4 Desember 2014 Fertilitas Penting dalam kehidupan berkeluarga Kegagalan dapat menimbulkan ketimpangan emosi pada pasutri yang mengalaminya
Infertilitas Faktor pria
-15% dari perkawinan Faktor
wanita
Faktor w & p
- 1/3 nya gangguan Faktor lain
terjadi pada pria
Tes yang penting untuk menilai kesuburan pria adalah : Analisis semen Tes ini penting karena : - sederhana - murah - non invasif - sesuai untuk evaluasi fungsi testis - segera menghasilkan kategori diagnostik Semen merupakan ejakulat dari pria berisi: - cairan kental dan keruh - berisi sekret dari kelenjar prostat - kelenjar lain - spermatozoa Spermatozoa diproduksi oleh testis, ketika bercampur dengan cairan kelenjar sex aksesori, dikenal sebagai ejakulat.
Volum ejakulat bervariasi :
2 sampai 6 mL
Ejakulat dapat digunakan untuk mengetahui :
- perubahan yang terjadi pada cairan seminal - menentukan letak lesi penyebab infertilitas Komposisi ejakulat 5 – 10 % : spermatozoa 90% : plasma mani Penting untuk mengetahui asal ejakulat dan proporsi masing-masing komponen.
Sekresi yang membentuk ejakulat :
- Testis 5 % - Vesika seminalis 46 – 80 % - Prostat 13 – 33 % - Kelenjar bulbourethra dan urethra 2 – 5% Spermatozoid/sel sperma/spermatozoa = benih dan makhluk hidup = sel dari sistem reproduksi jantan
Sel sperma + sel telur zigot embrio
Keberhasilan individu baru
Standart kualitas spermatozoa
Anatomi sperma Variasi bentuk spermatozoa Jumlah spermatozoa normal adalah 20 - 250 juta/mL
Istilah yang dipakai untuk menggambarkan
jumlah sperma adalah : - 0 juta/mL azoospermia - > 0 - 5 juta/mL ekstrimoligozoospermia - < 20 juta/mL oligozoospermia - > 250 juta/mL polizoospermia MOTILITAS SPERMATOZOA Baik bila > 50% spermatozoa menunjukkan pergerakan yang sebagian besar adalah gerak yang cukup baik atau sangat baik (grade 2/3).
Gradasi motilitas sperma menurut W.H.O. sbb :
0 = spermatozoa tidak menunjukkan pergerakan 1 = spermatozoa bergerak ke depan dengan lambat 2 = spermatozoa bergerak ke depan dengan cepat 3 = spermatozoa bergerak ke depan sangat cepat
Bila spermatozoa yang motil kurang dari 50%, maka
spermatozoa disebut astenik. Istilah yang digunakan adalah Astenozoospermia. PERSENTASE MORFOLOGI NORMAL Normal jika ≥ 50% morfologi normal Pemeriksaan morfologi meliputi : - bagian kepala - leher - ekor dari spermatozoa
Jika > 50% morfologi spermatozoa abnormal
keadaan ini di sebut teratozoospermia Berdasarkan ke 3 parameter di atas, maka didapat kesan spermatologis sbb : - Normozoospermia - Oligozoospermia - Extrimoligozoospermia - Astenozoospermia - Ekstrimoligoastenozoospermia - Oligoastenozoospermia - Oligoastenoteratozoospermia - Astenoteratozoospermia - Poliastenozoospermia - Azoospermia Parameter sperma lainnya yang memiliki nilai informatif untuk penilaian fungsi kelenjar seks asesori pria, sehingga perlu dicantumkan dalam spermiogram adalah : 1. Volume : Umumnya 2 – 4 mL 2. Warna : Putih keabuan agak keruh, atau sedikit kekuningan. 3. Bau : Khas sperma, atau “langu” 4. pH : 7.2 – 7.7 5. Koagulum : Normal terdapat sesaat setelah sperma diejakulasi dan tidak tampak lagi setelah 20 menit, karena proses likuifaksi telah selesai. Bila proses liquefaksi belum selesai/sempurna dalam waktu 20 menit, disebut liquefaksi memanjang. 6. Viskositas : Normal waktu tetesan 1 – 2” 7. Aqlutinasi : Normal tidak terdapat aqlutinasi sejati. 8. Lekosit : Sebagai batasan, sperma normal tidak mengandung lekosit lebih dari 1 juta/mL jika lebih disebut sebagai sperma yang mengalami pencemaran. Analisa sperma Analisis semen meliputi : 1. Tes makroskopis 2. Tes mikroskopis 3. Tes khusus Praanalitik - Abstinensi 2 – 7 hari - Sampling masturbasi tanpa pelumas karena dapat membunuh sperma, bias dalam penilaian - Penampung wadah bermulut lebar, tidak berwarna dan bertutup ulir Analisa Makroskopis meliputi : - Warna - Liquifaksi - Viskositas - Volum - Bau - pH Mikroskopis Motilitas Teteskan 10-15 uL sperma diatas kaca objek lalu tutup periksa dengan pembesaran 400X, hitung pada 100 sperma laporkan sesuai WHO : 0 = tidak menunjukkan pergerakan 1 = bergerak ke depan dengan lambat 2 = bergerak ke depan dengan cepat 3 = bergerak ke depan sangat cepat Jumlah sperma Dengan kamar hitung, buat pengenceran 20 X (50uL sperma + 950 uL aquades) Hitung sperma pada 2 kamar besar hasilnya kali 100 000 = /uL Morfologi Buat hapusan sperma - cat dengan Wright - baca dengan mikroskop - lihat 100 sperma - laporkan morfologi dalam persen Tes khusus 1. Uji terhadap antibodi pelapis sperma 2. Biakan semen 3. Analisis biokimia 4. Uji oosit bebas zona hamster 5. Uji migrasi spermatozoa 6. Sel kelamin belum matang 1. Uji terhadap antibodi pelapis sperma antibodi pelapis sperma merupakan tanda patognomonis infertilitas disebabkan faktor imunologi - MAR test (mixed agglutination reaction) mendeteksi adanya antibodi IgG dalam semen, jika terbentuk clummping > 10% infertil - Immunobead test Menguji adanya IgG, IgM dan IgA Sperma diinkubasi dengan poliakrilamid bead yang dilapisi dengan antibodi IgG, IgM atau IgA. Jika ada bagian sperma mengandung antigen maka poliakrilamid bead akan menempel pada bagian tersebut. Jika ada bead > 20% sperma artinya tidak normal 2. Biakan semen Dilakukan jika curiga ada infeksi atau jika dijumpai leukosit > 1 juta/mL 3. Analisis biokimiawi Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui fungsi : Kelenjar asesori - seperti asam sitrat, - glutamil transpeptidase Prostat - seperti asam fosfatase Epididimis - seperti L-karnitin bebas dan -glukosidase Vesika seminalis - seperti fruktosa