ada kaku kuduk
 Apakah ada pilek
 Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan yang menyeluruh dan salah satu dari
batuk, pilek atau mata merah
b. Campak

Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama campak. Campak disebabkan
oleh virus yang merusak sistem kekebalan. Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3
bulan terakhir periksa adanya gejala komplikasi campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata
dan kekeruhan pada kornea

c. Demam Berdarah Dengue

DBD adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah kasus maupun
daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti

Lakukan penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari.

 Apakah anak mengalami bintik merah dikulit atau perdarahan akibat trombositopeni.
Perdarahan dari hidung dan gusi sangat dimungkinkan disebabkan DBD
 Apakah sering muntah bercampur darah /berwarna kopi
 Apakah beraknya berwarna hitam
 Apakah ada nyeri ulu hati
 Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas teraba dingin, nadi teraba lemah atau tidak
teraba.
 Bintik perdarahan di kulit (petekie)
 Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih petekie pada daerah seluas diameter 2,8
cm.
KLASIFIKASI RISIKO TINGGI MALARIA

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda bahaya umum Kaku kuduk PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
 Demam (pada anamnesa atau teraba panas MALARIA
atau suhu ≥ 37,5C)
 Rapid Diagnostic test (RDT) positif
 Demam (pada anamnesa atau teraba panas DEMAM MUNGKIN BUKAN
a tau suh u ≥ 37,5C) MALARIA
 Rapid Diagnostic test (RDT) negatif

KLASIFIKASI RISIKO RENDAH MALARIA

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda bahaya umum Kaku kuduk PENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM
 Tidak ada pilek dan Tidak ada campak MALARIA
Tidak ada penyebab lain dari demam
 Ada pilek atau Ada campak atau Ada DEMAM MUNGKIN BUKAN
penyebab lain dari demam MALARIA

KLASIFIKASI TANPA RISIKO MALARIA

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda bahaya umum atau Kaku PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
kuduk
 Tidak ada tanda bahaya umum atau tidak DEMAM BUKAN MALARIA
ada kaku kuduk
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK CAMPAK

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda bahaya umum ATAU CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI
Kekeruhan pada kornea mata ATAU BERAT
Luka dimulut yang dalam atau luas
 Mata bernanah ATAU Luka dimulut CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI
MATA DAN MULUT
 Tidak ada tanda-tanda diatas CAMPAK

KLASIFIKASI DEMAM UNTUK DBD

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Ada tanda –tanda syok atau gelisah DBD
ATAU Muntah bercampur darah/seperti
kopi ATAU Berak berwarna hitam ATAU
Bintik-bintik perdarahan dikulit (petekie)
dan uji torniket positif ATAU Sering
muntah ATAU
 Demam mendadak tinggi dan MUNGKIN DBD
terusmenerus ATAU Nyeri ulu hati atau
gelisah ATAU
Bintik perdarahan di kulit
 Tidak ada tanda-tanda diatas DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD
6. Masalah telinga Jika anak menderita infeksi telinga, nanah terkumpul di belakang gendang
telinga yang menyebabkan nyeri dan sering kali demam dan jika tidak diobati gendang telinga
mungkin pecah.
 Tanyakan apakah telinga anaknya sakit jika sakit ada infeksi telinga
 Adakah nanah /cairan yang keluar dari telinga merupakan tanda infeksi dan tanyakan
sudah berapa lama
 Lihat adanya cairan /nanah keluar dari telinga
 Raba adanya pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga

KLASIFIKASI MASALAH TELINGA

Tanda dan Gejala Klasifikasi


Pembengkakan yang nyeri dibelakang MASTOIDITIS
telinga
Tampak cairan /nanah dari telinga dan INFEKSI TELINGA AKUT
telah terjadi kurang dari 14 hari ATAU
Nyeri telinga

Tampak cairan /nanah dari telinga dan INFEKSI TELINGA KRONIS


telah terjadi dari 14selama hari ATAU
lebih Nyeri telinga
Tidak sakit telinga DAN tidak ada TIDAK ADA INFEKSI TELINGA
cairan/nanah keluar dari telinga
7. Memeriksa Status Gizi Anak yang kurang gizi mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk
berbagai jenis penyakit dan kematian.
Menilai status gizi

 Apakah anak kurus nampak tidak berlemak, seperti tulang dibungkus kulit (marasmus)
 Raba pembengkakan pada kedua punggung kaki akibat dari sejumlah besar cairan
terkumpul dalam jaringan tubuh anak (kwashiokor)
 Tentukan BB menurut panjang badan atau tinggi badan, apakah
- BB/PB< -3 SD
- BB/PB≥ -3 SD - <-2 SD
- BB/PB-2 SD- +2 SD

Menggunakan indikator

- > +3 SD:obesitas
- >+2 SD:gemuk
- >+1 SD :risiko gemuk
- - O :median gizi baik
- <-1 SD :normal atau gizi baik
- <-2 SD :kurus atau gizi kurang
- <-3 SD :sangat kurus atau gizi buruk

KLASIFIKASI STATUS GIZI

Tanda dan Gejala Klasifikasi


 Badan sangat kurus ATAU BB/PB (TB) SANGAT KURUS
<-3 SD ATAU Bengkak pada kedua kaki
ATAU ANEMIA
 Badan kurus ATAU BB/PB (TB) ≥ -3 KURUS
SD- <-2 SD
 BB/PB - 2 SD - + 2 SD Tidak ditemukan NORMAL
tanda kelainan gizi diatas
8. ANEMIA
Kekurangan zat besi pada makan dapat menyebabkan suami atau dari penyakit malaria yang
dapat menghancurkan sel darah merah dan parasit seperti cacing yang dapat terjadi perdarahan

 Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda anemia dan bandingkan
telapak tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan agak pucat jika telapak tangan anak
itu pacat dan dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih. Kepucatan dapat
dilihat juga melalui konjungtiva

KLASIFIKASI ANEMIA

Tanda dan Gejala Klasifikasi


Telapak tangan sangat pucat ANEMIA BERAT
Telapak tangan agak pucat ANEMIA
Telapak tangan tidak ada tanda kepucatan TIDAK ANEMIA

9. Stants imunisasi Anak

Sesudah diterbitkannya SK Menkes RI no 1611 MENKES SEXI 2005 tentang pedoman


penyelenggaraan imunisasi, jadwal pemberian imunisasi berbeda kelahiran di rumah dan sarana
kesehatan dimana vaksin DPT dan Hepatitis B tercampur dalam satu suntikan yang disebut
combo

10. Pemberian Vitamin A

Untuk pemberian Vitamin A periksa status pemberian vitaamin A pada semua anak yang
berumur 6 bulan -5 tahun dan catat pada kolom KMS, tidak ada kontra indikasi

JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A

Umur 6 bulan - 11 bulan : 100.000 IU (warna biru)

Umur 12 bulan - 5 tahun : 200.000 IU (warna merah)


D. TINDAKAN DAN PENGOBATAN
1. Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera

Rujukan untuk klasifikasi berat dengan lajur berwarna merah muda

- Pneumonia berat/penyakit berat


- Diare dehidrasi berat
- Diare persisten berat
- Penyakit berat dengan demam
- Campak dengan komplikasi berat
- DBD
- Mastoiditis
- Sangat kurus dan atau edema
- Anemia berat

2. Menentukan tindakan/ pengobatan pra rujukan

Bila anak memerlukan rujukan segera harus cepat ditentukan tindakan yang paling dibutuhkan
dan segera diberikan

- Beri dosis pertama antibiotik


- Beri dosis suntikan artemeter untuk malaria berat (daerah risiko tinggi atau rendah)
- Beri dosis pertama vitamin A
- Bei cairan intravena pada anak DBD dengan syok
- Beri dosis pertama suntikan antibiotik
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (37,5C atau lebih) atau ayeri akibat
mastoiditis
- Beri tetes / salep mata mata tetrasiklin atau kloramfenikol tanpa kortikosteroid (bila ada
kekeruhan kornea atau mata bernanah)
- Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke RS
3. Merujuk anak

- Menjelaskan pentingnya rujukan dan minta persetujuan untuk membawa anaknya RS


- Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah
- Tulis surat rujukan untuk di bawa ke RS
- Membawa peralatan yang diperlukan selama perjalanan R.S

4. Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan.

Anak yang tidak memerlukan rujukan dapat ditangani di Puskesmas yaitu yang mempunyai
klasifikasi sebagai berikut

- Batuk : bukan pemonia


- Diare dehidrasi ringan/sedang
- Diare tanpa dehidrasi
- Diare persisten
- Anemia
- Kurus
- Infeksi telinga kronis
- Demam bukan DBD
- Denam bukan malaria
- Campak dengan komplikasi dimulut dan mata
Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan

a. memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosisnya dan jadwal pemberian

- Memberi antibiotik oral yang sesuai


- Memberi obat anti malaria artemisin combination therapi (ACT)
- Paracetamol Pada demam tinggi > 385 C dan nyeri telinga
- Memberi VIT A pada campak tanpa komplikasi hanya pada hari 1 sebagai suplemen pada
semua balita umur 6 bulan Kapsul biru (100.000 ) pada 6-11 bulan kapsal merah
(200.000 IU) pada umur 12 bulan -5 tahun. Diberikan setiap 6 bulan sekali (Februan dan
Agust)
- Memberi Zat besi dalam bentuk tablet dan sirup

b. Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian
makanan (Zinc adalah zat mikro yang penting untuk kesehatan dan penumbuhan dan zinc sangat
diperlukan dalam proses kesembuahan) kecuali pada bayi muda.

- Rencana terapi A (penanganan diare di rumah) diare tanpa dehidrasi dengan memberi
cairan semaunya, beri tablet zinc lanjutkan pemberian makan dan kunjungan ulang.
- Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit) dengan pemberian
oralit 3 jam pertama dan segera dirujuk
- -Rencana terapi C (penanganan di RS) dangan rehidrasi melalui intravena menggunakan
pipa nasogastrik pada dehidrasi berat
- Manangan diare persisten dengan memerlukan makanan khusus
- Mengobati dini yaitu dengan kotrimoksasol/asam nalidiksat
- Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata dengan tetrasiklin / kloramfenikol,
mengeringkan telinga dengan kertas penyerap, luka dimulut dengan Gentiant violet.
- Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan

C. Kunjungan ulang
E. KONSELING BAGI IBU
Sangat penting menyediakan waktu untuk menasehati ibu dengan cermat dan menyeluruh.
Konseling memerlukan keterampilan komunikasi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
dan mengecek pemahaman ibu. Konseling yang dapat diberikan:
1. Mengajari ibu cara pemberian obat di rumah
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
3. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
4. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
5. Menilai cara pemberian makan anak
6. Menentukan masalah pemberian makan anak
7. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
8. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
9. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PELAYANAN TINDAK LANJUT
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi
sebelumnya Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasi dan tindakan
terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Kunjungan ulang sesudah 2 hari pada masalah :

1. Pneumonia
2. Diare persisiten
3. Disentri
4. Malaria,
5. Demam mungkin bukan malaria
6. Demam bukan malaria
7. Campak dengan komplikasi pada mata dan mulut
8. Mungkin DBD
10. Demam mungkin bukan DBD
11. Infeksi telinga akut

Kunjungan ulang setelah 5 hari

1. Infeksi telinga kronis


2. Infeksi masalah kulit
3. Masalah pemberian makan

Kunjungan ulang setelah 14 hari

1. Anak kurus
2. Anemia

Anda mungkin juga menyukai