Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Sensomotorik (ABKF1609)
Dosen : Dr. Imam Yuwono, M. Pd Dewi Ekasari Kusumastuti, M. Pd
Disusun Oleh: Hayatun Nisa (A1F115046)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2018 A. Perkembangan Sensomotorik Anak Normal Tahap perkembangan sensomotorik Usia 0-6 bulan 1. Bayi dapat menggerakkan kedua lengan, kaki (kedua tungkai) secara mudah dan aktif. 2. Anak mampu menggerak-gerakan anggota badan meskipun belum terkoordinir 3. Reaksi terkejut jika mendengar suara keras 4. Bayi akan mencari dan menengok ke arah sumber suara Bayi usia 6-9 bulan 1. Bayi mampu memindahkan benda dari tangan yang satu ketangan yang lain. 2. Bayi akan menirukan bunyi dan suara yang di dengarnya. 3. Anak melakukan ekperimen misal, anak diberi makanan yang diletakkan di meja. Ia akan mencoba menjatuhkan makanan itu dan memakannya. Bayi usia 9-11 bulan 1. Bayi dapat merangkak dan mulai belajar sendiri tanpa bantuan 2. Mengambil benda-benda yang dipegang oleh kedua tangannya 3. Senang diajak main cilukba Anak usia 12-24 bulan 1. Sudah bisa mengenal anggota keluarga 2. Anak dapat bertepuk tangan dan minum sendiri dengan gelas tanpa tumpah. 3. Anak dapat menirukan pekerjaan rumah tangga, misalnya membantu menyapu, membersihkan meja atau menyiapkan meja makan.
B. Prinsip Perkembangan Sensomotorik
a. Prinsip dasar perkembangan Arnold Gesell membagi prinsip-prinsip dasar perkembangan menjadi lima yaitu: 1. Principle of Developmental Direction (Prinsip Arah Perkembangan) 2. Principle of Reciprocal Interweaving (Prinsip Jalinan Timbalbalik) 3. Principle of Functional Asymmetry (Prinsip Asimetri Fungsional) 4. Principle of Individuating Maturation (Prinsip Kematangan Individu) 5. Principle of Self-Regulatory Fluctuation (prinsip fluktuasi teratur):
b. Prinsip perkembangan motorik
Prinsip utama perkembangan motorik anak usia dini adalah koordinasi gerakan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Ada beberapa prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina & Bouchard (1991), yaitu : 1. Kematangan Syaraf 2. Urutan 3. Motivasi 4. Pengalaman 5. Praktik
C. Peningkatan Kemampuan Sensomotorik
Peningkatan kemampuan sesnsomotorik pada anak nondisabilitas akan berkembang secara bertaap alami dan sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya. Peningkatan ini akan dimulai sejak saat lahir, yaitu antara lain: a. Usia 1-30 hari b. Usia 0-1 bulan c. Usia 2-4 bulan d. Usia 4-6 bulan e. Usia 6-9 bulan f. Bayi usia 9-12 bulan g. Anak usia 12-18 bulan h. Anak usia 18-24 bulan Pada tahun keempat dan kelima akan nampak peningkatan secara cepat, yaitu motorik kasar akan berkembang pada empat lima tahun pertama. Setelah berumur lima taun terjadi perkembangan yang besar dalam pengendalian yang lebih banyak yang melibatkan kelompok otot kecil (motorik halus/fine motor). Pada usia enam tahun kemampuan baik sensoris maupun motoris anak tela siap untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan sekolah, serta dalam kegiatan bermain dengan teman sebaya. Pada saat anak mencapai enam tahun keterampilan sensomotoris anak mulai berkembang, dan meningkat pula tingkat kecepatan, akurasi, kekuatan dan efisiensi gerakan. Peningkatan akurasi yang paling besar terjadi pada masa kanak-kanak (13-14 tahun). Hingga pada usia 12 tahun anak nyaris menjadi orang dewasa, mereka mampu melakukan semua aktivitas sensomotorik yang dilakukan ole orang dewasa. Yang baik antara pancaindra anak dan gerakan anak terhadap stimulasi yang diterimanya maka anak akan dapat mengoptimalkan potensi diri dalam tahap perkembangan hidupnya. Peningkatan kemampuan sensomotorik akan dapat terarah apabila ada pengarahan agar anak dapat berusaha ke aktivitas yang lebih benar dan adanya pembetulan terhadap kesalahan gerakan yang dilakukan oleh anak.
D. Gambaran Perkembangan Sensomotorik melalui Sensoris
Gambaran perkembangan sensomotorik melalui sensori merupakan berkembangnya kemampuan awal individu dalam menerima stimulus atau rangsangan yang dimulai saat masih bayi.Gambaran perkembangan sensomotoris melalui sensoris ini antara lain berupa perkembangan sensomotoris melalui sensoris penglihatan, perkembangan sensoris melalui sensoris perabaan, perkembangan sensomotoris melalui sensoris pendengaran, perkembangan sensomotoris melalui sensoris penciuman, dan perkembangan sensomotoris melalui sensoris pengecapan. (Depdikbud, 1977). Semua informasi yang di dapat oleh bayi diperoleh melalui indera, yang meliputi indera pengecapan, penciuman, pendengaran, penglihatan, dan sentuhan atau rabaan.Indera-indera tersebut mendeteksi dan nmeneruskan informasi yang datang pada bayi. Setiap indera mempunyai satu unsur deteksi yang disebut reseptor yaitu sel-sel yang secara khusus hanya memberikan respon terhadap jenis rangsangan yang tertentu saja.
E. Perkembangan Sensomotoris Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) agak berbeda dengan anak-anak pada
umumnya. Anak berkebutuhan khusus berproses dan tumbuh, tidak dengan modal fisik yang wajar, karenanya sangat wajar jika mereka terkadang cenderung memiliki sikap defensif (menghindar), rendah diri, atau mungkin agresif, dan memiliki semangat belajar yang lemah. Maka dari itu tiap-tiap anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan pelayanan moril untuk memperbaiki perasaan sianak berkebutuhan khusus agar merasa kehadirannya sangat diterima, selain itu juga dibutuhkannya pelayanan yang dapat mengembangkan sensomotoriknya yang terhambat agar dapat mengejar tujuan dapat beraktifitasnya dengan mandiri dan tidak selalu membutuhkan pertolongan dari orang pada umumnya, maka dari itu pelayanan yang diberikan bisa berupan pengalih fungsian dari anggota tubuhnya.