DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FTIRS INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA RESUME BERNOULLI APPARATUS Hukum Bernoulli adalah suatu hukum fluida yang berbunyi “Kenaikan kecepatan dari suatu fluida terjadi bersamaan dengan penurunan tekanan atau energy potensial pada fluida tersebut”. Pada video yang telah diberikan dijelaskan mengenai Alat dan metode langkah percobaan praktikum Bernoulli Apparatus yang digunakan untuk mengetahui fenomena nyata dari hukum bernouli dan juga prinsip kerja alat ukur dari fluida sendiri. Langkah awal dari percobaan tersebut adalah dengan menyiapkan alat dan bahan seperti pada dibawah ini.
Alat tersebut memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda
namun berkesinambungan, bagian pertama adalah gland out yaitu sebagai nut untuk probe. Bagian kedua adalah Unions yang berfungsi untuk memfasilitasi reversal jika percobaan dilakukan seacra konvergen ataupun divergen. Bagian ketiga adalah Manometer yang berfungsi untuk mengukur tekanan fluida pada bagian duct atau disebut saluran. Bagian keempat adalah Air Bleed Valve yaitu pintu masuk dan keluarnya udara atmosfer kepada manometer.Ketiga dikencangakn bagian ini akan mempertahankan tekanan udara pada dalam pipa manometer. Bagian kelima adalah water inlet yaitu berfungsi sebagai tempat fluida agar bisa mengalir ke saluran test suction. Langkah kerja dari Video Bernoulli Apparatus tersebut adalah yang pertama mempersiapkan seluruh alat dan bahan kemudian mengkalibrasi peralatan yang sudah dipersiapkan agar tidak terjadi kesalahan seperti kebocoran dan sebagainya. Langkah kedua adalah memastikan bench valve dan rig valve tertutup sebelum menyalakan pompa air. Langkah ketiga adalah menyalakan motor pompa air atau disebut fan blower. Langkah keempat adalah membuka bench valve supaya air dapat masuk kedalam system Bernoulli apparatus namun pastikan rig valve dalam keadaan tertutup. Langkah kelima adalah membuka Air Bleed screw agar air dapat mengalir menuju manometer. Langkah keenam adalah mempersiapkan penutupan Air bleed screw, yaitu dengan membuka bench valve secara penuh dan rig valve secara perlahan. Langkah ketujuh adalah menutup Air Bleed screw sambil tetap membuka rig valve secara perlahan. Langkah kedelapan adalah membuka kembali air bleed screw secara perlahan sampai ketinggian nya stabil, kemudian mempertahankan bukaan Air bleed screw saat manometer sudah dalam keadaan stabil ketinggian nya. Langkah ke Sembilan adalah mengatur bukaan flow inlet dengan cara mengatur bench valve secara setengah terbuka atau utuh terbuka sesuai dengan spesifikasi dalam eksperimen. Langkah keseouluh adalah menampung fulida ketika system tersebut sudah dalam keadaan stabil dan hasil head sudah cukup presisi. Langkah kesebelas adalah menghiyung waktu yang dibutuhkan oleh fluida untuk menutup keran pelampung dan akan didapatkan hasil data yaitu volumetric flow rate atau debit. Langkah terakhir adalah memasukkan hasil percobaan kedalam tabel. Hal hal yang perlu dicatat dari eksperimen tersebut antara lain ketinggian dari test setion, waktu, static head, total head dan juga volume. RESUME COMPARATIVE FLOW Pada video yang diberikan diperlihatkan cara percobaan dari suatu peralatan yang berada di laboratorium mekananika fluida. Comparative flow measurement apparatus adalah sebuah perlengkapan dari mekanika fluida yang digunakan untuk mengukur dan menganalisa debit, losses koefisien, discharge koefisien dan head loss pada aliran dalam sebuah pipa. Hasil yang didapatkan dapat diaplikasikan pada segala jenis sistem perpipaan baik unutk industri,petroleum, perpipaan gas bumi, maupun distribusi gas untuk keperluan umum. Comparative flow sendiri terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi yaitu bagian pertama adalah centrifugal pump yang berfungsi mengubah energy mekanik nya menjadi energy aliran fluida. Bagian kedua adalah flowrate valve yaitu berfungsi untuk mengukur jumlah laju aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa. Bagian ketiga adalah venturimeter yaitu jenis dari flowmeter yaitu bagian yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan, Bagian keempat adalah sudden enlargement satu sambungan pipa yang menyebabkan perbedaan luasan dari luasan yang kecil ke luasan yang lebih besar yang menyebabkan perbedaan tekanan dan akan menghasilkan vortex pada ujung pipa nantinya. Bagian kelima adalah sudden contraction yaitu sambungan pipa yang menyebabkan pengecilan penampang. Bagian keenam adalah orifice yaitu jenis dari flowmeter yaitu berguna untuk memanipulasi tekanan dengan menyempitkan luasan aliran secara tiba-tiba dan akan menimbulkan vortex pada lokasi sebelum dan sesudah orfice dipasang. Bagian ketujuh ada;ah elbow 90 derajat yang berfungsi untuk menimbulkan perbedaan sudut baik sudut secara horizontal ataupun vertical sehingga menyebabkan kehilangan energi, bagian. Berikut adalah gambaran alat yang diberikan pada video tersebut. Pada percobaan tersebut diperlihatkan bahwa alat tersebut mengukur headloss dengan pengaturan laju aliran pada sistem perpipaan, membuang udara di dalam manometer dan sistem perpipaan, dan supply tekanan pneumatik. Kemudia dilakukan pengukuran head statik yang ditunjukkan pada manometer dengan laju aliran yang ditunjukkan pada rotameter (Q). Dari Percobaan tersebut dapat diketahui beberapa parameter antara lain laju aliran yang ditunjukan pada rotatemeter, head static, kerugian energy atau headloss aliran pada fitting pipa, kecepatan aliran pada system perpipaan, bilangan reynold, coefficient of losses melalui fitting perpipaan, laju aliran aktual (Qact), coefficient of discharge aliran melalui flowmeter (flowmeter jenis venturi dan orrificemeter) dan juga head dinamik (velocity head) aliran pada sistem perpipaan.