BAB 2, 3, DAN 24
Auditor senior 2-5 tahun Bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan audit
Struktur Organisai
a. Proprietorship
b. General Partnership
c. General Corporation
d. Professional Corporation
e. Limted Liability Company
f. Limited Liability Partnership
PROFESSIONAL ETHICS
Etika adalah serangkaian prinsip atau nilai moral. Perilaku etis diperlukan
masyarakat agar dapat berfungsi secara teratur.
Kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi,
terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Cara akuntan publik mewujudkan perilaku
profesional antara lain dengan adanya pernyataan standar auditing yang berlaku umum,
pengendalian mutu, peer review, BAPEPAM, pembentukan divisi dalam kantor akuntan
publik, dan pendidikan profesi berkelanjutan, serta Kode Etik Akuntan Indonesia yang
ditetapkan oleh IAI.
a. Prinsip-prinsip, berupa standar etis yang ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofis.
Terdiri dari:
1. Tanggung jawab. Dalam mengemban tanggung jawabnya sbg profesional, para anggota
harus melaksanakan pertimbangan profesional dan moral yang sensitif dalam semua
aktivitasnya.
2. Kepentingan publik. Para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak
sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan publik, menghargai kepercayaan
publik, dan menunjukan komitmennya pada profesionalisme.
3. ntegritas. Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota
harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas
tertinggi.
4. Objektivitas dan independensi. Anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas
dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya, anggota
yang berpraktik harus independen baik dalam fakta maupun dalam penampilan ketika
menyediakan jasa.
5. Keseksamaan. Anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis profesi, terus
berusaha meningkatkan kompetensi dan mutu jasa yang diberikannya, dan
melaksanakan tanggung jawab profesional sesuai dgn kemampuan terbaiknya
6. Ruang lingkup dan sifat jasa. Anggota yang berpraktik bagi publik harus
memperhatikan prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam menentukan lingkup
dan sifat jasa yang akan disediakannya.
b. Peraturan perilaku, yaitu standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai
peraturan spesifik.
c. Interpretasi atas paraturan perilaku
d. Kaidah etika, berupa penjelasan yg diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang
peraturan perilaku yang diserahkan kepada AICPA oleh para praktisi dan pihak lain yang
berkepentingan.
INDEPENDENSI
b. Technical standards
c. Confidentiality
d. Contingent fees
h. Discreditable acts
2. Pengujian terinci atas saldo: prosedur khusus untuk menguji kekeliruan moneter
dalam saldo- saldo laporan keuangan.