Anda di halaman 1dari 10

Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013

ISBN: 978-602-61268-3-2

Telaah Sistem Informasi Persediaan Obat Menggunakan Metode Fifo


Pada Apotek Adya Sukabumi
Rani Apriliani1), Andi Riyanto2), Susilawati3)
1)
AMIK BSI Sukabumi
Jl. Cemerlang No. 8 Sukakarya,
Kota Sukabumi
Email: raniapril20@yahoo.com
2)
AMIK BSI Sukabumi
Jl. Cemerlang No. 8 Sukakarya
Kota Sukabumi
Email: andi.iio@bsi.ac.id
3)
STMIK Nusa Mandiri Sukabumi
Jl. Veteran II No. 20A Kota Sukabumi
Email: susilawati.ssl@nusamandiri.ac.id

Abstrak - Setiap perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur dalam kegiatan
operasionalnya memerlukan metode persediaan barang, karena metode persediaan barang merupakan
salah satu unsur penting dalam perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang dagang. Sama
seperti halnya pada Apotek Adya Kota Sukabumi bergerak dibidang persediaan obat menggunakan
metode FIFO, akan tetapi pencatatannya masih menggunakan sistem manual, terutama dalam
pencatatan penerimaan barang, pengecekan barang, dan pembuatan laporan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan riset pada Apotek Adya Kota Sukabumi selama
satu bulan, dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan studi pustaka.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka sangat dibutuhkan sistem yang sudah terkomputerisasi.
Sistem komputerisasi merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan yang ada, dengan
adanya sistem ini diharapkan dapat tercapai suatu kegiatan yang akurat, efektif dan efisien.

Kata Kunci : Perancangan Sistem, Persediaan Barang, FIFO

1. Pendahuluan Persediaan termasuk ke dalam aktiva lancar yang


1.1 Latar belakang Penelitian. memiliki resiko cukup tinggi dalam kegiatan
Telah diketahui bersama bahwa perusahaan jika tidak diperhatikan cara
perkembangan dunia informasi dan teknologi penyimpanan dan metode yang dipergunakan.
mengalami kemajuan sangat pesat terutama Resiko yang dapat ditimbulkan berupa fisik
dibidang teknologi komputer. Perkembangan maupun kerugiaan keuangan. Contohnya apabila
perusahaan diberbagai bidang usaha mulai terjadi kerusakan barang saat penyimpanan di
berbenah diri untuk memenangkan persaingan, gudang karena kurangnya pengawasan dan
peran teknologi informasi sangatlah penting terjadinya kesalahan dalam pencatatan yang bisa
dalam mengembangkan usaha diberbagai bidang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
agar usaha yang telah dibangun bertambah maju Ada beberapa metode dalam persediaan
dan tidak ketinggalan dengan perusahaan lain. barang, diantaranya metode FIFO (First In First
Selain ditunjang dengan peran teknologi Out), LIFO (Last In First Out), dan rata-rata
informasi dibidang peralatan, juga harus tertimbang. Metode FIFO merupakan metode
ditunjang dengan aplikasi dan pengguna yang penilaian persediaan yang berarti barang yang
kompeten dalam menangani permasalahan- pertama kali masuk itulah yang pertama kali
permasalahan yang timbul dalam perusahaan. dicatat sebagai barang yang akan dikeluarkan
Persediaan barang dagang merupakan dari gudang (Dunia, 2008:165). Sehingga secara
suatu keharusan baik bagi perusahaan dagang sederhana kita gambarkan barang keluar akan
maupun manufaktur. Persediaan barang dagang sesuai dengan urutan ketika barang pertama
diperlukan untuk mengisi persediaan di gudang. masuk. Artinya setiap barang yang masuk

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-7


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

pertama akan didata daftar urutan pertama yang saling berinteraksi dan saling bergantung satu
akan keluar. sama lain”.
Apotek Adya merupakan suatu tempat Definisi di atas dapat disimpulkan,
pelayanan produk maupun jasa kefarmasian atau bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen
obat-obatan terhadap masyarakat. Apotek atau elemen-elemen yang digabungkan untuk
merupakan salah satu usaha yang termasuk tujuan yang sama. Kumpulan elemen terdiri dari
dibidang perdagangan yang juga memerlukan manusia, mesin, prosedur, dokumen, data dan
adanya sebuah sistem pengolahan data untuk elemen lainnya.
dapat mempermudah dan memperlancar b. Karakteristik Sistem
kinerjanya. Masih cukup banyak apotek yang Menurut Mustakini (2009:54) “Suatu
memberdayakan tenaga manusia dalam sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu
mengolah data obat demi memperlancar batasan sistem, lingkungan luar, penghubung,
usahanya, hal tersebut juga masih diterapkan dan mempuyai tujuan”.
yaitu salah satunya pada Apotek Adya. Menurut Agus Mulyanto (2009:2)
Pengelolaan data yang dilakukan di “Suatu sistem mempunyai beberapa
Apotek Adya, masih terdapat banyak kendala karakteristik, yaitu komponen atau elemen
dalam melakukan pengolahan data obat, (component), batas sistem (boundary),
dikarenakan masih secara manual, tanpa lingkungan luar sistem (environment),
menggunakan komputer sebagai alat bantunya. penghubung (interface), masukan (input),
Berbagai kendala yang muncul pada penerapan pengolah (process), keluaran (output), sasaran
sistem yang manual, masalahnya yaitu pada (objective) atau tujuan (goal)”.
waktu melakukan pembukuan atau pengecekkan Definisi tersebut dapat disimpulkan
data obat yang terlalu lama dan masalah bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang
pencatatan stok obat kadaluarsa yang dilakukan mempunyai elemen-elemen dan sifat-sifat
petugas ke dalam kartu stok obat masih kurang tertentu.
terkontrol, hal ini mengakibatkan kesulitan Elemen-elemen karakteristik sistem sebagai
dalam mencari informasi persediaan obat dan berikut:
obat yang mendekati kadaluarsa. 1) Komponen Sistem (components)
Kendala secara manual membutuhkan Suatu sistem terdiri dari sejumlah
banyak waktu dan tenaga, proses tersebut komponen-komponen yang saling
meliputi pencatatan seluruh kegiatan yang ada berinteraksi yang artinya saling bekerja
seperti pencatatan penjualan obat, pembelian sama membentuk satu kesatuan, komponen
obat serta persediaan obat hingga pembuatan tersebut dapat berupa suatu bentuk
laporan, sehingga ini mengakibatkan kurang subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-
efektif dan efisiennya waktu yang digunakan sifat dari sistem yang menjalankan suatu
dikarenakan masih menerapkan pencatatan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
secara manual, untuk kelancaran diperlukan sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
sistem informasi yang tepat dan akurat, agar dapat mempunyai sistem yang lebih besar
kesulitan yang dihadapi dapat diminimalisasikan yang disebut dengan Supra Sistem.
sesuai yang diharapkan 2) Batasan Sistem (Boundary)
1.2 Konsep Dasar Sistem Ruang lingkup sistem merupakan daerah
Setiap sistem terdiri dari struktur dan yang membatasi antara sistem dengan
proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur sistem yang lainnya atau sistem dengan
yang membentuk sistem tersebut, sedangkan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
proses sitem menjelaskan cara kerja setiap unsur memungkinkan suatu sistem dipandang
sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
a. Pengertian Sistem dipisah-pisahkan.
Menurut Mustakini (2014:1) memberi 3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)
batasan bahwa “Konsep dasar sistem terdapat Bentuk apapun yang ada diluar lingkup
dua kelompok pendekatan di dalam sistem atau batasan sistem yang
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan mempengaruhi sistem tersebut disebut
pada prosedurnya dan yang menekankan pada dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan
komponen atau elemennya”. luar sistem ini dapat menguntungkan dan
Menurut Fatta (2007:3) “Sistem adalah dapat juga mencurigakan sistem tersebut.
sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur atau Lingkungan luar yang menguntungkan
variabel-variabel yang saling terorganisasi, merupakan energi bagi sistem tersebut,
yang dengan demikian lingkungan luar

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-8


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara, bagian, yaitu sistem abstrak, sistem alami, sistem
sedangkan lingkungan luar yang pasti, dan sistem tertutup.”
mencurigakan harus dikendalikan, karena Menurut Hartono (2008:7) bahwa
kalau tidak maka akan mengganggu “Sistem merupakan komponen yang
kelangsungan hidup sistem tersebut. berhubungan dengan komponen lainnya”.
4) Penghubung Sistem (Interface) Dari definisi di atas sistem dapat diklasifikasikan
Sebagai media yang menghubungkan sebagai:
sistem dengan subsistem yang lainnya 1) Sistem abstrak dan sistem fisik
disebut dengan penghubung sistem atau a. Sistem abstrak (Abstract System) adalah
interface. Penghubung ini memungkinkan sistem yang berupa pemikiran atau ide-
sumber-sumber daya mengalir dari satu ide yang tidak tampak secara fisik
subsistem ke subsistem lain, keluaran suatu (sistem teologia yang merupakan suatu
subsistem akan menjadi masukan untuk sistem yang menggambarkan hubungan
subsistem yang lain, dengan melewati antara tuhan dengan manusia).
penghubung, dengan demikian terjadi suatu b. Sistem fisik (physical system) adalah
integrasi sistem yang membentuk satu sistem yang tampak secara fisik
kesatuan. sehingga setiap makhluk dapat
5) Masukan Sistem (Input) melihatnya misalnya seperti sistem
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
disebut masukan sistem yang dapat berupa produksi, dan lain-lain.
pemeliharaan (maintenance input) dan 2) Sistem alamiah dan sistem bautan manusia
sinyal (signal input) sebagai contoh di a. Sistem alamiah (Natural System)adalah
dalam suatu unit sistem komputer sistem yang terjadi melalui proses alam,
“program” adalah maintenance input yang tidak dibuat oleh manusia misalnya
digunakan untuk mengoperasikan komputer seperti tata surya, sistem galaxi, sistem
sementara “data” adalah signal input yang produksi dan lain-lain.
akan diolah menjadi informasi. b. Sistem buatan manusia (Human Made
6) Keluaran Sistem (Output) System) adalah sistem yang dirancang
Hasil dari energi yang diolah dan oleh manusia. Sistem buatan yang
diklasifikasikan menjadi keluaran yang melibatkan interaksi manusia misalnya
berguna, keluaran ini merupakan masukan seperti akuntansi, sistem informasi dan
bagi subsistem yang lain. Seperti contoh lain-lain.
sistem informasi keluaran yang dihasilkan 3) Sistem Deterministik dan Sistem
adalah informasi yang mana informasi ini Probabilistik
dapat digunakan sebagai masukan untuk a. Sistem deterministik (Deterministik
pengambilan keputusan atau hal-hal lain System) adalah sistem yang beroperasi
yang merupakan input bagi subsistem dengan tingkah laku yang sudah
lainya. diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya
7) Pengolahan Sistem (Process) dapat di deteksi dengan pasti sehingga
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses keluaran dari sistem dapat diramalkan
yang akan mengubah masukan menjadi misalnya sistem komputer adalah
keluara. Sebagai contoh, sistem akuntansi, contoh sistem yang tingkah lakunya
sistem ini akan mengolah data transaksi dapat dipastikan berdasarkan program-
menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan program komputer yang dijalankan.
oleh pihak manajemen. b. Sistem Probabilistik (Probabilistic
8) Sasaran (Objective) System) adalah sistem yang kondisi
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran masa depan tidak dapat diprediksi
yang pasti dan bersifat deterministik, jika karena mengundang unsur probabilitas
suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka misalnya sistem manusia.
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah 4) Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
direncanakan. a. Sistem terbuka (Open System) adalah
c. Klasifikasi Sistem sistem yang berhubungan dan
Menurut Mustakini (2009:5) “Suatu terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa Lebih spesifik dikenal dengan juga yang
disebut dengan sistem terotomasi, yang

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-9


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

merupakan bagian dari sistem yang akan lebih relevan bila ditunjukan
digunakan dalam masyarakat modern. kepada ahli teknik perusahaan.
Sistem ini menerima masukan dan Menurut Kristanto (2007:6)
menghasilkan keluaran untuk subsistem menjelaskan bahwa “Informasi dapat diibaratkan
lainnya misalnya sistem kebudayaan sebagai daerah yang mengalir di dalam tubuh
manusia. manusia, seperti halnya informasi di dalam
b. Sistem tertutup (Close System) adalah sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
sistem yang tidak berhubangan dan mendukung kelangsungan perkembangannya,
tidak terpengaruh dengan lingkungan sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
luarnya. Sistem ini bekerja secara dibutuhkan bagi sebuah perusahaan”.
otomatis tanpa adanya campur tangan Definisi di atas dapat disimpulkan
dari pihak luar. Secara teoritis sistem bahwa informasi merupakan kumpulan data yang
tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak dapat diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
ada sistem yang benar-benar tertutup dan lebih berarti bagi yang menerima, tanpa
yang ada hanyalah relatively closed suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan
system (secara relatif tertutup tidak dengan lancar.
benar-benar tertutup).
e. Sistem Informasi
d. Konsep Dasar Sistem Menurut Sutarman (2009:14)
Menurut Kumorotomo dan Margono “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang
(2010:11) “Informasi adalah data, data adalah diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga
fakta yang tidak sedang digunakan pada proses mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa Menurut Kristanto (2007:11) “Sistem
maksud untuk segera diambil kembali untuk informasi merupakan kumpulan dari perangkat
pengambilan keputusan”. keras dan perangkat lunak komputer serta
Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah perangkat manusia yang akan mengolah data
berupa suatu obyek seperti tempat, benda dan menggunakan perangkat keras dan perangkat
orang yang betul-betul ada dan terjadi. lunak tersebut”.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga Definisi di atas dapat disimpulkan
hal, yaitu: bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-
a) Akurat komponen dalam organisasi untuk mencapai
Akurat berarti informasi harus bebas suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa Komponen-komponen tersebut disebut dengan
atau menyesatkan. Akurat juga berarti blok bangunan (Building Blok) yang terdiri dari:
informasi harus jelas mencerminkan a) Blok Masukan
maksudnya. Informasi harus akurat Input mewakili data yang masuk ke dalam
karena dari sumber informasi sampai ke sistem informasi. Input disini termasuk
penerima informasi kemungkinan metode-metode dan media untuk menagkap
banyak terjadi gangguan (noise) yang data yang akan dimasukan yang dapat
dapat berubah atau merusak informasi berupa dokumen-dokumen dasar.
tersebut. b) Blok Keluaran
b) Tepat Pada Waktunya Produk dari sistem informasi adalah
Tepat pada waktunya adalah informasi keluaran yang merupakan informasi yang
yang datang pada penerima tidak boleh berkualitas dan dokumentasi yang berguna
terlambat. Informasi yang sudah usang untuk semua tingkatan manajemen serta
tidak akan mempunyai nilai lagi. semua pemakai sistem.
Karena informasi merupakan landasan c) Blok Model
di dalam pengambilan keputusan. Blok model terdiri dari kombinasi prosedur,
c) Relevan logika, dan model matematika yang akan
Relevan adalah informasi tersebut memanipulasi data input dan data yang
mempunyai manfaat untuk pemakainya. tersimpan dibasis data dengan cara yang
Informasi untuk tiap-tiap orang satu sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
dengan yang lainnya berbeda. Misalnya yang diinginkan.
informasi mengenai sebab-sebab d) Blok Teknologi
kerusakan mesin produksi kepada Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-
akuntan perusahaan kurang relevan dan box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input,

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-10


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

menjalankan model, menyimpan dan untuk persiapan informasi keuangan dan


mengakses data, menghasilkan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan
mengirimkan keluaran dan membantu dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.
mengendalikan dari sistem secara Definisi di atas disimpulkan, bahwa
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) sistem informasi akuntansi sebagai suatau
bagian utama, yaitu teknisi (humanware kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan
atau brainware), perangkat lunak laporan dibentuk data transaksi bisnis yang
(software), dan perangkat keras (hardware). diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah
Teknisi dapat berupa orang-orang yang laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak
mengetahui teknologi dan dapat beroprasi. yang membutuhkan
Misalnya teknisi adalah operator komputer,
pemogram, operator pengolah kata, 1.3 Persediaan Barang
spesialis telekomunikasi, analis sistem, Menurut Dunia Ahmad (2008:75)
penyimpan data dan lain sebagainya. berpendapat bahwa “Ada dua sistem akuntansi
e) Blok Basis Data dalam pencatatan persediaan, yaitu sistem
Basis data (database) merupakan kumpulan persediaan periodik (periodic inventory system)
dari data yang saling berhubungan satu dan sistem persediaan perpetual (perpetual
dengan yang lainnya, tersimpan di inventory system)”.
perangkat keras komputer dan digunakan Sistem persediaan periodik biasanya
perangkat lunak untuk memanipulasinya. digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
Data perlu di simpan di dalam basis data menjual barang yang relatif murah, dalam sistem
untuk keperluan penyediaan informasi lebih ini tidak dilakukan pencatatan yang sangat besar.
lanjut. Data di dalam basis data perlu Sebagai akibatnya, untuk memperoleh informasi
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya jumlah persediaan yang akan digunakan untuk
informasi yang dihasilkan berkualitas. menyusun laporan keuangan perusahaan harus
Organisasi basis data yang baik juga melakukan perhitungan persediaan secara
berguna untuk efisiensi kapasitas periodik, sekurang-kurangnya sekali dalam
penyimpannya. Basis data diakses atau setahun.
dimanipulasi dengan menggunakan Sistem persediaan perpetual, setiap
perangkat lunak paket yang disebut dengan pembelian dan penjualan dari barang dagang
DBMS (Database Management System). dicatat dalam suatu akun persediaan, dengan cara
f) Blok Kembali ini, saldo dan jumlah pembelian serta penjualan
Banyak hal yang merusak sistem informasi, dapat diketahui dari catatan persediaan setiap
seperti misalnya bencana alam, api saat. Penghitungan fisik barang yang juga
temperatur, air, debu, kecurangan- dilakukan dalam sistem ini, disamping bertujuan
kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu menentukan saldo persediaan yang benar, juga
sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien, sekaligus melakukan pengecekan atas sistem
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa perpetual tersebut, dengan membandingkan
pengendalian perlu dirancangan dan antara barang dagang yang dihitung dengan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal- catatan persediaan.
hal yang dapat merusak sistem dapat Definisi di atas dapat disimpulkan,
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi bahwa persediaan barang adalah barang yang
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diperoleh perusahaan dagang dapat dijual
diatasi. kembali tanpa mengalami proses produksi
selanjutnya.
f. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wijayanto dalam Mardi 1.4 Menentukan Harga Pokok
(2011:4) mengemukakan bahwa “Sistem Menurut Dunia Ahmad (2008:164),
Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai apabila kita memperoleh barang dagang harga
dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan pokok per unit (unit cost) yang tetap sama
berbagai laporan yang didesain untuk sepanjang periode tertentu, penetuan harga
mentransformasikan data keuangan menjadi pokok pada waktu barang dagang tersebut dijual
informasi keuangan”. dan nilai persediaan pada akhir periode adalah
Menurut Romney dalam Mardi (2011:4) mudah, tetapi dalam praktiknya, barang dagang
mengemukakan bahwa “Sistem Informasi diperoleh dengan harga per unit yang sering kali
Akuntansi adalah sumber daya manusia dan berubah sehingga menimbulkan masalah dalam
model dalam organisasi yang bertanggung jawab menentukan harga pokok dari barang yang dijual

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-11


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

dan jumlah persediaan yang ada pada akhir Pembelian Rp.xxx


periode, karena ada beberapa harga pokok per Kas
unit dari beberapa kali pembelian yang dilakukan Rp.xxx
oleh perusahaan. 2. Jurnal Umum Penjualan Tunai
Mengatasi masalah di atas, maka ada 4 Kas Rp.xxx
metode penentuan harga pokok persediaan Penjualan
(inventory costing method): Rp.xxx
1) Metode Identifikasi Khusus (Specific b) Sistem Persediaan Perpetual
Identification Method) 1. Jurnal Umum Pembelian Tunai
Metode identifikasi khusus mensyaratkan Persediaan Rp.xxx
bahwa setiap barang yang disimpan harus Kas
ditandai secara khusus sehingga biaya per Rp.xxx
unitnya dapat diidentifikasi setiap waktu, 2. Jurnal Umum Penjualan Tunai
jika barang yang terlibat berjumlah besar Kas Rp.xxx
atau mahal atau hanya dalam jumlah kecil Penjualan
yang ditangani, mungkin bisa dilaksanakan Rp.xxx
pendanaan atau penomoran setiap barang Harga Pokok Penjualan
ketika dibeli atau diproses. Metode ini Rp.xxx
memungkinkan dilakukannya identifikasi Persediaan
biaya per unit khusus untuk setiap barang Rp.xxx
yang terjual pada tanggal penjualan dan tiap
barang yang tetap ada dipersediaan, dengan Metode FIFO
demikian, metode identifikasi biaya khusus Menurut Dunia (2008:165) berpendapat
menghubungkan arus biaya secara langsung bahwa “Dalam menentukan metode FIFO untuk
dengan arus biaya periodik. menentukan harga pokok digunakan asumsi atas
2) Metode Pertama Masuk Pertama Keluar arus biaya dimana urutan biaya terjadi adalah
(First In First Out atau FIFO) yang pertama masuk atau diperoleh, yang
Barang dalam persediaan yang pertama pertama keluar atau dijual, dengan demikian
dibeli akan dijual atau digunakan terlebih persediaan yang tinggal, dianggap akan dinilai
dahulu sehingga yang tertinggal dalam dengan menggunakan biaya atau harga pokok
persediaan akhir adalah yang dibeli atau (cost) yang paling baru”.
diproduksi kemudian. Sehingga perusahaan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
mengeluarkan barang sesuai dengan urutan (2007:200) mengemukakan bahwa “Metode
pembeliannya. Hal ini terutama untuk FIFO adalah barang dalam persediaan yang
barang-barang yang tidak tahan lama dan pertama dibeli akan dijual atau digunakan
produk-produk yang modelnya cepat terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam
berubah. persediaan akhir adalah yang dibeli atau
3) Metode Terakhir Masuk Pertama Keluar diproduksi kemudiaan”.
(Last In First Out atau LIFO)
Barang yang dibeli atau diproduksi terakhir 1.5 Peralatan Pendukung (Tools System)
dijual atau digunakan terlebih dahulu, Penulisan laporan tugas akhir ini,
sehingga yang termasuk dalam persediaan menggunakan peralatan yang digunakan sebagai
akhir yang dibeli atau diproduksi terlebih berikut:
dahulu. A. Diagram Alir Data (DAD)
4) Metode Rata-Rata Tertimbang (Weighted Menurut Wijaya (2007:20) berpendapat
Average Cost) bahwa“ Diagram alir data gambaran grafis yang
Rumus biaya rata-rata tertimbang, biaya memperlihatkan aliran data dari sumbernya
setiap barang ditentukan berdasarkan biaya dalam obyek kemudian melewati suatu proses
rata-rata tertimbang dari barang serupa pada yang mentransformasikan ke tujuan yang lain,
awal periode dan biaya barang serupa yang yang ada pada obyek lain”.
dibeli sampai atau produksi selama periode. Diagram alir data terbagi menjadi tiga bagian
Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara yaitu:
berkala atau pada setiap penerimaan 1. Diagram konteks adalah diagram yang
kiriman. terdiri dari suatu proses dan
Pencatatan Persediaan Barang menggambarkan ruang lingkup suatu
a) Sistem Persediaan Periodik sistem,
1. Jurnal Umum Pembelian Tunai

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-12


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

2. Diagram nol atau (zero) adalah diagram Yaitu teknik pengumpulan data yang
yang menggambarkan proses dari data flow diperoleh dengan cara mengadakan
diagram penelitian langsung kelapangan terhadap
3. Diagram rinci adalah diagram yang sistem pengelolaan kas kecil pada SMK
mengurai proses apa yang ada di dalam Muhammadiyah Cikotok dengan cara
diagram zero atau diagram level atasnya. melakukan peninjauan berbagai
Sedangkan elemen dasar dari diagram alir data dokumen dan catatan keuangan sekolah.
yaitu: 2. Wawancara(interview)
1. Kesatuan Luar (External Entity) Pengumpulan data dengan cara tanya
Suatu yang berada di luar sistem, tetapi ia jawab langsung kepada sumber-
memberikan data ke dalam sistem atau sumber atau pihak-pihak yang terkait,
memberikan data dari sistem, disimbolkan khususnya bagian keuangan, agar dapat
dengan suatu kotak notasi. memperoleh informasi yang akurat dan
2. Arus Data (Data Flow) bermanfaat.
Arus data merupakan tempat mengalirnya 3. Studi pustaka (Library Reseach)
informasi dan digambarkan dengan garis Teknik pengumpulan data yang
yang menghubungkan komponen dari dilakukan dengan cara mempelajari
sistem. berbagai buku referensi yang sesuai
3. Proses (Process) dengan permasalahan yang akan dibahas
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh untuk membantu membuat konsep-
sistem. Proses dapat mengolah data atau konsep dalam penulisan.
aliran data masuk menjadi aliran data Setelah itu baru dibuat sistem akuntansi
keluar. Berfungsi mentranformasikan satu berjalan dengan mengambil data dan dokumen
atau beberapa data masukan menjadi satu terkait yang telah dikumpulkan tadi dan
atau beberapa data keluaran sesuai dengan mengolahnya dengan menggunakan Data Flow
spesifikasi yang diinginkan . Diagram (DFD).
4. Simpan Data (Data Save)
Simpan data merupakan tempat 3. Pembahasan
penyimpanan data pengikat data yang ada 3.1 Prosedur Sistem Akuntansi
dalam sistem. Prosedur sistem akuntansi pada Apotek Adya
Beberapa penelitian terdahulu tentang sistem terdiri dari pembuatan PO, penerimaan obat,
informasi persediaan obat adalah sebagai berikut: pengeluaran obat, dan pembuatan laporan.
1. Tahun 2008, Lindawaty menyimpulkan dari Berikut prosedur sistem usulan pada Apotek
risetnya bahwa perusahaan maupun Adya:
organisasi membutuhkan suatu sistem 1. Prosedur Pemesanan Obat
informasi yang dapat mengatur sistem Berdasarkan arsip data obat proses
persediaan barang sehingga proses produksi pemesanan dilakukan oleh bagian mandor
dan distribusi dapat berjalan dengan lancar. logistik yang memberikan surat pemesanan
Sistem informasi persediaan juga bermanfaat obat atau PO (Purchase Order) yang terdiri
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. dari dua rangkap untuk memesan obat
2. Tahun 2012, Ardy menyatakan dalam kepada supplier, guna memenuhi
risetnya bahwa sistem informasi persediaan persediaan obat di gudang mengenai stok
obat pada Apotek Patra Farma Jepara persediaan obat. Warna putih untuk toko
memudahkan dalam pengembangan dan dan disimpan ke dalam file pemesanan obat
pengelolaan persediaan obat. sedangkan warna kuning untuk supplier.
2. Prosedur Penerimaan Obat
2. Metode Penelitian Setelah PO (Purchase Order) diterima
Penelitian ini menggunakan rancangan supplier, selanjutnya supplier mengirimkan
atau desain penelitian deskriptif analitis. obat seperti yang terlampir pada PO
Sedangkan jenis penelitiannya adalah survai. (Purches Order) disertai dengan tanda
Survai disini adalah dengan cara mendatangi terima, invoice serta Surat Jalan kepada
langsung ketempat yang menjadi objek Penerima Obat, kemudian, invoice serta
penelitian. tanda terima disimpan ke dalam file
Sedangkan teknik pengumpulan data penerimaan obat, pemilik membuka file
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: data pemesanan obat guna mencocokkan
1. Pengamatan (Observation) data pesanan obat yang telah diterima lalu
memberikan bukti transfer sebagai bukti

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-13


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

bahwa obat yang dipesan telah dibayar, KW : Kwitansi


maka dengan begitu persediaan obat di
gudang yang tadinya minimal akan BT : Bukti Transfer
bertambah sesudah datang obat yang DO : Data Obat
dipesan dari supplier.
3. Prosedur Pengeluaran Obat
Obat digudang akan dikeluarkan karena ada PO 1.0
PO Kuning SUPPLIER

kekurangan obat, dan mandor logistik akan Proses


Pemesanan Obat
PO_Pth
menyuruh bagian logistik untuk LOGISTIK

memajang sejumlah obat berdasarkan file 2.0


F1 File Pesanan Obat

data obat dari bagian display. Obat dari DO_ acc


DPSO
Proses Penerimaan
DPSO
BT

bagian display berupa catatan data obat PEMILIK BT


Obat
Invoice, SJ, KW
Invoice, SJ, KW
yang sudah di acc oleh bagian mandor
DO 3.0
logistik. F6 File Data Obat
DO_acc
F2 File Penerimaan Obat

Proses Pengeluaran
4. Prosedur Penjurnalan DO_acc Obat DO
MANDOR
Prosedur penjurnalan persediaan obat dan LOGISTIK
DO
BAGIAN
DISPLAY
DO_acc
penggunaan data obat menggunakan file DO
4.0
DPO
perkiraan, (DPO) data penerimaan obat dan Data_Jurnal Jurnal
Data_Akun

(DO) data obat, hasil jurnal akan disimpan LSO


F3 Perkiraan

ke dalam file jurnal dan file detail jurnal. F4 Jurnal

Data_Detail_Jurnal

5. Prosedur Pembuatan Laporan Data_Jurnal 5.0


F5 Detail

Setiap minggunya bagian mandor logistik LSO


Proses Pembuatan
Laporan Persediaan
Data_Detail_Jurnal

Obat
akan mendata seluruh stok obat digudang
yang disusun berdasarkan file pesanan obat,
file penerimaan obat dan membuat laporan Gambar 2.
yaitu Laporan Stok Obat, berdasarkan detail Diagram Nol Sistem Usulan
jurnal dan data jurnal kemudian diberikan
kepada pemilik. Keterangan :
PO : Purchase Order
DPSO :Data Pesanan Obat
Diagram Alir Data (DAD) Sistem Akuntansi
Usulan PO Kng : PO Kuning

DPO : Data Penerimaan Obat


PO Pth : PO Putih
SUPPLIER DO : Data Obat
PEMILIK
KW : Kwitansi
SJ : Surat Jalan
Invoice,SJ,KW
BT
SISTEM
INFORMASI PO
LSO : Laporan Stok Obat
PERSEDIAAN OBAT
PADA APOTEK ADYA
BT : Bukti Transfer
LSO

3.2 Spesifikasi Sistem Komputer


Suatu sistem yang baik tidak akan
berhasil diterapkan dengan baik apabila tidak
MANDOR
DO DO BAGIAN
didukung oleh sarana yang baik pula. Sarana
LOGISTIK DISPLAY
disini maksudnya adalah unsur atau aspek seperti
perangkat keras dan perangkat lunak, di dalam
sarana pendukung tersebet harus sesuai dengan
spesifikasi sistem yang diusulkan, yang berarti
Gambar 1. mempunyai kemampuan yang cukup baik dan
Diagram Konteks Sistem Usulan berguna bagi sistem yang diusulkan.
Keterangan : 1. Umum
PO : Purchase Order Sistem yang baik akan berhasil
apabila didukung oleh saran pendukung
LSO : Laporan Stok Obat yang baik pula. Sarana pendukung tersebut
SJ : Surat Jalan

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-14


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

adalah Perangkat Keras (Hardware) dan terkomputerisasi akan membantu Apotek Adya
Perangkat Lunak (Software). mempercepat pengolahan data termasuk
2. Perangkat Keras penyimpanan data dan pencarian data serta
Perangkat keras yang diusulkan mempercepat dalam pembuatan laporan. Sistem
untuk membantu dalam sistem Persediaan terkomputerisasi sedikitnya akan mengurangi
Obat adalah: kesalahan yang disebabkan oleh human error,
a. Unit Masukan (Input) data-data tersimpan dengan rapi, dan
Tahap ini merupakan proses pemasukan mempercepat proses pengaksesan data. Sistem
data (entry data) ke dalam proses komputerisasi akan membantu Apotek Adya
komputer melalui peralatan input yaitu dalam menangani proses pemesanan,
keyboard dan mouse. penerimaan, dan pengeluaran obat yang setiap
b. Unit Keluaran (Output) harinya selalu bertambah jumlahnya.
Tahap ini merupakan proses untuk Beberapa saran mengenai sistem
menghasilkan keluaran dari proses komputerisasi yang dapat diusulkan pada
pengolahan data ke peralatan output Apotek Adya yaitu : Kedisiplinan dan
yang berupa informasi yaitu printer dan ketelitian dalam entry data hendaknya
monitor. diperhatikan untuk mendapatkan informasi yang
c. Unit Pusat Pemprosesan (CPU) tepat dan menghindari adanya kesalahan sekecil
Pemilihan perangkat keras ditentukan mungkin. Pengalihan dari sistem lama ke sistem
oleh kapasitas komputer dari baru sebaiknya dilakukan dengan cara sistem
pengolahan data yaitu Central baru dan sistem lama dijalankan bersama-sama
Processing Unit (CPU). untuk sementara waktu dalam periode tertentu,
d. Unit Simpanan Luar (Memory) sehingga dapat dibandingkan perbedaan hasil
Unit simpanan luar yaitu disket sebagai kerja dari sistem lama dengan sistem baru.
media penyimpanan data Hardware Metode ini dapat mengurangi resiko kekacauan
terdiri dari: dari penerapan sistem baru. Pengguna hendaknya
a) Processor : Intel(R) Core(TM) dipegang oleh orang yang berkeahlian
i3-2100 CPU @3.10GHz dibidangnya atau untuk meningkatkan sumber
b) RAM : 2.00 GB daya manusia lebih baik diadakan pelatihan
c) Harddisk : 500 GB dahulu. Lakukan pemeliharaan secara berkala
d) Mouse : Optik baik pada software maupun hardware. Untuk
e) Keybord : 101 Keys keamanan data hendaknya dibuat backup data
f) Monitor : Super VGA 14” dan sistem password.
g) Printer : Inkjet/Deskjet
3. Perangkat Lunak
Referensi
Perangkat lunak yang digunakan
adalah program Visual Basic 6.0 . Perangkat
Ardy. S, Bagus. 2013. Sistem Informasi
ini digunakan sebagai penterjemah yang ada
Persediaan Obat Pada Apotek Patra
tetapi akan lebih baik program tersebut telah
Farma Jepara. Semarang: UDINUS.
disusun terlebih dahulu.
eprints.dinus.ac.id/12071/1/jurnal_1193
Software tersebut terdiri dari:
2.pdf
a. Package Program : Visual Basic 6.0
b. Database : Microsoft
Fatta, Hanif Al. 2007. Analisa dan Perancangan
Access 2007
Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
c. Sistem Operasi : Microsoft
Windows 7
Firdaus, Dunia Ahmad. 2008. Ikhtisar Lengkap
Pengantar Akuntansi. Jakarta: Lembaga
4. Simpulan
Fakultas Ekonomi Universitas
Berdasarkan analisa dan Indonesia.
pembahasan yang telah dilakukan terhadap
sistem persediaan obat pada Apotek Adya, Hartono. 2008. Teknologi Sistem. Yogyakarta:
maka dapat disimpulkan bahwa Andi Publisher.
menggunakan sistem yang telah
terkomputerisasi merupakan solusi yang Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2007. Standar
tepat guna membantu dalam proses Akuntansi Keuangan per 1 September.
pengolahan data, dikarenakan sistem Jakarta : Salemba Empat.

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-15


Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2013
ISBN: 978-602-61268-3-2

Kumorotomo dan Margono. 2010. Sistem


Informasi Manajemen. Yogyakarta : Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Analisa dan
Gadjah Mada University Press. Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Lindawaty. 2008. Sistem Informasi Persediaan
Obat Pada Apotik Dunia, Tugas Akhir. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep
Medan: Universitas Sumatera Utara. dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
repository.usu.ac.id/bitstream/1234567 Pelajar.
89/ 14033/1/09E00201.pdf
Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wijaya. 2007. Data Flow Diagram (DFD).
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2014. Analisa Jakarta: Mediakita.
dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-16

Anda mungkin juga menyukai