MAKALAH BIOKONSERVASI
OLEH:
MUHAMAD ARSYAD
(A1J118035)
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................4
3.2 Saran.....................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
Apa saja kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang menjadi faktor penyebab
kerusakan keanekaragaman hayati?
1
BAB II PEMBAHASAN
a. Kegiatan politik
Yang termasuk dalam kegiatan ini misalnya yang telah terjadi pada negara
indonesia ini pada era reformasi silam. Terdapat perbedaan dalam pengelolaan
hutan sebelum dan sesudah era reformasi tersebut. Sebelum era reformasi,
masyarakat dapat secara bebas masuk ke kawasan hutan untuk bertani dan
bercocok tanam dalam cakupan yang besar, hal ini menyebabkan pemerintah
melakukan gerakan dalam rangka menurunkan jumlah masyarakat yang berada di
kawasan hutan dengan melakukan reboisasi dengan harapan hutan dapat kembali
terbentuk. Namun yang terjadi malah sebaliknya, setelah era reformasi masyarakat
kembali memasuki kawasan hutan dengan jumlah yang lebih besar, disebabkan
oleh aturan yang longgar serta kebebasan yang tinggi kepada masyarakat pada era
itu (Darma, 2013: 207).
b. Kegiatan ekonomi
Kegiatan ekonomi yang merusak keanekaragaman hayati ini dapat terjadi
melalui eksploitasi berlebihan untuk kebutuhan biaya hidup. Ekspoloitasi secara
berlebihan ini nantinya akan menyebabkan menurunnya kelimpahan atau jumlah
individu dari jenis – jenis yang dieksploitasi yang pada akhirnya mengakibatkan
kelangkaan atau kepunahan dari jenis – jenis tersebut. Hal ini dapat terlihat pada
kegiatan intensifikasi pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan yang akan
mengakibatkan berkurang atau hilangnya keanekaragaman hayati bahkan
rusaknya ekosistem.
c. Kegiatan pembangunan
2
milik privat. Dampak akumulasi aneka jenis polutan di lingkungan kota, termasuk
di udara akhirnya mengakibatkan penurunan kualitas udara, dan mengurangi
tingkat kesehatan, kenyamanan dan estetika lingkungan udara di wilayah
perkotaan.
Salah satu contoh kegiatan pembangunan yang lain yaitu dibangunnya waduk.
Contoh kasus di indonesia dimana berbagai kegiatan yang menyebabkan erosi
tanah seperti penebangan hutan, pembukaan lahan pertanian, pembukaan jalan
baru, menyebabkan kandungan sedimen pada aliran permukaan meningkat yang
akhirnya bermuara akan bermuara di waduk. Sedimen yang tersuspensi dalam
bentuk partikel halus dan kasar akan menimbulkan dampak negatif terhadap biota
dalam ekosistem waduk. Biota yang langsung terkena dampaknya adalah biota
yang hidup di dasar perairan karena sedimen pada akhirnya akan mengendap di
dasar sehingga menyebabkan biota sulit bernafas dan akhirnya akan mati lemas.
Sedimen juga meningkatkan kekeruhan air yang akan menghalangi penetrasi
cahaya dan mengganggu organisme dalam fotosintesis.
3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa apa saja yang dilakukan
manusia pastinya akan memberikan pengaruh pada lingkungan sekitarnya. Pengaruh
yang dimaksud bisa saja berbentuk negatif maupun positif tergantung bagaimana niatan
orang atau pihak yang melakukan hal tersebut.
3.2 Saran
Saran saya dalam makalah ini, yaitu kepada para pelanggar peraturan yang telah
dibuat pemerintah agar dapat ditindaklanjut lebih baik lagi oleh pemerintah agar timbul
perasaan jera dalam diri para pelanggar itu, dan agar keanekaragaman hayati dapat
segera pulih kembali.
4
DAFTAR PUSTAKA
Darma, Azi Hafid, Bintoro Afif, Duryat. 2013. Faktor-Faktor Penentu Perubahan
Kondisi Keanekaragaman Flora Dan Fauna Di Sub-Sub DAS khilau, Sub DAS
Bulog, DAS Sekampung. Jurnal Syiva Lestari. 7(2): 207.
Widiyati, Ani, Prihadi Heru Tri. 2007. Dampak Pembangunan Waduk Terhadap
Kelestarian Biodiversity. Media Akuakultur. 2(2): 115.