Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA II

PENYUSUN:

SALMA AULIA SABILLAH


0211194000000033

ASISTEN:

DANINDRA ADI PRATAMA


0211184000000062

LABORATORIUM MEKANIKA DAN MESIN-MESIN FLUIDA


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FTIRS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
RESUME BERNOULLI APPARATUS
Hukum Bernoulli adalah suatu hukum fluida yang berbunyi “Kenaikan
kecepatan dari suatu fluida terjadi bersamaan dengan penurunan tekanan atau
energy potensial pada fluida tersebut”. Pada video yang telah diberikan dijelaskan
mengenai Alat dan metode langkah percobaan praktikum Bernoulli Apparatus yang
digunakan untuk mengetahui fenomena nyata dari hukum bernouli dan juga prinsip
kerja alat ukur dari fluida sendiri. Langkah awal dari percobaan tersebut adalah
dengan menyiapkan alat dan bahan seperti pada dibawah ini.

Alat tersebut memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda


namun berkesinambungan, bagian pertama adalah gland out yaitu sebagai nut untuk
probe. Bagian kedua adalah Unions yang berfungsi untuk memfasilitasi reversal
jika percobaan dilakukan seacra konvergen ataupun divergen. Bagian ketiga adalah
Manometer yang berfungsi untuk mengukur tekanan fluida pada bagian duct atau
disebut saluran. Bagian keempat adalah Air Bleed Valve yaitu pintu masuk dan
keluarnya udara atmosfer kepada manometer.Ketiga dikencangakn bagian ini akan
mempertahankan tekanan udara pada dalam pipa manometer. Bagian kelima adalah
water inlet yaitu berfungsi sebagai tempat fluida agar bisa mengalir ke saluran test
suction.
Langkah kerja dari Video Bernoulli Apparatus tersebut adalah yang pertama
mempersiapkan seluruh alat dan bahan kemudian mengkalibrasi peralatan yang
sudah dipersiapkan agar tidak terjadi kesalahan seperti kebocoran dan sebagainya.
Langkah kedua adalah memastikan bench valve dan rig valve tertutup sebelum
menyalakan pompa air. Langkah ketiga adalah menyalakan motor pompa air atau
disebut fan blower. Langkah keempat adalah membuka bench valve supaya air
dapat masuk kedalam system Bernoulli apparatus namun pastikan rig valve dalam
keadaan tertutup. Langkah kelima adalah membuka Air Bleed screw agar air dapat
mengalir menuju manometer. Langkah keenam adalah mempersiapkan penutupan
Air bleed screw, yaitu dengan membuka bench valve secara penuh dan rig valve
secara perlahan. Langkah ketujuh adalah menutup Air Bleed screw sambil tetap
membuka rig valve secara perlahan. Langkah kedelapan adalah membuka kembali
air bleed screw secara perlahan sampai ketinggian nya stabil, kemudian
mempertahankan bukaan Air bleed screw saat manometer sudah dalam keadaan
stabil ketinggian nya. Langkah ke Sembilan adalah mengatur bukaan flow inlet
dengan cara mengatur bench valve secara setengah terbuka atau utuh terbuka sesuai
dengan spesifikasi dalam eksperimen. Langkah keseouluh adalah menampung
fulida ketika system tersebut sudah dalam keadaan stabil dan hasil head sudah
cukup presisi. Langkah kesebelas adalah menghiyung waktu yang dibutuhkan oleh
fluida untuk menutup keran pelampung dan akan didapatkan hasil data yaitu
volumetric flow rate atau debit. Langkah terakhir adalah memasukkan hasil
percobaan kedalam tabel. Hal hal yang perlu dicatat dari eksperimen tersebut antara
lain ketinggian dari test setion, waktu, static head, total head dan juga volume.
RESUME COMPARATIVE FLOW
Pada video yang diberikan diperlihatkan cara percobaan dari suatu peralatan
yang berada di laboratorium mekananika fluida. Comparative flow measurement
apparatus adalah sebuah perlengkapan dari mekanika fluida yang digunakan untuk
mengukur dan menganalisa debit, losses koefisien, discharge koefisien dan head
loss pada aliran dalam sebuah pipa. Hasil yang didapatkan dapat diaplikasikan pada
segala jenis sistem perpipaan baik unutk industri,petroleum, perpipaan gas bumi,
maupun distribusi gas untuk keperluan umum.
Comparative flow sendiri terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi
yaitu bagian pertama adalah centrifugal pump yang berfungsi mengubah energy
mekanik nya menjadi energy aliran fluida. Bagian kedua adalah flowrate valve
yaitu berfungsi untuk mengukur jumlah laju aliran dari suatu fluida yang mengalir
dalam pipa. Bagian ketiga adalah venturimeter yaitu jenis dari flowmeter yaitu
bagian yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan
mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan
air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan, Bagian keempat
adalah sudden enlargement satu sambungan pipa yang menyebabkan perbedaan
luasan dari luasan yang kecil ke luasan yang lebih besar yang menyebabkan
perbedaan tekanan dan akan menghasilkan vortex pada ujung pipa nantinya. Bagian
kelima adalah sudden contraction yaitu sambungan pipa yang menyebabkan
pengecilan penampang. Bagian keenam adalah orifice yaitu jenis dari flowmeter
yaitu berguna untuk memanipulasi tekanan dengan menyempitkan luasan aliran
secara tiba-tiba dan akan menimbulkan vortex pada lokasi sebelum dan sesudah
orfice dipasang. Bagian ketujuh ada;ah elbow 90 derajat yang berfungsi untuk
menimbulkan perbedaan sudut baik sudut secara horizontal ataupun vertical
sehingga menyebabkan kehilangan energi, bagian. Berikut adalah gambaran alat
yang diberikan pada video tersebut.
Pada percobaan tersebut diperlihatkan bahwa alat tersebut mengukur
headloss dengan pengaturan laju aliran pada sistem perpipaan, membuang udara di
dalam manometer dan sistem perpipaan, dan supply tekanan pneumatik. Kemudia
dilakukan pengukuran head statik yang ditunjukkan pada manometer dengan laju
aliran yang ditunjukkan pada rotameter (Q). Dari Percobaan tersebut dapat
diketahui beberapa parameter antara lain laju aliran yang ditunjukan pada
rotatemeter, head static, kerugian energy atau headloss aliran pada fitting pipa,
kecepatan aliran pada system perpipaan, bilangan reynold, coefficient of losses
melalui fitting perpipaan, laju aliran aktual (Qact), coefficient of discharge aliran
melalui flowmeter (flowmeter jenis venturi dan orrificemeter) dan juga head
dinamik (velocity head) aliran pada sistem perpipaan.

Anda mungkin juga menyukai