HASIL PEMBAHASAN
A. Definisi kepemimpinan
B. Definisi Organisasi
Penyusunan dan pengaturan bagian – bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan
dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk
mencapai tujuan tertentu).Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry Organisasi adalah
susunan dan aturan dari berbagai – bagian bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang
teratur.W.J.S. Poerwadarminta, KamusUmum Bahasa Indonesia
Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
MenurutJames D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama. Jadi sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsure individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu sesuai
dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan kepemimpinan untuk
mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.
Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek yang sudah dijelaskan tadi,
didalamnya terdapat peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk
mengatur organisasi tersebut, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena
jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga
dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi
tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya
organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah
rendah.
a. Cerdas
b. Terampil secara konseptual
c. Kreatif
d. Diplomatis dan taktis
e. Lancar berbicara
f. Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
g. Persuasive
h. Memiliki keterampilan sosial
Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri
kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin.
1. Menyampaikan Informasi
2. Memberikan Perintah
3. Mendelegasikan wewenang
4. Memberikan motivasi
5. Menerima Umpan balik
6. Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
7. Melakukan Pengendalian
b. Mitos Mengenai Kepemimpinan Organisasi
Dijaman sekarang ini sudah sedikit sekali sosok – sosok pemimpin yang benar – benar
memiliki jiwa kepemimpinan.Mereka hanya sekedar ingin mendapatkan posisi tersebut namun tidak
dapat bertanggung jawab dengan posisinya, yaitu sebagai pemimpin.Dan ada beberapa omong kosong
yang masih beredar mengenai kepemimpinan. Berikut ada beberapa bentuk omong kosong yang
masih biasa didapati :
Padahal seharusnya seorang pemimpin harus memiliki sifat – sifat seperti dibawah ini :
1. Kebutuhan berprestasi
2. Dorongan bertanggung jawab
3. Inisiatif
4. Tanggung jawab dalam mengejar sasaran
5. Orientasi tugas.
c. Memperbaiki Kepemimpinan
Tidak ada rumus gaib bagi kepemimpinan yang efektif, tetapi dapat mengambil beberapa
langkah positif untuk memperbaiki perilaku.Sebaiknya lugas, tetapi jangan condong meremehkan
persoalan. Perilaku kepemimpinan terjadi ditengah – tengah sejumlah besar medan kekuatan, antara
lain :
1. Teknik
Organisasi ini mencakup filsafat perusahaan, tradisi, kebiasaan, Suasana, dan cara
beroperasi. Jenis teknik berbagai tugas dalam perusahaan besar ada banyak, masing-
masing mempunyai tuntunan sendiri dan menentukan disiplin sendiri-sendiri.
2. Unit kerja
Kelompok-kelompok sangat berlainan tingkat identifikasi mereka dengan tujuan
organisasi, sikap mereka terhadap organisasi, tekanan-tekanan yang harus mereka
perhatikan, norma perilaku, sistem ganjaran hukuman, kepaduan, dan homogenitas
mereka.
3. Individu
Masing – masing bawahan mempunyai pola unik mengenai kebutuhannya,
keinginannya, cita-citanya, motivasinya, kekuatannya, kelemahannya, dan tujuannya.
4. Manajerial
Tiap pemimpin mengepalai suatu kelompok, berkaitan dengan rekan, dan melapor
kepada atasan.Masing –masing mempunyai konsep sendiri mengenai efektivitas,
pergaulan yang tepat, dan perilaku yang dapat diterima.Harus menghindari untuk menjadi
pemimpin dengan cepat.
1. Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, hal ini
menyebabkan tipe pemimpin ini selalu mengidentikan kepentingan pribadi daripada tujuan
organisasi, membuat pemimpin tersebut memiliki pribadi yang selalu menganggap bawahan
sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu bergantung
pada kekuasaan formalnya, karena itu dalam tindakan pergerakannya mengandung unsure
paksaan dan punitive atau bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Yaitu pemimpin yang menggunakan system perintah dalam menggerakan
bawahannya, senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahannya,
senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, dan tidak berbeda jauh dengan Otokratis, pemimpin seperti ini sukar menerima
kritikan dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Yaitu pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
biasanya bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengambil keputusan dan inisiatif, juga jarang memberikan kesempatan bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, pemimpin tipe ini sering bersikap maha
tahu.
4. Tipe Kharismatis
Tipe pemimpin ini memang sukar untuk dijelaskan secara teori, dalam kenyataan nya
pemimpin kharismatis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar, yang mengakibatkan
timbulnya rasa kagum dari para pengikutnya, menimbulkan rasa hormat yang begitu besar
dari bawahannya dan pemimpin kharismatis ini selalu memiliki pengikut yang sangat banyak.
5. Tipe Laissez Faire
Pemimpin tipe ini dalam memimpin organisasi mempunyai sikap yang permisif,
dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan hati
nurani, tapi kepentingan bersama dijaga dengan baik, dalam kenyataan nya organisasi yang
dipimpin oleh pemimpin seperti ini akan berjalan lancer dengan sendirinya karena para
anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang sudah memahami tujuan,
sasaran dan tugasnya dalam organisasi tersebut.
6. Tipe Demokratis
Pemimpin seperti ini akan selalu berusaha mensingkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadai dari para bawahannya, senang
menerima saran dari para bawahannya karena memiliki sifat demokratis, dia akan selalu
berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, selalu mengutamakan kerjasama
dalam mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai
pemimpin, dan suka melibatkan bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib sendiri
melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
Teori – Teori Dalam Studi Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir Bennis & Nanus
(1990) menjelaskan bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan Kekuasaan
berada pd sejumlah org tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau
karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin “Asal Raja
Menjadi Raja”2
Situasi mrpk peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll
Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara
fisik maupun psikologis
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong
semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin
rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
Resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk
semua situasi Teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk
mengelola dan mengurus satu organisasi
BAB III
KESIMPULAN
Disaat sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila ingin menjadi seorang
pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter dari calon pemimpin itu sendiri karena
apabila salah memilih pemimpin organisasi tidak akan dapat mencapai tujuannya dan jalannya suatu
organisasi juga akan berantakan. Dalam memilih seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian
dan pengetahuan yang sangat luas. Tidak hanya pengetahuan umum tetapi harus memiliki
keterampilan khusus, diantaranya keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan
teknis. Seorang pemimpin harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin
menjadi panutan atau contoh untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diamanahkan kepada
dia.