Anda di halaman 1dari 6

Halaman 1

LEMBAR DISKUSI SISWA


MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2
Smp satyawiguna

A. GGL INDUKSI
Sebelumnya telah
diketahui bahwa
kelistrikan dapat
menghasilkan
kemagnetan. Menurutmu,
dapatkah kemagnetan
menimbulkan kelistrikan?
Kemagnetan dan
kelistrikan merupakan dua
gejala alam yang
prosesnya dapat dibolak-
balik. Ketika H.C. Oersted
membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus
Ketika kutub utara magnet batang
listrik terdapat medan magnet (artinya listrik
digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah
menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai
garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam
berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan
kumparan bertambah banyak. Bertambahnya
kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday
jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan GGL
membuktikan bahwa perubahan medan magnet
induksi pada ujung-ujung kumparan.GGL induksi
dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet
yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang
mengalir menggerakkan jarum galvanometer.
sangat sederhana. Sebuah magnet yang
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara
digerakkan masuk dan keluar pada kumparan
memerhatikan arah medan magnet yang
dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan
ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis
itu.
gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya
Galvanometer merupakan alat yang dapat
medan magnet hasil arus induksi bersifat
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus
mengurangi garis gaya itu.
listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang
digerakkan masuk dan keluar pada kumparan
(seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer
menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya
jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet
yang digerakkan keluar dan masuk pada
kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik
bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan
terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi
di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi.
Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan,
di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.

1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi Ketika kutub utara magnet batang digerakkan
keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis
gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan
berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya
ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-
ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan
menyebabkan arus listrik mengalir dan
menggerakkan jarum galvanometer. Sama halnya
Halaman 2

ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada elektromagnetik digunakan pada pembangkit
saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan energi listrik. Pembangkit energi listrik yang
berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus menerapkan induksi elektromagnetik adalah
induksi bersifat menambah garis gaya itu.Ketika generator dan dinamo.
kutub utara magnet batang diam di dalam Di dalam generator dan dinamo terdapat
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet
dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). yang berputar menyebabkan terjadinya
Karena jumlah garis- perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam
garis gaya tetap, maka pada kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan
ujung-ujung kumparan tidak terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi
terjadi GGL induksi. Akibatnya, mekanik yang diberikan generator dan dinamo
tidak terjadi arus listrik dan diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal
jarum galvanometer tidak itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara
bergerak. Jadi, GGL induksi terus-menerus dengan pola yang berulang secara
dapat terjadi pada kedua periodik
ujung kumparan jika di dalam
kumparan terjadi perubahan C. TRANSFORMATOR
jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik).
GGL yang timbul akibat
adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet dalam kumparan disebut GGL induksi.
Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut
arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan
arus induksi akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet disebut induksi
elektromagnetik.

2. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi Di rumah mungkin kamu pernah
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika
dilihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut kamu akan menghidupkan radio yang
jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal
jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V.
induksi yang dihasilkan besar. Bahkan generator pembangkit listrik
Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi? menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi
Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya
yaitu : sampai di rumah tegangan listrik tinggal 220 V.
a. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan Alat yang digunakan untuk menaikkan atau
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks menurunkan tegangan AC disebut transformator
magnetik), (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu
b. jumlah lilitan, terminal input dan terminal output. Terminal
c. medan magnet input terdapat pada kumparan primer.
Terminal
B. PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK output terdapat pada
kumparan sekunder.
Tegangan listrik yang
akan diubah
dihubungkan dengan
terminal input.
Adapun, hasil
pengubahan tegangan
diperoleh pada
terminal output.
a.Generator AC b.Generator DC
Prinsip kerja
transformator menerapkan peristiwa induksi
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan
elektromagnetik. Jika pada kumparan primer
bentuk energi gerak menjadi energi listrik. Induksi
Halaman 3

dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan


menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus
AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan
garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut
akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi
perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang
menimbulkan GGL induksi pada kumparan
sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan Trafo step down adalah transformator yang
adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
jumlah lilitan sekunder. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
Bagian a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada
utama jumlah lilitan sekunder,
transformator ada b. tegangan primer lebih besar daripada
tiga, yaitu inti besi tegangan sekunder,
yang berlapis-lapis, c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat
kumparan primer, arus sekunder.
dan kumparan
sekunder. 2. Transformator Ideal
Kumparan primer Besar tegangan dan kuat arus pada trafo
yang dihubungkan bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan
dengan PLN sebagai sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak
tegangan masukan jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin
(input) yang akan dinaikkan atau diturunkan. besar. Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi
Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah
sebagai tegangan keluaran (output). energi yang masuk pada kumparan primer sama
dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan
1. Macam-Macam Transformator sekunder.
Apabila tegangan terminal output lebih Dengan demikian untuk transformator
besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang ideal akan berlaku persamaan berikut:
digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan.
Sebaliknya apabila tegangan terminal output
lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo
yang digunakan berfungsi sebagai penurun
tegangan. Dengan demikian, transformator
(trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up Dengan:
dan trafo step down. Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi )
Trafo step up dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output =
Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii)
dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io)
dengan satuan ampere (A)
Trafo step up adalah transformator yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. 3. Efisiensi Transformator
Trafo ini memiliki ciri-ciri: Pada kenyataannya trafo tidak pernah
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi
jumlah lilitan sekunder, kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk
b. tegangan primer lebih kecil daripada pada kumparan primer selalu lebih besar daripada
tegangan sekunder, energi yang keluar pada kumparan sekunder.
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya
arus sekunder. sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik
pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya
efisiensi trafo. Perbandingan antara daya
Halaman 4

sekunder dengan daya primer atau hasil bagi Catu daya menggunakan trafo step down yang
antara energi sekunder dengan energi primer berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V
yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya
trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar antara 2 V sampai 12 V
efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut: b. Adaptor (penyearah arus)
Adaptor terdiri atas trafo step down dan
rangkaian penyearah arus listrik yang berupa
diode. Adaptor merupakan catu daya yang
ditambah dengagb129n penyearah arus. Fungsi
penyearah arus adalah mengubah tegangan
AC menjadi tegangan DC.
c. Transmisi daya listrik jarak jauh
4. Penggunaan Transformator Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari
Banyak peralatan permukiman penduduk. Proses pengiriman
listrik di rumah yang daya listrik kepada pelanggan listrik
menggunakan (konsumen) yang jaraknya jauh disebut
transformator step down. transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk
Trafo tersebut berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen yang
untuk menurunkan jauh, tegangan yang dihasilkan generator
tegangan listrik PLN yang pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai
besarnya 220 V menjadi ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo
tegangan lebih rendah step up.
sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk Tegangan tinggi ditransmisikan melalui
rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V kabel jaringan listrik yang panjang menuju
dari PLN dihubungkan dengan trafo step down konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah
terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya penduduk tegangan diturunkan menggunakan
kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu trafo step down hingga menghasilkan 220 V.
langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan Transmisi daya listrik jarak jauh dapat
rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dilakukan dengan menggunakan tegangan
dipasang trafo step down yang mampu besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan
mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi
akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi
yang menggunakan transformator antara lain dan kawat penghantar yang diperlukan dapat
catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak lebih kecil serta harganya lebih murah.
jauh.
a. Power supply (catu daya) Referensi, sumber bahan :
Catu daya merupakan alat yang digunakan http://memetmulyadi.wordpress.com
untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah.
Halaman 5

TUGAS MANDIRI LATIHAN SOAL


MATERI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
KELAS 9 SEMESTER 2

Nama : ................................................................................................... Nilai


Kelas : ...................................................................................................
Kelompok : ...................................................................................................
Hari/Tanggal : ...................................................................................................

SOAL

1. Apakah penyebab terjadinya GGL induksi?


2. Mengapa magnet yang diam di dalam kumparan tidak menimbulkan GGL induksi?
3. Apakah perubahan bentuk energi yang terjadi pada peristiwa induksi elektromagnetik?
4. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi besar arus induksi !
5. Apakah kegunaan dari sebuah galvanometer ?
6. Apakah perbedaan antara generator Alternating Current (AC) dan Direct Current (DC) ?
7. Sebutkan dua jenis transformator beserta cirri-cirinya !
8. Apa yang dimaksud transformator ideal ?
9. Sebutkan beberapa alat yang menggunakan prinsip kerja transformator !
10. Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah :
a) kuat arus primer jika kuat arus sekunder 0,6 A,
b) jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300.
11. Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus pada
kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 : 25, hitunglah:
a) tegangan pada kumparan sekunder,
b) kuat arus pada kumparan sekunder.
12. Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah
lilitan primer dan sekunder masing-masing 1000 dan 800, berapakah efisiensi trafo?
13. Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan 300 J, berapakah energi listrik yang
masuk trafo ?
14. Tegangan primer dan sekunder sebuah trafo masing-masing 10 V dan 200 V. Jika jumlah lilitan
sekunder 6.000, berapakah jumlah lilitan primer?
15. Sebuah trafo step down digunakan untuk mengubah tegangan AC dari 220 V menjadi 20 V. Berapakah:
a. perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder;
b. jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 100?

JAWAB

..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
Halaman 6

..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai