6. Vitamin C
Kebutuhan harian vitamin C dianjurkan adalah 50mg, Linus Puling
menganjurkan dosis 400mg/hari, Vitamin ini larut pada air, yang aka
memberatka kerja ginjal dalam eksresinya, walaupun efek antioksidannya
lebih baik dosis tinggi. Bila menggunakan Vitamin C pada dosis tinggi
harus minum banyk air untuk mencegah terbentuknya batu oksalat diginjal,
diare, dan gastris juga dapat terjadi. Vitamin C dikontraindikasikan pada
pasien yang alergi tartazin dan sulphite. Infus intervena vitamin C harus
diberikan secara hati-hati, pemberian cepat dapat menyebabkan pingsan
dan sakit kepala.
2.2.5 Contoh Obat
2.2.5.1 Daftar Obat Esensial
KELAS TERAPI,
No NAMA GENERIK FORMULASI RESTRIKSI
(Bentuk Sediaan, Kekuatan, dan Kemasan)
…………………………
2.3.4 Contoh Obat
Obat untuk antikonvulsi diantaranya, yaitu :
1) Hidanton-Feniton
Feniton (Dilatin) paling banyak dipakai. Dipakai untuk geand mal
dan umumnya semua bentuk epilepsy kecuali petit mal. Obat ini dapat
dikombinasikan dengan antikovulsi yang lain.
Reaksi merugikan dari agens ini adalah hipetrofi gusi (bila terjadi
mungkin perlu ganti obat antikovulsan lain), sindrom hidanton fetal
(yang dapat berakibat palatokshisis) bila ibunya minum fenotin selama
masa kehamilan. Kadang-kadangtimbul dermatis, mungkin disertai
demam dan eosinophilia.bila kadar darahnya tinggi, dapat timbul
nystagmus, inkoordinasi musmuskular dan vertigo. Reaksi lain adalah
kelainan darah seperti leukopenia, agranulositosis,dan trombosiropenia.
Interaksi obat yaitu bila diminum bersamaan dapat mempengaruhi
obat lain.
2) Barbiturat
Obat ini dipakai untuk mengobati serangan mayor segala jenis dan
banyak dipakai terhadap kejang demam pada anak.
3) Karbamazepin
Karbamazepin (Tegretol) dapat dimasukkan dalam kelompok obat-obat
lain dalam pengobatan epilepsy. Dapat dipakai dalam epilepsy grand mal
atau digabung dengan obat lain untuk pasien yang resisten terhadap
pengobatan.
4) Suksinamid
Termasuk dalam agens ini etosuksimid, metsuksimid, fensuksimid.
Obat-obat ini dikembangkan untuk petit mal.
5) Benzodiazepine
Termasuk agens ini adalah diazepam, nitrazepam, klonazepam.
Diazepam (Valium) sangat baik untuk mengobati status epilepticus bila
diberi secara IV, walaupun bukan antikonvulsan kuat bila diberi per oral.
Nitrazepam (Mogadon) lebih berguna untuk mengobati epilepsy
mioklonik yang timbul secara grand mal. Klonazepam (Rivotril) dipakai
untuk macam-macam epilepsy pada orang dewasa dan anak, termasuk
status epilepticus.
6) NA Valproat
Na Valporat (Epilim) efektif mengobati epilepsy petit mal, grand mal,
epilepsy campuran, dan serangan mioklonik.
2.4 Obat Anti Piretika
2.4.1 Pengertian
Antipiretik adalah golongan obat-obatan untuk demam. Demam sebenarnya
adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap kuman infeksi. Obat antipiretik
bekerja dengan cara menurunkan standar suhu tersebut ke nilai normal. Obat
antipiretik diindikasikan untuk segala penyakit yang menghasilkan gejala demam.
Obat antipiretik sebaiknya diberikan jika demam lebih dari 38,5°C. Sebagian besar
obat antipiretik tersebut juga memiliki khasiat untuk mengurangi nyeri.
1) Parasetamol (Asetaminofen)
Parasetamol merupakan derivate para amino fenol dan merupakan
metabolit enasetin yang juga derivate para amino fenol dengan efek
antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893. Di
Indonesia, paracetamol serupa dengan obat bebas, misalnya Panadol,
Bodrex, INZA, dan Termorex.
2) Ibuprofen
Ibuprofen adalah turunan sederhana dari asam fenilpropionat. Ibuprofen
oral sering diresepkan dalam dosis yang lebih rendah (<2400 mg/hari),
yang pada dosis ini mempunyai kemanjuran analgesic tetapi bukan
antiinfalmasi. Obat ini tersedia di toko dalam dosis lebih rendah dengan
berbagai merk, salah satunya ialah Proris.