Anda di halaman 1dari 78

MANAJEMEN TERPADU

BALITA SAKIT (MTBS)

DR.GLADYS GUNAWAN SP.A(K)


SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD ULIN/FK. UNLAM BANJARMASIN
PENDAHULUAN

 MTBS dikenalkan WHO dan UNICEF di Indonesia pd


thn 1997, diterapkan Depkes stl mell proses adaptasi
bersama UKK IDAI.
 Dlm MTBS, tagkes dibekali mengenali secara dini dan
cepat semua g/ anak sakit, dpt ditentukan apakah anak
sakit ringan, berat dan perlu segera dirujuk.
 Jika tidak parah, tagkes dpt memberi pengobatan
/tindakan
 sesuai pedoman MTBS. Dlm modul MTBS, jg diuraikan
isi dan cara konseling bagi ibu atau pengasuh anak.
APA ITU MTBS ?

 SUATU PENDEKATAN KETERPADUAN


TATALAKSANA BALITA SAKIT.

 MTBS BUKAN PROGRAM VERTIKAL


MENGAPA PERLU MTBS ?

1. 12 juta balita / tahun meninggal di Negara


berkembang.
2. 7 dari 10 kematian balita oleh karena :
Diare, pneumonia, campak, malaria,
malnutrisi atau kombinasi
3. > 75% Ibu membawa balita ke fasilitas
kesehatan dengan keluhan salah satu kondisi
di atas.
4. Sering ada overlapping
Gejala  tak cukup diagnosa tunggal.
STRATEGI MTBS

KOMBINASI PERBAIKAN TATALAKSANA


BALITA SAKIT (KURATIF) DENGAN ASPEK
NUTRISI, IMUNISASI (PROMOTIF &
PREVENTIF).

PENYAKIT ANAK DIPILIH YANG MERUPAKAN


PENYEBAB UTAMA KEMATIAN DAN
KESAKITAN BAYI DAN ANAK BALITA.
KURATIF :

 PNEUMONIA
 DIARE
 MALARIA
 CAMPAK
 DBD
 MASALAH TELINGA
 MASALAH GIZI
PROMOTIF & PREVENTIF

 MISSED OPPORTUNITIES
 KONSELING GIZI
 KONSELING PEMBERIAN ASI
 SUPLEMEN VITAMIN A
 PENGOBATAN CACING
APA TUJUAN MTBS ?

MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI UNIT
RAWAT JALAN FAS. KES. TK. DASAR

MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN DAN


KESAKITAN BAYI DAN ANAK BALITA
SIAPA SASARAN PELAKSANA MTBS ?

 TENAGA KESEHATAN DI UNIT RAWAT JALAN DI


FASILITAS KESEHATAN TINGKAT DASAR
(PUSKESMAS & PUSTU).
• PARAMEDIS (PERAWAT, BIDAN)
• DOKTER PUSKESMAS

BUKAN UNTUK FASILITAS RAWAT INAP


BUKAN UNTUK KADER
SASARAN MTBS

 BAYI MUDA UMUR 0 HARI – 2 BULAN

 ANAK UMUR 2 BULAN – 5 TAHUN


KEUNTUNGAN MTBS
 MENCAKUP MASALAH KES. UMUM
 SESUAI KEBUTUHAN
 MEMBERI DAMPAK BESAR PD. ST.
KESEHATAN.
 PROMOSI PENCEGAHAN DISAMPING
PENGOBATAN.
 COST – EFFECTIVE
 PENGHEMATAN
 PEMERATAAN
Langkah-langkah dlm MTBS:

1. MENILAI DAN MEMBUAT KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BLN –


5 TAHUN.

2. MENENTUKAN TINDAKAN dan MEMBERI PENGOBATAN

3. MEMBERI KONSELING BAGI IBU

4. MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR < 2 BLN

5. MEMBERI PELAYANAN TINDAK LANJUT


PENILAIAN & KLASIFIKASI ANAK SAKIT
UMUR 2 BLN - 5 THN (1)

Mempraktekkan keterampilan berikut :


· Menanyakan masalah yg dihadapi anaknya.
· Memeriksa tanda bahaya umum.
· Menanyakan mengenai empat keluhan utama
1. Batuk atau sukar bernapas.
2. Diare.
3. Demam.
4. Masalah telinga.
PENILAIAN & KLASIFIKASI ANAK
SAKIT UMUR 2 BLN - 5 THN(2)

· Memeriksa dan mengklasifikasikan st gizi.


· Memeriksa dan mengklasifikasikan anemia.
· Memeriksa st imunisasi dan pemberian
vitamin A .
· Menilai masalah/keluhan lain yang
dihadapi anak.
PENILAIAN & KLASIFIKASI ANAK
SAKIT UMUR 2 BLN - 5 THN (3)

 Apabila ada keluhan utama:


- Melakukan penilaian lebih lanjut gejala lain yang
berhubungan dgn kel ut.
- Membuat klasifikasi penyakit anak berdasarkan
gejala yang ditemukan.
1. MENANYAKAN MASALAHANAK

 Anak ke klinik krn sakit,


pemeriksaan anak sehat, imunisasi
atau untuk perawatan luka.
 Lakukan PENILAIAN & KLASIFIKASI
apabila seorang anak dibawa ke klinik
karena sakit.
2.MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

 Periksa tanda bahaya umum pada semua


anak sakit:
· tidak bisa minum atau menyusu.
· memuntahkan semuanya.
· kejang.
· letargis atau tidak sadar.
3.PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
BATUK/SUKAR BERNAPAS

 Infeksi sal pernapasan dpt terjadi pada


sal pernapasan spt:
 - hidung,
 - tenggorokan,
 - laring,
 - trakhea,
 - saluran udara atau paru.
3.PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BATUK/SUKAR
BERNAPAS
3.PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
BATUK/SUKAR BERNAPAS

 Perlu mengenal anak yg sakit serius pneumonia


(infeksi paru) ditandai dgn
- sukar bernafas
- napas cepat
- mgk tarikan d.d dada kedalam.
- stridor
3.PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
BATUK/SUKAR BERNAPAS

• Pneumonia, paru menjadi kaku, kompensasi tbh


bernapas cepat, agar tdk terjadi hipoksia
(kekurangan oksigen).
 Bila Pneumonia tambah parah, paru tambah kaku
dan timbul tarikan d.d dada ke dalam.
 Anak dg Pneumonia dpt meninggal krn hipoksia
atau sepsis (infeksi umum).
3.1 MENILAI BATUK / SUKAR
BERNAPAS

 Hitung frek napas per menit utk menentukan


napas cepat.
 cara yg benar dlm menghit frek napas:
a. Gunakan timer berbunyi stlh satu menit
b. Memakai jam tangan yg memp jarum
detik.
3.1 MENILAI BATUK / SUKAR
BERNAPAS
Tarikan dinding dada ke dalam
Lihat Tarikan Dinding Dada ke Dalam

 Buka baju anak - menghit napas,


 Lihat saat anak MENARIK napas.
 Perhatikan dada bgn bwh (rusuk terbawah).
 Tarikan d.d dada bgn bawahmasuk ke dalam ketika
anak MENARIK napas.
 Pd pernapasan normal,ketika anak menarik nafas
seluruh d.d dada (atas dan bawah) dan perut
bergerak KELUAR .
DENGAR ADANYA STRIDOR

 Stridor : bunyi yg kasar yg terdengar saat MENARIK


napas.
 Terjadi pembengkakan laring, trakhea , epiglottis, karena
sumb yg menghalangi msknya udara ke dlm paru dan dpt
mengancam jiwa anak.
 Dekatkan telinga ke mulut anak krn adakalanya stridor
sulit didengar.
 Jika terdengar suara nyaring “wheezing” pd saat anak
MENGELUARKAN napas. Ini bukan stridor.
3.2 KLASIFIKASI BATUK ATAU SUKAR
BERNAPAS
Tiga klasifikasi anak dg batuk/sukar
bernapas
4. PENILAIAN DAN KLASIFIKASI DIARE

 Diare : tinja mengandung air lebih banyak dari normal.


Disebut berak encer atau cair.
 Diare terjadi pada anak-anak (6 bulan-2 tahun)
 Pada bayi umur < 6 bulan diare terjadi karena minum
susu sapi / susu formula.
 Sering berak tapi tinjanya normal bukanlah diare.
 Bayi dg ASI eksklusif biasanya beraknya lembek; ini bukan
diare
APA SAJA JENIS DIARE ?

 Diare dg dehidrasi berat biasanya adalah diare krn kolera.


 Jk diare ± 14 hari / lbh, disebut DIARE PERSISTEN.
Diare persisten yg seringkali menyebabkan kurang gizi
dan kematian.
 Diare dg darah dlm tinja, dg atau tanpa lendir, disebut
DISENTERI. Umumnya disenteri disebabkan Shigela.
 Disenteri amuba biasanya tidak terjadi pd anak kecil.
 Bisa saja sekaligus menderita diare cair dan disenteri.
Catatan:
Anak krg gizi berat tampak sgt kurus, cubitan kulit mngk kembali dgn
lambat meskipun tdk menderita dehidrasi.
Sebaliknya, anak terlalu gemuk / dg edema,cubitan kulit mgk kembali
dg segera meskipun menderita dehidrasi. Meskipun cubitan kulit perut
krg dpt diandalkan pada anak, tetap gunakan g/ tersebut utk
mengklasifikasikan derajat dehidrasi anak.
Klasifikasi Dehidrasi
4. Klasifikasi Diare Persisten

DIARE PERSISTEN BERAT


Jk anak diare ≥ 14 hari dan jg dehidrasi berat atau ringan/sedang.

DIARE PERSISTEN
Jk anak diare ≥ 14 hari dan tdk menunjukkan tanda dehidrasi.
4. Klasifikasi Disenteri

 Hanya ada satu klasifikasi untuk disenteri, yaitu :


DISENTERI

 Jk anak diare dan ada darah dalam tinjanya,


diklasifikasikan DISENTERI.

 Catatan :
anak dengan diare mgk mempunyai ≥ 1 klasifikasi
untuk diare.
5. Penilaian dan Klasifikasi Demam

 5.1. Menilai Demam


 5.2. Klasifikasi Demam
. Klasifikasi Demam untuk Malaria
. Klasifikasi Demam untuk Campak
. Klasifikasi Demam untuk DBD
5.1. Menilai Demam

= Anak dg gejala utama demam jika :


· mempunyai riwayat demam, ATAU
· teraba panas, ATAU
· suhu aksilarnya 37.5 0C atau lebih.
= Lanjutkan penilaian anak dg demam :
· Sudah berapa lama anak itu demam.
· Jika > 7 hari, apakah demam setiap hari
. Apakah tempat di daerah risiko malaria
. Apakah ada bepergian keluar daerah malaria
Menilai Demam

Demam mungkin :
malaria, campak, demam berdarah atau penyakit berat
lainnya,demam jg bisa batuk pilek saja atau infeksi virus
lainnya.

 MALARIA
▪ Penyebab : pl falsiparum, malarie, vivax/ovale dan mix inf.
bahaya disebabkan pl falsiparum.
▪ Demam sepanjang wkt atau hilang timbul dg jarak wkt yg
teratur.
▪ Mgk menderita anemia kronis (tanpa demam).
▪ Dpt bersamaan dg peny lainnya: pneumonia, diare
Menilai Demam
 MALARIA
- Penyebab kematian utama pd anak.
- Malaria tanpa komplikasi dpt menjadi mal berat dlm
24 jam stlh demam pertama kali.
 Mal berat adalah mal dg komplikasi spt mal serebral
atau anemia berat.
 Dpt meninggal jk tdk segera diobati.
 Menentukan daerah malaria dan Pemeriksaan darah
malaria secara cepat (RDT- Rapid Diagnostic Test),
pemeriksaan mikroskopis
Menilai Demam

 CAMPAK
- Demam dan ruam kemerahan yg menyeluruh
 - Sangat menular.
 Pada anak u 6 bln – 2 thn. Komplikasi kira-kira 30% , antara
lain :
· Diare.
· Pneumonia.
· Luka di mulut.
· Infeksi telinga.
· Infeksi mata yg berat (bisa luka di kornea atau
kebutaan).
Menilai Demam

 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


- disebabkan V. Dengue, ditularkan oleh ny A.aegypti
dan kadang2 ny A. albopictus
- Masa inkubasi 4-6 hari.
- Gejala demam tinggi akut 2 s/d 7 hari dan perdarahan
- Lemah, gelisah, nyeri uluhati, diikuti dg g/perdarahan
dan kecenderungan syok yang fatal (Dengue Shock
Syndrome).
Menilai Demam

 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


◊ Gejala bintik perdarahan di kulit (petekie)
pecahnya p.darah halus pd kaki dan tangan,
aksila, tubuh dan wajah yg timbul pd
permulaan demam.
◊ Uji Torniket (+) atau kecendrungan memar bisa
ditemukan pd px DBD.
◊ Perdarahan dr gusi, hidung dan sal pencernaan
agak jarang ditemui, ttp merup tanda yg serius.
5.2. Klasifikasi Demam

▪ DAERAH RISIKO TINGGI MALARIA :


DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA
Klasifikasi Demam
DAERAH TANPA RISIKO MALARIA DAN
TIDAK ADA KUNJUNGAN KE DAERAH
DENGAN RISIKO MALARIA.:
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT

 - Ada tanda bahaya umum


 - kekeruhan pd kornea
 - luka di mulut yg dlm atau luas.
 → Anak ini perlu di rujuk.
 Komplikasi yang serius, mis pneumonia berat,
dehidrasi berat atau sgt kurus.
 Kekrg vit A berpengaruh pd bbrp kompli spt ulkus
kornea.
 Komplikasi dpt menyebabkan peny yg berat dan
kematian.
DEMAM BERDARAH DENGUE

 Bahaya utama : perdarahan, syok dan kematian.


 Terpenting mencegah / menangani syok.
 Gejala syok: ujung ekstremitas teraba dingin, nadi
lemah/tak teraba, muntah bercampur darah seperti
kopi, beraknya kehitaman, bintik perdarahan di
kulit(petekie) dan uji Torniket positif, perdarahan berat
dr hidung / gusi,sering muntah tanpa diare, →
klasifikasi DEMAM BERDARAH DENGUE atau lajur
merahmuda.
MUNGKIN DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD)
 Jk anak menunjukkan ≥ 1 gejala berikut ini :
- nyeri ulu hati
- bintik perdarahan di kulit tapi uji Torniketnya negatif,
→ Klasifikasi MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD).
 Kadang-kadang g/tsb diatas juga dpt dijumpai pada
penyakit lain spt campak, infeksi virus lainnya, sepsis,
dll.
 Meskipun demikian, hingga dx/ yg pasti dpt dibuat,
anak yg menunjukkan salah satu dr gejala tsb harus
diklasifikasikan sebagai : Mungkin DBD atau pada lajur
kuning.
DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD

 Anak tdk menunjukkan gejala DBD


atau Mungkin DBD, diklasifikasikan
sbg DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD
atau pd lajur hijau.
 Cari penyebab lain demam, misalnya:
faringitis, tonsilitis, abses, dll.
6. PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
MASALAH TELINGA
 Masalah telinga anak adalah infeksi telinga.
 Nanah terkumpul di belakang gendang telinga penyebab nyeri dan demam.
 Jk tidak diobati, gendang telinga mgk pecah, nanah keluar dan anak akan
berkrg rasa sakitnya. Dan berkurang pendengaran sebab gendang
telinganya berlubang.
 Jika nanah terus keluar, gendang telinga tdk sembuh dan anak menjadi
tuli.
 Jika infeksi menyebar dr telinga ke tl di belakang telinga → mastoiditis.
 Infeksi dpt menyebar dr telinga ke otak dan menyebabkan meningitis
(radang selaput otak).
 → Kedua penyakit berat ini memerlukan perhatian mendesak dan dirujuk.
6.1 MENILAI MASALAH TELINGA

 Anak dg masalah telinga dinilai untuk:


· nyeri telinga.
· adanya nanah/cairan dari telinga.
· jika ada nanah, berapa lama telinga anak itu
mengeluarkan nanah.
· pembengkakan yang nyeri di belakang telinga
sebagai tanda mastoiditis.
7. MEMERIKSA STATUS GIZI

 Periksa status gizi pada semua anak sakit.


 Anak yg krg gizi memp risiko yg lbh tinggi utk berbagai
jenis penyakit dan kematian.
 Mengenali dan menangani anak krg gizi akan membantu
mencegah berbgi penyk berat dan kematian.
 Anak sgt kurus dan / edema perlukan rujukan ke rmh
sakit guna mendptkan penanganan khusus, utk peny
penyerta/ penyulit misalnya: TBC, diare kronis,
ISPA,Campak dan pnyk infeksi lainnya
 Anak kurang gizi cenderung kurang vit A
krn makannya kurang mengandung vit A.
 Bila kekurang Vit A berlanjut,kekeringan
pd mata disbt Xerophthalmia dan risiko
utk menjadi buta.
Penyebab gangguan gizi

 Kurang energi protein (KEP) : tdk mendapat cukup


energi atau protein dari makanan.
 Apabila seorang anak kurang gizi:
· Anak mgk tampak sgt kurus, tanda marasmus.
· Anak mgk menunjukkan edema, tanda kwashiorkor.
 Makanan kurang mengand vit dan mineral tertentu,
dpt menderita kurang zat gizi mikro, seperti :
· Kurang vit A memp risiko lbh besar menderita
kebutaan.
· Krg asupan mkn yg mengand yodium menyebabkan
pertumb dan perkemb anak terganggu(kretin).
7.1. MENILAI STATUS GIZI

 LIHAT DAN RABA:


· Lihat apakah anak tampak sangat kurus?
· Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua
punggung kaki.
· Tentukan Berat badan menurut panjang badan
atau tinggi badan, apakah :
- BB / PB (TB) < - 3 SD
- BB / PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD
- BB / PB (TB) - 2 SD - + 2 SD
 LIHAT: Apakah anak tampak sangat kurus?
sgt krs nampak tdk berlemak, spt tlg dibungkus kulit .
 Lihat di sekitar otot-otot bahu, lengan, bokong
dan kaki.
 Tulang rusuk kelihatan. Pinggul anak mgk kelihatan
kecil jk dibandingkan dgn dada dan perutnya.
 Lemak hilang dari bokongnya. Keadaan ekstrim, terdpt
bnyk lipatan kulit pd pantat dan paha, anak kelihatan spt
memakai celana baggy (celana yang longgar).
Wajah anak sgt krs mgk msh tampak
normal, atau spt orang tua. Perutnya buncit
LIHAT dan RABA

 Pembengkakan pd kedua punggung kaki →


kwashiorkor, bentuk sgt kurus, tipe gizi buruk.
 Bengkak ,sejml besar cairan berkumpul dlm jar tbh
anak.
 Kurus, rambut jarang dan tipis,mudah rontok
 Kulit kering dan bersisik t.u pd lengan dan tungkai
 Wajah bengkak spt bulan purnama (“moon face”).
TENTUKAN BB/PB-TB

 Antropometri WHO MGRS 2005 (Multicentre Growth


Reference Standard) ada 4 indikator :
1. PB - TB/U.
2. BB/U
3. BB/PB - TB
4. BMI/U
Menggunakan indikator Z-SCORE

 Indikator BB/PB-TB
· > + 3 SD : obesitas
· > + 2 SD : gemuk
· > + 1 SD : risiko gemuk
· 0 : Median (Normal) atau gizi baik
· < - 1 SD : normal atau gizi baik.
· < - 2 SD : kurus atau gizi kurang.
· < - 3 SD : sangat kurus atau gizi buruk.
 Dgn dmk, istilah BGM (Bawah Garis Merah) sdh tdk
dipakai lagi,
 Indikator PB -TB/U, < - 2 SD disebut pendek,
< - 3 SD disebut sangat pendek
 Indikator BB/U, < - 2 SD disebut BB kurang
< - 3 SD disebut BB sangat kurang.
Tiga klasifikasi utk status gizi anak
8. MEMERIKSA ANEMIA

 Kekurangan zat besi pd makanan dpt mengakibatkan


anemia.
 Anak dpt menderita anemia sbgi akibat dr :
· Malaria dpt menghancurkan sel drh merah dg cepat.
Jika berulang kali menderita mal /jk mal tdk diobati dg
benar.
· Kekurangan gizi dan malaria.
· Parasit spt c. tambang , c. cambuk.Menyebabkan
kehilangan darah dari usus dan anemia.
8.1. MENILAI ANEMIA

 LIHAT :
· Lihat tanda kepucatan pada telapak
tangan.
 Apakah :
- Sangat pucat
- Agak pucat
Jadwal Imunisasi Dasar
Gunakan jadwal pemberian vitamin A
Nasional seperti di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai