Anda di halaman 1dari 29

Manajemen Bayi Prematur,

BBLR, dan Asfiksia di


FKTP
Dr. Fetria Faisal, Sp.A
RSUD M Natsir
Penyebab Kematian Bayi & Waktu Kematian
Neonatal

Sekitar 50% kematian bayi di


Indonesia terjadi dalam
periode neonatal

Pedoman BBLR FKTP, 2021


Pedoman BBLR FKTP, 2021
Bayi prematur: semua bayi yang lahir dengan usia
Definisi gestasi <37 minggu

Prematur

Kategori Berat Lahir

Berat lahir rendah <2500 g


BBLR Berat lahir sangat rendah <1500 g

Berat lahir ekstrim rendah <1000 g


Komplikasi jangka pendek
Komplikasi jangka panjang
Tatalaksana Resusitasi

Stabilisasi
Nutrisi agresif
Pencegahan &
tatalaksana infeksi
Tatalaksana suportif
Kejar tumbuh

Skrining bayi prematur


Resusitasi & stabilisasi
Perhatikan risiko, persiapan resusitasi, tindakan resusitasi

The Golden Minute: bantuan napas/ventilasi


harus optimal dalam 1 menit
The Golden Hour: STABLE harus tercapai
dalam 1 jam
Persiapan Kelahiran…
Ruangan yang optimal
AC jangan di atas tempat
tidur bayi
Suhu jangan terlalu panas
Ruangan sejuk
Angin tidak kencang

Alat pelindung diri:


handscoon, masker, baju
steril/ apron
+

Termoregulasi:
kain pengering dan topi, handuk
hangat / pembungkus, plastik, infant
warmer/lampu, inkubator transport
11
Persiapan alat
Airway:

Circulation

Breathing:
The golden minutes
• 60 detik  langkah awal, re-evaluasi, dan
memulai ventilasi bila perlu
• Tahap terpenting untuk keberhasilan resusitasi
bayi baru lahir
• Keputusan lanjutan langkah awal ditentukan
dengan penilaian secara bersamaan:
- Pernapasan (apnea, gasping, atau usaha napas)
- Denyut jantung (< 100 kali /menit atau > 100
kali/menit)
Pasca Resusitasi

STABLE Transportasi
• Sugar
• Temperature
• Artificial breathing
• Blood pressure
• Laboratory work
• Emotional support
Bantuan napas
Kondisi
Usaha napas Merintih Apnea/ gasping
Takipnea + -
Retraksi + -
Bantuan napas CPAP PEEP 7-8, FiO2 VTP
disesuaikan
CPAP – Continuous Positive Airway Pressure
• Memberikan udara dengan tekanan positif pada bayi yang masih
dapat bernapas spontan
• Komponen: PEEP, FiO2
• Alat:

Ventilator CPAP T-piece rescucitator


Bubble CPAP
Downe score
0 1 2
Frekuensi Napas < 60 x/menit 60-80 x/menit > 80 x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O2 walaupun diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
Interpretasi Skor
Skor < 4 Distres Pernapasan Ringan (CPAP dini)
Skor 4-5 Distres Pernapasan Sedang (CPAP)
Skor ≥ 6 Distres Pernapasan Berat (pertimbangkan
intubasi)
Sesak pada Neonatus

Pediatr Rev, 2014


Nutrisi

ASI

ASI donor

ASI + HMF

SF BBLR

MPASI
Pemantauan bayi prematur

Kurangi
kecemasan &
kuatkan
Deteksi dini keluarga

Intervensi dini Kurangi beban


perawatan
jangka panjang
Apa saja yang harus dipantau?
• Fungsi penglihatan
• Fungsi pendengaran
• AOP, OOP
• Status gizi, asupan gizi
• Pertumbuhan
• Perkembangan
• Perilaku & kognitif
• Penyakit
• Gangguan pernapasan
• Imunisasi
Sampai UG 40 minggu dan PB 45 cm, setelahnya
dipantau menggunakan kurva WHO
Grafik Pertumbuhan Fenton
Usia bayi prematur
Pengukuran Antropometri secara Berkala

Parameter Batas pengukuran dengan


antropometri koreksi usia
Berat badan 24 bulan
Panjang badan 42 bulan
Lingkar kepala 18 bulan

INTERGROWTH-21st. International Fetal and Newborn Growth Standards for the 21st Century: Anthropometry handbook. The International Fetal and Newborn Growth Consortium; 2012.
Perawatan metode kanguru
Ikterus neonatorum
Fisiologis Patologis

Onset setelah 24 – 36 jam (hari ke 2 – 3) Kapan saja (termasuk sebelum 24


jam

Lama 8 hari pada bayi aterm  1 minggu pada bayi aterm


14 hari pada bayi prematur  > 14 hari pada bayi prematur

Klinis Bayi tidak tampak sakit, tidak anemia,  Bayi tampak sakit, warna urin
warna urin & feses normal dan feses tidak normal
Take home messages
• Pencegahan komplikasi pada bayi prematur dimulai dari resusitasi,
stabilisasi, pemberian nutrisi, terapi suportif, & permantauan
• Bayi prematur berisiko tinggi gangguan tumbuh kembang 
pemantauan berkesinambungan: tiap bulan hingga 1 tahun, tiap 3
bulan hingga 3 tahun  tetap dipantau s.d. 18 tahun
• Deteksi dan intervensi dini untuk mencegah terjadinya penyimpangan
pada bayi maupun lingkungan
• Bayi prematur tetap harus mendapat imunisasi sesuai rekomendasi
IDAI

Anda mungkin juga menyukai