Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN REFRESHING KADER


POPM FILARIASIS BARU TK. DESA
DI KECAMATAN WIROSARI
TANGGAL 22 - 24 JULI 2019

A. PENDAHULUAN
Sampai saat ini, pada tahun 2002 – 2019, lebih dari 14 ribu orang menderita
penyakit Filariasis atau sering disebut Kaki Gajah. Filariasis ialah penyakit menular
menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk. Cacing tersebut berada di kelenjar getah bening, terutama di daerah
pangkal paha dan ketiak serta kelenjargetah bening besar lainnya.Kelenjar getah
bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu fungsinya untuk
menanggulangi infeksi bakteri dan jemur pada luka yang terjadi pada kaki atau
tangan. Gejala yang timbul adalah peradangan kelenjar getah bening
(limfangitis,limfadenitis dan adenolimfangitis) disertai demam dan gejala
akutlainnya, kemudian akan timbul gejala kronis berupa pembesaran kaki dan
tangan yang tidak bisa sembuh seumur hidup.
Penderita kronis filariasis (kaki gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di
seluruh Indonesia, 241 kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota
endemis filariasis dengan risikopenularan diantara penduduknya yang cukup tinggi
(microfilaria rate lebih dari 1 %penduduk). Untuk menghentikan penularan filariasis,
maka 142 kabupaten/kota telah dan sedang melaksanakan program
penanggulangan penyakit kaki gajah dengan melaksanakan kegiatan Pemberian
Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis. Sehingga sebelum pelaksanaan
kegiatan POPM diperlukan pertemuan koordinasi dengan lintas program maupun
lintas sektor untuk dapat mensukseskan kegiatan pelaksanaan POPM tahun 2019.

B. LATAR BELAKANG
Setiap penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis filariasis berisiko
tinggi tertular penyakit ini dan terjadi siklus penularan dari satu orang ke orang lain,
sampaiupaya penularan filariasis dilaksanakan. Pemberian obat secara massal
terhadap penduduk yang tinggal di Kabupaten/Kota endemis filariasis dapat
mematikan semua anak cacing yang ada di dalam peredaran darah setiap
penduduk dalam waktu bersamaan, dan mencegah cacing filaria (cacing dewasa)
menghasilkan anak-anak cacing baru (mandul sementara). Oleh karena itu,
pemberian obat secara massal dapat menghentikan rantai penularan filarisis antar
penduduk selama setahun pasca pemberian obat massal. Pemberian obat
pencegahan filariasis tahun pertama saja tidak cukup mematikan cacing filariasis,
pada tahun-tahun berikutnya, cacing filariasis akan kembali subur dan
berkembangbiak dengan menghasilkan ribuan anak cacing setiap hari dalam
peredaran darahnya yang siap ditularkan. Untuk menghentikan siklus hidup cacing
filariasis secara permanen, pemberian obat pencegahan secara massal (POPM
filariasis) tersebut harus dilaksanakan sekali setiap tahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut di seluruh wilayah kabupaten/kota endemis filariasis. Pelaksanaan
POPM Filariasis di kecamatan Wirosari pada tahun 2019 adalah pelaksanaan tahun
ketiga dan diharapkan pelaksanaan tahun 2019 mendapat dukungan dari berbagai
lintas program dan lintas sektor sehingga pelaksanaan POPM dapat berjalan sesuai
dengan harapan.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi POPM Filariasis
dengan peserta kader kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wirosari II,
dengan hasil pertemuan sosialisasi dan koordinasi POPM Filariasis ini
diharapkan dapat mendukung pelaksanaan kegiatan POPM.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Kader Kesehatan dapat mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
penanganan penyakit filariasis.
b. Kader Kesehatan dapat mengerti pelaksanaan kegiatan POPM tahun 2019.
c. Kader Kesehatan dapat ikut membantu mensosialisasikan kegiatan POPM
kepada sasaran/masyarakat.
d. Terciptanya koordinasi antara kader kesehatan sehingga kegiatan
pelaksanaan POPM tahun 2019 dapat terlaksana dengan baik.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pertemuan sosialisasi dan koordinasi POPM Filariasis tingkat desa
meliputi :
1. Persiapan administrasi
Persiapan administrasi surat menyurat, koordinasi tempat, konsumsi dan
peserta.
2. Persiapan materi
Penyiapan materi dan narasumber.
3. Pelaksanaan
Persiapan tempat, konsumsi, administrasi peserta dan narasumber.

E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi POPM filariasis tingkat desa dilaksanakan
pada tanggal 22 - 24 Juli 2019 dengan mengundang kader kesehatan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wirosari II dengan jumlah peserta 5 (lima) orang setiap
desa.
H. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan kepada APBN tahun anggaran 2019.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Hasil pertemuan berupa rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan kegiatan
POPM tahun 2019. Pelaporan dilakukan 1 (satu) minggu setelah kegiatan
pertemuan sosialisasi dan koordinasi POPM filariasis tingkat desa dilaksanakan.

Wirosari, 20 Juli 2019


Kepala UPTD Puskesmas Wirosari II Pelaksana Kegiatan

PUJI MULYANI, S.Kep.,Ns.


NIP. 19800308 199903 2003
Bambang Sutiyoso

Anda mungkin juga menyukai