PRASENOHADI
KENDALA NAPAS Disfungsi napas yang bermakna secara klinis untuk menyebabkan
(RESPIRATORY IMPAIRMENT) ketidaknyamanan (Respiratory disfunction clinically significant to
produce discomfertness)
INSUFISIENSI NAPAS Gangguan napas hebat, mengganggu kegiatan harian, dapat diukur dari
(RESPIRATORY INSUFFICIENCY) mekanik pernapasan dan atau pertukaran gas (Respiratory disturbance,
strong enough to hamper daily certain activities, that can be measured
from the mechanic of breathing and or from gas exchange)
GAWAT NAPAS Peningkatan & perburukan usaha napas yang terlihat dari penampakan
( RESPIRATORY DISTRESS ) klinis (Increase & worsening respiratory effort that can be seen from
clinical appearance)
GAGAL NAPAS Gangguan satu atau lebih fungsi pernapasan & mengancam kehidupan
( RESPIRATORY FAILURE ) (Disturbance of 1/one aspect or more respiratory function & life
threatening)
DEFINISI GAGAL NAPAS
Tekanan Parsial
Hipoventilasi
Oksigen Inspirasi
Alveolar
Rendah
ketinggian overdosis opiat
Tipe 2 gagal napas hiperkapnik ketidak imbangan
antara pusat pernapasan, beban otot pernapasan
dan kapasitas otot pernapasan
KEGAGALAN PUSAT
BEBAN TINGGI Korteks batang otak
Resistive elastic
treshold
KEGAGALAN TRANSMISI /
AKSI
Korda Spinalis
Saraf Perifer
GANGGUAN KERJA OTOT Sambungan Neuromuskular
PERNAPASAN Otot Pernapasan
Gagal napas tipe II
Hiperkapnik
Gagal Napas
Prosedur diagnostik
• Aliran rendah
– <0.5 – 5.0 L/min
• Oksigen rendah
– FiO2 <0.4 – 0.5
• Formula : FiO2 = 20% + (4 × aliran O2 L )
KANULA HIDUNG
• 100% O2
• Aliran tinggi (> 15 L/min)
• Alat untuk kegawatdaruratan
• Kebocoran udara minimal apabila katup rapat
Pemilihan jenis alat berdasarkan FiO2
No. Jenis alat Aliran (L/m) FiO2
1. Kanul hidung 1 0,24
2 0,28
3 0,32
4 0,36
5 0,40
6 0,44
2. Simple Mask 5-6 0,4
6-7 0,5
7-8 0,6
3. Rebreathing Mask 7 0,65
8-15 0,7-0,8
4. Nonrebreathing Mask Atur reservoir jangan kempes 0,85-1,0
Guide to: mechanical ventilation and intensive respiratory care. Philadelphia: WB Sauders; 1995.
Kanula Hidung Aliran Tinggi
(High Flow Nasal Cannula –
Oxygen Therapy)
HFNC – OT
(High Flow Nasal Cannula – Oxygen Therapy)
Lenglet H, Sztrymf B, Leroy C, Brun P, Dreyfuss D, Ricard JD. Humidified high flow nasal oxygen during
respiratory failure in the emergency department : feasibility and efficacy. Respiratory Care 2012
Basic HFNC setup A patient using HFNC
Ward JJ. High-flow oxygen administration by nasal cannula for adult and perinatal patients. Respir
Care. 2013;58(1):98-108.
Nishimura M. High-flow nasal cannula oxygen therapy in adults: physiological benefits, indication,
clinical benefits, and adverse effects. Respir Care. 2016;61(4):529-41.
Kasus (Laki-laki) dengan HFNC
Edema pulmoner
• Potensial mengancam jiwa à kelebihan cairan di
alveoli à perubahan Starling’s forces.
• Gangguan pertukaran gas, hipoksemia jaringan,
asidosis respiratorik, hipoksemia organ dan
kegagalan organ.
• Tidak ditangani à mortalitas meningkat
PENDAHULUAN
Pemeriksaan Radiologis
• Foto toraks PA dan lateral
• CT scan toraks
Penatalaksanaan Hemoptisis
Tujuan :
1. Cegah asfiksia
2. Lokalisir sumber perdarahan
3. Hentikan perdarahan
4. Cari sebab perdarahan
5. Terapi kausal
Algoritma Tatalaksana Hemoptisis Masif
Klasifikasi Pneumotoraks
F Traumatik/iatrogenik
F Spontan :
Primer (tanpa diketahui sebabnya)
Sekunder (dengan penyakit penyerta)
Collins
Ukuran (%) = 4.2 + 4.7 [Jumlah jarak interpleural di
apeks, pertengahan bagian atas paru yang kolaps,
pertengahan bagian bawah paru yang kolaps]
Etiologi Pneumotoraks Sekunder
Penyakit jalan napas COPD
Status asmatikus
Fibrosis kistik
Neonatus dengan hyaline membrane disease
Penyakit Interstisial Paru Sarkoidosis
Fibrosis paru idiopatik
Lyphangiomyomatosis
Tuberous sclerosis
Pneumokoniosis
Infeksi Tuberkulosis
Necrotizing bacterial pneumonia/lung abscess
HIV/AIDS - Pneumocystis jirovecii
Neoplasma Kanker paru primer
Keganasan paru / pleura
Vaskular Infark pulmoner
Penggunaan obat
Penyakit jaringan ikat
Pneumothoraks katamenial / endometriosis toraks
Tension pneumotoraks
Ø Gejala pneumotoraks
Ø Gejala kompresi jantung
Ø Gejala hipoksia otak
PEMERIKSAAN FISIS PARU
– Garis kuncup
– Bayangan radiolusen/avaskular
– Kolaps paru
– Pendorongan mediastinum