KERJA ADIL
MANDIRI KERAS
12 TOKOH
H. AGUS SALIM
KH. AGUS SALIM
• Pria kelahiran Mandar, Sulawesi Selatan, 27 Agustus 1935 itu menjabat Bupati Majene saat baru berumur 25 tahun
• Seorang Penegak hukum yang tak segan berkonfrontasi dengan Komandan Batalyon 710 yang melakukan
penyelundupan
• Barlop dikenal tegas dan berani melawan kejahatan kerah putih. Ia menyeret Tony Gozal alias Go Tiong Kien
dengan tuduhan memanipulasi dana reboisasi Rp2 miliar. Barlop juga mengejar keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar
Tanjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi.
• Barlop sangat mengedepankan sifat keadilan.
• Sifat jujur dan tegas dalam menegakkan hukum. Barlop tidak pernah menerima hadiah dari siapapun. Baginya,
hadiah hanya boleh diberikan pada orang miskin.
SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX
1. Bendoro Raden Mas Dorodjatun
2. Lahir pada tanggal 12 April 1912 di Yogyakarta.
3. Menempuh Pendidikan di Algemenee Middelbare School dan
Faculteit Indologi Universiteit Leiden
4. Diangkat menjadi Sri Sultan pada 18 Maret 1940
5. Selain menjadi Sri Sultan, ia juga pernah menjadi Gubernur D.I.Y,
Menteri dan wakil presiden
Surat Tilang untuk Sultan
Lahir di Solok, Sumatera Barat, 17 Juli 1908, beliau seseorang yang lekat
dengan perdagangan dan agama. Berkali-kali dia tinggal bersama saudagar dan
tak henti menuntut ilmu agama Islam. Saat menimba ilmu di Hollandsch
Indische School (HIS), ia juga tetap belajar di madrasah diniyah.
Kegemarannya dalam berorganisasi dimulai sejak di MULO.
M. Natsir adalah pribadi yang sederhana, berani, jujur, bertanggung jawab,
mandiri dan pekerja keras.
SAIFUDDIN ZUHRI
SAIFUDDIN ZUHRI
“Menjadi Pejabat Bukan Berarti Memanjakan Kerabat Dan Sahabat”
Beliau merupakan pemimpin yang tegas dan adil. Tahun 1973 beliau
mengadili anaknya karena tak sengaja menembak supir beliau hingga tewas.
Sehingga anaknya dijatuhi hukuman 1 tahun penjara. Beliau adalah seorang
bapak yang tegas dan mengajari anaknya untuk dapat bertanggung jawab.
Beliau juga mengajari keluarganya untuk tetap hidup sederhana dan tidak
menyalahgunakan jabatannya sebagai Kapolri. Pada masa jabatan Widodo
Budidarmo sebagai Kepala Kepolisisan RI beliau berhasil membekukan 239
pengdear narkoba dan membongkar tempat pengolahan morfin di Riau