DIAGNOSA KOMUNITAS
1
PENGERTIAN KOMUNITAS
Komunitas berasal dari kata Inggris “community” yang artinya “ A
group of people living in a particular local area” – sekelompok
orang yang tinggal di suatu area lokal tertentu. Komunitas
merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki persamaan
karakteristik tertentu dan biasanya bertempat tinggal di suatu
area geografis yang bisa didefinisikan dengan jelas.
2
Beda Komunitas dan Masyarakat
Komunitas (community) merupakan bagian dari MASYARAKAT
(society / human society), misalnya sivitas akademika yang terdiri
atas mahasiswa, dosen, dan karyawan, di area kampus tententu
disebut sebagai “komunitas akademik”
MASYARAKAT
Komunitas
3
KEDOKTERAN KOMUNITAS
Kedokteran komunitas adalah cabang kedokteran yang
memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota komunitas,
dengan menekankan diagnosis dini, memperhatikan faktor-faktor
yang membahayakan kesehatan yang berasal dari lingkungan dan
pekerjaan, serta pencegahan penyakit.
Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada
anggota yang sakit, tetapi juga anggota komunitas yang sehat.
4
Kausa masalah kesehatan pada pasien maupun komunitas,
kedokteran komunitas mengakui kausa penyakit yang terletak
pada level populasi dan lingkungan. Artinya, kedokteran
komunitas tidak hanya memperhatikan faktor-faktor penyebab
yang terletak pada level individu, tetapi juga determinan lainnya
pada level keluarga, komunitas dan lingkungan di mana pasien
tersebut tinggal dan bekerja.
5
KEGIATAN/ UPAYA KEDOKTERAN KOMUNITAS
Kegiatan/ upaya yang dilakukan kedokteran komunitas meliputi;
kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), sanitasi
lingkungan (kesling), perbaikan gizi keluarga, Hiperkes,
pencegahan penyakit menular, dll.
Secara keseluruhan kedokteran komunitas, merupakan satu
kesatuan yang seimbang antara kuratif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
komunitas dan atasu masyarakat .
6
KONSEP DASAR KEDOKTERAN KOMUNITAS
1. Mengenal masyarakat di wilayah kerja.
2. Memahami persoalan kesehatan di wilayah kerja.
3. Menentukan prioritas usaha kesehatan di wilayah kerja.
4. Memahami “comprehensive health care” yang dilaksanakan
oleh Tim Kesehatan bersama keluarga/masyarakat
5. Menjalankan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
6. Menyusun program dengan sarana dan sumber daya yang
tersedia.
7. Merekomendasi upaya kesehatan, termasuk sistim rujukan.
8. Memimpin tim kesehatan bersama masyarakat
7
PERBEDAAN KEDOKTERAN KLINIK DAN KOMUNITAS
KEDOKTERAN
NO VARIABEL KEDOKTERAN KLINIK
KOMUNITAS
1. Konsumen Individu Individu, keluarga dan atau
komunitas
2. Konsep penyebab Penyebabnya tunggal, dapat Penyebabnya multikausal;
masalah penyakit juga multikausal faktor perilaku, sosial dan
lingkungan
8
KEDOKTERAN
NO VARIABEL KEDOKTERAN KLINIK
KOMUNITAS
6. Tujuan pelayanan Meniadakan penyakit Meniadakan penyakit dan
meniadakan faktor penyebab
lainnya
7. Dampak kesehatan Kesehatan individu Kesehatan semua anggota
yang ingin dicapai komunitas ( Health for All )
9
PENDEKATAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
Dalam kedokteran komunitas diperlukan tambahan disiplin ilmu
(epidemiologi, biostatistik, administrasi/ manajemen kesehatan,
riset operasional serta sosiologi ilmu kedokteran), selain ilmu
pengetahuan tentang medik dan kesehatan
Dengan demikian terdapat metode/prosedur tertentu untuk
mendiagnosis penyakit/kesehatan yang terjadi di komunitas
(kelompok masyarakat), pada waktu dan tempat (daerah)
tertentu, serta penularan nya yang dapat bersifat epidemik,
pandemik, endemik, dan sporadik
Untuk menentukan “Apakah komunitas memiliki masalah
kesehatan”, dapat dilakukan dengan menggunakan metode/
prosedur yang disebut sebagai DIAGNOSA KOMUNITAS
10
DIAGNOSA KOMUNITAS
Proses diagnosa komunitas meliputi penjajakan pendahuluan serta
interaksi dengan komunitas, perencanaan survei secara rinci, pra-
pengujian metode, pelaksanaan survei, dan analisis hasil-hasil
survei. Bennet (1987) menyebutkan bahwa terdapat 13 komponen
dalam diagnosa komunitas yang harus diteliti dengan cermat, yaitu
meliputi:
1. Demografi, termasuk semua angka vital
2. Sebab sakit dan kematian berdasarkan umur dan jenis kelamin,
3. Pemanfaatan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA),
4. Pola gizi, pemberian makanan serta penyapihan anak dan
pertumbuhan anak,
5. Keadaan komunitas, kebudayaan, dan stratifikasi sosial
ekonomi,
11
6. Pola-pola kepemimpinan dan komunikasi dalam komunitas,
7. Kesehatan mental dan penilaian sebab-sebab umum terjadinya
stress,
8. Lingkungan, khususnya penyediaan air bersih, pemukiman, dan
vektor-vektor penyakit,
9. Pengetahuan, sikap, dan tindakan penduduk berkenaan
dengan kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengna
kesehatan,
10. Epidemiologi, terinci dari setiap kondisi endemik,
11. Pelayanan dan sumber-sumber yang tersedia bagi
perkembangan khususnya perkembangan non-medis seperti
pertanian, peternakan, dan pelayanan sosial.
12. Derajat keterlibatan penduduk dalam melayani kesehatannya
sendiri termasuk penggunaan dukun dan pengobatan
tradisional,
13. Sebab-sebab kegagalan program kesehatan pada masa lalau
dan kesulitan yang mungkin dihadapi.
12
TUJUAN DIAGNOSA KOMUNITAS
1. Menganalisis status kesehatan masyarakat
2. Evaluasi sumber daya kesehatan, pelayanan, dan sistem
perawatan dalam masyarakat
3. Menilai sikap terhadap pelayanan kesehatan masyarakat dan
isu-isu kesehatan
4. Mengidentifikasi prioritas, menetapkan tujuan, dan
menentukan program aksi untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat
5. Membentuk dasar epidemiologi untuk mengukur peningkatan
derajat kesehatan dari waktu ke waktu.
13
TAHAPAN PROSES DIAGNOSA KOMUNITAS
14
ANALISIS KOMUNITAS
Analisis komunitas, adalah proses memeriksa data untuk
menentukan kebutuhan kekuatan, hambatan, peluang, kesiapan,
dan sumber daya. Produk dari analisis adalah “profil komunitas”
Data data tersebut, dikelompokkan dalam kategori :
1. Demografi
2. Lingkungan
3. Sosial Ekonomi
4. Sumber daya kesehatan dan pelayanan
5. Kebijakan kesehatan
6. Studi kelompok sasaran.
15
16