Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa menurut UU No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa adalah
kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
(Infodatin, 2019)
Menurut WHO (2017) diperkirakan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia adalah
sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia. Sedangkan penderita gangguan mental di
Indonesia sekitar 13,4%, beberapa jenis gangguan jiwa yang diprediksi dialami oleh
penduduk Indonesia diantaranya adalah gangguan depresi, cemas, skizofrenia, bipolar,
gangguan prilaku, autis, cacat intelektual. (Infodatin, 2019)
Perilaku kekerasan merupakan salah satu bagian dari Gangguan Jiwa yang sering
terjadi pada setiap individu Perilaku kekerasan merupakan merupakan suatu keadaan emosi
yang merupakan campuran perasaan frustasi dam benci atau marah dimana seseorang
sendiri melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri
ataupun pada orang lain (Yosep, 2007).
Perilaku kekerasan yang terbanyak yang dilakukan oleh klien dalam satu tahun
terakhir adalah kekerasan fisik dalam diri sendiri dan menyebabkan cidera ringan (84%)
kemudian diikuti oleh ancaman fisik (79%), penghinaan (77%), dan kekerasan verbal (70%)
sejumlah kecil perawat (20%), yang mengalami gangguan kekerasan yang menyebabkan
cidera serius (Elita dkk, 2012).
Sutejo (2017) mengatakan bahwa tanda dan gejala pasien dengan risiko perilaku
kekerasan wajah memerah dan tegang, pandangan tajam, mengatupkan rahang dengan
kuat, mengepalkan tangan, bicara kasar, suara tinggi, menjerit atau berteriak. Keliat (2011)
bahaya yang ditimbulkan pada pasien perilaku kekerasan yaitu melakukan ancaman,
mencederai orang lain, dan atau merusak lingkungan. (Dalam Kharisma Putri, 2018)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
1. Dapat menambah wawasan mengenai kasus pada pasien dengan gangguan resiko
perilaku kekerasan mulai dari pengertian, penyebab, jenis-jenis, perspektif teoritis serta
penanganannya.
2. Dapat menjadi referensi untuk proses pembelajaran mata kuliah Keperawatan Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai