T
• Temperature (suhu)
A
• Airway (jalan napas) dan breathing (pernapasan)
B
• Blood pressure (tekanan darah)
L
• Laboratory works (pemeriksaan laboratorium)
E
• Emotional support (dukungan emosional)
EVALUASI GANGGUAN NAPAS (SKOR DOWNE)
Skor 0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap
walaupun diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara
masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan Dapat didengar tanpa
stetoskop alat bantu
Mulholland K. Pneumonia in children 2016; WHO 2013; tatalaksana pneumonia di fasyankes 2017
PEMERIKSAAN FISIK (2)
Desaturasi: saturasi oksigen <90% dengan pulse oximetry
Pemeriksaan dada: Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
Suara napas tambahan seperti crackles
Adakah suara napas tambahan lain? Adakah tanda bahaya?
Pemeriksaan lain sesuai kondisi pasien (kelainan yang menyertai)
Tarikan dinding dada ke dalam (TDDK)
Tanda utama:
• Keadaan umum sadar atau gelisah/ cengeng atau lemah/ letargi/ koma
• Mata tampak normal atau cekung, normal atau tampak haus atau malas
minum/ tidak bisa minum
• Turgor kulit abdomen (perut) kembali cepat atau lambat (> 2 detik)
• Menyusui lebih sering-lama. Beri oralit atau air matang sebagai tambahan ASI. Setelah diare berhenti,
lanjutkan kembali ASI eksklusif.
• Jika tidak ASI eksklusif, beri satu atau lebih cairan tambahan dibawah ini:
• larutan oralit
• cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran)
• air matang
• Nasihati ibu memberi oralit atau cairan tambahan lain sampai diare berhenti (untuk mencegah dehidrasi)
• Jika anak muntah, tunggu 10 menit , lanjutkan dengan lebih lambat, sedikit demi sedikit
RENCANA TERAPI B (DEHIDRASI RINGAN SEDANG)
• Oralit 3 jam pertama 75 ml/kg BB (berdasarkan umur jika berat badan anak tidak diketahui)
• Oralit atau cairan tambahan lain tetap diberikan setiap kali BAB sampai diare berhenti.
• Observasi selama rehidrasi dan evaluasi setelah 3 jam (bila tidak bisa minum oralit atau keadaannya
terlihat memburuk, periksa segera anak sebelum 3 jam)
• Jika masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan
ORS seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin.
• Jika timbul tanda dehidrasi berat, lanjutkan ke Rencana Terapi C
RENCANA TERAPI B (LANJUTAN)
• Jika muntah profus atau diare yang cepat seperti kolera (>15 – 20
ml/kg/jam) meskipun belum terjadi dehidrasi berat, berikan cairan iv RL
atau Ringer Asetat (jika tidak tersedia, gunakan cairan NaCl 0,9%) 70
ml/kg BB dalam 2,5 jam (usia 12 bulan – 5 tahun) atau dalam 5 jam (bayi
di bawah usia 12 bulan)
• STOP pemberian oralit, Jika terdapat tanda distensi abdomen dengan
ileus paralitik/ tanda malabsorbsi glukosa (peningkatan tinja saat
oralit diberikan atau kegagalan tanda-tanda membaik), rehidrasi iv
RENCANA TERAPI C (DEHIDRASI BERAT)
Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba
• Berikan RL atau Ringer Asetat (atau jika tidak tersedia, gunakan cairan NaCl 0,9%) 100
ml/kg BB iv secepatnya.
• Jika bisa minum, beri ORS, sementara infus disiapkan dan berikan ORS 5 ml/kg BB segera
setelah anak mau minum.
• Evaluasi setiap 15 – 30 menit dan evaluasi klasifikasi dehidrasi kembali pada anak
setelah 6 jam atau bayi setelah 3 jam dan kemudian pilih rencana terapi yang
sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan penanganan.
RENCANA TERAPI C (LANJUTAN)
• RUJUK untuk pengobatan intravena (bila ada fasilitas terdekat) dan jika anak bisa
minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak
sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan
• Jika tidak ada fasilitas terdekat, rehidrasi dengan ORS melalui pipa nasogastrik atau
mulut sebanyak 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg). Segera rujuk anak
untuk pengobatan intravena jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik
(anak muntah terus menerus atau perut semakin kembung)
• Jika tidak ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat dalam 30 menit,
tidak ada tenaga terlatih dalam menggunakan pipa nasogastrik dan anak malas/
tidak minum, segera rujuk ke Rumah Sakit untuk pengobatan intravena
DIARE