Suatu kejadian penyakit atau keracunan dpt dikatakan KLB
apabila memenuhi kriteria sbb: 1) Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tdk diketahui 2) Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam,hari,minggu…….) 3) Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali atau lebih dibandingkan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun) 4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dgn angka rata2 per bulan dlm tahun sebelumnya Kriteria kerja KLB
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dpt dikatakan KLB
apabila memenuhi kriteria sbb: 5) Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dgn angka rata2 perbulan dalam tahun sebelumnya 6) Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya 7) Proporsional rate (PR) penderita baru dari periode tertentu menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan periode yg sama dlm kurun waktu/tahun sebelumnya Kriteria kerja KLB
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dpt dikatakan KLB
apabila memenuhi kriteria sbb: 8) Beberapa penyakit khusus :kholera,DHF/DSS,SARS,avian flu,tetanus neonatorum - setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pd daerah endemis - tdp satu atau lebih penderita baru dimana pd periode 4 mgg sebelumnya daerah tsb dinyatakan bebas dr penyakit yg bersangkutan 9) Beberapa penyakit yg dialami 1 (satu) atau lebih penderita : - keracunan makanan - keracunan pestisida KLASIFIKASI KLB MENURUT PENYEBABNYA a. Toxin - enterotoxin : mis yg dihasilkan Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, Shigella - exotoxin (bakteri) :mis yg dihasilkn Costridium botulinum, Clostridium perfringens - endotoxin a. Infeksi (virus, bakteri, protozoa,cacing) b. Toxin biologis (racun jamur, afla toxin, plankton, racun ikan, racun tumbuh2an) c. Toxin kimia - zat kimia organik :logam berat (air raksa, timah), sianida - nitrit, pestisida - gas beracun : CO, CO2, HCN KLASIFIKASI KLB MENURUT SUMBER KLB a. Sumber dr manusia :mis jln napas, tangan, tinja, air seni, muntahan spt salmonela, shigela, hepatitis b. Bersumber dr keg manusia : toxin dr pembuatan tempe bongkrek, penyemprotan pencemaran lingkungan c. Bersumber dr binatang spt binatang peliharaan, rabies, binatang mengerat d. Bersumber pd serangga (lalat, kecoak ) mis :salmonella, staphylococcus, streptococcus e. Bersumber dr udara mis staphylococcus, streptococcus virus f. Bersumber dr permukaan benda2/alat2 mis :salmonella g. Bersumber dr makanan/minuman mis :keracunan singkong, jamur, makanan dlm kaleng PENYAKIT TERTENTU YG MENIMBULKAN WABAH Berdasarkan Permenkes RI No.560/Menkes/Per/VIII/1989 Bab II pasal 2 penyakit tertentu yg menimbulkn wabah : a. Kholera j. Pes b. Demam kuning k. demam bolak balik c. Tifus bercak wabah l. DBD d. Campak m. polio e. Difteri n. pertusis f. Rabies o. malaria g. Influenza p. hepatitis h. Tifus perut q. meningitis i. Encephalitis r. anthrax KEGIATAN POKOK PENANGGULANGAN KLB Penetapan populasi rentan thd KLB berdasarkan waktu, tempat pd klp masy Langkah2 penetapan populasi rentan : a) Memperkirakan adanya pop rentan KLB berdasar informasi dan data serta mempelajari gambaran klinis (gejala,cara penularan,cara pengobatan) dan gambaran epid (sumber&cara penularan, klp masy yg sering terserang, jml kasus,kematian, faktor ling, budaya yg berpengaruh thd KLB) b) Pengumpulan data (laporan rutin, data penyelidikan epid, laporan rutin data kesakitan&kematian dr puskesmas/RS yg teratur & lengkap, data lab yg memberikn infoms penyebab peny, data faktor risiko c) Pengolahan dan penyajian data (tabel, grafk, peta) d) Analisis dan interpretasi e) Deseminasi informasi KEGIATAN POKOK PENANGGULANGAN KLB Melakukan upaya pencegahan melalui perbaikan faktor risiko yg menyebabkan timbulnya kerentanan dlm suatu pop Upaya penanggulangan ditujukan pd: - Kuman penyakit dr sumber penularan - Memutus mata rantai penularan - Memperkuat sistem pelayanan kesh Memantapkan pelaksanaan sistem kewaspadaan dini KLB penyakit Memantapkan keadaan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan tjd KLB Penyelidikan dan penanggulangan pd saat tjd KLB LANGKAH2 DLM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI Konfirmasi/menegakkan diagnosa (suspect cases, confirmed cases) Memastikan adanya suatu KLB (dibandingkan periode sebelumnya), pastikan surveilans berjln baik, informasi vektor,lingk,perilaku pddk Rumusan hipotesis Pengumpulan data epid (primer & sekunder) PRIMER :kuesioner berdasar variabel epid 5W 1 H, pengambilan spesimen; sekunder:jml kasus periode sblmnya ( min 1 th), pola penykt, vektor, dt lingk Pengolahan data, analisis data dan interpretasi data Rumusan kesimpulan Tindakan penanggulangan Di sambung pada pertemuan selanjutnya.. TIM GERAK CEPAT BENCANA/KLB Batasan Tim Gerak Cepat (TGC) : Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis. SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA a. Tim Gerak cepat diharapkan dapat segera bergerak dalam waktu 0-24 jam setelah ada informasi kejadian bencana. Tim gerak cepat ini terdiri dari : 1) pelayanan medik : a. Dokter umum : 1 orang b. Dokter spesialis bedah : 1 orang c. Dokter spesialis anestesi : 1 orang d. Perawat bedah gawat darurat : 2 orang PRA SAAT PASCA Tugas /kegiatan TGC KLB a. Pengamatan : • Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat. • Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga • Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan. • Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya • Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. • Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga • Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap b. Pembentukan Pusat Rehidrasi • Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan. Tugas pusat rehidrasi : • Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung. • Melakukan pencatatan nama,umur,alamatlengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb. • Memberikan data penderita ke Petugas TGC • Mengatur logistik • Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi. • Penyuluhan bagi penderita dan keluarga • Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (isolisasi). • Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus,tidak diinfus) c.Membuat Laporan Kejadian KLB secara tertulis meliputi: • Melaporkan kasus menurut orang, tempat, waktu sesuai dengan kasus KLB • Melakukan pencatatan nama,umur,alamatlengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb. • Memberikan data penderita ke Petugas TGC • Membuat catatan prosedur penatalaksanaan yang sudah dilakukan. • Melakukan jumlah kasus yang tertangani dengan baik, yang sehat, rawat inap dan rekomendasi • Memastikan sumber penularan KLB bagi penyakit menular • Melakukan Penyebarluasan Data KLB • Menutup keadaan KLB sudah berakhir Contoh Susunan Tim Penanggungjawab : Kepala Puskesmas Ketua : ( PJ Program P2M) Sekretaris : (PJ. Kesling) Anggota : - dokter - perawat