Anda di halaman 1dari 68

Deteksi Dini, Tata Laksana, dan

Stabilisasi Pra-Rujukan Diare


Menggunakan MTBS

Gastrohepatologi - IDAI

Orientasi Tatalaksana Penyebab Terbanyak Kematian Bayi bagi Petugas MTBS


melalui Metode Blended Learning Tahun 2021 (Gelombang 3)
di 80 Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB
Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI – 29 Juni 2021
Pendahuluan
Penyebab
kematian anak
(0-59 bulan)
tahun 2008

Black RE, Cousens S, Johnson HL et al. Global, regional, and national causes of child mortality in 2008: a systematic analysis. Lancet 2010; 375: 1969-87. 3
4
Tatalaksana Diare di Rumah
Tangga
Pemberian Antibiotika Pada
Diare
Tujuan Pelatihan :

1.Dapat melakukan klasifikasi dan tata laksana


diare akut
2.Dapat mengetahui kasus rujukan diare akut
3.Dapat melakukan stabilisasi pra-rujukan diare

Mengurangi kematian balita


Sustainable Development menjadi 25 per
Goals (SDGs) 1000
kelahiran
DEFINISI :
DIARE:
Perubahan bentuk dan konsistensi feses yang
lembek sampai cair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar yang lebih dari
biasa, yaitu ≥3 kali dalam sehari

DIARE PERSISTEN:
Diare lebih dari 14 hari

DISENTRI:

Diare dengan darah dalam tinja


Etiolog
i • Virus
• Bakteri
Infeksi • Parasit

Paling
Alergi susu sapi
Alergi Malabsorpsi sering:
Rotavirus

Masalah Keracuna
lain n
Sindroma usus
makanan
pendek
Gangguan

kekebala AIDS
n tubuh
Manifestasi
Diare : Klinis
Kehilangan air dan elektrolit
Bertambah bila ada muntah dan panas

Dehidrasi, gangguan elektrolit,


asidosis metabolik

Hipovolemia, kolaps
kardiovaskular,
kematian
6/29/21 Monumen Bangsal 2015 13
NewRecommendations on the
Management of Diarrhoea
PENILAIAN/
PENILAIAN/
GEJALA
GEJALA PENILAIAN
KLASIFIKASI
• Diare terjadi apabila tinja mengandung air yang lebih
banyak dari normal
TINDAKAN/
PENGOBATA
• Diare biasa terjadi pada anak-anak umur antara 6 bulan
N
sampai 2 tahun
STABILISAS
I
• Semua diare dilakukan penilaian dehidrasi
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS

6/29/2 Monumen Bangsal 2015 18


1
Mengenali tanda dehidrasi
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS

6/29/2 Monumen Bangsal 2015 20


1
KLASIFIK
PENILAIAN/
GEJALA
ASI
Untuk mengklasifikasikan derajat dehidrasi anak, mulailah
dengan lajur merah muda.
KLASIFIKASI
• Jika ada dua atau lebih tanda pada lajur merah
muda, klasifikasikan anak sebagai DEHIDRASI BERAT.
TINDAKAN/
PENGOBATA
• Jika tidak ada dua atau lebih tanda pada lajur merah
N muda, lihat lajur kuning. Jika ada dua atau lebih tanda,
klasifikasikan anak sebagai DEHIDRASI RINGAN/SEDANG.
STABILISAS
I
RUJUKAN
• Jika tidak ada dua atau lebih tanda pada lajur kuning,
klasifikasikan anak sebagai TANPA DEHIDRASI.
STUDI KASUS
• Anak ini tidak menunjukkan cukup tanda untuk
diklasifikasikan sebagai DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
karena hanya ada satu tanda dehidrasi atau kehilangan
cairan tanpa menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
KLASIFIK
PENILAIAN/
GEJALA
ASI
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
KLASIFIK
PENILAIAN/
GEJALA
ASI
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
TINDAKAN/
PENILAIAN/
GEJALA
PENGOBATAN
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
TINDAKAN/
PENILAIAN/
GEJALA
PENGOBATAN
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

1.
KLASIFIKASI
REHIDRASI
TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
TINDAKAN/
PENILAIAN/
GEJALA
PENGOBATAN
1.
KLASIFIKASI
REHIDRASI
TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
• Beri cairan intravena secepatnya.
RENCANA Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara
infus dipersiapkan.
PENILAIAN/
GEJALA
TERAPI C Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau
jika tak
tersedia, gunakan cairan NACl) sbb:
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N
•Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum
STABILISAS teraba, beri tetesan lebih cepat.
I • Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum.
RUJUKAN
Biasanya sesudah 3-4 jam (pada bayi) atau sesudah 1-2 jam (pada anak)
dan beri juga tablet Zinc.
STUDI KASUS Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.
• Klasifikasikan Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk
melanjutkan pengobatan.
• Keterangan :
1 ml = 20 tetes/menit - infus makro 60 tetes/menit - (infus mikro)
RENCANA 1.
PENILAIAN/ TERAPI C REHIDRASI
GEJALA

• RUJUK SEGERA untuk pengobatan


KLASIFIKASI
intravena.
• Jika anak bisa minum, bekali ibu
TINDAKAN/
PENGOBATA larutan oralit dan tunjukkan cara
N
meminumkan pada anaknya sedikit
STABILISAS demi sedikit selama dalam perjalanan.
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
• Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit
melalui pipa orogastrik atau mulut. Beri 20
PENILAIAN/ ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/Kg)
GEJALA
• Periksa kembali anak setiap 1-2 jam :
- Jika anak muntah terus atau perut makin
KLASIFIKASI kembung, beri cairan lebih lambat.
- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak
membaik, rujuk anak untuk pengobatan
TINDAKAN/ intravena.
PENGOBATA
N
Sesudah 6 jam, periksa kembali anak.
Klasifikasikan dehidrasi.
STABILISAS • Kemudian tentukan Rencana Terapi yang sesuai
I (A, B, atau C)
RUJUKAN

STUDI KASUS
2. ZINC
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
2. ZINC
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
3. ANTIBIOTIK
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
TINDAKAN/
PENILAIAN/
GEJALA
PENGOBATAN
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
4. NUTRISI
PENILAIAN/
GEJALA • ASI dan makanan tetap diberikan selama diare kepada balita sesuai
umur anak dengan menu yang sama pada waktu sehat untuk
KLASIFIKASI
mencegah terjadinya malnutrisi.

TINDAKAN/
• ASI harus diteruskan dan lebih sering.
PENGOBATA
N
• Makan seperti biasa, frekuensi lebih sering dalam jumlah
yang lebih kecil, sampai dua minggu setelah anak
STABILISAS
I
sembuh.
RUJUKAN
• Anak dengan susu formula, berusia kurang dari 2 tahun
STUDI KASUS dianjurkan untuk mengurangi susu formula dan
menggantinya dengan ASI sedangkan jika berusia lebih
dari 2 tahun dianjurkan untuk meneruskan pemberian
susu formula.
4. NUTRISI
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
5. EDUKASI
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
STABILISASI/
PENILAIAN/
GEJALA
RUJUKAN
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/
PENILAIAN/
GEJALA
GEJALA

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

TINDAKAN/
TINDAKAN/
PENGOBATA
PENGOBATA
N N

STABILISAS
STABILISAS
I
I RUJUKAN
RUJUKAN

STUDI KASUS
STUDI
KASUS
Kasus 1
PENILAIAN/
GEJALA

Anak laki-laki umur 18 bulan datang dengan keluhan diare cair.


KLASIFIKASI Diare sejak 3 hari ini, disertai dengan demam dan batuk pilek,
namun tidak sesak.
TINDAKAN/
PENGOBATA Diare cair dialami antara 20 kali dalam sehari ini. Tidak ada darah
N
lendir
STABILISAS
I
RUJUKAN Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 10 kg
STUDI KASUS
(sebelum sakit BB 12 kg)
Anak tertidur terus dan lemas, mata cekung, anak tidak bisa
minum.
Cubitan kulit kembali sangat lambat ( > 2 detik )
Anak dengan diare encer,
3 hari, tanpa darah
RENCANA TERAPI C
PENILAIAN/ Lanjutan Terapi C
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
PENILAIAN/ Lanjutan Terapi C
GEJALA

(1) Berikan Oralit


KLASIFIKASI
(2)Berikan Seng selama 10 hari
TINDAKAN/ berturut-turut
PENGOBATA
N (3)Teruskan ASI – makan
STABILISAS (4)Berikan antibiotik secara selektif
I
RUJUKAN (5)Berikan nasihat pada ibu/
STUDI KASUS
keluarga
Kasus 2
PENILAIAN/
GEJALA
Anak umur 13 bulan datang dengan keluhan diare cair.
Diare sejak 2 hari ini, disertai dengan demam. Diare cair dialami
KLASIFIKASI
antara 7 kali dalam sehari ini. Tidak ada darah dan lendir
TINDAKAN/
PENGOBATA
N
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 10 kg
(pernafasan normal, anak rewel, mata cekung, anak tampak
STABILISAS
I kehausan. Cubitan kulit kembali lambat ( > 2 detik )
RUJUKAN

STUDI KASUS
Anak dengan diare encer,
2 hari, tanpa darah
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
Kasus 3
PENILAIAN/
GEJALA
Anak umur 7 bulan datang dengan keluhan diare cair.
KLASIFIKASI Diare sejak 2 hari ini, tidak disertai dengan demam.
Diare cair dialami antara 3 kali dalam sehari ini.
Tidak ada darah lendir
TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 8 kg
(riwayat BB lahir 3200 gram, pernafasan normal, anak
RUJUKAN

STUDI KASUS
tampak rewel, mata tidak cekung, anak minum biasa.
Cubitan kulit kembali normal
Anak dengan diare encer,
2 hari, tanpa darah
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
Kasus 4
PENILAIAN/
GEJALA

Anak umur 3 bulan datang dengan keluhan diare cair.


KLASIFIKASI
Diare sudah berlangsung 20 hari, disertai dengan demam dan
batuk pilek, namun tidak sesak. Tidak ada darah dan lendir
TINDAKAN/
PENGOBATA Diare cair dialami antara 5-10 kali dalam sehari ini.
N
Selama diare anak sudah mendapatkan oralit, namun diare tetap
STABILISAS
I
terjadi.
RUJUKAN

STUDI KASUS
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 4 kg (sebelum
sakit BB bayi 5 kg, dengan riwayat BB lahir 3100 gram, pernafasan
normal, anak tampak lemah, mata cekung, anak tidak bisa minum.
Cubitan kulit kembali sangat lambat ( > 2 detik )
Anak dengan diare encer,
20 hari, tanpa darah

Anak tampak lemah, mata


cekung, anak tidak bisa
minum. Cubitan kulit kembali
sangat lambat ( > 2 detik )
Kasus 5
PENILAIAN/
GEJALA
Anak umur 7 bulan datang dengan keluhan diare cair.
KLASIFIKASI
Diare sejak 15 hari ini, tidak disertai dengan demam.
Diare cair dialami antara 2-3 kali dalam sehari ini.
TINDAKAN/ Selama diare, anak sudah diberi oralit. Tidak ada darah
PENGOBATA
N lendir pada feses
STABILISAS
I Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 7 kg
RUJUKAN
(riwayat BB lahir 3200 gram, pernafasan normal, anak
STUDI KASUS tampak rewel, mata tidak cekung, anak minum biasa.
Cubitan kulit kembali normal
Anak dengan diare encer,
15 hari, tanpa darah

Anak tampak rewel, mata


tidak cekung, anak minum
biasa.
Cubitan kulit kembali
normal
• ASI harus diteruskan dan lebih sering.
PENILAIAN/
GEJALA
• Diajarkan cara menyiapkan dan memberikan oralit
• Makan seperti biasa, frekuensi lebih sering dalam jumlah yang
KLASIFIKASI
lebih kecil, sampai dua minggu setelah anak sembuh.
• Anak dengan susu formula, berusia kurang dari 2
TINDAKAN/
PENGOBATA
N
tahun dianjurkan untuk mengurangi susu formula dan
menggantinya
STABILISAS
I dengan ASI sedangkan jika berusia lebih dari 2 tahun dianjurkan
RUJUKAN
untuk meneruskan pemberian susu formula.
STUDI KASUS
• Berikan Seng selama 10 hari.
• Tanda bahaya harus diketahui keluarga
• Kunjungan ulang 3 hari.
Kasus 6
PENILAIAN/
GEJALA
Anak umur 12 bulan datang dengan keluhan diare cair dan dijumpai
KLASIFIKASI
DARAH di kotorannya.
Diare sejak 3 hari ini, disertai dengan demam dan batuk pilek,
TINDAKAN/ namun tidak sesak. Diare cair dialami antara 3-5 kali dalam sehari
PENGOBATA
N ini. Selama sakit, anak sudah diberi oralit.
STABILISAS
I Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 10 kg ,
RUJUKAN
pernafasan normal, anak tampak biasa, mata tidak cowong, turgor
STUDI KASUS
kembali cepat.
Anak dengan diare isi darah 3 hari

anak tampak biasa, mata


tidak cowong, turgor kembali
cepat.
PENILAIAN/
GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/
PENGOBATA
N

STABILISAS
I
RUJUKAN

STUDI KASUS
RINGKASAN
MENILAI TANDA
DEHIDRASI

Anda mungkin juga menyukai