Anda di halaman 1dari 6

Nama : Deviana Musyafa

NIM : 24010119130059
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kelas :C

TUGAS terkait Ragam bahasa dan Ejaan Kelas Matematika

1. Jelaskan perbedaan ragam lisan dan tulisan, jelaskan pula kelebihan dan kelemahan
dari bahasa tulis dan lisan!
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,
terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan di antaranya  memerlukan kehadiran orang lain, unsur
gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap, terikat ruang dan waktu, dan dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya suara. Adapun kelebihan ragam bahasa lisan, di antaranya sebagai
berikut:
a. Dapat disesuaikan dengan situasi.
b. Faktor  efisiensi.
c. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan
gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi,
mimik dan gerak-gerak pembicara.
d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.
e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.
f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif.

Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan, di antaranya sebagai berikut:


a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-
frase sederhana.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak
terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran
secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan
kosakata. Cirri-ciri ragam bahasa tulis adalah tidak memerlukan kehadiran orang lain,
unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap, tidak terikat ruang dan waktu, dan
dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki
kelemahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis, di antaranya:
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:


a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Berdasarkan beberapa ciri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam
bahasa lisan dan ragam tulis, maka dapat ditarik beberapa perbedaan di antara kedua
ragam bahasa tersebut, yaitu:
a. Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.
b. Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
c. Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,
memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
d. Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.
e. Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara
frasa-klausa.
f. Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-
sebutan’ (topic-comment)(Givon).
g. Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.
h. Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.
i. Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

2. Bagaimana jika dalam dunia pendidikan di sebuah negara memakai lebih dari satu
bahasa?
Banyak sekolah, apalagi sekolah yang berlabel ‘sekolah internasional’, yang selain
mengajarkan bahasa asing sejak dini, juga menggunakan bahasa asing sebagai bahasa
instruksional di sekolahnya. Akan tetapi, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama,
pengajaran bahasa asing dan bahasa Indonesia harus diberikan dengan intensitas yang
sama. Kedua, pengajar bahasa asing harus menguasai bahasa asing dengan fasih. Jangan
sampai ada kesalahan gramatikal atau lafal saat mengajarkan kepada siswa. Sekali
kesalahan tersebut terjadi, anak akan terus membawanya hingga dewasa. 

3. Apa yang dimaksud ragam bahasa? Mengapa terjadi ragam Bahasa? Sebutkan
macam ragam Bahasa!
Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian.
Ragam bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara, bahasawan yang
kompeten biasanya menguasai berbagai-bagai jenis ragam bahasa dan mampu
menyesuaikan ragam yang dipakai dengan situasi dan tujuan berbahasa.

Ragam bahasa ini muncul karena berbagai faktor, yaitu:


a. Perbedaan wilayah
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda
seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya

b. Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan
dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat
penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya
yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.

c. Perbedaan Adat Istiadat


Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri
dan berbeda beda.

Macam-macam ragam Bahasa Indonesia dikelompok menjadi empat, yaitu berdasarkan


media, standar, cara pandang penutur, hingga topik pembicaraanya.
a. Ragam Bahasa berdasarkan Media
(1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan
fonem sebagai unsur dasarnya.

(2) Ragam Tulis


Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan rangkaian
huruf sebagai unsurnya.

b. Ragam Bahasa berdasarkan Standar


Terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau kebakuan
bahasa. Perbedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan atas
dasar:
(1) Topik yang sedang dibahas;
(2) Hubungan antarpembicara;
(3) Medium yang digunakan;
(4) Lingkungan atau situasi saat pembicaraan terjadi.

c. Ragam Bahasa berdasarkan Cara Pandang Penutur


Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam Bahasa
Indonesia dibedakan menjadi:
(1) Ragam Dialek, contohnya: “Gue udah baca itu buku.”
(2) Ragam Terpelajar, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
(3) Ragam Resmi, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
(4) Ragam Tak Resmi: “Saya sudah baca buku itu.”

d. Ragam Bahasa berdasarkan Topik Pembicaraanya


Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik
pembicaraannya. Topik yang dimaksud meliputi hukum, bisnis, agama, sosial, sains,
dan lainnya. Salah satu ciri dari ragam tersebut adalah ragam ilmiah memiliki
beberapa karakteristik seperti:
(1) Bahasa Indonesia ragam baku;
(2) Penggunaan kalimat efektif;
(3) Menghindari makna ganda;
(4) Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian
kata dan istilah yang bermakna kiasan;
(5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga keobjektifan isi tulisan;
(6) Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

4. Apakah Bahasa Indonesia yang baik pasti benar? Apakah Bahasa benar pasti baik?
Bagaimana seharusnya kita berbahasa?
Jawaban untuk kedua pertanyaan tentang bahasa Indonesia yang baik dan bahasa
Indonesia yang benar adalah tidak, karena antara kata benar dan kata baik memiliki
batasan serta dimensi makna yang berbeda. Kata ‘baik’ memiliki dimensi makna yang
berlawanan dengan ‘buruk’, sementara kata ‘benar’ berkaitan dengan sesuatu yang tidak
salah.

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia, sedangkan bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang
memperhatikan kesopanan. Selain itu, penggunaan kalimat dan bahasa Indonesia yang
baik dan benar harus selalu memperhatikan konteks penggunaan dan pengucapan.

5. Bagaimana memposisikan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan Bahasa asing?


Di Indonesia, pengguna bahasa berhadapan dengan keberadaan bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan bahasa asing. Biasanya, anak pada awalnya akan terpapar pada bahasa
ibunya. Bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dikenal oleh seorang anak melalui ibunya.
Di Indonesia, bahasa ibu dapat berupa bahasa daerah (indigenous language) mengingat
bahwa Indonesia memiliki lebih dari enam ratus bahasa daerah. Bahasa ibu dapat pula
berupa bahasa Indonesia. Bagi anak-anak yang dibesarkan di kota-kota besar, bahasa
ibunya dapat berupa bahasa Indonesia. Bagi seorang anak yang lahir di luar negeri atau
yang salah satu orang tuanya, terutama ibunya, merupakan orang asing, bahasa ibu anak
itu adalah bahasa asing, bergantung pada tempat kelahirannya atau bahasa yang digunakan
salah seorang orang tuanya. Jadi, bahasa pertama seorang anak merupakan bahasa awal
yang dikenalnya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dipakai dalam berbagai forum,
terutama forum resmi. Bahasa Indonesia adalah bahasa ilmu pengetahuan, kebudayaan,
sosial kemasyarakatan, dan bahasa pergaulan. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris,
perlu dipelajari karena adalah bahasa internasional, bahasa ilmu, dan budaya dunia.
Dengan menguasai Bahasa Inggris, seseorang akan terbantu dalam memahami buku-buku
dunia. Dengan bahasa yang sama pula seseorang akan mudah bepergian ke mana pun, dan
membuat jalinan pertemanan dengan siapa pun di seluruh dunia. Tentu, bahasa Indonesia
tetaplah yang terpenting dan paling utama, namun ketiga bahasa tersebut bisa ditempatkan
dalam intensitas yang hampir sejajar. Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa
daerah, dan kuasai bahasa asing.

6. Jelaskan pentingnya ejaan? Apa akibat jika mengabaikan ejaan dan tanda baca?
Pentingnya adanya aturan kaidah ejaan ini adalah untuk memberi pengertian pada
tulisan agar lebih jelas dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang
disampaikan secara tertulis. Selain itu, penggunaan ejaan yang benar akan menunjang
pembakuan tata bahasa Indonesia baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan
peristilahan. Ejaan sangat penting dan perlu untuk diprioritaskan.

Tanda baca adalah salah satu unsur penting dalam kalimat. Dalam suatu kalimat,
tanda baca memberikan arahan intonasi maupun penggalan yang tepat. Apabila terdapat
kesalahan-kesalahan tersebut, dapat berakibat kesalahpahaman. Pembaca atau lawan
bicara bisa tidak mengerti maksud kita. Bahkan lebih fatal apabila pembaca salah
mengartikan maksud sebuah kalimat menjadi maksud lain yang bertentangan.

7. Apakah penggunaan beda awalan di- dan kata depan di, berikan contoh, Bagaimana
kalau penulisannya dikacaukan?
a. Kata Depan “di”
Kata depan di adalah salah satu kata depan dalam bahasa Indonesia yang
berfungsi untuk menunjukkan tempat. Menurut Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia, kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
(1) Di mana rumah kamu?
(2) Buku itu disimpan di atas meja.
(3) Kucing itu tertidur di kolong meja.
b. Imbuhan “di-”
Imbuhan di- dapat bergabung dengan kata kerja dan kata benda.
Imbuhan di-  berfungsi membentuk kalimat pasif transitif. Contoh imbuhan di- adalah:
(1) Kelas  dihias murid-murid dengan balon warna warni.
(2) Rumah dijual oleh Ani.

Jika penggunaan dikacaukan (dalam segi tulisan), maka dikhawatirkan akan


menimbulkan makna yang tidak sesuai, dengan kata lain akan menyebabkan
kesalahpahaman dari orang-orang yang membaca tulisan kita. Selain itu, pemakaian
kata “di” yang tidak sesuai juga bertentangan dengan kaidah bahasa Indonesia yang
telah diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai